Tentang ‘RADIOHEAD’

Radiohead Bukan Hanya Sekedar Band. Karena perlu lebih dari sekedar mendengarkan lagunya untuk bisa memahami musiknya.

Review Album Noah “Seperti Seharusnya”

Album “Seperti Seharusnya” ini seakan menjawab semua pertanyaan yang ada selama masa hiatus mereka dari industri musik Indonesia. Sekaligus sebagai hadiah bagi semua sahabat yang telah lama menantikan karya-karya mereka.

Cerpen: Aku, Kamu dan Hujan

"Hujanpun tak lagi turun disini seakan tak mengizinkan kami untuk bertemu lagi seperti dulu. Hari-hari begitu kelam terasa"

Lagu yang Berkesan Selama 2012

Lagu pada dasarnya bukan hanya untuk sekedar didengarkan. Kadang ada lagu yang berkesan dalam kehidupan saat ada moment-moment tersendiri dalam hidup kita.

Tentang Film Animasi di Tahun 2012

Dibalik kesederhanaan cerita, tema atau apapun, film animasi ternyata menyajikan banyak pesan tersirat, sarat akan makna dan banyak hal yang bisa kita ambil dari apa yang disampaikan dari kesederhanaan yang diungkap dalam film animasi.

Saturday, May 28, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 827: Totland


Dari geladak kapal dunia, sebuah persiapan tampak dilakukan sang ratu Okama, Ivankov bersama rekannya. Detail persiapan masih belum bisa dipastikan. Tapi bila dilihat sekilas, tampak kerajaan Kamabakka sedang melakukan persiapan untuk sebuah penyambutan. Penyambutan apa? Belum diketahui juga. Namun indikasi paling mungkin adalah persiapan penyambutan kedatangan Dragon dan seluruh anggota Revolution Army yang tengah kehilangan markas. Ini adalah dugaan paling umum di kalangan fans One Piece ketika melihat Cover Story ini pertama kali. Setidaknya saya pun berpikir demikian. Memang persiapan tersebut juga bisa diartikan lain, namun persiapan penyambutan Revolution Army adalah yang paling mungkin sampai saat ini.
Totland. Begitu mereka menyebutnya. Sebuah gugusan kepulauan yang terdiri dari 34 pulau penuh kelezatan (secara harfiah) yang mengelilingi Whole Cake Island sebagai pusatnya. Sebuah negeri utopis dimana semua orang dari belahan dunia manapun bisa hidup berdampingan satu sama lain tanpa ada isu rasisme, diskriminasi atau perbedaan suku. Sebuah negeri impian yang diciptakan seorang Yonkou untuk mengumpulkan seluruh ras didunia dalam satu kehidupan yang harmonis. Manusia, gyojin, mink, suku kaki panjang, leher panjang, dan masih banyak lagi, semua tumpah ruah jadi satu. Jika negara kita punya Bhineka Tunggal Ika, Totland pun sepertinya menganut paham yang sama. Sejatinya memang agak ironis, dimana seorang bajak laut yang notabene merupakan penjahat mampu menciptakan negeri seperti ini. Sementara diluar sana, diskriminasi acap kali terjadi diatas tanah yang mengatasnamakan keadilan. Tengok saja Sabaody Archipelago.
Nama Totland sendiri memang benar-benar ada didunia nyata. Namun Totland versi Oda amat sangat berbeda dengan sebuah desa yang terletak di kawasan Isle of Wight, Inggris tersebut. Totland versi Oda adalah dunia seribu dongeng dimana aroma fantasi begitu kental dimana-mana. Referensi akan kisah dongeng pengantar tidur klasik yang juga diadaptasi Disney semakin meluas. Alice in Wonderland, Beauty and the Beast, Hansel & Gretel, Aladdin, apapun anda menyebutnya. Bahkan kita bisa menyebut Charlie & the Chocolate Factory untuk merepresentasikan chapter kali ini. Hal ini jelas semakin menasbihkan bahwa Story Arc kali ini akan penuh dengan aroma fantasi yang sejatinya sudah tercium semenjak Whole Cake Island diperlihatkan. Benda-benda mati yang hidup dan bernyanyi, bahkan tanah pertama yang dikunjungi Luffy cs pun adalah cokelat.
Pulau Cacao. Chocolatown. Kota dimana seluruh infrastruktur kota didominasi oleh cokelat. Rumah-rumah penduduk sampai bangunan-bangunan komersil, semuanya adalah cokelat. Tak hanya sampai disitu, karena cokelat-cokelat inipun bisa dimakan oleh siapapun tanpa kecuali (dengan ketentuan seperti yang dijelaskan Pekoms). Siapa yang tak menyukai cokelat? Siapa yang tak tergiur dengan kota seperti ini? Saya rasa, semua orang akan sangat menyukai hal ini. Surga yang diiimpikan. Tak terkecuali buat Luffy dan Chopper.
 Apa yang dilakukan Luffy dan Chopper dengan melahap sebuah cafe adalah tindakan kriminal. Penyamaran memang hal sulit buat Luffy. Namun pada akhirnya itu pulalah yang mengantarkan Luffy cs pada sosok calon mempelai Sanji, Mrs. Purin aka Lady Pudding. Walaupun saya merasa aneh tak satupun diantara mereka yang sadar bahwa dia adalah calon pengantin Sanji meski telah menyebutkan namanya. Tapi yang terpenting dari semuanya adalah Purin kemudian membantu Luffy dkk. Pedro berucap sungguh beruntungnya mereka. Satu hal yang disebut Brook sebagai bakat alami raja bajak laut masa depan mereka.
Yang aneh dari sini adalah sosok Purin sendiri tidak disebutkan namanya dalam kotak perkenalan. Yang ada hanyalah Nitro the Jello dan Labiyan the Carpet. Purin sendiri hanya disebut sebagai pemilik cafe saja. Hal ini menjadi tidak biasa. Mungkin Oda menyimpan sebuah rahasia dibalik ini. Atau memang hal tersebut tidak diperlukan karena pembaca sendiri sudah mengetahui bahwa itu adalah Purin. Haha. Biar begitu, ternyata kita tahu bahwa Purin merupakan sosok yang menyenangkan dan bersahabat. Disamping itu, Purin memiliki cocokologi yang kuat dengan Sanji sebagai pasangan. Inikah yang namanya takdir cinta? Tssahh!!! Dan mengingat ada Nitro the Jello disana, hampir bisa dipastikan bahwa perempuan bermata tiga yang pernah terlihat di Arc Fishman Island dan Purin sang calon mempelai wanita adalah orang yang sama.
Ada mink lain yang mengenali Pedro dan memanggilnya kapten membuat banyak fans kembali mencurigai Pedro. Di Arc sebelumnya, tepatnya Zou, Pedro disebut-sebut sebagai pengkhianat yang menuntun Jack sampai di Zou. Gerak-geriknya yang sedikit berbeda dengan mink lain ditambah namanya yang merujuk pada salah satu permainan kartu, Pedro, membuat namanya dicurigai sebagai anak buah Kaido. Kebetulan atau bukan, nama orang-orang yang terkait dengan Kaido pun berhubungan dengan permainan kartu, Joker dan Jack. Saya sendiri tidak terlalu memusingkan hal ini, toh Pedro juga bilang pada Nami bahwa dia akan menceritakannya. Lagipula Nekomamushi telah mempercayakan sebuah tugas khusus pada Pedro terkait masalah Pekoms. Apakah Pedro pengkhianat atau bukan tinggal kita lihat perkembangannya. Tapi satu yang saya yakini, Pedro mempunyai peran lebih pada Story Arc ini.
Lain di Chocolatown, lain pula di Whole Cake Island. Jatah waktu sebelum pesta teh digelar tinggal tiga hari. Dan untuk pertama kalinya kita diperlihatkan penampakan Big Mom yang sebenarnya. Tampak Big Mom tengah melakukan persiapan untuk pesta tersebut. Tampak pula benda-benda mati yang hidup berbicara seraya bernyanyi. Tak hanya benda mati macam nakas saja, rumah, pohon, bunga sampai matahari dan pelangi pun turut hidup, bernyanyi dan berbicara. Keanehan benda mati yang menjadi hidup dapat dikategorikan sebagai efek kekuatan buah iblis. Masalahnya, buah apa itu? Kekuatan apa yang dimilikinya? Menghidupkan benda mati? Siapa pemiliknya? Big Mom kah? Atau anak buahnya? Atau justru Purin? Kita memang harus menunggu untuk konfirmasi lebih lanjut.
Sebelumnya kita diperlihatkan hal menyenangkan tentang Totland. Di bagian akhir kita justru dihadapkan pada sisi yang sedikit bersebrangan. Pesta teh dari neraka. Terdengar menyeramkan memang. Darah manusia juga disebut-sebut disana. Dan akhirnya kita tahu bahwa Big Mom adalah bajak laut yang cukup kejam. Melalui anak buahnya kita diperlihatkan praktik perampasan ala bajak laut dengan cara yang cukup ekstrim. Ya, wajar sih mengingat Big Mom adalah salah satu Yonkou. Aura jahat cukup bisa disematkan padanya. Namun apakah ini berarti utopia negeri kekuasaan Big Mom hanyalah semu semata? Sebelumnya kita juga pernah melihat Goa dan Dressrosa yang ternyata memiliki sisi gelap dibalik keindahan dan kedamaiannya. Apakah Totland pun memiliki sisi gelap yang sama?
Semenjak perbincangan lewat Den Den Mushi dengan Luffy, Big Mom sudah menunggu kedatangan Luffy di New World.  Namun karena sekarang masalahnya sudah lebih dari sekedar memakan permen upeti Big Mom atas perlindungannya terhadap Fishman Island. Lalu apakah yang hendak dilakukan Big Mom pada Luffy? Mengingat Big Mom sendiri sudah tahu bahwa Luffy telah tiba didaerah kekuasaannya. Apakah Luffy menjadi tamu khusus pada pesta teh yang digelar? Atau Big Mom akan menjadikan Luffy sebagai santapan seperti yang pernah Big Mom lakukan pada anak buahnya dulu?

