Tentang ‘RADIOHEAD’

Radiohead Bukan Hanya Sekedar Band. Karena perlu lebih dari sekedar mendengarkan lagunya untuk bisa memahami musiknya.

Review Album Noah “Seperti Seharusnya”

Album “Seperti Seharusnya” ini seakan menjawab semua pertanyaan yang ada selama masa hiatus mereka dari industri musik Indonesia. Sekaligus sebagai hadiah bagi semua sahabat yang telah lama menantikan karya-karya mereka.

Cerpen: Aku, Kamu dan Hujan

"Hujanpun tak lagi turun disini seakan tak mengizinkan kami untuk bertemu lagi seperti dulu. Hari-hari begitu kelam terasa"

Lagu yang Berkesan Selama 2012

Lagu pada dasarnya bukan hanya untuk sekedar didengarkan. Kadang ada lagu yang berkesan dalam kehidupan saat ada moment-moment tersendiri dalam hidup kita.

Tentang Film Animasi di Tahun 2012

Dibalik kesederhanaan cerita, tema atau apapun, film animasi ternyata menyajikan banyak pesan tersirat, sarat akan makna dan banyak hal yang bisa kita ambil dari apa yang disampaikan dari kesederhanaan yang diungkap dalam film animasi.

Friday, July 22, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 833: Vinsmoke Judge


