Tentang ‘RADIOHEAD’

Radiohead Bukan Hanya Sekedar Band. Karena perlu lebih dari sekedar mendengarkan lagunya untuk bisa memahami musiknya.

Review Album Noah “Seperti Seharusnya”

Album “Seperti Seharusnya” ini seakan menjawab semua pertanyaan yang ada selama masa hiatus mereka dari industri musik Indonesia. Sekaligus sebagai hadiah bagi semua sahabat yang telah lama menantikan karya-karya mereka.

Cerpen: Aku, Kamu dan Hujan

"Hujanpun tak lagi turun disini seakan tak mengizinkan kami untuk bertemu lagi seperti dulu. Hari-hari begitu kelam terasa"

Lagu yang Berkesan Selama 2012

Lagu pada dasarnya bukan hanya untuk sekedar didengarkan. Kadang ada lagu yang berkesan dalam kehidupan saat ada moment-moment tersendiri dalam hidup kita.

Tentang Film Animasi di Tahun 2012

Dibalik kesederhanaan cerita, tema atau apapun, film animasi ternyata menyajikan banyak pesan tersirat, sarat akan makna dan banyak hal yang bisa kita ambil dari apa yang disampaikan dari kesederhanaan yang diungkap dalam film animasi.

Friday, December 30, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 851: Tab End


Surprsingly, karena WSJ issue #6 sudah bocor satu minggu sebelum perilisan resminya. Manga-manga yang biasa kita baca telah kembali, termasuk One Piece. Entah ini berita baik atau buruk tapi yang pasti, jika komik aslinya sudah rilis, dibeli ya, OK! Jangan maunya gratisan terus. Hehe. Terus, karena harusnya issue #6 muncul minggu depan, kemungkinan minggu depan tidak akan ada chapter baru yang muncul. Jadi, jangan pada protes ya. Udah syukur juga dapat gratisan. 

~ Patah Hati Terhebat ~
Semua orang mungkin pernah patah hati. Patah hati adalah kondisi dimana hati kita patah (masa sih, Pak?). Karena mungkin semua orang pernah patah hati, mungkin juga diantara mereka ada yang mengalami rasanya patah hati terhebat. Patah hati terhebat adalah patah hati yang paling hebat (MASA??!!). Patah hati terhebat bagi masing-masing orang berbeda-beda. Beda kasusnya, beda caranya, beda waktunya, beda kadarnya. Tapi (mungkin) satu yang pasti, rasa sakit karena patah hati terhebat itu beda rasanya dengan patah hati biasanya. Rasa sakitnya mungkin seperti angka 1 dibagi 0, tidak terdefinisikan. Bahkan katanya, patah hati terhebat bisa membawa dampak yang sangat buruk bagi orang yang mengalaminya. Sangat sangat buruk sampai tak bisa ditulis disini karena tidak akan lulus sensor. Hah?
Patah hati itu sakit dan nyata adanya. Ada pasangan yang akan menikah. Semua persiapan sudah rampung, hanya tinggal menunggu waktu sampai akad dan resepsi. Pernikahan batal karena tiba-tiba si perempuan minta putus, alasannya ia mencintai orang lain. Bagi si lelaki ini adalah patah hati terhebat. Cerita ini terdengar familiar sekali bukan? Ada pasangan yang sudah terlihat serasi sekali, sering menghabiskan waktu bersama dan sudah bersama dalam waktu yang lama. Tapi akhirnya hubungannya kandas karena si perempuan sudah capek nunggu dan memilih yang lain yang lebih pasti. Bagi si lelaki ini patah hati terhebat. Lebih hebat lagi patah hatinya, jika si perempuan malah jadi sama bapaknya si lelaki. Wkwkwk. Pertanyaannya, kenapa si perempuan sampai capek nunggu? Apakah si lelaki belum selesai sama kuliah-nya? Ehhh. Ada juga orang yang sudah merasakan patah hati terhebat padahal jadian pun belum. Ditolak juga nggak malah (kasihan sekali orang ini). Ada pasangan yang sudah berjanji untuk terus bersama, namun tiba-tiba si lelaki meninggal karena kecelakaan. Kematian yang membuat si perempuan merasakan patah hati terhebat karena merasa dikhianati saat tengah dalam-dalamnya mencinta, hingga membuat ia tak percaya lagi sama yang namanya cinta. Cerita yang kembali terdengar familiar bukan?
P.S. Kematian si lelaki begitu menghebohkan bak kehilangan pahlawan paling berjasa seantero jagat raya, episode kematiannya menghabiskan banyak episode banjir air mata, semua yang mengenalnya merasa kehilangan, bahkan rivalnya pun ikut-ikutan menangisi kepergiannya. Sepenting dan sehebat itukah si “Anak Lelaki” tersebut? Uppsss! (Ok, bagian P.S. ini mending di skip aja, gak nyambung dan gak penting juga sebenarnya).
Sedari awal masuk WCI kondisi Sanji memang dilematis. Seolah ia terjebak dalam labirin gelap penuh jebakan berbahaya. Maju kena mundur kena. Tidak ada jalan keluar baginya. Sampai datanglah secercah cahaya bernama Charlotte Purin. Cahaya yang membuatnya melupakan sejenak semua deritanya. Namun apa yang terjadi, satu-satunya cahaya harapan tersebut malah membakar bagian terdalam dalam hatinya, kemudian padam begitu saja. Apa yang disebut sebagai tahun Sanji rupanya pukulan bertubi-tubi luka yang semakin lama semakin dalam menghujam jantungnya tanpa bisa berbuat apa-apa. Rasa sakit, marah, kecewa, putus asa, sudah tak tergambar lagi. Sanji menangis bersama hujan yang terus membasahi nyala api rokoknya. Seorang pria tak akan menangis tanpa luka yang teramat dalam. Air mata Sanji adalah kalkulasi dari seluruh rasa sakit yang ia derita selama ia hidup. Perlu diingat bahwa masa lalu Sanji merupakan salah satu yang terkelam dari seluruh kru SHP selain Nami dan Robin. Sudah sangat jelas bahwa Whole Cake Island adalah patah hati terhebat Sanji.

Oda sangat baik menggambarkan perasaan Sanji lewat panel ini. Patah hati terhebat Sanji tergambar begitu sempurna di sini. 
Selain rasa sakit yang begitu dalam, ada bagian lain dari patah hati yang bahkan lebih penting dari rasa sakit itu sendiri. Bagian terpenting dari patah hati adalah apa yang terjadi setelahnya. Kenapa ini penting, karena setelah patah hati kita dapat menentukan langkah selanjutnya yang akan ditempuh, yang secara tidak langsung turut mempengaruhi bagaimana kelangsungan hidup kita secara utuh selanjutnya. Apakah setelah patah hati hanya mau meratap saja, menyerah atau segera bangkit dari keterpurukan? Karena sejatinya patah hati adalah tantangan tentang mau apa dan bagaimana kita bersikap selanjutnya. Dan ini menarik bila melihat sikap Sanji selanjutnya setelah ia mengalami patah hati terhebatnya.
  Seperti yang kita tahu, wanita berada diatas segala-galanya dalam hidup Sanji. Ia tidak akan memukul, menendang atau melukai wanita bahkan sampai harus mati sekalipun. Prinsip ini sudah ia pegang teguh selama hidupnya dimana hal tersebut merupakan aturan yang sudah tertera sejak zaman dinosaurus. Bagi Sanji, memaafkan setiap kebohongan wanita adalah tugas seorang pria. Lalu bagaimana dengan kebohongan Purin yang jelas-jelas berbeda dengan kebohongan wanita yang termaafkan kebohongan Nami, Robin dan Viola. Bagaimanapun kebohongan Purin jauh berbeda dengan ketiganya. Dan lagi, apa yang terjadi saat ini jauh berbeda dengan kondisi Sanji saat bertarung dengan Kalifa dulu. Ya, walaupun mungkin prinsip Sanji ini punya kecendrungan besar untuk tidak goyah, tapi tetap saja sikap Sanji selanjutnya menarik untuk ditunggu. 

~ Perang Jiwa ~
Brook menjadi orang pertama yang harus berhadapan langsung dengan Big Mom. Ini menarik karena bukan Luffy atau Zoro yang notebene merupakan petarung utama SHP yang berhadapan langsung dengan Yonkou. Terlebih kekuatan DF Brook bisa dibilang merupakan antitesis dari kekuatan DF Big Mom. Perang jiwa tak terelakkan. Kekuatan DF Yomi Yomi Brook memang spesial bukan hanya karena ia mampu menghidupkan kembali penggunanya setelah mati melainkan pada pengendalian jiwanya. Itulah kenapa julukan Brook adalah “Raja Roh” bukan “Tuan yang Hidup Kembali”. Kemampuan pengendalian jiwa Brook sendiri sudah pernah diperlihatkan di chapter 848 yang berhasil membuat para homies tak berdaya berhadapan dengan kekuatan Sang Raja Roh “Soul King.”
Tentu sangatlah naif jika berpikir bahwa Brook akan mudah mengalahkan Big Mom. Bukan karena apa, level seorang Yonkou tentu jauh berbeda dengan bajak laut yang pernah mereka temui sebelumnya. Brook jelas akan kesulitan menghadapi Big Mom. Bisa menghambat Big Mom untuk sementara waktu saja sudah bagus bagi Brook. Apalagi kemampuan Big Mom bukan hanya mengambil jiwa orang semata. Lihat saja, bagaimana Zeus dan Prometheus yang selalu berada disamping Big Mom. Zeus dan Prometheus sepertinya ditanami jiwa Big Mom langsung (terlihat ekspresi mereka yang mirip dengan Big Mom). Tapi tekad dan keyakinan Brook juga jangan dianggap remeh (seperti inilah anggota SHP). Kebulatan tekad adalah kekuatan yang tak terduga. Sudah saatnya Brook tampil. Mungkin di chapter depan, kita akan melihat pertarungan Brook vs Big Mom. Tapi yang lebih penting dari itu semua tentu adalah misi penyalinan Road Poneglyph. Sedikit berandai-andai, mungkin akan lebih seru jika ada Nami disini. Kemampuan mereka berdua sangat cocok bila dihadapkan dengan kemampuan Big Mom.   

