Tentang ‘RADIOHEAD’

Radiohead Bukan Hanya Sekedar Band. Karena perlu lebih dari sekedar mendengarkan lagunya untuk bisa memahami musiknya.

Review Album Noah “Seperti Seharusnya”

Album “Seperti Seharusnya” ini seakan menjawab semua pertanyaan yang ada selama masa hiatus mereka dari industri musik Indonesia. Sekaligus sebagai hadiah bagi semua sahabat yang telah lama menantikan karya-karya mereka.

Cerpen: Aku, Kamu dan Hujan

"Hujanpun tak lagi turun disini seakan tak mengizinkan kami untuk bertemu lagi seperti dulu. Hari-hari begitu kelam terasa"

Lagu yang Berkesan Selama 2012

Lagu pada dasarnya bukan hanya untuk sekedar didengarkan. Kadang ada lagu yang berkesan dalam kehidupan saat ada moment-moment tersendiri dalam hidup kita.

Tentang Film Animasi di Tahun 2012

Dibalik kesederhanaan cerita, tema atau apapun, film animasi ternyata menyajikan banyak pesan tersirat, sarat akan makna dan banyak hal yang bisa kita ambil dari apa yang disampaikan dari kesederhanaan yang diungkap dalam film animasi.

Sunday, November 30, 2014

Catatan Nonton #November’14


Lewat post ‘Catatan Nonton’ kali ini, berarti genap satu tahun sudah saya menulis kumpulan short review film dalam satu bulan yang sebelumnya juga sudah ditulis di facebook. (HARI GINI MASIH PAKE FACEBOOK???) Gak apa-apa lah ya! Hehe.
Satu tahun memang bukan waktu sebentar dan sampai sejauh ini pengetahun saya soal film masih nggak ada apa-apanya. Memang dalam satu tahun tersebut, ada satu bulan dimana saya absen membuat post kumpulan short review film ini. Itu terjadi di bulan Agustus lebih tepatnya. Namun biarpun begitu, tak bisa dipungkiri kalau ada keseruan tersendiri ketika membuat short review film. Pun ketika saya flashback ke belakang, membaca kembali short-short review film yang sudah saya tulis semenjak tahun lalu, ada rasa lain yang kadang suka bikin kangen untuk membuat short review film lagi. Dan pada akhirnya post ini tetap bertahan sampai satu tahun lamanya.
Oh ya, buat teman-teman di facebook, saya minta maaf kalau selama setahun ini ada yang merasa terganggu. Bikin timeline kalian berisik karena ada satu akun yang namanya Iim Ali Imron yang suka bikin update-an separagraf penuh kalau dia habis nonton film. Sok-sok-an paling tahu soal film padahal pengetahun filmnya masih cetek. Haha.
***
Sudah mungkin basa-basinya! Kita langsung masuk ke edisi ‘Diary Nonton’ kali ini. Untuk movie of the month-nya, saya punya, the one and only: ‘Interstellar’. Salah satu film yang saya tunggu di tahun ini. Dan berikut kumpulan short review film di ‘Diary Nonton’ kali ini. Check this out!

Interstellar (2014) (12/11/14)


Short review:
Christopher Nolan memang tak pernah gagal membuat film. Hasilnya selalu bagus dan berkualitas. Directing, script, scoring, cinematography, etc. semuanya adalah bentuk keseriusan Nolan yang tidak pernah setengah hati dalam membuat film. 'Interstellar' sebagai karya terbarunya kembali menantang dirinya melampaui batas-batas yang pernah dilaluinya. Menghadirkan tema petualangan luar angkasa, survival, dalam balutan drama keluarga sarat emosi dan sentuhan theoritical physics yang terurai sederhana dlm kerumitannya. Memberikan satu lagi pengalaman sinematik yang baru. Salah satu film terbaik tahun ini. Very recommended.
Review lengkapnya bisa dibaca disini.
Skor: 4,25/5

Dawn of the Planet of the Apes (2014) (15/11/14)


Short review:
Rupert Wyatt yg sukses membuat reboot halus kisah para kera cerdas dlm 'Rise' telah menancapkan standar tinggi untuk franchise ini. Matt Reeves yg bertugas menukangi sekuelnya, tahu betul cara memafaatkannya. Tanpa kehilangan fun unsure-nya, 'Dawn' dibawa pada kedalaman cerita yang sedikit menampar sisi humanisme kita sebagai manusia. Porsi aksi dan drama yang lebih berimbang namun tetap menggetarkan. Visual effect yang lebih dahsyat, terutama barisan aktor mo-cap yg mampu menunjukkan sisi yang begitu emosional. Especially for Andy Serkis. You're the best mo-cap actor!
Skor: 4/5