Saturday, May 21, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 826: 0 And 4

Saya baru menyadari ternyata dua minggu itu waktu yang sangat lama untuk menunggu satu chapter One Piece. Golden Week Japan ditambah jadwal libur Oda membawa rasa sepi yang kentara karena chapter One Piece tak kunjung keluar. Dan penantian panjang itupun berakhir di angka ‘0 dan 4’.  Btw, sebenarnya chapter ini masih scan ilegal karena rilis resminya baru minggu depan. Tapi tidak apa-apa (anggap saja begitu), yang pasti kita harus beli komiknya kalau sudah rilis nanti. Setuju?


Bekas kerajaan Shikkearu di Pulau Kuraigana yang semula terlihat misterius dan menyeramkan mulai terlihat bersahabat sekarang. Mihawk, Perona dan para babon juga nampak disana. Sepertinya mereka menikmati hari-harinya dengan bercocok tanam ya? hehe. Sebagai shicibukai pertama yang mengenal Straw Hat Pirate (SHP), Mihawk cukup hafal dengan kebiasaan SHP yang sering membuat onar. Tapi melihat kejadian baru-baru ini ditambah bounty kru SHP yang melonjak naik, sepertinya ia cukup terkejut juga. Topi yang dipakai Mihawk mungkin akan menimbulkan banyak spekulasi, seperti sebuah petunjuk bahwa kelak Mihawk akan membantu Luffy dkk. Tapi untuk saat ini, sementara hanya dianggap sebagai topi biasa yang bisa dipakai semua orang. Bukankah di ladang memang biasa memakai topi seperti itu? Pulau Kuraigana ini menambah daftar panjang Cover Story: 500 Million Berry Arc. Berikutnya (mungkin) kita akan melihat Boa Hancock & Bajak laut Kuja di Amazon Lily, Silvers Rayleigh dan Shakky di Sabaody Archipelago dan neraka versi Sanji, kerajaan Kamabakka.
Sejenak kita tinggalkan dunia fantasi ala ‘Alice in Wonderland’ di kapal Big Mom. Sebagai gantinya, mari mengenal sebuah organisasi yang disebut-sebut sebagai afiliasi terbesar keempat dalam jagat One Piece setelah angkatan laut, bajak laut dan pasukan revolusioner. Sempat menjadi perbincangan yang hangat ketika nama Germa 66 yang dipimpin oleh keluarga Vinsmoke disebutkan pertama kali. Identitas Vinsmoke sebagai keluarga pembunuh yang membidani Germa 66 sebagai organisasi bawah tanah sekaligus pemicu perang, tak hentinya menimbulkan banyak teori dan spekulasi. Germa 66 yang diangkat menjadi tokoh jahat pada sebuah kolom komik WE Times dalam cerita kepahlawanan Sora, semakin menguatkan bahwa mereka bukanlah kelompok biasa di semesta ini. Dan di akhir chapter 825, Germa 66 pun mulai menunjukkan sedikit batang hidungnya.
Chapter yang mengusung judul ‘0 dan 4’ ini, sedikit banyak memberi penjelasan perihal Germa 66 dan Vinsmoke. Chapter ini tidak memiliki dinamika yang berkelok-kelok. Cukup wajar, karena kita masih berada pada masa transisi antara story arc yang satu dengan yang lainnya. Chapter 826 ini juga berhasil membawa sedikit twist dari ending sebelumnya yang banyak menimbulkan spekulasi di kalangan pembaca. Sebagai bagian dari pengenalan, ‘0 and 4’ cukup mampu menegaskan warna berbeda pada plot One Piece kali ini. Setidaknya kisah penyelamatan Sanji ini tidak membuat dejavu dengan kisah penyelamatan Robin di Enies Lobby. Seperti yang kita tahu, pola seperti dejavu ini sering dikeluhkan banyak pembaca One Piece akhir-akhir ini. Meski relatif datar, chapter ini berisi informasi-informasi penting menarik yang belum banyak kita ketahui. Apalagi ada tokoh wanita cantik baru disini.
Sosok misterius dengan ciri ke-Sanji-Sanjian-an dan muka ke-Zoro-Zoro-an di chapter lalu akhirnya terungkap. Dia adalah Yonji Vinsmoke, adik laki-laki Sanji. Bila dilihat namanya, Yonji juga mengandung unsur angka seperti halnya Sanji, Yon = 4. Sebelumnya, kita mengganggap Sanji sebagai anak ketiga. Hal ini didasarkan pada unsur angka pada namanya, San = 3. Namun sosok perempuan cantik yang muncul dengan nama Reiju atau Reige atau sebenarnya Reiji Vinsmoke sebagai kakak Yonji sepertinya akan mematahkan anggapan itu. Sama seperti Sanji dan Yonji, Reiju pun memiliki unsur angka pada namanya (Rei = 0). Dengan kata lain, bila diurutkan berdasarkan angka, Sanji adalah anak keempat bukan anak ketiga. Dengan kemungkinan nama kakak Sanji yang lain adalah Ichiji (Ichi = 1) dan Niji (Ni = 2). Adapun keterangan pada undangan pesta teh Big Mom, disebutkan bahwa Sanji adalah putera ketiga keluarga Vinsmoke (chapter 812). Putera berarti anak laki-laki. Artinya, Sanji adalah anak laki-laki ke-3 dari keluarga Vinsmoke sedangkan Reiju adalah anak perempuan. Penamaan unik berikut maksud pada keluarga Vinsmoke ini masih berupa teori saja sekarang, fakta sebenarnya akan terkuak seiring berjalannya waktu.  
Keluarga Sanji ini sepertinya memiliki keunikan tersendiri. Selain pada namanya yang mengandung unsur angka, mereka mempunyai ciri khas pada alis melingkarnya. Selain itu, mereka memiliki karakter khusus pada anggotanya. Jika karakter egois menjadi milik keluarga Luffy (tengok Garp dan Luffy) maka “mesum” menjadi milik keluarga Sanji. Kita bisa lihat bagaimana ekspresi Yonji saat melihat Nami. Familiar sekali bukan? Kalau ayahnya ikut-ikutan begini, bisa gawat nih! Shishishishi. Oh, ya, btw, Sanji itu sering sekali ribut dengan Zoro. Mungkin ini ada hubungannya dengan Yonji yang wajahnya agak ke-Zoro-Zoro-an (padahal Nami dkk menyangka dia adalah Sanji karena kemiripannya). Makanya Sanji sering kesal dengan Zoro karena wajahnya mengingatkannya pada Yonji (selain karena salah paham soal ukuran Nami). LOL. Terlebih Reiju pun menyebut Yonji sebagai pribadi yang tak memiliki sopan santun dan perangainya sudah buruk dari sananya.
Berdasarkan keterangan Reiju Vinsmoke, Germa adalah sebuah negeri berbasis kerajaan yang tak memiliki tempat dan tanah kekuasaaan namun tetap eksis dan bisa berpartisipasi dalam Reverie. Definisi tidak memiliki tempat disini bisa bermakna ganda, bisa dimaknai secara harfiah atau bisa berarti mereka adalah negeri yang berjalan / berpindah (nomaden). Atau juga bisa berarti bahwa kekuasaan mereka tak terbatas. Sanggup merubah status poster buronan seseorang jelas bukan perkara mudah. Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, hal seperti ini tak bisa dilakukan kecuali oleh orang-orang tertentu yang memiliki kuasa penuh. Beberapa teori yang berkembang menyebut bahwa Vinsmoke masih bagian dari Tenryuubito. Masih terasa kabur, tapi melihat bahwa sebenarnya mereka adalah keluarga kerajaan yang terhormat (bangsawan), sepertinya sedikit beralasan. Menengok kapal yang dinaiki Yonji dan Reiju, ada spekulasi sederhana mengenai hal ini. Mungkin saja semua kapal Germa 66 memiliki karakteristik yang sama seperti itu. Dan jika semua kapal Germa 66 berkumpul dan digabung menjadi satu, maka terbentuklah sebuah istana kerajaan. LOL.
Lebih lanjut, Germa 66 ini tampak memiliki kekuatan sangat yang besar. Menurut Pekoms, itu pula lah alasan kenapa Big Mom mau menjalin hubungan dengan keluarga Vinsmoke. Dimasa lalu, mereka terkenal dengan kekuatan tangan besi dan sanggup menguasai North Blue karenanya. Tangan / tinju besi mungkin ada hubungannya dengan sesuatu seperti sarung tangan yang dikenakan Yonji dan Reiju. Tangan besi sendiri juga bisa diartikan secara konotatif. Artinya, gaya pemerintahan yang mereka terapkan bersifat keras dan memaksa. Mereka memakai sepatu yang memungkinkan mereka dapat berjalan di udara seperti Sky Walk-nya Sanji. Mereka juga tampak memakai sesuatu serupa headphone. Benda-benda tersebut kemungkinan adalah teknologi yang dikembangkan Germa 66 untuk memperkuat kekuatan tempurnya. Mereka juga terkenal sebagai pasukan tempur dengan teknologi paling modern yang ada didunia. Para petinggi atau eksekutif atau anggota utama keluarga Vinsmoke memiliki kode khusus yang ada hubungannya dengan warna dan kekuatan spesial masing-masing. Sanji à Black Leg, Yonji à Winch Green dan Reiju à Poison Pink. Sanji, kita sudah tahu kekuatannya seperti apa. Yonji? Saya tidak bisa membayangkan kekuatannya bila melihat terjemahan kata “Winch” sendiri. Terlalu aneh sepertinya. Kita lihat saat dia beraksi nanti. Tapi Reiju memperlihatkan salah satu kemampuannya disini.
Luffy! You’re lucky man! Luffy mungkin menjadi karakter paling beruntung dalam jagat One Piece. Kepolosan dan kesucian hatinya (karena mampu naik awan kinton) membawanya pada hal-hal yang paling diidamkan oleh pria manapun. Luffy adalah satu-satunya pria yang pernah melihat tubuh Boa Hancock secara langsung tanpa sehelai benang pun menutupinya. Luffy pun pernah bermain-main di area oppai-nya Shirahoshi. Dan kali ini, keberuntungan tersebut tidak berhenti. Memang tidak bisa disebut secara langsung, tapi Luffy telah “berciuman” dengan kakaknya Sanji. Hah? Apa jadinya jika Boa Hancock melihat ini? Kekuatan Reiju yang bisa melahap racun ini mungkin diperoleh dari buah iblis. Buah iblis apa itu masih belum jelas tapi yang pasti bukan Doku Doku no Mi milik Magellan. Meski begitu, bisa saja kekuatan Reiju tersebut bukanlah kekuatan buah iblis. Melainkan kekuatan khusus yang hanya dimiliki anggota keluarga Vinsmoke. 
Nyawa Luffy telah terselematkan dari racun yang membuat Chopper sebagai seorang doker merasa tak berguna. Kepanikan mereda. Chopper dan Carrot menjadi yang paling bahagia karena ini. Btw, Carrot semakin terlihat nyetel dengan kru SHP. Pertemuan salah satu anggota Germa 66 dengan tim Luffy selaku penyelamat Sanji ini memang tidak disengaja. Mereka hanya sedang tersesat dan tak sengaja melihat Thousand Sunny. Dugaan sebelumnya bahwa Germa 66 akan menghadang perjalanan Luffy cs telah dipatahkan disini. Pertemuan tak sengaja ini sepertinya sudah ditakdirkan. Mungkin akan menjadi takdir pembeda di saat-saat yang paling dibutuhkan kelak. Senyum Reiju saat Luffy berterima kasih dengan tulus sekaligus meminta Sanji kembali dengan tegas menyiratkan sesuatu. Senyum yang memiliki sejuta tanya dan arti.
Meski telah diberi beberapa penjelasan, sejatinya, perihal Germa 66 dan Vinsmoke masihlah sangat misterius. Bahkan informasi tentang mereka masih terdengar aneh dan ambigu. Kepingan puzzle-nya masih bertebaran dan belum tersusun rapi. Cerita komik Sora dibuat sebagai bentuk propaganda dalam rangka mengagungkan kepahlawanan angkatan laut menumpas kejahatan bernama Germa 66. Nyatanya Vinsmoke yang menguasai Germa 66 memiliki hubungan dengan pemerintah dunia sampai dengan mudahnya mengubah bounty dan syarat perburuan seseorang. Ada konspirasi apa dibalik ini? Apa pula motif pemimpin Vinsmoke menjalin hubungan dengan Big Mom lewat sebuah pernikahan politik? Apakah ini berhubungan dengan perkataan Tamago mengenai keberadaan Germa 66 yang hanya tinggal sisa? Bagaimana pula peran Germa 66 dan Vinsmoke terhadap SHP? Sebagai musuh atau malah sebagai teman (nantinya)?
Panel terakhir seperti biasanya memberi sebuah kejutan diantara cerita yang sedang bergulir. Dan kali ini, kejutan datang dari seorang pria yang pernah berjanji untuk bergabung dengan SHP, Jinbe. Kedatangan Jinbe sebenarnya sudah diprediksikan jauh-jauh hari, apalagi kita tahu, Jinbe pergi untuk menyelesaikan urusannya dengan Big Mom. Tinggal tunggu waktu saja kapan dia akan benar-benar datang. Namun yang menarik disini adalah bagaimana peran Jinbe terhadap SHP nanti? Apakah dia akan menjadi kru utama SHP seperti yang pernah dijanjikan dan diharapkan oleh sebagian besar orang? Atau Jinbe hanya membantu SHP sebagai sebuah aliansi saja? Sosok Aladdin yang terlihat disana, mungkinkah menjadi pertanda bahwa Jinbe telah menghidupkan kembali bajak laut matahari? Sekaligus menegaskan bahwa Jinbe tidak akan bergabung dengan SHP? Kita lihat saja nanti. Karena pada dasarnya keputusan berada di tangan Luffy, maukah Luffy mengajak Jinbe kembali bergabung? Masih samar tapi satu hal yang sepertinya bisa segera dipastikan, Jinbe memiliki peran yang besar pada rencana kali ini.