~ Dari Dunia Cermin ~
Petualangan 2-C (Chopper & Carrot) di dunia cermin sudah semakin dekat dengan tujuan. Rupanya para cermin sendiri adalah jawaban dari semua pertanyaan tentang bagaimana mereka harus keluar dan kemana mereka harus pergi selanjutnya. Entah siapa yang akan mereka temui pertama kali, Luffy & Nami, Brook & Pedro atau Sanji? Tapi bila dilihat dari kondisi saat ini, mungkin Sanji yang paling membutuhkan bantuan. Semoga bila teman-temannya menawarkan bantuan, siapapun itu, Sanji tidak lantas menutup hatinya. Karena, kita boleh saja patah hati, tapi jangan sampai menutup hati. Tssahh!

~ Manipulasi Ingatan ~
Anak-anak Big Mom memang memiliki kemampuan spesial, tak terkecuali si jago akting favorit mama, Purin. Kemampuannya didapat dari DF Memo Memo no Mi yang mampu memanipulasi ingatan seseorang. Kemampun Purin ini menambah daftar panjang kemampuan unik yang dimiliki anak-anak Big Mom. Dia mampu menghapus ingatan Reiju tentang pertemuannya dengan Purin. Juga dengan luka yang diperoleh Reiju yang ternyata merupakan ulah Purin sendiri.
Konsep memanipulasi memang selalu tentang menghapus ingatan dan menggantinya dengan ingatan lain. Pada dasarnya memang harus seperti itu. Ingatan yang diambil atau dihapus harus diganti lagi dengan ingatan lain yang baru. Bila tidak, akan ada ruang kosong pada otak yang dapat menghambat sistem kerja otak itu sendiri. Disini digambarkan bahwa ingatan seseorang berbentuk seperti roll film yang memuat setiap adegan dalam ingatan tersebut. Dan Purin dapat mengganti ingatan yang ia hapus dengan adegan yang ia mau sesuka hatinya. Apakah kemampuan manipulasi ingatan Purin hanya sebatas ini atau bisa lebih lagi?
Dalam film Inception (2010) dijelaskan bagaimana caranya menanamkan ide/gagasan pada pemikiran seseorang lewat mimpi. Gagasan dalam pemikiran manusia membentuk pola pikir yang dapat mempengaruhi sikap serta tindakan seseorang dalam kehidupannya. Cara seseorang memandang sebuah masalah dan menyikapinya juga ditentukan oleh hal ini. Dan melihat kemampuan DF Purin ini, dapatkah ia melakukan hal yang sama? Gagasan pemikiran dan ingatan memang berbeda, tapi bila ingatan-ingatan pengganti yang ditanam berupa gagasan tertentu yang sudah didesain oleh si manipulator, bukan hanya sekedar pengganti ingatan yang dihapus, maka bisa saja teori penanaman gagasan ini terjadi. Sederhananya, Purin dapat mencuci otak seseorang sesuka hatinya. Kemampuan ini mengerikan tapi sangat menguntungkan bagi pemiliknya. Tapi, mungkinkah demikian?
Purin ini memang menarik, bahkan sampai chapter 851, putri ke-35 ini belum diperkenalkan Oda secara resmi lewat kotak perkenalan. Padahal Purin sudah muncul sejak chapter 827. Banyak spekulasi mengenai kejahatan Purin terkait dengan mata ketiganya. Artinya, kepribadian Purin berubah setelah memperlihatkan mata ketiganya. Sepintas memang ada perbedaan antara mimik muka saat mata ketiganya ditutup dan dibuka. Namun bagi saya sendiri kejahatan Purin tidak terkait dengan mata ketiganya. Apa yang dilakukan Purin adalah murni akting yang diperlihatkan pada semua orang. Watak asli Purin yang sebenarnya adalah yang kita lihat semenjak chapter 850 kemarin. Dengan kata lain, Purin tidak memiliki kepribadian ganda karena memiliki tiga mata. Disisi lain, rasanya tidak buruk juga bila orang bermata tiga ini merupakan ras tertentu yang mempunyai rahasia dibaliknya.
Beralih ke Nitro the Jello. Bila kita lihat ekspresinya, seolah mengingatkan kita pada seseorang. Capone Bege. Ya, dia orangnya. Mungkin Big Mom mengambil sebagian lifespan Bege kemudian menanamkannya pada Nitro. Hal ini bukan tak mungkin terjadi mengingat saat ini Bege sudah menjadi bawahan Big Mom dan menjalin pernikahan politik dengan anaknya. Lifespan yang diambil merupakan kompensasi atas sikapnya di awal yang sempat menantang Big Mom.

~ Orang ke Sembilan? ~
Entah berapa kali kita diperlihatkan panel akhir yang depresif, akhirnya panel yang menggembirakan muncul juga di chapter ini. Kehadiran Jinbe tentu tidak hanya menggembirakan bagi Luffy dan Nami yang tengah frustasi terpenjara di dunia buku tapi juga bagi para pembacanya. Seperti yang kita tahu konsekuensi permainan roulette mama pada Jinbe tidak jadi dilaksanakan, sebagaimana kita lihat Jinbe pun baik-baik saja. Kehadiran Jinbe membawa angin segar di tengah hiruk pikuk WCI yang semakin rumit. Jinbe adalah keajaiban yang ditunggu-tunggu Luffy yang akan menyelamatkannya saat ini. Semoga Jinbe datang dengan rencana bagus untuk membantu dua misi besar Luffy d WCI ini.
Jinbe adalah orang terdekat yang kelak akan menjadi orang ke-9 anggota SHP (Luffy ‘kapten’ tidak dihitung).  Tidak ada yang membantah fakta ini. Bahkan tidak hanya itu, sampai saat ini, tidak ada karakter lain yang memiliki tingkat kedekatan dan kepantasan bergabung seperti Jinbe. Dilihat dari segi manapun Jinbe sangat layak menjadi anggota SHP. Setelah baca chapter 830, sy membuat persentase kemungkinan Jinbe bergabung sebesar 98% dan tak berubah sampai sekarang. Mengenai kandidat calon kru SHP sendiri, sebelumnya sy sempat membuat kesalahan dengan menyatakan bahwa Caesar layak menjadi anggota SHP bahkan persentasenya melebihi Jinbe. Tapi ternyata itu salah, sy menyadarinya sejak chapter 830 bahwa Caesar tidak layak menjadi anggota SHP. Bahkan hal ini semakin diperkuat di chapter 834.
Sy selalu berpikir bahwa SHP akan mendapat anggota ke-9 di WCI dan anggota ke-10 di Wano. Walaupun sy lebih suka Carrot (karena alasan pribadi), tapi jika kelak Jinbe yang akan bergabung sebagai kru ke-9 di WCI ini pun tidak ada masalah. Bagus-bagus saja koq. Sementara di Wano kemungkinan orang yang akan bergabung adalah samurai atau ninja (semoga ninja). Jika Jinbe yang akan bergabung maka anggota selanjutnya haruslah perempuan. Ninja perempuan. Shishishishi. Tapi cerita ke depan, tidak ada yang tahu. Apapun bisa terjadi. Apalagi Oda punya hobi memberi kejutan.
Mungkin kandidat mengenai siapa yang pantas menjadi anggota SHP selanjutnya masih menjadi perdebatan di kalangan fans. Berbagai teori kepantasan dan kelayakan dikemukakan guna memperkuat argumen masing-masing. Namun ada satu hal yang perlu digaris bawahi, bahwa orang yang pantas menjadi kru SHP tidak hanya dilihat dari apakah orang tersebut nyambung dengan karakter SHP, apakah orang tersebut mempunyai profesi tertentu, apakah orang tersebut mempunyai kekuatan tertentu, apakah orang tersebut harus memiliki ambisi tertentu, apakah orang terebut bla bla dan bla bla lainnya. Menurut sy hal itu hanyalah bonus saja. Ada yang lebih penting dari itu semua. Syarat menjadi anggota SHP kembali lagi pada makna “NAKAMA” itu sendiri. Pahami makna kata tersebut dan lihat lagi bagaimana setiap anggota SHP dari mulai Zoro sampai Brook sebelum dan setelah bergabung. Niscaya kita bisa menilai karakter mana yang pantas dan layak menjadi kru SHP. Gambaran paling fresh, bisa lihat sikap Brook di chapter ini. Karakter seperti itulah yang pantas menjadi anggota SHP.
Cerita semakin seru dan menarik. Sedikit demi sedikit benang kusut mulai terajut. Pesta teh semakin dekat. Bege dan Caesar kemungkinan muncul lagi saat pesta teh mulai digelar. Kita lihat nanti apa yang terjadi selanjutnya.