The Expendables 3 (2014) (16/11/14)


Short review:
Untuk ketiga kalinya, para veteran action actor bereuni dalam satu tim pimpinan Sylvester Stallone. Menghadirkan parade aksi tanpa otak dengan segala kekliseannya. Namun sayangya, 'The Expendables 3' adalah seri yang paling lemah diantara yang lainnya. Mengusung formula yang sama namun masih jauh dibawah 'The Expendables 2' yg tampil begitu menyenangkan. Alasannya jelas, banyak hal yang hilang dari 'The Expendables 3', bila dibandingkan pendahulunya. Apalagi keputusan membuat rating film menjadi PG-13 agar bisa dinikmati para remaja membuat film ini terasa kurang gahar.
Skor: 2,5/5

Hercules (2014) (16/11/14)


Short review:
Ada dua film tentang sosok demi-god paling terkenal putra haram Zeus yg dirilis tahun ini. Dan 'Hercules' yg dibintangi Dwayne Johnson memang tampak lebih menjanjikan dibanding 'Hercules'-nya Kellan Lutz. Dalam praktiknya, 'Hercules'-nya The Rock mengambil jalan yg sedikit berbeda dari kisah Hercules yang sudah-sudah. Tanpa dewa-dewi dan monster dlm iringan mitologinya, 'Hercules' dibawa pada sosok yg lebih manusiawi. Ini memang bagai dua sisi mata pisau, ada yang menerima, ada juga yang tidak. Namun biarpun begitu 'Hercules' sanggup menjalankan tugasnya sebagai sebuah hiburan (setidaknya bagi saya), meski sempat terseok-seok juga di paruh awal.
Skor: 3/5

Guardians of the Galaxy (2014) (16/11/14)


Short review:
I am Groot! Pesona Marvel dalam menghadirkan film superhero memang sudah tak terbendung. Karakter apapun pasti selalu dinanti. Tak terkecuali buat komplotan aneh yang lebih layak disebut antihero dibanding superhero ini. 'Guardians of the Galaxy' paling beda sendiri di genrenya (dalam arti positif). Well, ceritanya sendiri sebenarnya sangat sederhana namun James Gunn tahu benar caranya bersenang-senang tanpa menghilangkan identitas film Marvel. Membawa set yg lebih luas diangkasa raya, karakter2 yg unik, beragam & loveable, visual cerah & berwarna + dukungan soundtrack2 asyik yang membawa kita bernostalgia ke era 70an. 'Guardians of the Galaxy' adalah hiburan superhero paling istimewa tahun ini.
Skor: 4/5

The Babadook (2014) (23/11/14)


Short review:
Jadi apa sebenarnya yang diharapkan dari film horor? Rasa takut karena terus dijejali materi horor atau diberi sedikit misteri yang menggiring imajinasi liar kita bertualang sampai menemukan bentuk takut itu sendiri. Bermain dalam ranah psikologis dan eksplorasi karakter yg dalam, 'The Babadook' tampil begitu meyakinkan. Meskipun tanpa elemen jump scare dan kemunculan makhluk yang dianggap horor layaknya film horor pop pada umumnya. Formula lama bercita rasa baru. Sebuah prestasi juga, mengingat 'The Babadook' dibesut sutradara debutan. Dan ditengah performa horor produksi hollywood yang tampil lesu tahun ini, horor Australia arahan Jennifer Kent ini patut dicoba.
Skor: 3,75/5

Lucy (2014) (25/11/14)


Short review:
Terbilang ambisius buat Luc Besson, mengingat jarang sekali ia membuat film berbau cerdas. Membawa tema 'ten percent of brain myth', sepertinya 'Lucy' mempunyai nafas sains yg kental. Akan tetapi, entah kenapa pendekatan sainsnya terlihat menggelikan dan teori-teori yang sedikit berlebihan. Hingga disatu sisi 'Lucy' terlihat menunjukkan kekonyolan dan kebodohannya (atau mungkin otak sy saja yg gak nyampe, karena kemampuannya cuma 10%. Tidak lebih. Haha). Namun biarpun begitu, Besson tetaplah Besson. Dengan signature khasnya, film actionnya selalu menyenangkan (setidaknya menghibur). Terlebih 'Lucy' punya heroine sekelas Scarlett Johansson yang memang sudah teruji kemampuannya di film-film Marvel.
Skor: 3,25/5