Monday, May 16, 2016

Captain America: Civil War (2016): Yang Mengubah Arah MCU


Captain America: He’s my friend
Iron Man: So was I

Tahun 2015 adalah titik terjenuh bagi saya terhadap Marvel Cinematic Universe (MCU). Padahal di tahun sebelumnya, 2014 tepatnya, mereka sanggup merilis karya terbaiknya lewat ‘Captain America: The Winter Soldier’ dan ‘Guardians of the Galaxy’. Namun saat ‘Avengers: Age of Ultron’ dan ‘Ant-Man’ dirilis, titik jenuh itu benar-benar berada pada puncaknya. Alasannya sebenarnya sederhana, Marvel itu begitu-begitu saja. Pakem yang mereka pakai semenjak ‘Iron Man’ memulai MCU tahun 2008 lalu, terus berulang dan berulang sampai phase 2 berakhir (kecuali saat Russo bersaudara dan James Gunn di belakang layar). ‘Avengers: Age of Ultron’ tak lebih dari sekedar batu loncatan. ‘Ant-Man’ tak berbeda dengan film origins Marvel yang lain. Memang kesan menyenangkan dan menghiburnya masih ada. Namun jelas itu belum cukup. Untuk tetap mempertahankan animo penonton akan MCU yang luas, Marvel jelas harus mempunyai sesuatu yang lebih segar daripada hanya sekedar tampil menyenangkan. Apalagi terus menerus memakai pola yang sama. Jelas sangat membosankan. Kecuali mereka siap kehilangan penonton.
Beruntungnya Marvel memiliki Russo bersaudara yang sadar akan hal ini. Meski gayung tak langsung bersambut, titik terang justru muncul dari sang rival. Keinginan Russo bersaudara untuk mengubah arah MCU tanpa kehilangan rasanya diamini Kevin Feige setelah Feige mendengar pengumuman ‘Batman v Superman’. Sebuah kebetulan yang menguntungkan karena phase 3 dimulai lewat film Russo bersaudara. Dan benar saja, ‘Captain America: Civil War’ sukses melaksanakan tugasnya mengubah MCU ke arah yang lebih baik (IMO). Kehadiran ‘Civil War’ jelas membawa perubahan yang drastis bagi MCU. Buktinya, kita tak akan mendengar lagi embel-embel ‘Infinity War’ Part I dan Part II yang sudah digemborkan sebelumnya. Meski saat ini belum ditemukan judul yang pas untuk dua film Avengers, tapi saya pribadi kembali menaruh perhatian penuh pada MCU karena ini.
Tahun 2016 ini bisa dibilang ajang duel bagi dua studio pencetak superhero terbesar yaitu Marvel dan DC. Aroma persaingan sudah menyeruak saat mereka memperlakukan jagoannya dengan cara yang sama dengan jadwal rilis yang bersamaan pula. Meski akhirnya tidak terwujud karena DC memilih memajukan jadwal film mereka (saya tidak tahu apa jadinya jika ini benar-benar terjadi, kasihan nanti yang kalah, hehe). Baik Marvel maupun DC, keduanya sama-sama menyajikan pertarungan antar superhero untuk disuguhkan kepada penonton. Seperti yang kita tahu, DC telah terlebih dulu menyajikan ‘Dawn of Justice’ yang berujung kekecewaan. Padahal saya berharap banyak pada film itu. Dan harus diakui, dalam hal ini DC telah dikalahkan oleh Marvel. Mungkin DC memang terlalu dini untuk membuat superhero-nya saling bertarung, tapi kemenangan ‘Civil War’ juga semata-mata bukan karena MCU telah berlangsung lama. Meski sebagian lain faktor berasal dari situ. Tapi yang jelas, ‘Civil War’ berada ditangan yang tepat disaat yang tepat.