Friday, December 23, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 850: Ray of Hope



Chapter penutup tahun 2016 ini benar-benar shocking moment banget! Ternyata bukan Rangga yang jahat, yang jahat itu Purin, saudara-saudara! Shishishishi.
Mari lupakan sejenak hegemoni Om Telolet Om, kita beralih dulu pada satu sosok perempuan yg semenjak kemunculannya sy merasa perlu memanggil Mbak Poppy sang pakar micro expression untuk mengungkap jati diri dia yang sebenarnya. Sosok perempuan yang dicalonkan sebagai mempelai koki favorit kita semua, putri ke-35 dari bajak laut Yonkou Big Mom, Charlotte Purin.
Pada corat-coret chapter 828, sy sempat menulis sprti ini, "Tapi jika Purin benar-benar berbohong dan ternyata ia orang jahat, maka ia telah menunjukkan performa akting kelas wahid. Dan pastinya, menghancurkan semua perasaan laki-laki yang mempercayainya." 22 chapter berikutnya (lebih tepatnya chapter 850 ini), kebenaran pun terungkap. Apa yang ditakutkan pun benar-benar terjadi. Mata ketiga yang ditutup-tutupinya selama ini mengungkap jati diri yang sebenarnya.
Identitas Purin memang mulai dipertanyakan semenjak chapter 828 dirilis, apakah Purin berkata jujur atau berbohong. Apakah purin orang baik atau orang jahat. Dua opsi tersebut terus bergulir mengiringi jalannya kisah di Whole Cake island. Sy adalah orang yang ingin mempercayai Purin dan menyangkal tindak-tanduknya sebagai sebuah kebohongan, walau sejatinya masih menyisakan kecurigaan. Bahkan di akhir chapter 848, saya menyebut air mata Purin sebagai sebuah pengorbanan yang tulus dari seorang yang ingin dicintai (sempat sy tulis di twitter). Ketika di akhir chapter 849 melihat Reiju terluka, sy tetap ingin menyangkal kebohongan Purin. Dan akhirnya, BOOMMM!!! Akting Purin benar-benar kelas wahid (patut diganjar Oscar nih!). Yohohoho. Lebih meyesakkan lagi, karena Purin adalah ujung tombak dari semua rencana yang telah disusun Big Mom untuk menunaikan semua ambisinya. Mungkin banyak para pria disana yang kecewa. Bahkan Sanji begitu terluka telah mempercayainya. Satu hal yang sy pelajari dari sini adalah kita tidak boleh langsung percaya pada air mata seseorang. Bisa jadi itu adalah air mata kepura-puraan yang ditunjukkan pada orang-orang untuk menutupi jati diri sekaligus niat aslinya. Jadi intinya, JANGAN LANGSUNG PERCAYA PADA AIR MATA SESEORANG!! OK!! Shishishishi.
Sebagai pembaca One Piece, sy merasa ada saatnya kita membuat spekulasi berlandaskan teori tentang apa yang akan terjadi pada cerita selanjutnya. Pun sebaliknya, ada saatnya kita berhenti berspekulasi dan berteori, dan membiarkan sang mpunya menguraikan cerita yang ditulisnya. Itulah yg saya lakukan beberapa chapter terakhir. Maka tak heran bila setelah chapter 844, sy berhenti menulis Corat-Coret One Piece di blog sebagai tempat biasa menulis berbagai gagasan tentang cerita One Piece. Bukan karena apa, sy hanya merasa sudah saatnya menikmati sensasi yang akan Oda berikan lewat ceritanya. Lagipula arc Whole Cake Island sudah setengah jalan.
Membiarkan Oda menjelaskan sendiri arah ceritanya serta melepaskan semua belenggu hasrat untuk berspekulasi dan berteori, menyimpan rapat-rapat segala pertanyaan dan rasa penasaran untuk selanjutnya langsung dijawab oleh Oda sendiri berimbas baik pada kenikmatan membaca. Buktinya, chapter 850 ini, yang jelas-jelas membuat SHOCK berat. Sekali lagi, Oda menunjukkan tajinya sebagai seorang pencerita ulung. Sekali lagi, kita ditunjukkan salah satu alasan kenapa kita menyukai One Piece.
Pesta teh akan terjadi hanya dalam hitungan jam. Si kapten marah besar sampai tak peduli harus kehilangan tangannya. Semoga keajaiban datang dari rusa manusia dan kelinci dari dunia cermin. Telur dan jaguar tengah bernostalgia dalam pertempuran. Sementara sang tengkorak hidup tengah dihadang Mama dan anaknya si kaki panjang. Pangeran yang terluka. Putri yang berdusta. Dua keluarga berkekuatan besar dalam ikatan ketidakpercayaan. Sang mafia belum terlihat lagi batang hidungnya. Misi tersembunyinya bisa saja merubah alur perjalanan. Pun begitu dengan si hiu biru yang juga belum terlihat lagi setelah bermain roulette. Bom waktu tinggal menunggu waktu. Perjalanan sudah separuh dijalankan. Kekacauan akan segera terjadi. Jangan sampai terlewatkan.

Trivia:
Mengenai bounty Tamago dan Pedro sebenarnya adalah Tamago = 429 juta berry dan Pedro 382 juta berry. Bento yang disiapkan Sanji untuk Purin merupakan kumpulan makanan favorit anggota SHP (minus Brook). Seperti edisi sebelumnya, WSJ kali ini juga double issue yakni issue #4-5, artinya minggu depan tidak akan bertemu chapter One Piece lagi. Sampai jumpa tahun 2017 bersama penghabisan Whole Cake Island, Reverie dan permulaan negeri para samurai, Wano.

Saturday, December 10, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 849: Bropper in Mirrorland


Yang pernah membuat Luffy kewalahan karena gigitannya mulai menunjukkan taringnya (eh, kelinci kan ga' punya taring! Yohohoho). Penampilannya mengesankan. Aksinya menyenangkan. Terlebih bagi orang-orang yang menempatkan Carrot sbg kandidat terfavorit Next Nakama SHP selanjutnya, seperti sy. Walaupun dilihat dari sudut manapun Jinbe tetap berada di garda terdepan sbg orang yg memiliki kans paling besar sbg calon ke-9 kru SHP. Dan sy tak mempermasalahkan jika hal itu benar terjadi. Karena semua kriteria kelayakan calon kru SHP ada pada dirinya. Meski begitu, sy tetap memfavoritkan Carrot sbg Next Nakama. Yohohoho.
Dan soal Caesar Clown.., Caesar Clown tidak layak menjadi kru SHP selanjutnya. Memang kemungkinan di One Piece tidak terbatas, tapi sejauh ini, sampai chapter 849 ini, Caesar Clown sangat tidak layak menjadi kru SHP. Masih layak Pedro kemana-mana. Coba saja baca chapter 830 dan 834, jika masih merasa Caesar layak menjadi kru SHP, berarti baca One Piece-nya kurang jauh. Shishishishi.
Balik lagi ke Carrot, misi pentingnya dimulai dari sini bersama sang senior, ChoNiki. Entah siapa dulu yg akan ditemui duo C ini, Luffy & Nami, Brook & Pedro, Sanji & Purin atau mungkin mereka punya tempat lain yg dituju. Satu hal yg pasti, mereka punya keleluasaan menjelajahi WCI di dunia cermin tsb, dan ini menjadi keuntungan lebih bagi mereka.
Konser akbar Brook sepertinya terhenti karena kehadiran Big Mom. Menarik bila melihat dua orang yg memiliki kekuatan 'jiwa' ini akan saling bertarung nantinya. Meski bagi Big Mom sendiri, sbg seorang Yonkou tentu kekuatan tidak hanya berdasar pada DF semata. Namun yg terpenting dari sini adalah, apakah misi penyalinan Road Poneglyph sudah selesai dijalankan Brook atau belum?
Ada nostalgia dalam mata kiri antara telur dan jaguar. Rupanya mereka pernah saling bertarung 5 (lima) tahun yg lalu. Kalo dilihat, makin ke sini, sosok Pedro makin kelihatan bad-ass-nya. Ngaku, siapa yg dulu pernah curiga pada Pedro?
Dan kejutan yg paling mengejutkan sudah jelas ada di panel terakhir, Reiju yg tampak terluka. Nggak mau berspekulasi soal ini ah, walau otak sudah dipenuhi macam-macam. Biar Oda yg menjawabnya. Satu hal yg selalu sy yakini sedari awal dari sosok ini adalah Reiju akan menjadi takdir pembeda pada misi penyelamatan Sanji di WCI. Keyakinan ini tak berubah sejak pertama kali melihatnya di chapter 826 bersama senyuman sejuta artinya itu. Tssahh!!!
Trivia:
Cover Request atas nama Noda Skywalker bukan pertama kalinya dimuat Oda sbg Cover Chapter One Piece. Malah sudah sangat sering. Coba saja cek Cover Chapter 737, 738, 748, 799, 842 dan 844. Selain itu, cover WSJ issue #2/3 ini juga menarik. Semua karakter utama manga yg masih aktif serialisasi di WSJ berpenampilan seperti karakter One Piece. Yg paling kasihan itu Robin. Image-nya seolah rusak saat menjadi Isobee (Isobee Isobee Monogatari) dan Gintoki (Gintama). Hahaha.

Friday, October 28, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 844: Luffy vs Sanji