Teenage Mutant Ninja Turtles (2014) (28/11/14)


Short review:
Semenjak era 'Transformers' dimulai, entah kenapa film-film yg dibelakangnya terselip nama Michael Bay (sbg sutradara atau produser) selalu menimbulkan nada skeptis di kalangan penonton. Tak terkecuali buat remake/reboot 'Teenage Mutant Ninja Turtles' ini. Meskipun disutradarai Jonathan Liebesman, tapi nafas Bay-nya kental sekali disini. Mulai dari adegan aksi, humor sampai efek slowmotion-nya yg Bay banget. Karena Bay factor tadi, kita pasti sudah bisa menebak sendiri arah film ini akan kemana. Mengesampingkan ekspektasi berlebih, 'TMNT' tampil cukup lumayan. Setidaknya ada 2 (dua) scene yg asyik dan memorable disini. Cowabunga!
Skor: 3/5

All pictures from here.

Thursday, November 20, 2014

Semoga Kita Berjumpa Lagi!

Untuk waktu yang memberi sebuah pertemuan. Tanpa pernah disadari dan disangka. Dengan siapa dan bagaimana. Pada akhirnya, waktu jua yang memberi akhir dari pertemuan.
Semoga kita berjumpa lagi!
Dalam keadaan yang lebih hangat dibanding saat pertama berjumpa. Lebih nyaman dengan tawa dan senyum cerah. Dan mungkin saja, waktu memberi cerita berbeda di perjumpaan berikutnya. Memberi kesempatan sekali lagi untuk memanfaatkannya.
Siapa tahu...
Ya, semoga kita berjumpa lagi!

Monday, November 17, 2014

7 Lagu Manis nan Romantis dengan Petikan Gitarnya


Diantara alat musik yang ada, gitar mungkin jadi instrumen yang paling sering dipakai orang-orang untuk bernyanyi atau memainkan musik. Simpelnya gitar itu instrumen yang paling mudah untuk dipelajari. Coba saja buktikan, lebih banyak mana orang yang bisa gitar atau piano?
Kalo kata orang sih, orang yang bisa apalagi jago main gitar adalah orang yang romantis. Benar atau tidaknya saya juga tidak tahu. Tapi sepertinya akan semakin romantis lagi kalau nyanyiin 7 lagu Indonesia dibawah ini. 7 lagu yang saya menurut saya punya nuansa manis nan romantis dengan petikan-petikan gitar dan lirik-lirik yang puitis.

1.          Sempurna – Andra & The Backbone
Kayaknya gak mungkin gak ada yang tahu lagu ini. Lagu manis nan romantis dari band yang pas awal terbentuk merupakan side project-nya Andra Ramadhan, gitaris Dewa 19. Dengan petikan gitar yang terasa nyaman didengar (meski pas pertama kali saya merasa mendengar Homesick-nya Kings of Convenience), lagu ini memang terasa spesial untuk band beraliran rock seperti Andra & The Backbone. Apalagi lagu ini punya lirik yang puitis banget. Sempurna. Seperti judulnya. Walaupun didunia ini tidak ada yang sempurna, namun siapa yang tidak meleleh ketika mendengarkan liriknya? Apalagi kalau dikasih kalimat seperti dalam film ‘Love Actually’. Ah, sudahlah...


Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku, lengkapi diriku
Oh sayangku kau begitu...
Sempurna

2.         Dewi – Alexa
IMO, Alexa adalah band chord E mayor. Karena hampir sebagian besar lagunya punya nada dasar E mayor. Haha. Tapi point-nya bukan itu. Karena lagu Alexa yang berjudul ‘Dewi’ ini masuk kriteria lagu manis nan romantis buat saya. Vokal dan petikan Gitar Satrio di chord E mayor (tuh kan!) melantunkan kata-kata seperti “Dengarlah! Kau dengar. Selama bumi berputar ku tetap milikmu” terdengar sangat manis. Punya kecengan, pacar atau pasangan namanya Dewi? Lagu ini memang paling tepat buat dia. 