Menilik premis yang sama, secara umum, ‘Dawn of Justice’ dan ‘Civil War’ memiliki pola penceritaan yang sama. Bila dilihat, alasan para superhero saling berbeda paham adalah karena sepak terjang mereka yang berimbas negatif pada masyarakat sipil yang tak berdosa. DC punya pertarungan masif Superman dan General Zod yang meluluhlantakkan kota. Dan Batman tak terima akan hal ini. Marvel lebih banyak lagi, New York, Washington DC, Sokovia sampai yang terbaru Lagos, Nigeria adalah saksinya. Dan diantara perseteruan tersebut, ada manusia lain yang turut mendalangi panasnya konfrontasi antar masing-masing kubu. Dibalik perseteruan Batman dan Superman ada si cerewet Lex Luthor. Sedangkan dibalik perselisihan Captain America dan Iron Man ada nama Helmut Zemo yang diam-diam menghanyutkan.
Yang membedakan keberhasilan perseteruan superhero di ‘Civil War’ dibanding ‘Dawn of Justice’ adalah latar belakangnya. Perbedaan prinsip dan ideologi masih menjadi dasar. Tapi ‘Civil War’ punya latar belakang yang lebih jelas, bertahap dan tertata. Semua karakter di ‘Civil War’ punya alasan dan motif yang lebih logis sebelum akhirnya memutuskan memilih yang mana. Semuanya disampaikan secara runut dan teratur, tidak serta merta terjadi begitu saja. Dan kitapun dibuat percaya akan alasan dan keputusan yang dipilih masing-masing mereka. Terlepas dari siapa yang benar dan salah atau siapa yang menang dan yang kalah, itu bukanlah sesuatu yang penting. Pondasi inilah yang menyebabkan ‘Civil War’ tampil lebih superior dibanding ‘Dawn of Justice’. Bahkan motif seorang Helmut Zemo pun terlihat logis untuk membuat para superhero saling bertarung dibandingkan Lex Luthor. Bila dilihat lebih dalam, motifnya pun cukup sentimentil untuk ukuran seorang villain. Dan konklusinya tentu tidak semudah dan sesederhana menyebut nama seseorang untuk mengakhiri perselisihan sebesar ini.
‘Civil War’ sukses meneruskan estafet keberhasilan suksesornya ‘The Winter Soldier’. Meski tidak sesolid dan seintens ‘The Winter Soldier’, ‘Civil War’ tetap punya warnanya sendiri. Sekuens pertama diisi dengan adegan yang mengingatkan kita pada ‘The Winter Soldier’, terlebih ada nama Brock Rumlow aka Crossbones disana. Tapi itu hanyalah hidangan pembuka sebelum masuk ke menu utamanya. Plotnya menyajikan tingkat kerumitan dan kompleksitas yang diisi dengan berbagai subplot yang tidak bertele-tele namun saling terikat. Sehingga memperkuatnya sebagai satu kesatuan yang utuh meski cakupannya menjadi melebar. Duo penulis Christopher Markus dan Stephen McFeely juga tidak membiarkan semua kerumitan itu menjadi tampak rumit namun tetap berkenan dibenak semua orang. Ya, ‘Civil War’ adalah contoh bagaimana sebuah cerita yang rumit dan kompleks cenderung kelam tapi tetap menyajikan unsur yang fun dan menghibur tanpa harus menjadi sulit untuk dicerna.


Melihat bagaimana bejibunnya karakter yang hadir, tidak lantas menjadikannya saling tumpah tindih satu sama lain. Fokus utama masih dipegang Steve Rogers bersama kisah bromance-nya dengan Bucky Barnes dan Tony Stark dengan segenap pergulatan batin yang menyelimutinya, tetap mendapat porsi yang paling besar. Meski begitu, hal ini tidak menjadikan karakter lainnya urung tampil bersinar. Semuanya mendapat perlakuan yang layak untuk terlibat. Puncaknya adalah pertarungan di bandara ketika konfrontasi antar kubu berakhir menjadi baku hantam. Bisa dibilang ini adalah gong ‘Civil War’ yang juga menjadi salah satu moment terbaik disini. Dan bagaimana Russo bersaudara dengan lihai menyajikan sekuens aksi yang menarik dan seru dengan tetap mempertimbangkan porsi masing-masing karakter yang ada. Hasilnya semua anggota dari masing-masing kubu sukses menancapkan kesan tersendiri dimata penonton. Lebih dari itu, Russo bersaudara tetap menyuntikkan DNA Captain America yang besar bagi ‘Civil War’ meski deretan superhero mengisi line-up layaknya ‘The Avengers’. Jadi jangan khawatir ini film Captain America atau bukan.
Scene stealer layak disematkan pada 3 (tiga) karakter yang baru saja bergabung dengan tim. Ant-Man kembali meneruskan track record di film pertamanya. Black Panther dengan penampilan, aksi dan aura misteriusnya yang terlihat cool. Dan yang paling ditunggu, Spider-Man. Ya, Spider-Man seperti mendapat perlakuan yang benar-benar layak ketika ditangani oleh Marvel. Terima kasih, Sony! Untuk mengizinkan Spidey kembali ke Marvel. Tak perlu dijelaskan lagi bagaimana penampilannya. Tapi saya rasa, mayoritas orang akan suka dengan Spider-Man versi Tom Holland ini. Mungkin ini versi terbaik yang paling mendekati komiknya. Eitts, jangan lupakan juga sosok Aunt May yang lebih muda yang tak pernah kita lihat di film Spider-Man sebelum-sebelumnya.
 Semua kesenangan di bandara memang menjadi puncak ‘Civil War’ yang pada akhirnya mengendurkan tensinya. Cukup terasa bagaimana tone-nya berangsur-angsur berubah secara signifikan semenjak pertarungan gila-gilaan di bandara. Seolah-olah bahan bakarnya benar-benar diporsir habis disana. Klimaks sebenarnya justru berada di ujung Siberia. Mungkin tidak menyajikan sekuens aksi dengan aroma grande bersama kehancuran dan ledakan dimana-mana. Namun satu hal yang saya rasakan disini. Aroma keintiman yang sarat emosi ketika membenturkannya dengan masalah yang lebih personal. Ideologi, prinsip atau apapun itu menjadi kurang berarti lagi ketika urusan personal menjadi pembatasnya. Pada akhirnya semua tindakan menjadi pembenaran akan apa yang dipercayainya. Helmut Zemo meski tak terlihat membahayakan sebagai villain tapi kehadirannya justru mampu menjadi pelecut pertarungan emosional antara Iron Man dengan Captain America dan Winter Soldier. Kalimat "So was I" seperti berbicara banyak disini. Pertarungan terakhir ini sedikit banyak telah mendefinisikan arti ‘Civil War’ yang sebenarnya dimata saya.
Overall, ‘Civil War’ adalah film yang sangat memuaskan. Levelnya sedikit dibawah ‘The Winter Soldier’ namun menjadi salah satu yang terbaik dijajaran Marvel Cinematic Universe. Kehadirannya benar-benar membawa angin segar dan arah yang lebih benar bagi MCU. Setidaknya, saya masih tertarik dan memiliki motivasi serta minat untuk kembali mengikuti perjalanan Marvel Cinematic Universe. Sebagai penonton awam, saya pun dibuat tertarik dengan bagaimana Black Panther akan beraksi di film solonya nanti. Tak terkecuali pula buat Spider-Man yang ternyata masih menimbulkan harapan walaupun filmnya banyak dengan jarak yang berdekatan. Yang terdekat ada ‘Dr. Strange’ yang rupanya terlalu sayang untuk dilewatkan. So, sejauh ini ternyata MCU masih cukup menjanjikan untuk disimak. Kalau sudah begini, DC dan Warner Bros. dengan DC Extended Universe-nya harus segera belajar dari kesalahan mereka agar tak kalah dari rivalnya ini.

Thursday, May 12, 2016

Ada Apa Dengan Cinta 2 (2016): Jawaban Untuk Satu Purnama


Apa kabar hari ini?
Lihat tanda tanya itu
Jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi

Semenjak muncul mini drama AADC versi Line tahun 2014 lalu, masyarakat Indonesia dibuat heboh dan baper tingkat nasional karena “Sang Rangga yang Legendaris” telah kembali. Antusiasme masyarakat yang pernah tumbuh bersama kisah Galih & Ratna versi modern ini seakan membuat efek nostalgia yang begitu kentara. Bagaimana tidak, kisah Rangga & Cinta adalah wujud potret yang mampu mewakili kisah muda dimasanya. Bersanding dengan kualitas AADC yang harus diakui sebagai salah satu drama romansa remaja terbaik yang pernah dimiliki negeri ini. Respon orang begitu beragam, sebagian diantaranya adalah menuntut kejelasan akan hubungan Rangga & Cinta yang masih menggantung dalam satu purnama.
Saya termasuk orang yang tak berharap AADC akan memiliki sekuel. Bahkan menurut saya AADC mending tak usah dibuat sekuelnya. Waktu AADC versi lain masih booming, saya sempat menulis tentang hal ini disini. Namun keinginan yang lebih besar dari khalayak akan kejelasan hubungan Rangga & Cinta membuat Mira Lesmana pun tergerak untuk memberikan jawabannya. Bersama Riri Riza sang partner setia yang didapuk sebagai sutradara, Mira Lesmana mengabulkan harapan banyak orang dengan sebuah sekuel. Sebuah teaser dan trailer cukup berhasil menarik atensi penonton untuk mengetahui arah hubungan yang akan dibawa Rangga dan Cinta.