“Kembalilah, Sanji! Tanpamu, AKU TAKKAN PERNAH BISA JADI RAJA BAJAK LAUT!!!”
- Luffy -
Seperti yang diperkirakan sebelumnya, pertarungan Luffy dan Sanji benar-benar terjadi. Ini menambah daftar panjang anggota SHP yang bertarung dengan sang kapten. Sebelumnya, sudah ada Zoro, Usopp dan Franky. Meski begitu, pertarungan Luffy dan Sanji kali ini berbeda dengan yang lainnya. Alasannya berbeda. Jalannya pertarungan pun berbeda. Skenario terburuk tentang kekalahan Luffy pun benar-benar terjadi. Tapi dalam pertarungan ini, menang dan kalah tak berarti apa-apa. Duel ini bukan tentang siapa yang menang atau kalah. Bukan tentang siapa yang paling banyak terluka karena saling serang. Duel ini tentang begitu kuatnya ikatan sebuah persahabatan. Kuatnya ikatan yang terjalin setelah sekian lama berpetualang bersama. Sebuah ikatan kepercayaan.
Di satu pihak, Sanji sudah tak tahu lagi bagaimana caranya menyelamatkan orang-orang yang ia sayangi. Ya, salah satu anggota paling tenang ini tengah jatuh dalam jurang keputusasaan. Di lain pihak, Luffy tahu bahwa apa yang dilakukan Sanji bukan benar-benar berasal dari hatinya. Baik kata maupun tendangan yang ia lancarkan, semata-mata bukan karena kehendak lubuk hatinya. Luffy mungkin menderita luka fisik yang cukup akibat pertarungan, bahkan giginya patah. Tapi Sanji, menderita luka hati yang begitu dalam karenanya. Pertarungan ini amatlah bias. Yang dibutuhkan mereka saat ini hanya saling bicara. Luffy butuh Sanji berkata jujur sejujur-jujurnya. Tapi mustahil pula bagi Sanji. Sulit bagi Sanji untuk meminta tolong agar diselamatkan seperti halnya Nami. Sulit pula berkata ingin kembali mengarungi lautan bersama-sama lagi seperti halnya Robin. Keduanya saling memahami, hanya sedang tak berada dalam kondisi tepat untuk berbicara jujur satu sama lain. 
Di chapter 843 minggu lalu, saya sempat berujar bahwa Nami cukup mengerti dengan situasi dan kondisi Sanji saat ini. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Luffy lah yang paling paham dan mengerti situasi dan kondisi saat ini. Luffy memang bodoh, tapi pada situasi tertentu, ia bisa menjadi orang yang paling paham akar sebuah permasalahan. Beruntung kali ini, ia menunjukkan kedewasaannya sebagai seorang kapten, sebagai seorang teman yang mempercayai sahabatnya. Sedangkan Nami, ya, selayaknya wanita, Nami terbawa suasana dan tak sanggup menahan kekecewaan mendalam atas apa yang dilakukan Sanji. Cukup masuk akal, mengingat Sanji begitu brutal menghajar Luffy tanpa sedikitpun belas dan ragu. Seolah apa yang telah terjadi selama ini hanyalah semilir angin yang berlalu. Siapapun tak akan rela, kapten nya dihajar habis-habisan seperti itu. Belum lagi kata-kata kasar nan merendahkan yang dilontarkan sebelumnya. Sanji telah membuat hati seorang wanita terluka. Tamparan selamat tinggal sudah cukup mengejawantahkan perasaan Nami. Hati Nami sudah tertutup untuk Sanji. Lihat! Bahkan Sanji tak kuasa menatap mata Nami. Artinya, Sanji paham bahwa Nami benar-benar serius melakukannya. Jika bukan karena Luffy yang bersikeras, mungkin Nami benar-benar sudah tak mau Sanji ada di kru lagi.
Dan seperti yang kita lihat, Sanji melanjutkan perjalanannya menuju istana, berusaha menghiraukan sahabatnya di belakang. Sementara Luffy bersikukuh tetap menunggu Sanji kembali. Nami hanya bisa meratap sedih, tak bisa berbuat apa-apa atas semua yang terjadi. Ini memang menyakitkan. Tapi setidaknya kita tahu, bahwa Sanji masihlah Sanji. Hatinya masih tersentuh mendengar semua kata-kata Luffy. Dengan kata lain, tak sedikitpun Sanji menghilangkan mereka dari hatinya. Sekasar-kasarnya sikap Sanji, tak sepatah katapun ia ucapkan tentang meninggalkan kru. Ingatan-ingatan tentang mereka masih hinggap di kepala Sanji. Bahkan Sanji meneteskan air mata saat pergi meninggalkan Luffy dan Nami.
Sejatinya, tak banyak yang bisa dibahas dari chapter ini, karena secara umum memang tidak menyajikan banyak informasi yang berbuah teori atau spekulasi bagi fans. Meski begitu, chapter ini sukses membuat speechless. Sukses membuat beberapa kali menahan nafas. Terdiam. Rasanya semua emosi bercampur aduk jadi satu. Tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Dan rasa itu masih terjaga, bahkan setelah selesai membaca. Saya tak mau memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Saya masih mau menikmati setiap moment emosional di chapter ini.
Touching!

Saturday, October 22, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 843: Vinsmoke Sanji


Chapter yang sangat menarik dan emosional. Oda kembali membawa plot One Piece pada salah satu akar utamanya. Bukan lagi pada sisi humor, fun, konyol, menghibur dan tanpa menghilangkan sisi kerennya seperti kemarin. Akar One Piece yang dibawa Oda pada chapter kali ini adalah drama penuh emosi antar karakter. Seperti yang kita tahu, Oda menggambar dan menulis One Piece tidak semata-mata untuk menyajikan kisah pertarungan. Karena ia sendiri sadar, jika One Piece hanya fokus pada pertarungan, ia akan kalah dari Dragon Ball (Akira Toriyama), salah satu manga favoritnya. Oleh karena itu, Oda membuat drama-drama penuh emosi yang ia buat sedemikian rupa, yang ia buat semaksimal yang ia bisa. Dan hasilnya, seperti kita tahu, kebesaran manga One Piece tak lepas dari faktor yang satu ini. Salah satu drama itu terjadi disini. Sensasinya benar-benar gila walau kejadian tersebut sudah bisa disadari bakal terjadi.
Kekalahan Cracker membawanya kembali ke wilayah istana. Tiga saudara Cracker menemukannya dalam kondisi tak sadarkan diri. Mereka adalah Charlotte Opera (5th ), Charlotte Galette (18th) dan Charlotte Mont D’Or (19th) yang sempat muncul di chapter 829 saat Big Mom ngamuk-ngamuk minta Croquembouche. Selain nama mereka yang telah dikonfirmasi, nama-nama Komandan Manis pun telah dikonfirmasi (meski sosoknya belum ditampilkan). Komandan Manis selain Cracker adalah Charlotte Katakuri dan Charlotte Smothie. Seperti  biasa, nama-nama tersebut merupakan nama makanan. Sementara salah satu Komandan Manis yang telah dikalahkan Urogue yang dimaksud Brulee (chapter 837kemungkinan besar adalah Charlotte Snack. Bila mendengar pernyataan Pound, sepertinya kejadian tersebut masih belum lama terjadi. Bagian menariknya adalah ternyata Big Mom masih memiliki kemampuan lain selain DF Soru Soru no Mi. Kemampuan mengendalikan serta memanipulasi cuaca.
Pada dasarnya, kemampuan Big Mom dengan DF-nya saja sudah sangat gila. Seolah belum cukup, Oda menunjukkan lagi sisi lain kekuatan Big Mom. Level Yonkou memang berbeda (dan harus seperti itu). Berdasarkan pernyataan Pound, bisa dibilang kemampuannya ini memiliki daya hancur yang besar. Adapun terkait Zeus di tangan kiri dan Prometheus di tangan kanan Big Mom memang masih kabur maknanya. Zeus dan Prometheus merupakan dewa dalam mitologi Yunani, saya pikir agak sulit menyebut Big Mom benar-benar mampu memanggil Zeus dan Prometheus secara harfiah seperti Zeus dan Prometheus yang kita kenal. Kemungkinan Zeus dan Prometheus tersebut adalah nama awan dan matahari yang cukup sering mendampingi Big Mom (lihat chapter 827 dan 829). Menarik mengetahui asal muasal kemampuan memanipulasi cuaca Big Mom ini. Bila benar Zeus dan Prometheus adalah awan dan matahari yang muncul di sisi Big Mom pada saat itu, apakah kemampuan Big Mom ini memiliki hubungan dengan DF-nya? Atau tidak sama sekali?
Kemampuan mengendalikan serta memanipulasi cuaca sepertinya tidak bisa dianggap remeh walaupun menurut Luffy itu tidaklah terlalu hebat. Bila kita sedikit flashback ke Weatheria dimana Nami dilempar Kuma kesana, Haredas yang menemani Nami mengatakan sesuatu terkait ‘per-cuaca-an’ ini. Lebih spesifik, tepatnya saat Nami meminta diajari weather ball yang kemudian dijawab oleh Haredas bahwa bila hal tersebut disalahgunakan dunia akan jatuh pada kekacauan yang tak bisa dibayangkan. Memang masih membutuhkan banyak penjelasan mengenai hal ini, tapi dari pernyataan tersebut kita sadar bahwa ilmu cuaca dalam jagat One Piece mempunyai peran yang sangat esensial. Orang yang memiliki kemampuan tersebut bisa memiliki kekuatan yang sangat besar. Dan Big Mom salah satu dari sekian orang yang memiliki kemampuan tersebut. Lalu bagaimana Nami dengan Clima Tact barunya?
Terkait Vivre Card, menurut King Baum para homies memang sudah pasti takluk oleh Vivre Card tersebut. Fakta lainnya adalah ternyata anak-anak Big Mom dilarang membawa Vivre Card tersebut, lalu bagaimana Lola bisa memilikinya? Saya tidak berpikir bahwa Lola adalah anak emas Big Mom lagipula sudah jelas bahwa Lola kabur dari Big Mom. Diuar sana, berkembang teori bahwa Big Mom akan memihak Luffy dkk. Kans tersebut memang tidak bisa dibilang tidak mungkin juga, toh seluruh penghuni Seducing Woods sampai penguasanyapun sudah tunduk pada Nami. Vivre Card tersebut memang kartu truf buat Luffy dkk, tapi untuk membuat Big Mom berubah haluan begitu saja rasanya tidak akan semudah itu. Seperti yang pernah saya pernah singgung pada Corat-Coret Chapter 835 (bisa baca disini). Pernyataan King Baum seolah menaikkan keyakinan awal saya bahwa Vivre Card tersebut belum cukup mudah memuluskan langkah mereka di Whole Cake Island ini. Terlebih Luffy telah menghajar Cracker, tentu Big Mom tak akan tinggal diam mengetahui hal ini. Kejadian baik sepertinya sulit terjadi. Ya, kita lihat saja nanti.
Seperti yang pernah saya bilang bahwa hal yang paling menyakitkan adalah ketika kita tidak bisa berbuat apa-apa. Sanji sudah berada dalam kondisi kritis ini sejak tiba di Germa Kingdom. Hanya tinggal menunggu waktu sampai saat rasa sakit itu menyakiti yang lainnya. Chapter ini jadi episode perdana drama sang pangeran tersakiti. Dibandingkan Robin, masalah yang dialami Sanji jauh lebih kompleks. Robin masih bisa memilih kematian sebagai jalan keluar masalahnya. Sementara bagi Sanji, mati juga bukanlah jalan keluar. Mati tidak bisa jadi pilihan. Membohongi diri sendiri adalah yang paling mungkin dan mudah dilakukan, tapi itu justru yang membuat rasa sakit semakin dalam. Memang tak ada pilihan yang baik saat ini. Bahwa Sanji akan menolak ajakan Luffy memang sudah pasti akan terjadi. Melihat situasi dan kondisi yang ada, hal tersebut memang tak dapat terelakkan. Tapi ketika Sanji melakukannya dengan “SEKASAR ITU” rasanya ini benar-benar diluar dugaan. Itulah kenapa saya bilang bahwa hal yang paling menyakitkan adalah ketika tidak bisa berbuat apa-apa.
Saya sedang berada dalam sudut pandang Luffy ketika membaca chapter ini dan benar-benar merasakan kemarahan mendengar perkataan Sanji. Melihat ekspresi polos Luffy sebelum ditendang Sanji, kemudian yang terjadi selanjutnya. Ah, sudahlah. Moment dimana Sanji berkata lupa siapa nama Luffy benar-benar shocking moment. Menyakitkan sekali rasanya. Ya, kita semua tahu Sanji sedang dalam kondisi sulit dan tidak punya pilihan. Apa yang dilakukan Sanji saat itu adalah pilihan terbaik untuk menyelamatkan semuanya. Tapi tetap saja, apa yang dilakukan Sanji itu sangat menyakitkan. Seperti ditikam pisau yang menusuk jantung tapi tak meninggalkan bercak berdarah sedikitpun. Harga diri Luffy sebagai seorang kapten, sebagai bajak laut, seolah diinjak-injak oleh Sanji. Siapapun akan marah mendengar kata-kata dari mulut Sanji tersebut. Terlebih Luffy dkk sudah sampai sejauh itu untuk menjemput Sanji, dan kita tahu itu bukan pekerjaan mudah. Nami, meskipun sedikit banyak ia mengerti dengan posisi Sanji saat ini (karena Nami pun pernah berada dalam situasi yang hampir sama), tetap saja ia tampak sedih dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Beruntung Zoro tidak menyaksikan kejadian ini.
Saya adalah salah satu dari sebagian orang yang kurang merasakan kesan mendalam dari ketiga Story Arc pasca Time Skip (Fishman Island, Punk Hazard dan Dressrosa). Kesan yang dimaksud disini mungkin mengarah pada sisi emosional yang kurang begitu dalam pada ketiga Story Arc tersebut. Bukan karena ceritanya kacau, desain karakternya jelek-jelek atau apa. Ada tiga alasan yang bisa saya kemukakan terkait hal ini: 1)Cerita yang terkesan repetitif, 2)Cerita yang terlalu panjang, dan 3)Tidak ada konflik karakter yang memiliki hubungan langsung dengan Luffy. No. 1 dan 2 mungkin tidak sampai esensial sekali walaupun tetap memiliki kontribusi, sementara no. 3 bisa dibilang alasan utamanya. Di penghujung tahun 2015, Oda menyebut tahun 2016 sebagai tahun Sanji. Di Zou, Sanji pergi dari kelompoknya. Saya sangat senang saat itu, kenapa? Karena hampir dipastikan apa yang pernah kita rasakan di Arlong Park, Water 7 + Enies Lobby dan Marineford akan kembali terjadi kali ini. Sudah terlalu lama tak ada moment seperti itu sejak Time Skip. Dan yang dinantikan pun terwujud. Percikannya sudah dimulai dari sini. Yang tak diduga adalah efeknya benar-benar segila ini. Dalam hal ini, Oda kembali menunjukkan tajinya sebagai seorang penulis hebat. Inilah salah satu alasan kenapa kita semua menyukai One Piece.
Perjalanan masih jauh. Kepingan puzzle-nya masih belum menyatu. Paling dekat, ada kans yang mengarah pada pertarungan Luffy dan Sanji. Kemungkinan terburuk, Luffy kalah (terlebih dulu) kemudian tertangkap. Kehadiran Reiju yang saya sebut bisa membawa takdir pembeda di awal kemunculannya (chapter 826) akan dimulai bila itu terjadi. Sedari awal saya memang tidak meragukan bahwa Reiju kelak akan membantu di saat-saat yang dibutuhkan. Ekspresi Reiju saja sudah berbeda dengan saudara-saudaranya. Peran Nami juga sangat menentukan disini. Drama-drama penguras emosi sejatinya masih akan berlanjut. Masih banyak yang akan terjadi ke depan. Akan kemana Oda membawa roller coaster emosi pada plot kali ini? Kita lihat saja nanti. Oh ya, dan satu lagi, saya tak menyangka bahwa Ichiji akan ikut-ikutan Yonji dan Niji ketika melihat Nami. Saya pikir dia akan tetap cool seperti biasa. Tapi untungnya Oda tidak langsung menggambar pas muka Ichiji. Haha. Btw, Ichiji itu karakter pria Germa 66 favorit saya. Ya, itu tidak penting sih.
P.S.
Mungkin saat ini Oda memang sedang lelah. Empat chapter berturut-turut (840-843) Oda membuat beberapa kesalahan dengan gambarnya. Kesalahan ini sendiri (IMO) bukanlah hal remeh temeh, karena bisa dibilang Oda kurang teliti untuk menggambar hal-hal penting. Gelang peledak Sanji (840-841) sangat esensial untuk cerita. Luka di dada Luffy (842) dan alis Sanji (843) adalah identitas karakter. Ya, alis Sanji di chapter ini terbalik (halaman 15) dan ini bukan karena Sanji sedang berada dalam “Mode Vinsmoke”. Melainkan Oda juga manusia yang tak lepas dari salah dan lupa. Seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, bahkan di chapter pertama pun Oda pernah membuat kesalahan. Ya, semoga saja tidak ada lagi kesalahan penggambaran berikutnya. Dan kesalahan yang kadung terjadi bisa diperbaiki di versi tankoubon-nya.