Bisa dibilang promosi One Piece Film Gold sedang gencar-gencarnya termasuk di WSJ Issue 34. Ya, maklum saja tanggal 23 besok OPFG akan rilis di Jepang. Untuk penonton Indonesia memang harus sedikit bersabar karena filmnya baru akan rilis september nanti. Color Spread kali ini bertema musim panas. Tampak seluruh kru SHP memakai yukata dan melihat kembang api bersama. Unsur hewan dan makanan juga masih dimunculkan. Jika pada dua Color Spread sebelumnya unsur hewan tersebut (koala dan burung flamingo) seolah merujuk pada karakter tertentu, untuk sekarang.., entahlah, lagipula Color Spread jarang memberi petunjuk untuk isi cerita.
Kemunculan ayah Sanji pada chapter lalu cukup mengejutkan banyak pihak, termasuk saya. Bukannya kenapa-kenapa, penampakan Vinsmoke Judge tidaklah seperti yang dibayangkan. Oda memang susah ditebak. Saya jadi ingat bagaimana imajinasi kita tentang ninja pun ditelanjangi oleh Oda lewat sosok Raizou. Haha. Tapi dalam kasus ini, Judge berbeda dengan Raizou yang berakhir konyol. Selain itu, Oda tampak masih main kucing-kucingan dengan pembaca. Wajah ayah Sanji belum terlihat sepenuhnya. Image alis keriting yang kental dengan keluarga Vinsmoke kadung melekat dibenak kita. Agak kurang memuaskan dahaga sebenarnya. Namun sesuatu yang masih misterius kadang lebih menarik. Saya menantikan kejutan itu, Oda!
Apa yang telah dilakukan Sanji pada Yonji berujung pada “percakapan pria” antara ayah dan anak. Yonji sendiri harus menerima kekalahan dari kakaknya. Yang unik dari sini adalah muka Yonji yang babak belur harus diobati atau lebih tepatnya diperbaiki dengan cara yang tidak lazim untuk manusia. Jika manusia biasa ketika terluka harus diobati sesuai prosedur ala dokter, yang terjadi pada Yonji adalah restorasi selayaknya kita mereparasi barang. Dipukul-pukul memakai palu, bahkan tidak cukup dengan itu. Muka Yonji dihimpit dua benda keras serupa baja sampai wajahnya kembali seperti semula. Well, Germa 66 memang terkenal dengan teknologinya yang sangat maju namun yang jadi pertanyaan adalah manusia seperti apa Yonji sebenarnya? Apakah dia robot atau cyborg seperti halnya Franky? Meski saya sendiri tidak begitu yakin Yonji adalah cyborg. Atau mungkin metode penyembuhan ala reparasi ini memang dikhususkan untuk Yonji seorang (tidak berlaku buat anggota Germa 66 yang lain) mengingat kekuatan Yonji adalah Winch Green.
Pertarungan antara ayah dan anak memang tidak bisa dihindarkan. Pertarungan ini sendiri pada dasarnya bukanlah pertarungan sesungguhnya. Dengan kata lain, saling mengalahkan bukanlah tujuan utama dari pertarungan ini. Pertarungan ini hanyalah sekedar media agar ayah dan anak ini bicara satu sama lain. Pada akhirnya mereka saling berbicara meski satu sama lain saling menghujamkan serangan. Melihat cara bertarung Vinsmoke Judge yang dijuluki sebagai Garuda semakin menegaskan bahwa Germa 66 memang mendewakan teknologi. Perlengkapan tempur, pakaian sampai senjata yang digunakan semuanya tak lepas dari teknologi. Vinsmoke Judge bisa terbang dan mengeluarkan listrik dari tombaknya juga buah dari teknologi. Tak begitu mengherankan, toh Germa 66 terkenal karena teknologinya. Judge sendiri berujar bahwa peranglah yang menyebabkan kemajuan teknologi. Apakah ini ada hubungannya dengan Germa 66 yang juga dijuluki sebagai Warmonger (pencetus perang)? Berkaitan dengan teknologi yang melekat dengan Judge memang cukup ironis bila dihubungkan dengan Sanji yang hanya bermodalkan tangan kosong. Bahkan Judge berlindung dibalik tameng anak buahnya. Padahal Sanji sendiri dianggap paling lemah diantara anggota keluarga Vinsmoke. Bagaimana bila Judge bertarung dengan tangan kosong? Apakah Sanji yang akan menang?
Saya senang dengan chapter ini karena tabir mengenai Sanji sedikit demi sedikit mulai terkuak. Sudah menjadi menjadi pertanyaan besar bagi semua orang, kenapa Sanji sebegitu bencinya pada keluarganya sampai harus melarikan diri dan memutuskan tali ikatan tersebut? Dari sini, pertanyaan sedikit demi sedikit mulai terjawab. Sebelum chapter ini muncul, banyak yang bilang bahwa Sanji adalah anak emas yang disayang ayahnya dan ini yang membuat saudaranya yang lain iri. Makanya Judge lebih memilih Sanji untuk dinikahkan dengan Purin daripada dengan saudaranya yang lain. Kenyataannya, anggapan itu salah besar. Yang ada malah sebaliknya. Baik saudara maupun ayahnya sangat tidak menginginkan keberadaan Sanji. Apakah karena arah alisnya yang beda sendiri? Ketika ketiga saudara laki-lakinya mem-bully Sanji (secara fisik dan verbal), Reiju sebagai saudara perempuan hanya menertawakan, Judge sebagai ayah membiarkannya. Bahkan ketika Sanji meminta tolong, Judge malah mengamini perbuatan ketiga anaknya dan dengan tegas berujar bahwa Sanji adalah anak tak berguna yang tak diinginkannya. Tak mengherankan bila Sanji sangat membenci keluarganya. Alasan yang cukup masuk akal sebenarnya.
Perkataan Judge sendiri terdengar cukup dilematis. Terlebih untuk Sanji. Judge mengakui bahwa ia adalah ayah Sanji dan Sanji memiliki darahnya sebagai anak. Tapi disaat bersamaan, terucap pula bahwa sampai saat ini Sanji tetaplah anak bodoh yang tak diharapkannya. Kasarnya, Sanji tak dianggapnya lagi sebagai anak. What the...? Bahkan pada saat terakhir pun Sanji masih berharap keluarganya sudah berubah barang sedikit. Faktanya, Sanji hanya sebatas alat untuk mewujudkan ambisi besar Judge yang ingin menguasai North Blue kembali. Bersekutu dengan Big Mom seolah membuka jalan tersebut selebar-lebarnya. Tapi bersekutu dengan Big Mom juga memiliki resiko tersendiri. Dan inilah yang tak diinginkan Judge. Judge sadar betul bahwa Big Mom adalah wanita yang cukup gila. Kegilaan ini tentu tak mau berimbas pada keluarganya terutama anak-anaknya. Dan ketika dia sadar bahwa diluar sana masih ada alat tak berguna yang bisa dimanfaatkan, kenapa tidak memanfaatkan alat tersebut sebagai tumbal. Dengan memanfaatkan pernikahan politik, kekuatan yang diinginkan Germa 66 tetap bisa didapat tapi kerugian pada keluarga Vinsmoke pun bisa diminimalisir.
Melihat posisi Sanji di keluarganya memang terasa memilukan. Jika keluarga sendiri saja sudah tak menginginkan kita, kemana lagi tempat yang akan kita tuju? Sedikit membahas tentang Sanji (dan ini juga jadi pembahasan dimana-mana) berkaitan dengan sosok ibu. Sosok ibu sendiri sebenarnya jarang dihadirkan sebagai latar belakang karakter pria. Namun mungkin ada pengecualian untuk kali ini. Kita tahu bahwa Sanji sangat menghormati perempuan bahkan ia tak mau bertarung dengan perempuan meski taruhannya adalah nyawa. Prinsip ini sangat dipegang teguh oleh Sanji. Bukan tidak mungkin tekad ini adalah peninggalan ibunya. Dengan kemungkinan seperti ini, diantara seluruh anggota keluarga Vinsmoke, hanya sosok ibu lah yang menyayangi Sanji sepenuhnya. Sampai pada suatu waktu, ia harus meregang nyawa karena apa yang dilakukan ibu Sanji tidak disukai ayahnya. Mungkin juga sosok ibu lah yang berhasil membuat Sanji melarikan diri dari keluarganya ini. Dengan begini, motif Sanji menjadi jelas kenapa ia sampai memiliki prinsip seteguh itu terhadap perempuan. Teori ini cukup berkembang di kalangan fans. Namun bagaimana bila kenyataannya justru bertolak belakang. Bagaimana bila sosok ibu Sanji pun tak jauh berbeda dengan keluarganya yang lain? Sanji! Malang sekali nasib mu, nak!
Pada akhirnya, Sanji tetap tak bisa berbuat apa-apa dengan gelang ditangannya. Sebuah gelang yang cara kerjanya mirip dengan kalung yang dipasangkan para bangsawan pada budaknya. Jalan keluarnya ada pada Big Mom sebagai pemegang kunci. Memang tidak mudah tapi dari sini plot besarnya mulai sedikit bermuara. Saya berpikir bahwa konfrontasi akhir arc ini adalah Luffy dengan Germa 66, tentunya untuk menyelematkan Sanji. Luffy tentu tidak akan diam. Demi menyelamatkan teman, pemerintah dunia pun dilawannya. Tak terkecuali untuk Germa 66. Saya pikir ini cukup logis, mengingat Oda sendiri yang bilang bahwa tahun ini adalah tahunnya Sanji. Apakah ini berarti Luffy tidak akan melawan Big Mom? Tidak juga. Mungkin Luffy dan Big Mom masih berkonfrontasi tetapi tidak sampai pada tahap klimaks. Yang jadi masalah adalah bagaimana Luffy dkk melawan mereka semua dengan tim kecil seperti saat ini? Tapi siapa yang tahu, kita lihat saja nanti. Btw, chapter 833 ini menjadi salah satu chapter yang tidak memuat Luffy pada panel-nya. Dimana hal ini, sangat jarang terjadi.