Tidak ada New York hari ini
Tidak ada New York kemarin
Aku sendiri dan tidak berada di sini
Semua orang adalah orang lain

Mungkin memang harus disadari bahwa AADC 2 dibuat hanya sebagai wujud fan service bagi penggemarnya. Atau perayaan atas euforia yang tertunda setelah 14 tahun lamanya. Atau hanya sekedar pelepas rindu dan ajang nostalgia bagi mereka yang pernah punya cerita dengan kisahnya. Namun biarpun begitu, tak lantas harus para pembuatnya mengesampingkan aspek penting dalam sebuah medium yang bercerita, yakni cerita. Harus diakui plot yang dirangkai AADC 2 tidak sesolid sebelumnya. Tidak masalah jika premisnya sederhana. Saya juga tidak terlalu mempermasalahkan semua serba kebetulan yang terjadi. Namun AADC 2 benar-benar menderita di penceritaannya.
Sesungguhnya saya mencoba menutup mata akan hal ini. Namun masih terasa karena hal itu cukup mengganggu. Puncaknya adalah ketika Rangga & Cinta mengakhiri sesi jalan-jalan ala Trilogi Before-nya Richard Linklater. Meski sedari awal aroma klise dan cheesy sudah terasa tapi disinilah titik tolak klimaksnya. Keklisean dan ke-cheesy-annya sudah berada pada level super. Saya benar-benar merasa bosan dan sempat bertanya dalam hati, kapan film ini akan berakhir? Ditambah dua adegan yang benar-benar menambah level ke-cheesy-an AADC 2 semakin menjadi.
[Spoiler] Pertama, Cinta yang mengendarai mobil dan hampir kecelakaan. Kedua, Cinta yang telah jauh-jauh ke Amerika melihat Rangga sedang berpelukan dengan seorang perempuan. Cinta marah dan pergi. Come on, man! Diantara banyaknya alternatif adegan kenapa Riri Riza harus memilih itu. Saya sedang tidak menonton FTV atau sinetron yang beratus-ratus episode itu kan? Oke lah jika ini hanya film drama romansa Indonesia kebanyakan yang senantiasa mengurai ke-cheesy-an, namun yang kita bicarakan disini adalah AADC. Sebuah film yang memiliki segudang moment menyenangkan dan mengharukan. Yang begitu melekat dibenak orang-orang namun tetap memiliki kesan elegan yang kuat. Ending AADC versi lain masih lebih keren menurut saya.
Dan sebenarnya, bukan masalah tentang bagaimana ending-nya tapi lebih kepada prosesnya yang terlampau klise dan cheesy untuk ukuran film sekelas AADC. Jika AADC 2 adalah wujud permintaan maaf Mira Lesmana dan tim karena sudah membuat semua orang menunggu selama 14 tahun lamanya. Maka ini adalah jawaban paling klise yang pernah dibuat mereka. Bukankah Cinta juga geram dengan jawaban dan ucapan-ucapan klise yang tak mau ia dengar? 

Jendela terbuka dan masa lampau memasukiku sebagai angin
Meriang, meriang, Aku meriang
Kau yang panas di kening. Kau yang dingin di kenang

Tapi tenang, AADC 2 tidak seburuk itu koq. Setidaknya kita masih bisa menemukan hal-hal yang membuat kita relate dengan kisah ini. Baik Mira Lesmana, Riri Riza maupun Prima Rusdi sebagai penulis tetap mempertahankan element-element yang penonton cintai dari AADC. Karakter, kisah persahabatan, soundtrack, puisi dan hubungan Rangga & Cinta itu sendiri masih punya nafas AADC yang kita kenal. Meski di awal sempat terseok-seok tapi ketika ritmenya mulai saling bertemu, AADC 2 cukup nyaman dinikmati. Buat yang akrab dengan trilogi Before-nya Richard Linklater pasti tak sulit untuk menyukai acara jalan berdua Rangga & Cinta. Meski tidak menyajikan obrolan se-khas dan se-intens Jesse & Celline, Rangga & Cinta berhasil menciptakan Jesse & Celline versi mereka sendiri. Potret sudut-sudut Yogyakarta yang terekam mengiringi perjalanan mereka turut menambah suasana romantis dibalik kesederhanaannya.  
Hal baik dan yang paling menonjol yang membuat AADC 2 memiliki kelasnya sendiri adalah keberadaan karakter dan pemerannya. Karakter-karakter AADC punya ciri khas masing-masing yang mudah untuk dicintai. Baik Rangga, Cinta, Karmen, Milly, Maura, sampai Mamet (minus Alya) tetap menjadi diri mereka seperti yang kita kenal 14 tahun lalu. Dan melihat mereka telah tumbuh dewasa dari saat masih berwarna putih-abu adalah hal yang paling menyenangkan disini. Empat belas tahun tahun jelas bukan waktu yang sebentar. Berbagai peristiwa pasti telah mewarnai perjalanan mereka dan turut merubah cara pandang mereka menjadi lebih dewasa. Warna dewasa ini menjadi sisi menarik yang membuat AADC 2 begitu hidup dalam menggulirkan kisahnya tanpa mengesampingkan ciri masing-masing (meski Cinta mungkin masih memiliki darah SMA). Keberhasilan ini tentu tidak hanya karena keberadaan karakter AADC yang ikonik, tapi buah kontribusi para pemerannya yang sukses menghidupkan masing-masing karakter dan menjalin chemistry apik sesama pemain meski sudah tak bersama sejak 14 tahun. Aspek yang satu ini benar-benar menolong plot AADC 2 secara keseluruhan.

Aku seperti menyalami kesedihan lama
yang hidup bahagia dalam pelukan puisi-puisi Pablo Neruda
Aku bagai menyelami sepasang kolam yang dalam dan diam di kelam wajahmu

Puisi bagi AADC sudah seperti jiwa dan raga. Tak bisa lepas. Ketika berbicara tentang AADC maka kita juga harus berbicara soal puisi. Pun demikian, AADC 2 masih memiliki puisi-puisi manis yang menemani Rangga bersama kisah hidupnya. Namun agak sedikit disayangkan, plot AADC 2 yang terlampau cheesy membuat puisi-puisi ini tidak seintim predesesornya. Jangan salah, puisi-puisi gubahan M. Aan Mansyur adalah karya terbaik yang sangat pantas menjadi bagian AADC 2. Bahkan  M. Aan Mansyur sanggup memberi kesan Rangga setelah 14 tahun yang kental. Riri Riza pernah bilang bahwa puisi ini harus bisa merepresentasikan sosok Rangga setelah 14 tahun kemudian dan M. Aan Mansyur adalah orang yang paling tepat itu. Itu memang terbukti disini. Dan kalau saya bilang, puisi-puisi M. Aan Mansyur ini “sadis-sadis”. Serius! Namun kembali lagi, plot utama AADC 2 lah yang menjadi masalahnya. IMO, membaca puisinya dan berimajinasi sendiri tentang kisah Rangga & Cinta jauh lebih menarik daripada melihat kisah AADC 2 yang diiringi puisi ini. 
Adapun soundtrack-nya yang masih ditangani Melly Goeslaw dan Anto Hoed sejujurnya tidak memberi aura yang terlampau dalam. Nomor-nomor baru yang hadir tidak seintim pendahulunya. Terutama mengenai liriknya, karena notasi-notasi yang Melly ciptakan masih cukup ampuh menawarkan suasana. Seperti saat lagu ‘Jangan Ajak-ajak Dia’ jadi backsound, terasa aneh saja terdengarnya. Kurang sweet mungkin liriknya. Lagu-lagu lama yang turut dihadirkan sepertinya cukup menutupi kekurangan itu.
Mungkin saya hanya minoritas disini. Mungkin saya juga bukan fans sejati yang tak bisa menikmati AADC 2 seperti yang dirasakan orang-orang. Atau mungkin saya telah “gagal paham” dengan penceritaan AADC 2. Seperti yang saya takutkan, sekuel AADC ini memang tak harus dibuat. Tapi sebagai ajang nostalgia, AADC 2 cukup berhasil melaksanakan tugasnya menggiring penonton ke arah yang benar. Beruntung karena AADC 2 punya element khas yang kuat lewat karakter, persahabatan geng Cinta, puisi dan hubungan Rangga-Cinta itu sendiri. Tanpa itu, AADC 2 begitu mudah terlupakan. Jika saja film ini berdiri sendiri, tentu juga tidak ada yang spesial dari AADC 2. Jangan bandingkan dengan pendahulunya, karena jelas berbeda. Lagipula tidak layak pula untuk dibandingkan. Sisi lainnya, AADC 2 mampu memberi hiburan ringan yang bisa berkenan bagi siapapun tanpa terkecuali.
Lebih dari itu, pujian layak diberi buat Mira Lesmana, Riri Riza dan seluruh tim yang mau meluangkan waktu untuk membuat penantian 14 tahun orang-orang terjawab. Keseriusan dan dedikasi mereka layak diapresiasi untuk melepas dahaga para penggemar dan membuat semuanya terlihat baik. Meski terkesan seperti terlalu menggampangkan semuanya dan memilih jalur yang lebih ringan untuk memoles AADC 2. Tidak salah, hanya saja, saya tidak menyangka jika sampai seperti itu, terutama mengenai ending-nya. Dan cukup, tolong jangan buat sekuel AADC lagi.