Thursday, October 6, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 842: The Power of Fullness


Chapter yang benar-benar menarik dan menyenangkan. Penuh kejutan dan tawa dimana-mana. Setelah beberapa chapter tampil serius dan depresif, plot One Piece kembali ke akarnya sebagaimana manga yang ingin digambar Oda. Konyol tanpa melupakan sisi keren dan menghiburnya. Lakon utamanya tentu masih dipegang kapten kita yang bodoh. Tapi karena bodohlah Luffy menjadi kapten (Zoro). Seperti kata Oda, seserius apapaun ceritanya, Luffy akan tetap melar dan membesar. Jadi, kesempatan bercanda akan selalu terbuka. Tak terkecuali kali ini. Pertarungan Luffy dan Cracker yang semula terlihat serius dan sulit perlahan berubah. Untuk ke sekian kalinya kapten kita membuat pertunjukan pertarungan mengundang tawa seperti ini. Tone-nya benar-benar berbeda 180o dengan chapter kemarin. Mungkin Oda tak mau lama-lama membuat pembacanya larut dalam kesedihan.
Mungkin ini menjadi pertanyaan, bagaimana caranya Luffy memakan prajurit Cracker yang kuat tersebut? Padahal sebelumnya butuh pukulan dalam mode Gear 4th untuk menghancurkan satu orang prajurit Cracker. Tapi kemudian Luffy malah memakannya. Jawabannya ada pada sosok Nami. Ini sebenarnya sudah menjadi perbincangan yang kemudian membuat semuanya menjadi make sense setelah diungkap disini. Dengan kemampuan pengendalian cuaca yang dikuasainya, Nami menciptakan hujan buatan yang membuat semua prajurit biskuit Cracker menjadi lembek. Tentu saja air akan membuat biskuit menjadi lembek, mudah bagi Luffy untuk memakan prajurit biskuit tersebut. Hal yang mungkin tak akan pernah terpikirkan oleh Kid, Scratchmen, Bege maupun Urouge, rekan Luffy sesama Supernova. Semenjak chapter 838, Nami sudah menjadi bos yang berkuasa atas Seducing Woods dan semakin jumawa karenanya.
Sesuai dugaan, chapter ini menjadi akhir pertarungan Luffy dan Cracker setelah sebelas jam lamanya. Luffy juga sudah mencapai batas untuk memakan prajurit biskuit Cracker lagi. Dan Booomm!! Gear 4th Tank Man yang dengan seketika menghempaskan Cracker ke ujung Dunia Baru. Apakah itu Raftel? Haha. LOL. Gear 4th Tank Man ini lebih seperti versi upgrade atau versi 2.0 dari Gear 4th sebelumnya, Bound Man. Lebih besar dan lebih kuat tentunya. Gear 4th sendiri rupanya masih menyimpan hal-hal menarik yang mungkin akan kita jumpai di chapter-chapter mendatang. Jurus-jurus Gear 4th yang lain pun masih berpotensi bermunculan di masa depan. Untuk itu, simpan dulu sejenak angan akan kemunculan Gear 5th. Kalau pun memang nantinya akan ada Gear 5th, pasti memakan waktu yang lama. Atau lebih buruk, Gear 5th tidak pernah ada. Haha. Oh, ya, kalau diperhatikan, dalam mode Tank Man, luka di dada Luffy tidak terlihat sama sekali. Apakah ini juga sebuah kesalahan atau memang disengaja?
Di tempat lain, Chopper dan Carrot sedang main kucing-kucingan dengan Brulee. Penampakan mereka pun terlihat oleh penduduk Whole Cake yang tengah bercermin. Satu hal yang bisa dibilang wajar mengingat dunia cermin Brulee terhubung dengan semua cermin yang ada di Whole Cake. Meski begitu Chopper dan Carrot tidak bisa keluar begitu saja dari dunia cermin Brulee. Sampai saat inipun belum ada tanda-tanda solutif yang diambil mereka berdua selain lari, apalagi jeratan rantai masih membelenggu mereka. Tidak banyak yang bisa digali dari sini. Kita lihat saja kelanjutan aksi kejar-kejaran nenek sihir, rusa dan kelinci di chapter mendatang. Lagipula si kelinci tampak mulai kelelahan. Bagaimana Cho-niki menyikapinya?
Wajah Sanji yang sudah tak berbentuk setelah dihajar saudara-saudaranya kembali normal setelah diberi masker wajah yang diberikan Reiju. Tidak hanya menghilangkan bengkak/bonyok Sanji untuk sementara, masker tersebut juga membantu proses penyembuhan. Lagi-lagi Reiju menolong Sanji. Semoga saja ini bukan yang terakhir meski Reiju berkata sebaliknya. Dan tiba waktunya bagi dua keluarga mempelai untuk saling bertemu di istana. Tidak ada jalan kembali bagi Sanji. Ritual menuju pelaminan semakin dekat. Dimulai dengan pertunangan, saling bertukar hadiah antar masing-masing keluarga. Bila tukar hadiah (dalam arti seharusnya) benar-benar terjadi, hadiah apa yang kelak akan diberikan masing-masing keluarga? Mungkin akan menarik bila Big Mom menyerahkan harta yang didapatnya dari pertukaran permen yang dimakan Luffy di Fishman Island. Ya, kita semua tahu jika salah satu diantara kotak tersebut tersimpan bom yang suatu saat akan meledak. Kemungkinan ini memang kecil, tapi bila pertukaran benar-benar terjadi, kemudian bom tersebut benar-benar meledak karena satu dan lain hal, kira-kira apa yang akan terjadi ya?
Tidak seperti yang banyak orang kira (termasuk saya), ternyata sikap gentleman Sanji yang sangat menghormati kaum hawa didapat dari seorang Zeff. Awalnya kita menganggap sikap tersebut adalah buah peninggalan sang ibu. Karena selama melihat sosok Zeff, kita tidak pernah melihat sisi tersebut dalam dirinya. Namun ketika Reiju beberapa kali dibuat terkejut dan terkagum dengan sikap Sanji yang satu itu membuat hal ini cukup beralasan. Prinsip untuk tidak pernah melawan wanita sudah menjadi aturan dunia yang sudah ada sejak zaman dinosaurus. Begitu katanya. LOL. Dan sudah menjadi tugas orang tua untuk mengajarkan anaknya akan aturan tersebut. Secara tidak langsung apa yang dikatakan Zeff adalah bentuk pengakuan yang tidak didapat Sanji dari ayah kandungnya sendiri. Perkataan yang akhirnya menyentuh palung terdalam hatinya. Hingga ia membulatkan tekad untuk patuh pada aturan tersebut, bahkan jika nyawa yang menjadi taruhannya.
Ada perihal yang mengganjal pada chapter 840 dan 841, apalagi kalau bukan gelang peledak yang sudah tidak ada lagi ditangan Sanji. Berpikir bahwa gelang tersebut dilepas karena dengan ancaman Zeff saja sudah membuat Sanji terintimidasi memang mudah untuk menyebutnya demikian. Namun menurut saya, justru itu adalah bentuk inkonsistensi sekaligus kehilangan unsur “greget” dari plot yang telah dibangun sebelumnya. Gelang tersebut dipasang untuk mencegah Sanji melarikan diri. Dan satu-satunya orang yang memegang kunci untuk membuka gelang tersebut hanyalah Big Mom. Baik keluarga Vinsmoke maupun Big Mom belum bertemu lagi sejak kapal Germa 66 berlabuh. Dan ketika melihat gelang Sanji menghilang hanya dengan berpindah ruangan, rasanya siapapun pasti mempertanyakan hal ini. Saat itupun tidak ada orang lain yang cukup berpengaruh yang ditemui Sanji selain kenyataan bahwa Yonji mengajaknya masuk sebuah laboratorium. Lagipula semenjak Sanji bertemu keluarganya, semua yang ada, tampak tak mudah untuk dilakukan. Dengan kata lain, memang sulit rasanya menyebut gelang tersebut terlepas begitu saja.
Dugaan bahwa itu adalah kesalahan penggambaran dari pihak Oda (termasuk asisten dan editor) adalah yang paling mungkin. Sayapun mempercayai hal ini sedari awal. Kecuali jika memang Oda sengaja membuatnya demikian. Tapi jelas itu akan jadi plot hole yang besar. Dan disini, kita diperlihatkan lagi bahwa gelang tersebut masih menempel ditangan Sanji. Ini memang sedikit membingungkan. Tapi sepertinya memang terdapat kesalahan (atau kelupaan) dalam kasus terlepasnya gelang peledak yang dipakai Sanji pada chapter 840 dan 841 (walaupun sedikit aneh karena sepanjang dua chapter, hal ini tidak disadari sama sekali baik oleh Oda, asisten ataupun editornya). Sebenarnya, kesalahan penggambaran seperti ini bukan pertama kalinya dialami Oda. Bahkan di chapter pertama, Oda sempat lupa membuat tiga goresan pada Jolly Roger Akagami yang diakui Oda sendiri itu membuatnya kesal. Semoga kesalahan pada kasus gelang Sanji bisa diperbaiki pada versi tankoubon-nya. Ya, apapun itu, pada intinya gelang Sanji telah kembali terpasang di chapter ini.
Luffy telah menyelesaikan urusannya dengan Cracker yang diutus Big Mom untuk menghadangnya. Nami pun telah menjadi ratu baru Seducing Woods yang menguasai seluruh hutan. Semoga kekuasaan Nami ini berimbas pada langkah yang memudahkan mereka bertemu Sanji. Big Mom mungkin tak akan tinggal diam bila mengetahui hal ini. Sementara Sanji sedang menuju istana dan semakin mendekatkan diri dengan pernikahannya. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi ke depan. Kita lihat saja nanti. Yang pasti, minggu depan One Piece libur!