Dewi, bukalah kedua matamu
Pandanglah ruang dihatiku
Dewi, berikan nafasmu untukku
Agar ku hidup bersamamu

3.         Karena Ku Sayang Kamu – Dygta
Dygta memang bukan golongan band yang terkenal sampai digilai fans layaknya Noah. Tapi juga bukan berarti band ini band jelek. Ya, bisa dibilang Dygta termasuk golongan band papan tengah di Indonesia. Dalam arti, meskipun tidak terlalu terkenal tapi mereka masih mampu menunjukkan sisi musikalitas mereka yang tak bisa dianggap remeh. Dengan konsep musik yang bisa dibilang sederhana, nuansa pop yang kental tapi punya lirik yang tidak kalah romantis. Menjadi salah satu kekuatan band yang sebenarnya sudah cukup lama berdiri ini. ‘Karena Ku Sayang Kamu’ adalah salah satu lagu favorit saya dari band ini. Dan memang tak bisa dipungkiri tingkat kemanisan liriknya. Pertama kali dengar waktu masih SD. Waktu zaman masih suka dengar dan request lagu di radio-radio lokal. Cerita lagunya sih, kalau meminjam istilah zaman sekarang, mungkin semacam LDR-an kangen gitulah. 


Ku tak akan pernah berpaling darimu
Walau kini kau jauh dariku
‘Kan selalu kunanti
Karena ku sayang kamu

4.        Bila Engkau – Flanella
Tidak beda jauh sama lagu Dygta diatas, lagu ini juga pertama kali saya dengar lewat radio. Hanya bedanya saya sudah tidak SD lagi aka sudah naik tingkat jadi SMP. Hehe. Dibawain band yang mungkin namanya kurang familiar ditelinga anak-anak zaman sekarang. Oh ya, lagu ini pernah dirilis ulang oleh Vagetoz. Namun bagi saya tidak lebih baik dari versi Flanella. Karena ‘Bila Engkau’-nya Flanella tetap yang paling punya kesan yang dalam. Setidaknya buat saya.


Bila engkau menerima cintaku
Aku akan setia kepadamu
Karena dirimu yang selama ini kucari

5.         Be My Lady – Sandy Canester
Satu lagu berbahasa Inggris dari seorang penyanyi solo Indonesia didebut albumnya. Punya lirik yang tidak kalah tingkat keromantisannya. Juga punya petikan gitarnya yang tidak kalah manis dari lagu-lagu yang masuk list ini. Butuh sesuatu untuk meyakinkan orang tentang cinta? Nyanyiin saja lagu ini! 


Be my lady, be the one
And great things will come to our heart
You’re my lady, you’re my one
Give me chance to show you love

6.        Asmara Nusantara – Budi Doremi
Well, Budi Doremi sebenarnya bukanlah tipikal penyanyi favorit saya. Namun entah kenapa, tak sengaja mendengarkan lagu ini di laptop teman membuat lagu ini terngiang-ngiang di telinga saya. Nadanya yang terkesan sederhana, cenderung pasaran malah. Namun punya lirik bernuansa LDR yang lain daripada yang lain. Yang justru membuat lagu ini jadi punya kesan yang lain pula. Wakatobi dan Raja Ampat memang jauh tapi itulah indahnya bercinta di Nusantara. Memang perlu perjuangan seperti pahlawan. Bukan begitu, Kak Budi?


Walau kini kau ada di Wakatobi
Ya jelas-jelas aku di Raja Ampat
Luasnya lautan memisahkan kita
Indahnya bercinta di Nusantara

7.        Karena Ku Tahu Engkau Begitu –Andre Hehanussa
      Lagu favorit saya di list ini. Dibawakan dengan syahdu oleh penyanyi lawas Andre Hehanussa. Petikan awal gitarnya mengingatkan saya pada lagu-lagunya Eric Clapton. Sebuah lagu yang benar-benar manis nan romantis dengan petikan gitarnya.


Bila saat nanti kau milikku
Ku yakin cintamu
Takkan terbagi, takkan berpaling
Karena ku tahu engkau begitu

Ya, itulah tadi 7 lagu Indonesia manis nan romantis dengan petikan gitarnya pilihan saya. Lagunya memang easy listening semua. Lagu yang tepat dikasih untuk orang tersayang. Diiringi pakai gitar. Didengarkan sendirian. Atau dinyanyiin sendirian malam-malam sambil mainin gitar.