Kadang-kadang, kau pikir
Lebih mudah mencintai semua orang daripada melupakan satu orang
Jika ada seorang terlanjur menyentuh inti jantungmu,
mereka yang datang kemudian hanya akan menemukan kemungkinan-kemungkinan

Thursday, May 5, 2016

Corat-Coret One Piece: Prediksi Next Nakama Straw Hat Pirate

Sebelum memulai perjalanannya, Luffy sudah memutuskan akan mencari teman bajak lautnya sebanyak sepuluh orang dan membuat bendera bajak laut sendiri. Sampai saat ini, sudah ada delapan anggota kru Straw Hat Pirate (SHP): Zoro, Nami, Usopp, Sanji, Chopper, Robin, Franky & Brook. Dengan demikian, masih ada dua tempat tersisa yang akan diisi oleh dua orang misterius berikutnya. Adapun Nevertari Vivi, sang putri Alabasta dengan tanda silang simbol persahabatan ditangan, bukanlah kru utama. Sederhananya, Vivi adalah anggota ke 5.5 SHP. Lalu siapakah dua orang yang akan menjadi anggota SHP?
Prediksi mengenai Next Nakama SHP memang sudah berkembang semenjak Time-Skip berlangsung. Nama-nama muncul silih berganti. Alasan yang bersifat teoritis maupun alasan subjektif bersifat pribadi berkembang mengisi bursa pencalonan dua Nakama baru. Seperti banyak oplovers diluar sana yang memprediksi kandidat anggota baru Topi Jerami, sayapun tergelitik untuk melakukan hal yang sama. Sejauh ini, nama-nama berikut layak diperhitungkan sebagai kandidat kru SHP. Sebagai catatan, pertimbangan prediksi calon nakama berikut persentasenya ini didasarkan pada chapter terakhir One Piece yang rilis, yaitu chapter 825. Artinya, semua bisa berubah seiring berjalan dan bertambahnya chapter One Piece.  Karena pada dasarnya, spekulasi seperti ini bersifat dinamis, chapter-chapter ke depan bisa merubah bursa pencalonan mengenai siapa yang lebih layak menjadi anggota SHP. So, Check this out!

Jinbe


Satu alasan yang membuat nama Jinbe menjadi yang terdepan dalam kandidat Nakama baru adalah janjinya. Ingat, janji seorang pria dalam dunia One Piece adalah segalanya. Di Fishman Island, setelah SHP dan Jinbe bertarung bersama, Luffy secara pribadi meminta Jinbe menjadi kru bajak lautnya. Jinbe sempat menolak karena harus menyelesaikan urusan dengan Big Mom. Tapi ia berjanji, jika urusannya sudah selesai dan tawaran Luffy masih berlaku, ia dengan senang hati bergabung dengan SHP. Anggota lainpun cukup senang dengan ini. Hal Ini membuat peluang Jinbe untuk bergabung dengan SHP cukup besar sekitar sampai 85%.
Banyak fans yang mengira Jinbe sudah pasti mendapat satu tempat di kru SHP. Namun tidak bagi saya. Bila dicermati ada hal yang sedikit mengganjal dengan ucapan Jinbe saat itu. Tentu akan lebih mudah jika Jinbe berkata seperti ini, “Aku akan bergabung denganmu jika urusanku sudah selesai.” Atau yang lebih mudah lagi, “Aku akan bergabung denganmu dan tolong bantu aku menyelesaikan urusanku.” Tapi Jinbe tidak melakukannya. Dia berkata akan bergabung jika tawaran Luffy masih berlaku. Dengan kata lain, Jinbe akan bergabung jika Luffy masih mau mengajaknya kembali. Bagaimana jika Luffy tidak mengajaknya lagi bergabung? Atau kemungkinan terburuk, bagaimana jika Jinbe telah gugur saat menunaikan urusannya?
Secara pribadi, saya juga tidak terlalu menjagokan Jinbe sebagai kandidat Nakama SHP. Keinginan saya agar Jinbe bergabung pun hanya sebesar 50%. Alasannya adalah, Jinbe sudah berbeda level dengan anggota SHP. Jinbe adalah bajak laut yang sudah kenyang pengalaman, dijuluki ksatria lautan, master gyojin karate, mantan Shicibukai pula. Benar pengalamannya akan sangat berguna. Bisa saja dia menjadi penasehat umum SHP. Benar bahwa kekuatannya akan sangat menguntungkan bagi SHP. Namun disitulah kurang menariknya.   
SHP terkenal dengan tingkah polah kaptennya yang bodoh, spontan dan egois, baik dalam perjalanan maupun pertarungan. Kehadiran Jinbe mungkin akan membuat karakteristik SHP yang ini menjadi kurang greget lagi. Ya, walaupun Luffy tak akan terpengaruh sih. Tapi menurut saya, pengalaman dan kekuatan Jinbe akan lebih tepat jika dia tidak menjadi kru utama. Melainkan sebagai teman yang membantu SHP saja. Seperti saat bertarung bersama melawan Hody Jones cs.

Caesar Clown


Bukankah Caesar adalah musuh? Ya, dia pernah menjadi musuh SHP bahkan menjadi antagonis utama dalam arc Punk Hazard. Tapi bukankah Nico Robin dan Franky sebelumnya juga adalah musuh? Nico Robin sewaktu masih menjadi anggota Baroque Works dan Franky bersama keluarganya menjadi musuh di awal arc Water 7. Dengan kata lain, tidak menutup kemungkinan bahwa musuh dimasa lalu akan menjadi teman di kemudian hari.
Bila melihat pola cerita, perjalanan ke Whole Cake Island mengingatkan kita pada perjalanan menuju Enies Lobby. Luffy dkk menuju Enies Lobby untuk menjemput Robin. Dan sekarang, Luffy dkk menuju Whole Cake Island untuk menjemput Sanji. Di Water 7, CP9 menculik Franky. Dan di Zou, anak buah Big Mom menculik Caesar. Nah lho?
Walapun pernah menjadi musuh yang menyebalkan dan dibenci sang Kapten, selama perjalanannya di Thousand Sunny, gelagat Caesar perlahan mulai berubah. Bahkan dia cukup nyetel dengan karakteristik kru SHP yang.., ya.., seperti itulah. Namun ada satu hal yang membuat kemungkinan Caesar bergabung dengan SHP cukup besar. Yaitu mimpinya.
Seperti yang kita tahu, setiap anggota SHP memilki mimpinya masing-masing. Dan Caesar memiliki impian yang sama besarnya dengan anggota SHP. Caesar ingin menjadi ilmuwan no. 1 didunia mengalahkan Dr. Vegapunk. Saat ini, kita tahu bahwa Vegapunk lah yang mendapat predikat itu dan diakui sebagai ilmuwan terbaik dunia. Caesar masih berada dibawah bayang-bayangnya. Bisa jadi, Caesar menjadi jahat karena ambisinya yang terlalu besar, sampai menghalalkan segala cara untuk meraih impiannya tersebut. Bukankah profesi ilmuwan akan semakin menambah keberagaman profesi anggota SHP?
Adapun Caesar sebagai pengguna buah iblis tipe logia, menurut saya itu hanyalah bonus. Tidak menjadi alasan yang kuat sampai ia harus bergabung dengan SHP hanya karena pengguna buah iblis logia. Dan bila melihat alasan teoritis, peluang Caesar untuk bergabung (mungkin) sekitar 50%. Secara pribadi, saya juga cukup menjagokan Caesar sebagai Next Nakama SHP dengan persentase 60%.