Saturday, October 1, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 841: To the East Blue


Nuansa mengharu biru masih mendominasi karena potret kelam masa lalu Sanji masih menjadi menu utama. Mungkin saya tak perlu membahas lagi soal luka atau alasan kenapa Sanji sangat membenci keluarganya. Lagipula hal itu sudah sering dibahas di Corat-Coret Chapter sebelum-sebelumnya. Panel demi panel yang membawa nama Sanji di masa lalu dan masa kini pun sudah cukup menjadi saksi yang menarik simpati kita pada sang koki. Lebih dari itu, saya menantikan moment emosional yang akan terjadi di masa depan ketika kelak Luffy menyelamatkan Sanji. Perkataan Reiju pun terdengar mirip dengan apa yang dikatakan Jaguar D. Saul pada Robin kecil saat menyuruhnya meninggalkan Ohara dulu.
Seperti yang diduga, memang Reiju lah orang yang membantu Sanji melarikan diri. Yang tak diduga justru Judge tak berniat menghentikan Sanji sama sekali. Kata-kata terakhirnya malah semakin membuat sakit hati. Bahkan Reiju pun menangis. Judge, apa yang kamu lakukan ke Sanji itu, JAHAT!!! Reiju kecil cukup peduli dengan adiknya meski memiliki sisi dilemanya sendiri. Reiju berbohong dengan ikut-ikutan “mem-bully” Sanji hanya agar tidak menjadi korban berikutnya. Perkataan Sanji tentang ‘seorang pria akan selalu memaafkan seorang wanita meski dia telah berbohong’ mungkin terinspirasi dari sini. Empati dan kepedulian Reiju ini sepertinya masih ada karena perbedaan hasil modifikasi gen dengan saudaranya, meski secara umum modifikasinya sama-sama berhasil. Seperti katanya, baik Ichiji, Niji ataupun Yonji sudah tak memiliki emosi sama sekali. Dan Reiju berbeda dari mereka. Pertanyaannya adalah kenapa ini bisa terjadi? Saya pikir pengaruh gen ibunya masih lebih dominan pada diri Reiju. Wajah Reiju dan ibunya pun terlihat sangat mirip dan identik.
Kalau pun ketika sekarang Reiju agak bersikap keras pada Sanji ketika dia akhirnya babak belur ditangan Ichiji, Niji dan Yonji, menurut saya, bukan karena simpati dan empati Reiju yang hilang. Melainkan karena ia marah kepada Sanji yang tak melakukan apa-apa untuk melawan saudara-saudaranya. Pemandangan rutin sehari-hari di waktu kecil mungkin tak ingin dilihatnya lagi. Dengan kekuatan Sanji saat ini, ia yakin Sanji bisa melawan balik ketiga saudaranya. Namun bukan tanpa alasan Sanji tak melawan, ia masih mengkhawatirkan seorang pria tua di East Blue sana. Mantan bajak laut yang pernah menyelamatkan hidupnya. Kepala koki yang merawatnya setelah dibuang keluarganya sendiri. Hubungan mereka memang aneh, tapi Sanji merasakan kasih sayang darinya. Dan Sanji tak akan pernah melupakan hutangnya pada pria tua itu. Berbicara mengenai Sanji yang babak belur, kemungkinan memang dikeroyok Ichiji, Niji dan Yonji. Bagi mereka bertiga, mengeroyok Sanji adalah kebiasaan yang membawa nostalgia tersendiri. Mungkin ini maksud Ichiji sudah tak sabar ingin segera menemui Sanji pada chapter 828 lalu. Dan gelang peledak yang dipakai Sanji juga tak terlihat disini. Mungkin memang benar-benar sudah terlepas.
Harapan saya pada Corat-Corat Chapter sebelumnya adalah kemunculan ibu Sanji. Cukup mengejutkan karena ibu Sanji benar-benar dimunculkan disini. Ada kehangatan yang tersaji ketika barisan panel memperlihatkan sosok seorang ibu dan anak yang saling menyayangi. Meski hujan badai, meski diserang binatang buas, meski kemarahan sang ayah menanti, tak jua mengurungkan niat sang anak untuk menemui ibunya. Betapa bahagianya Sanji melihat ibunya tersenyum memakan makanan masakannya. Cita-cita menjadi koki didapatnya dari senyuman bahagia sang ibu saat memakan makanan masakannya. Alasan Sanji sangat menghormati dan mengagungkan wanita, alasan ia sangat menghargai makanan adalah warisan nyata sang ibu yang telah tiada. Potret ini sangat mengharukan. Sangat menyentuh. Dibalik kegelapan yang menyelimutinya, masih ada kehangatan kasih seorang ibu yang menenangkannya. Meski tak bertahan lama, kenangan itu masih tersimpan dan menjadi cahaya terang bagi Sanji untuk tegar menjalani hidupnya.
Di tempat lain, pertarungan Luffy dan Cracker masih berlangsung. Bahkan sudah sebelas jam lamanya sejak dimulainya pertarungan. Di awal-awal, Luffy seolah kesulitan menghadapi Cracker, dan yang terjadi kemudian adalah Luffy memakan semua prajurit biskuit Cracker. Ini memang konyol tapi bukan hal aneh bagi kapten kita yang sukar ditebak jalan pikirannya ini. Pada Corat-Coret Chapter 838 lalu, saya pun setengah bercanda ketika menyebut Luffy hanya tinggal memakan mereka saja, toh mereka semua adalah biskuit. Tapi ketika hal ini benar-benar terjadi, rasanya begitu konyol sekaligus menyenangkan. Haha. Panel terakhir ini membawa sisi fun ditengah tone yang serius seiring masa lalu Sanji yang semakin terkuak. Kemungkinan chapter depan akan menjadi akhir pertarungan Luffy dan Cracker. Apakah biskuit yang telah dimakan Luffy bisa meledak? Bagaimana dengan batas stamina Cracker yang dimaksud Luffy? Apakah itu akan berhubungan dengan rasa sakit yang pernah disinggung Cracker dan menjadi kelemahannya? Akankah ini menjadi keuntungan bagi Luffy? Kita lihat saja nanti.
 Trivia: Kapal yang ditunjuk Reiju (hlm 14) adalah kapal yang sama yang ada di chapter 56 (hlm 16). Kapal dimana Sanji memulai langkah awalnya sebagai calon koki dan menimba ilmu disana. Kapal yang kemudian dibajak Zeff si Kaki Merah.

Thursday, September 22, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 840: Iron Mask


Dalam kisah atau cerita fiksi, sains selalu memiliki peranan yang krusial. Bahkan sains sendiri menjadi genre khusus pada sebuah cerita fiksi. Imajinasi manusia memang tak terbatas namun tidak semua dapat diwujudkan dalam realita. Maka dari itu konsep sains dalam ranah fiksi memiliki peran penting sebagai wadah ekspresi imajinasi manusia. Sains dalam cerita fiksi sendiri hampir selalu bermain dalam ranah yang bisa dibilang sulit dijangkau atau diwujudkan dalam realita. Tak jarang, konsep sains yang dipakai berada pada titik dimana manusia mencoba berperan dalam wilayah Tuhan. Manusia-manusia penuh ambisi yang mana dengan kemampuan sains-nya mencoba menciptakan teknologi tingkat tinggi pada wilayah Tuhan. Tak jarang pula ambisi tersebut berujung pada keserakahan manusia dalam mencurangi Tuhan. Berbicara mengenai kelancangan manusia yang bermain dalam wilayah Tuhan bermodalkan ilmu pengetahuan memang selalu menarik untuk diikuti. Dan apa yang dilakukan Jajji dengan proyek Germa Soldier-nya tak berbeda dengan pernyataan tersebut.
Manusia dapat diproduksi. Hal yang memang tak masuk akal. Bilamana proses terciptanya manusia terjadi setelah pembuahan sperma pada sel telur sampai membentuk zigot. Dan terus berkembang selama 9 bulan dalam rahim ibu sampai akhirnya lahir seorang bayi yang kemudian kita sebut sebagai manusia seutuhnya. Maka hal ini tidak berlaku bagi Jajji dan Vegapunk. Keduanya beserta peneliti yang lain bahu-membahu membangun dan mengembangkan penelitian senjata berteknologi tinggi. Hingga penelitian tersebut menjadi kekuatan yang dulunya hanya dimiliki dewa. Faktor Garis Keturunan. Blue Print kehidupan. Sederhananya, mereka bisa membuat kehidupan.
Shakky pernah bilang bahwa pengetahuan adalah kekuatan. Ungkapan tersebut bukan tak berdasar. Chapter ini mengejawantahkan dengan gamblang ungkapan tersebut. Berbekal pengetahuan, Jajji, Vegapunk dan tim penelitinya telah membuat senjata yang menakutkan lewat Faktor Garis Keturunan ini. Sesuatu yang akhirnya disinyalir “berbahaya” oleh pemerintah dunia. Mereka pun tak tinggal diam melihat hal tersebut, Vegapunk ditangkap, tim penelitian dibubarkan, hanya Jajji yang berhasil lolos. Vegapunk sendiri adalah karakter paling misterius dalam semesta One Piece. Namanya seringkali disebut namun hanya sedikit informasi yang diketahui. Sosoknya sendiri belum pernah diperlihatkan sama sekali. Yang kita tahu dia adalah orang paling cerdas dengan wawasan sains yang berada diatas rata-rata. Saat ini, Vegapunk bekerja untuk pemerintah dunia. Menurut Yonji, penangkapan Vegapunk dilakukan demi kepentingan umat manusia. Tapi saya pikir pemerintah dunia ingin memanfaatkan hasil penelitian tersebut untuk kepentingan mereka sendiri.
Banyak negara yang takut cenderung iri pada kerajaan Germa. Bagaimana tidak, Germa 66 memiliki prajurit pemberani, kuat dan loyal dengan kuantitas yang tak sedikit. Disamping itu, dengan mudahnya pula mereka mampu membuat prajurit baru dalam rentang waktu yang relatif singkat. Para prajurit tersebut juga sudah diprogram untuk mengikuti semua kehendak keluarga Vinsmoke yang bahkan mereka sendiri tidak menyadarinya. Bagaimanapun, kekuatan mereka memang menakutkan. Tak heran bila dimasa lalu mereka pernah menguassi North Blue. Kenyataan bahwa dalam pojok komik WE Times angkatan laut menjadikan Germa 66 sebagai musuh utama, itu berarti bahwa mereka mengakui kekuatan Germa 66 sangat berbahaya. Lalu bagaimana bila kekuatan Germa 66 yang sudah sebesar itu dikombinasikan dengan kekuatan bajak laut Big Mom?
Perihal mengenai siapa yang menghajar Cosette terungkap. Seperti yang diduga, dia adalah Niji. Niji sendiri mengakuinya. Sanji yang tak tahan dengan itu langsung melayangkan tendangan pada Niji. Namun akhirnya Sanji yang terkapar. Pertarungan memang terasa kurang fair, bisa dibilang Sanji tidak bisa bertarung secara penuh karena Niji dan seluruh keluarga Vinsmoke memiliki senjata yang efektif untuk menaha Sanji berbuat terlalu jauh. Mengenai gelang peledak yang dipakai Sanji sudah tidak ada ternyata cukup bisa disadari. Apakah ini sebuah kesalahan? Atau memang gelang tersebut sudah dilepas? Karena agak disangsikan bila gelang tersebut sudah terlepas begitu saja. Geregetnya sedikit menghilang. Ya, kita tunggu saja konfirmasi selanjutnya mengenai hal ini.
Sanji yang selalu disebut sebagai anak tak berguna oleh ayah dan saudaranya tak lepas dari masa kecilnya. Jajji menjadikan kelima anaknya sebagai subjek penelitian, dimana mereka berlima mengalami modifikasi gen lewat rekayasa genetik yang telah dikembangkannya selama penelitian. Modifikasi gen ini menyebabkan kekuatan mereka melebihi manusia biasa. “Kerangka luar” yang disebutkan disini mampu memperkuat struktur tubuhnya. Ini juga yang menjadi alasan kenapa pukulan Sanji kecil pada Ichiji kecil (chapter 833) tidak berefek. Seiring berjalannya sesi latihan sebagai langkah untuk mengembangkan hasil dari rekayasa genetik tersebut, Sanji memperlihatkan penampakan berbeda dari saudara-saudaranya. Setelah melalui beberapa pengamatan, hanya Sanji yang tidak mengalami perubahan. Struktur tubuh Sanji masih seperti manusia pada umumnya. Dengan kata lain, Sanji adalah subjek yang gagal. Ini jelas mengecewakan bagi Jajji. Sanji juga tampak lebih lemah  dibanding yang lain. Terlebih Sanji pun tidak menampakkan perilaku yang mencerminkan keluarga mereka sebagai keluarga bangsawan. Semakin kecewa Jajji karenanya.
Masa kecil Sanji benar-benar kelam. Salah satu yang terkelam diantara anggota SHP setelah sebelumnya kita melihat Nami dan Robin. Setiap hari menjadi bulan-bulanan saudaranya. Sanji memang tak seberuntung Luffy yang bahkan tak memiliki saudara kandung tapi ikatan saudara sepercawanannya melebihi ikatan saudara manapun. Sanji tidak hanya menderita secara fisik tapi juga psikis. Ayahnya memenjarakannya selayaknya The Man in the Iron Mask, tahanan yang mendekam di penjara sebagai Eustache Dauger pada abad ke-17 di Perancis. Jajji pun menghilangkan keberadaan Sanji dengan pengumuman kematiannya. Bagaimana mungkin Sanji tidak menderita dengan hal itu. Bahkan sampai akhir, Sanji masih memohon dan meminta maaf kepada ayahnya karena terlahir sebagai anak yang lemah.
Tabir tentang sosok Reiju perlahan mulai terungkap. Sejak pertama kali dimunculkan pada chapter 826, karakter ini sudah menarik hati. Kenyataan bahwa saat itu Reiju menolong Luffy memberi keyakinan saya akan satu hal. Saya percaya bahwa Reiju akan membawa takdir berbeda pada perjalanan Luffy menjemput Sanji. Terlebih ketika melihat Reiju tersenyum. Senyum yang selalu saya bilang sebagai senyum sejuta arti. Takdir pembeda yang dimaksud disini adalah Reiju akan membantu Sanji kembali pada Luffy, entah bagaimana caranya. Walaupun setelahnya karakter Reiju sempat dibuat bias karena dari beberapa penampakan + flashback, Reiju tampak hampir tak berbeda dengan saudara Sanji yang lain. Namun seperti yang pernah saya singgung pada Corat-Coret Chapter 839 sebelumnya bahwa wanita memang makhluk yang misterius. Kadang sulit bagi kita untuk menerka apa yang tersirat dalam setiap geraknya. Bahkan di setiap garis senyumnya. Yoottt!!!
  Dari sini ada sedikit fakta yang melegakan bahwa Reiju berlaku seperti saudara Sanji yang lain tak lain dan tak bukan adalah karena ia tak ingin mendapat perlakuan tak mengenakkan seperti yang dialami Sanji. Memang bukan hal mudah tapi ketika ia memiliki kesempatan, sebisa mungkin ia membantu Sanji keluar dari penderitaannya atau sedikitnya, meringankan “luka” yang diterima Sanji. Dulu saya sempat berpikir bahwa ibu Sanji adalah orang yang membantu Sanji melarikan diri dari keluarga yang membencinya tersebut. Tapi melihat bahwa ibu Sanji telah meninggal sebelum peristiwa tersebut, ada kecenderungan bahwa Reiju lah orang yang telah membantu pelarian Sanji. Berbicara tentang ibu Sanji, dan ini juga pernah dibahas di Corat-Coret Chapter 833, sifat Sanji mungkin memang diturunkan dari ibunya. Ideologi dan prinsip yang dianut Sanji (seperti yang kita kenal saat ini) mungkin memang buah peninggalan sang ibu. Sosok ibu memang jarang dihadirkan dalam latar belakang karakter pria, tapi khusus untuk Sanji, sepertinya boleh ada pengecualian untuk hal ini. Toh tahun ini adalah milik Sanji. Story Arc ini milik Sanji.
Rasanya sudah cukup lama plot One Piece tidak memiliki konflik karakter yang memiliki hubungan langsung dengan Luffy. Semenjak Time Skip, One Piece memang belum memiliki cerita seperti itu. Bila kita tengok sebelum Time Skip, setidaknya ada 3 konflik karakter yang memiliki hubungan langsung dengan Luffy, Arlong Park, Water 7 & Enies Lobby dan Marine Ford. Kesamaan dari ketiga arc tersebut adalah dihadirkannya konflik karakter yang terhubung secara langsung dengan Luffy. Arlong Park dengan Nami, Water 7 + Enies Lobby dengan Robin (+ Usopp & Going Merry) serta Marine Ford dengan Ace. Tak bisa dipungkiri bahwa ketiga arc tersebut memiliki kesan yang mendalam di hati pembaca (termasuk saya). Hal ini mungkin belum kita temukan lagi di Time Skip. Berkaca pada hal itu, saya pikir Story Arc kali ini akan memiliki sensasi yang sama seperti ketiga arc tersebut. Alasannya jelas. Yang tengah bermasalah disini adalah Sanji yang notabene memiliki hubungan langsung dengan Luffy. Kemarahan emosional Luffy langsung menjadi ketika Cracker mengungkit-ngungkit soal Sanji dalam pertarungan tempo hari, sudah menjadi ungkapan tegas tentang bagaimana hubungan Luffy dan Sanji. Sang kapten tak akan membiarkan “Nakama”-nya menderita. Dan saya menunggu klimaks emosional itu satu saat nanti.