Eiichiro Oda merupakan mangaka yang memiliki pola-pola tertentu dalam menggulirkan kisahnya. Memang Odacchi belum pernah secara langsung mengakuinya tapi para fans cukup bisa membaca pola-pola tertentu yang dipakai Oda. Seperti pada SBS vol. 59, ada seorang fans yang menyebut Bartholomew Kuma sebagai Next Nakama SHP. Hal ini didasarkan pada pola pengguna buah iblis SHP yang memiliki kombinasi angka dalam nama buah iblisnya.
Luffy à Gomu Gomu no Mi à Go (5) Mu (6)
Chopper à Hito Hito no Mi à Hi (1) To (10)
Robin à Hana Hana no Mi à Ha (8) Na (7)
Brook à Yomi Yomi no Mi à Yo (4) Mi (3)
Dari data diatas, ada dua angka yang belum muncul yaitu 2 dan 9. Angka 2 dan 9 memiliki kemungkinan seperti ini 2 (Ni, Fu) dan 9 (Kyu, Ku, Ko). Saat ini, ada dua buah iblis yang mendekati dan (mungkin) bisa memenuhi kombinasi angka yang tersisa yaitu Nikyu Nikyu no Mi dan Fuku Fuku no Mi. Dan penggunanya adalah:

Bartholemew Kuma


Bartholomew Kuma adalah Shicibukai sekaligus anggota Revolution Army. Pengguna buah iblis Nikyu Nikyu no Mi (telapak). Saat ini, tidak ada cukup alasan bagi Kuma untuk menjadi kru SHP selain spekulasi kombinasi angka ini. Lagipula sekarang Kuma sudah menjadi Pacifista, senjata pemusnah yang dikendalikan angkatan laut. Cukup sulit rasanya. Peluang Kuma bergabung pun cukup kecil, mungkin hanya sebesar 10% saja. Malah presentase tersebut pun masih tergolong besar. Keinginan secara pribadi dari sayapun tidak lebih dari itu.

Kin’emon


Kin’emon telah memakan buah iblis yang belum diketahui namanya. Tapi dari kekuatannya yang dapat memanipulasi pakaian seseorang, kita bisa berspekulasi bahwa namanya adalah Fuku Fuku no Mi (baju). Kin’emon sendiri sudah menemani perjalanan SHP sejak di Punk Hazard. Bahkan Luffy pernah mengajak Kin’emon bergabung (secara tidak langsung). Karena yang diajak bergabung hanya kakinya. Ini terjadi saat tubuh Kin’emon masih terpisah.
Sebagai pengguna pedang, Kin’emon akan melengkapi trio pengguna pedang SHP. Zoro pengguna tiga pedang, Brook pengguna satu pedang dan Kin’emon pengguna dua pedang. Selain itu, dia juga akan melengkapi tiro mesum SHP (Sanji – Brook – Kin’emon). Soal kekuatan, Kin’emon masih belum menunjukkan kekuatan penuhnya tapi kita tahu dia bisa menggunakan Busoshoku no Haki.
Karakterisitik Kin’emon yang konyol juga cukup masuk dengan karakteristik SHP. Kemungkinan Kin’emon bergabung juga masih belum banyak, terlebih nama buah iblisnya belum diketahui. Perannya pun masih dipertanyakan. Mungkin hanya sekitar 35% peluang Kin’emon bergabung. Secara pribadi, saya juga masih belum menemukan sesuatu yang spesial dari Kin’emon. Lagipula Kin’emon masih kurang keren dimata saya (setidaknya sampai saat ini). Keinginan saya agar Kin’emon bergabung hanya sebesar 25%.

Carrot


Diantara nama yang ada mungkin Carrot menjadi nama yang memiliki alasan teoritis paling minim untuk bergabung dengan SHP. Namun bukan berarti tidak mungkin, toh Odacchi suka memberi twist bagi para penggemarnya. Nama Carrot yang muncul dalam bursa pencalonan ini sedikit mengingatkan saya akan nama Monet yang dulu juga sempat muncul ke tengah-tengah bursa pencalonan dikalangan fans. Meski tidak memiliki alasan yang kuat, bahkan kita menganggap Monet sudah mati, tapi beberapa fans tetap menjadikannya kandidat. Kenapa? Menurut saya hanya satu alasannya. Monet itu menarik. Simple. Dan memang demikian adanya.
 Seperti halnya Monet, Carrot pun memiliki faktor yang sama. Semenjak kemunculannya, aura itu sudah cukup terasa. Carrot sangat tertarik dengan petualangan dan dunia diluar Zunisha. Sampai-sampai ia harus menyusup ke Thuosand Sunny saking inginnya melihat laut. Dan pada chapter 823, dimana Carrot menunjukkan batang hidungnya di Thousand Sunny, fans pun mulai yakin untuk menjadikannya kandidat Nakama baru SHP, tak terkecuali saya. Hashtag #CarrotForNakama / #Carrot4Nakama pun mulai menjadi viral saat itu.
Carrot tidak hanya menarik, ia juga kuat. Setidaknya Pedro pun mengakuinya bahwa Carrot lebih kuat diantara beberapa orang yang ada di tim Luffy. Masih ingat apa yang dilakukan Carrot saat Luffy memakan wortelnya? Sepertinya ucapan Pedro cukup beralasan. Dan sudah saatnya SHP menambah anggota perempuan. Carrot pun bisa menjadi pelengkap diantara Nami dan Robin dengan sifat kekanakannya. Karakternya juga cukup nyambung dengan SHP.
Ada kemungkinan (jika Carrot benar bergabung) Luffy tak akan mengundang Carrot secara langsung. Tapi sebaliknya, Carrot lah yang akan memintanya. Dan Luffy, ya.., mudah saja bagi dia mengiyakannya. Seperti halnya Robin yang menawarkan diri bergabung tanpa diundang terlebih dulu. Bila melihat alasan teorinya, kemungkinan Carrot bergabung memang masih kecil. Tapi secara pribadi, saya sangat ingin agar Carrot bergabung bersama SHP. Persentasenya mencapai 90%. #sakinginginnya #CarrotForNakama

Yup, perjalanan masih panjang tapi tak ada salahnya untuk berspekulasi berdasarkan analisa teori yang ada. Tidak ada yang tahu siapa yang akan menempati dua kursi tersisa di SHP. Mungkin satu nama muncul dari yang saya tulis disini. Mungkin juga karakter baru nanti. Atau mungkin karakter yang tak pernah diduga-duga oleh kita. Ada kemungkinan juga, satu anggota bergabung di Whole Cake Island. Siapa ya? Dan satu anggota lagi bergabung di Wano-Kuni. Bisa samurai, ninja, mink, dan lain-lain. Ya, kita lihat saja nanti. 

Catatan (edit setelah chapter 834 keluar):
       Sebagai tambahan sekaligus koreksi dan konfirmasi, setelah chapter 830, saya menaikkan presentase kemungkinan Jinbe bergabung menjadi 98% dan saya sangat setuju jika Jinbe bergabung dengan SHP. Alasannya bisa dibaca pada artikel Corat-Coret One Piece chapter 830 kesana. Malah sebaliknya, apalagi setelah chapter 834, nama Caesar Clown menjadi sangat tidak layak menjadi anggota SHP. Tentu saja, presentasenya Caesar bergabung mengecil. Dua chapter tersebut menunjukkan orang seperti apa yang layak jadi anggota SHP. Dan saya sedikit merasa bersalah karena di artikel ini menyebut presentase bergabung Caesar (secara pribadi) lebih besar daripada Jinbe. 

Wednesday, May 4, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 825: The WE Times Comic Strip