Thursday, September 15, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 839: I Shall Never Forget the Debt that I Owe You


Bukan. Itu bukanlah angka tiga yang ditunjukan untuk Sanji (walaupun boleh juga dianggap seperti itu). Officially, itu adalah gambar alis. Lebih tepatnya alis Ryo-San, main character manga Kochikame yang tamat pada issue 42 WSJ kali ini. Dan cover OP ini adalah tribute dari Oda sebagai penghormatan kepada Osamu Akimoto-Sensei yang telah serialisasi selama 40 tahun tanpa hiatus sekalipun. Cover Tribute seperti ini bukan pertama kalinya, karena pada chapter 766, Oda juga sempat membuat tribute kepada Masashi Kishimoto yang telah menyelesaikan serial populernya, Naruto, pada tahun 2014 lalu. Btw, saya baru “ngeh” setelah melihat cover OP kali ini, kenapa saat Bleach tamat, tidak ada Cover Tribute dari Oda ya?
Keluarga Vinsmoke akhirnya berkumpul dalam satu meja. Acara makan bersama tampak seperti acara makan bersama keluarga pada umumnya. Agenda menyantap makanan selalu diselingi obrolan-obrolan ringan seputar apa yang terjadi sebelumnya. Tidak ada yang istimewa disana. Sanji tampak biasa dan tak canggung makan bersama saudara-saudaranya. Tak ada rasa takut ataupun segan pada mereka. Bahkan dengan tegas Sanji menolak dan mengecam sikap Niji yang dianggapnya sudah sangat keterlaluan. Ini tak seperti yang tampak sebelumnya, dimana Sanji terlihat menggigil mendengar kedatangan Ichiji dan Niji. Logo Germa 66 terpampang jelas, berbentuk burung Garuda yang merujuk pada julukan pemimpinnya, Vinsmoke Judge ‘Garuda’. Logo tersebut juga mengingatkan kita pada logo organisasi jahat Dai-Shocker di serial Kamen Rider. Mengingat Germa 66 dalam versi WE Times juga merupakan organisasi jahat, apakah Oda terinspirasi dari seri Kamen Rider tentang ini? Atau justru logo tersebut lebih dekat dengan simbol NAZI? 
Acara makan bersama keluarga Vinsmoke pada akhirnya menjadi potret klasik tentang sistem kasta yang umum kita dengar. Keluarga bangsawan dianggap menganggap dirinya kaum paling tinggi dalam struktur sosial masyarakat. Bahkan istilah warna darahnya pun dibedakan dari masyarakat biasa. Stratifikasi sosial yang diwujudkan dalam sistem kasta sendiri sangat merugikan mereka, kaum yang lemah. Sifatnya sangat mengikat dan absolut, ujung-ujungnya mengarah pada hak feodalisme. Kaum yang kedudukannya tinggi selalu benar dan membenarkan apa yang dilakukannya, terlepas dari hal itu benar atau salah. Sebaliknya, kaum yang dipandang rendah tak lebih dari sekedar bulan-bulanan kesombongan mereka. Niji dengan sangat eksplisit menunjukkan perangai stratifikasi sosial tersebut. Sebenarnya tidak aneh, toh semenjak diperkenalkan keluarga Vinsmoke memang memiliki prinsip seperti itu. Sebuah prinsip yang bertolak belakang dengan idealisme yang dianut Sanji. Dengan tegas, Sanji menunjukkan bagaimana prinsip, sikap “LAKI” dan jalan pria yang dipilihnya, dan memprotes keras cara pandang seluruh anggota keluarga Vinsmoke yang seperti itu.
Saya selalu berpikir bahwa hal yang paling menyakitkan di dunia ini adalah bukan ketika kita disakiti, bukan ketika kita menangis, kecewa atau terluka. Hal yang paling menyakitkan adalah ketika kita tidak bisa berbuat apa-apa. Sanji mengalami hal ini dan saya yakin ia tersakiti karenanya. Bagaimanapun, ia tak bisa melakukan apa-apa untuk berontak. Situasinya menjadi lebih pelik ketika ayahnya menunjukkan foto Zeff, orang tua yang telah menyelamatkan hidupnya selama ini. Bisa dibilang, ini merupakan senjata yang ampuh untuk semakin menekan dan mengintimidasi Sanji. Seperti perkataan Pekoms pada chapter 815 bahwa penolakan hanya akan berujung pada hadiah kepala salah satu kru SHP, seseorang dari restoran Baratie atau seseorang dari kerajaan Kamabakka. Jika pada chapter 815 tersebut apa yang dikatakan Pekoms lebih terlihat seperti sebuah ancaman verbal semata, tapi disini kita tahu bahwa ancaman tersebut lebih dari itu. Bukan sekedar bualan untuk menakut-nakuti saja, melainkan ultimatum yang dapat dengan mudahnya diwujudkan menjadi sebuah fakta yang nyata.
Diluar sana, berkembang teori yang menyatakan bahwa keluarga Vinsmoke dan Germa 66-nya adalah cyborg. Teori tersebut cukup beralasan bila kita melihat reparasi wajah Yonji setelah dihajar Sanji (chapter 833), atau pukulan Sanji kecil yang tak berefek pada Ichiji kecil (di chapter yang sama). Saya sendiri masih ragu dan belum yakin untuk menyatakan bahwa keluarga Vinsmoke dan tentara Germa 66 adalah cyborg. Terlepas dari hal itu, chapter ini memberi kita sedikit keterangan bahwa tentara Germa 66 merupakan pasukan yang disiapkan dan dirancang khusus untuk kepentingan keluarga Vinsmoke dan tujuan organisasi Germa 66 yakni menguasai North Blue. Sebagai organisasi yang terkenal dengan kemajuan teknologinya, sangat memungkinkan Germa 66 melakukan ini. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mereka membuat tentara seperti itu? Apakah metodenya sama seperti Pacifista? Ataukah metode yang dipakai justru menggunakan teknik kloning? Atau mereka adalah manusia-manusia yang secara sukarela atau tidak (atau bahkan mungkin mereka adalah orang-orang yang sudah mati) yang kemudian diprogram untuk menjadi tentara Germa 66?
Bila dilihat sekilas, karakteristik tentara Germa 66 terlihat mirip satu sama lain, tapi dari segi fisik satu dengan yang lainnya tampak berbeda. Yonji juga tampak menyebut beberapa tipe yang masih belum diketahui detailnya. Melihat laboratorium Germa 66 yang diisi dengan manusia-manusia dalam tabung sedikit banyak mengingatkan saya akan organisasi HYDRA dengan proyek The Winter Soldier-nya di kisah Captain America. Winter Soldier sendiri merupakan mesin pembunuh yang dibuat Hydra dalam rangka membantu serta menyelesaikan misi-misi yang telah dirancang Hydra. Bucky Barnes adalah salah satu contoh objek dari proyek ini. Mereka dirancang untuk menuruti semua perintah Hydra setelah sebelumnya ditanamkan sugesti tertentu. Kita boleh menyebut itu sebagai echo hypnosis. Dalam kasus Germa 66, hanya dengan mendengar kata “Wall”, salah satu dari mereka secara sukarela menjadi tameng Ichiji (chapter 828) dan Jajji (chapter 833), seolah mereka sudah terprogram untuk melakukan hal tersebut.
Apapun itu kita memang harus menunggu kebenarannya pada chapter-chapter mendatang. Kebenaran dibalik organisasi Germa 66 dan keluarga Vinsmoke itu sendiri. Reiju masih saja menyiratkan aura misterius dibalik setiap kata dan gerak-geriknya. Apakah ada motif tersendiri dibalik setiap senyumannya? Tak ada yang tahu. Ya, pada dasarnya setiap wanita memang misterius. Kadang kita tak bisa mengerti apa maksud yang tersirat dalam setiap geraknya. Di sisi lain, rasanya iba melihat Cosette harus bernasib buruk seperti itu. Padahal ia baru saja muncul. Lalu, adakah sesuatu yang akan dilakukan Sanji ketika tuduhan mengarah pada Niji? Kita lihat saja nanti.