Judul chapter yang menarik sekaligus menggelitik ketika memasang kata komik disana. Bercerita tentang komik didalam komik. Terlintas kesan mengasyikkan buat saya. Bukankah bermimpi didalam mimpi juga menarik?
Usia senja tak berarti pula harus tampil tua sejalan umur. Kakek-kakek dari pulau langit Weatheria sudah berubah total sekarang. Penampilannya terlihat bak model yang siap menyaingi boyband Korea. Perubahan mereka memang bukan untuk anda. Bukan untuk siapa. Tapi untuk Nami. Karena mereka ingin Nami. Itu saja. Lah? Ya.., maksudnya mereka ingin bilang pada Nami jika suatu saat nanti bertemu, bahwa mereka sudah terlihat modis dan stylish sekarang. Nami tinggal pilih mau yang mana. LOL. Yup, Cover story yang sempat tak hadir sebelumnya, kembali menghadirkan sosok-sosok yang menemani kru SHP saat mereka terpisah. Kali ini, giliran Weatheria, tempat dimana Nami menimba ilmu klimatologinya selama dua tahun. Cover story yang panjang ini masih akan berlanjut. Saya menantikan kehadiran Boa Hancock dan Dracule Mihawk di halaman depan berikutnya.
Kapal Big Mom masih terus melaju menerjang ombak. Sanji yang sebelumnya dibuat terpesona oleh potret Charlotte Purin masih menunjukkan keengganannya akan perjodohan ini. Vito yang terlalu banyak bicara soal Germa 66 membuat Sanji terlihat sangat kesal. Terlebih Vito secara terang-terangan mengagung-agungkan Germa 66. Melihat sikap Vito yang mengidolakan Germa 66, seperti melihat Bartolomeo saja. Sang fanboy nomor satu SHP. Walaupun agak beda karakter sih. Sanji semakin kesal karena Vito terus membahas Germa 66 dan mengikutinya sampai ruang pribadinya. Ada gerangan apa sampai Sanji sebenci itu terhadap keluarga dan semua hal yang berhubungan dengannya?
Vito mengutip sebuah cerita tentang kisah ksatria laut, Sora, dari kolom komik World Economic Times. Kisah kepahlawanan di lautan melawan penjahat bernama Germa 66. Kisah yang menurut Vito merupakan media untuk mencuci otak anak-anak agar mengidolakan angkatan laut dan menganggap angkatan laut sebagai penegak keadilan sejati yang paling benar di lautan. Sebuah pemikiran yang logis untuk keberlangsungan kekuasaan secara tak langsung. Anak-anak yang notebene merupakan generasi penerus harus didoktrin untuk memihak pada siapa. Selain menguntungkan bagi angkatan laut, otomatis juga menguntungkan pemerintah dunia sebagai otoritas tertinggi alur keberlangsungan dunia.
Persepsi memang lebih mudah dibentuk sedari kecil. Sehingga dimasa depan mereka lebih mudah untuk diarahkan demi kepentingan dan tujuan tertentu. Konon katanya, waktu Jerman masih dikuasai NAZI, merekapun melakukan hal yang sama pada anak-anak mereka. Untuk apa? Untuk membenci kaum Yahudi dan menganggapnya sebagai manusia yang layak dibasmi dari muka bumi. Bahkan medianya lebih ekstrim daripada hanya sekedar buku komik. Mereka menerapkannya pada kurikulum pendidikan. Dengan kata lain, anak-anak sudah diberi doktrin untuk membentuk sebuah gagasan mutlak yang tertanam dalam benak mereka dalam rangka membenci Yahudi. Terdengar mengerikan, tapi itulah kekuasaan. Propaganda seperti ini acap kali terjadi.
Ditengah-tengah Sanji dan Vito hadirlah satu sosok yang mencuri perhatian. Bukan Gotti yang tengah marah pada Sanji. Bukan pula Caesar yang sedang terkungkung dalam kurungan (nasibmu Caesar, entah di SHP, entah di Big Mom. Sama saja). Sosok tersebut adalah wanita bertubuh agak gempal yang mengingatkan kita pada wanita yang dulu senasib sepenanggungan dengan SHP di Thriller Bark, Lola. Sepintas memang terlihat seperti Lola tapi bila dilihat secara seksama ada perbedaan antara dia dengan Lola terutama di giginya. Kemungkinan besar memang bukan Lola. Dia juga seperti tidak mengenal Sanji. Lagipula wanita tersebut memanggil Big Mom dengan sebutan bos sementara Lola pernah bilang adalah anak dari bajak laut terkenal Dunia Baru. Tapi bisa juga dia adalah Lola. Toh ini sudah dua tahun, mungkin saja penampilannya juga berubah, termasuk giginya yang sudah tumbuh. LOL. Bagian menarik dari ini adalah perkataannya, “Kalau kau sampai menggoresnya sedikit saja, mereka bisa membekukan bos kita dalam sekejap!” Mereka yang dimaksud jelas adalah keluarga Vinsmoke beserta Germa 66-nya. Perkataan wanita ini semakin menegaskan peta kekuatan keluarga Vinsmoke yang bisa membuat sekaliber Yonkou pun tidak berkutik. Sebesar apa kekuatan dan kekuasaan mereka?
Selama ini Odacchi telah banyak bercerita tentang banyak lapisan sosial masyarakat. Baik itu masyarakat sipil biasa, penjahat dan kriminal (dalam hal ini bajak laut), aparatur pemerintah sampai pemerintah itu sendiri. Bahkan ada pula pasukan pemberontak dalam wujud Revolution Army. Lalu apa yang belum tersentuh? Tentunya para penguasa bawah tanah. Dunia bawah tanah seperti ini memang sudah sempat disinggung. Masih ingat kayu Adam yang dipakai Franky untuk membuat Thousand Sunny? Ya, Franky mendapatkannya dari pasar gelap. Keberadaan sosok bernama Joker yang tak lain adalah Doflamingo sebagai penguasa bisnis bawah tanah semakin menegaskan bahwa dunia ini eksis dalam semesta One Piece.
Shadow Economy merupakan istilah lumrah yang kita kenal didunia ini. Sebuah gerakan terorgansir tak kasat mata yang menguasai dunia bawah. Kita mengenalnya sebagai Underworld. Organisasi yang menguasai pasar gelap secara ilegal (mayoritas) seperti narkoba, prostitusi dan sebagainya. Mereka bergerak dibawah bayang-bayang. Mereka tak nampak tapi ada. Memang sulit bagi kita untuk menemukan keberadaan mereka saking tidak terlihatnya. Pergerakannya sangat rapi dan tertata tak cukup bagi kita untuk mencarinya. Tapi bisa jadi mereka ada disekitar kita. Kekuatan dan kekuasaannya pun sangat besar. Pada teritorial tertentu pengaruhnya bisa jauh lebih besar daripada pemerintahan dalam suatu negara. Teori-teori konspirasi pun banyak menyebut bahwa tatanan dunia ini juga diatur mereka yang berada dibalik bayang-bayang.  
Dalam semesta One Piece, keluarga Vinsmoke yang dicap sebagai keluarga pembunuh adalah yang paling terdepan dalam dunia bawah saat ini. Aktivitas mereka yang berada dibalik bayang-bayang sangat dinantikan. Poster buronan satu-satunya yang berlabel “Only Alive” tentu bukan perkara yang remeh temeh. Seperti yang kita tahu bahwa bajak laut adalah penjahat mutlak bagi angkatan laut dan pemerintah dunia. Tak ada kata ampun untuk mereka. Dengan kata lain, ini menunjukkan bahwa kekuatan dan pengaruh Vinsmoke family sangat besar sampai bisa merubah label poster buronan. Ada kemungkinan bahwa kekuatan dan pengaruhnya lebih besar dari pemerintah dunia dan Tenryubito. Keberadaan mereka jelas bukan sembarangan.
Beralih ke Thousand Sunny, tim Luffy sebagai penyelamat Sanji tengah berada dalam nestapa lapar dan dahaga. Bukan hanya karena tidak adanya makanan tapi cuaca panas yang begitu menyengat. Air lautpun hampir mendidih. Semuanya sedang tidak bergairah. Tubuh Luffy kekeringan seperti habis disentuh Crocodile. Agenda memancing Luffy, Chopper, Pedro dan Brook pun akhirnya membuahkan hasil. Kali ini, Luffy yang beruntung mendapat ikan besar yang terlihat aneh bagi Chopper. Chopper pun berinisiatif mencari tahu tentang ikan tersebut di perpustakaan Sanji yang diisi banyak majalah porno. Tapi dasar Luffy, melihat makanan adalah anugerah terbesar baginya dan langkah selanjutnya, sikat, tak peduli apapun. Peringatan Chopper yang tak diindahkannya berbuah lemah buat tubuhnya. Untung ia sudah kebal terhadap racun. Pertarungan mematikan dengan Magellan dulu masih berguna hingga saat ini.
Salju permen kapas turun diatas Thousand Sunny, membuat Chopper kegirangan sebagai Cotton Candy Lover. Turunnya salju permen kapas sekaligus menjadi tanda bahwa mereka telah memasuki wilayah Big Mom. Tart-Ship pun mulai mendekat ke arah Thousand Sunny. Pekoms maju sebagai orang yang paling tahu kondisi ini. Namun itu bukanlah Tart-Ship Big Mom. Yang tak diduga muncul, Germa 66. Sontak mereka kaget, bahkan Pekoms. Lalu apa yang akan dilakukan Germa 66 pada Thousand Sunny terlebih Luffy sedang tergolek lemah?
Lewat moment ini, Oda kembali menunjukkan tajinya sebagai seorang pencerita yang tak terduga. Oda memang punya kebiasaan untuk menggiring pembacanya pada satu hipotesa tertentu sebelum akhirnya dipatahkan dengan sendirinya. Ambil contoh, mengenai keberadaan samurai dan ninja sebagai pencetus kemarahan suku minks, kitapun dibuat untuk mempercayai hal itu. Namun nyatanya, mereka bersaudara dan saling melindungi. Dan kali inipun terjadi lagi. Semenjak di Zou fokus perjalanan ke Whole Cake Island adalah Big Mom. Dengan kata lain, Luffy akan langsung berhadapan dengan Big Mom dan krunya. Kitapun dibuat mempercayai hal itu. Namun ternyata Germa 66 lah yang muncul. Padahal Germa 66 pun sudah pernah dibahas, tapi tak pernah ada yang mengira bahwa merekalah yang pertama menghadang Luffy dkk. 
Sudah bukan rahasia lagi jika awalnya Odacchi akan menamai karakter yang kita kenal dengan Sanji saat ini dengan nama Naruto. Namun karena saat itu ada manga lain (yang diciptakan sahabatnya) berjudul Naruto, membuat Odacchi mengurungkan niatnya memberi nama Naruto dan menggantinya dengan Sanji. Nama Naruto yang akan dipilih Odacchi saat itu tentu bukan asal nama. Ada kemungkinan nama tersebut bersama alis melingkarnya menjadi petunjuk (jika seandainya dipakai) untuk mengetahui identitas sebenarnya. Dan puzzle-nya bertemu disini. Ya, walaupun nama Sanji sendiri bukan suatu yang asal juga. Nama Sanji merujuk pada alasan bahwa ia adalah anak ketiga keluarga Vinsmoke. Dalam bahasa Jepang, San artinya tiga.
Secara keseluruhan, ini adalah chapter yang tenang dengan ending menohok. Halaman terakhirnya membawa kejutan manis sekaligus menambah rasa was-was. Karakter dengan ciri-ciri mirip Sanji tampak jelas disana. Siapa sebenarnya dia? Apa yang akan dilakukannya pada Luffy dkk bersama Germa 66?