Tentang ‘RADIOHEAD’

Radiohead Bukan Hanya Sekedar Band. Karena perlu lebih dari sekedar mendengarkan lagunya untuk bisa memahami musiknya.

Review Album Noah “Seperti Seharusnya”

Album “Seperti Seharusnya” ini seakan menjawab semua pertanyaan yang ada selama masa hiatus mereka dari industri musik Indonesia. Sekaligus sebagai hadiah bagi semua sahabat yang telah lama menantikan karya-karya mereka.

Cerpen: Aku, Kamu dan Hujan

"Hujanpun tak lagi turun disini seakan tak mengizinkan kami untuk bertemu lagi seperti dulu. Hari-hari begitu kelam terasa"

Lagu yang Berkesan Selama 2012

Lagu pada dasarnya bukan hanya untuk sekedar didengarkan. Kadang ada lagu yang berkesan dalam kehidupan saat ada moment-moment tersendiri dalam hidup kita.

Tentang Film Animasi di Tahun 2012

Dibalik kesederhanaan cerita, tema atau apapun, film animasi ternyata menyajikan banyak pesan tersirat, sarat akan makna dan banyak hal yang bisa kita ambil dari apa yang disampaikan dari kesederhanaan yang diungkap dalam film animasi.

Friday, January 13, 2017

Corat-Coret One Piece Chapter 852: The Germa Failure


~ Sederhana dalam Kompleksitas ~
Tak ada yang memungkiri bahwa One Piece merupakan manga yang kompleks di segala aspek. Kompleks temanya, kompleks ceritanya, kompleks karakternya, kompleks dunianya, kompleks semestanya. Tapi dibalik semua ke-kompleks-an itu, One Piece memiliki banyak sisi kesederhanaan. Mungkin kita saja sebagai pembaca yang selalu terbuai dengan paradigma kompleks yang kita kenal dari semesta One Piece dan berpikir terlalu jauh, sehingga tak jarang kita melupakan sisi sederhana yang bahkan sudah sangat jelas terlihat (kalau saja kita mau melihat sedikit lebih dekat lagi).
 Sederhana. Seperti halnya kita mempercayai bahwa suku mink sangat membenci manusia. Kenyataannya mereka berteman akrab dengan para samurai Wano. Seperti halnya Pound, si pria berkepala besar, yang ternyata adalah ayah Chiffon dan Lola. Seperti halnya biskuit Cracker yang sekeras baja tapi tetap saja lembek ketika terkena air dan malah dimakan sama Luffy. Seperti halnya Zeus dan Prometheus yang merupakan awan dan matahari yang ada di chapter 829. Sederhana. Tapi masih ada saja fans yang mengaitkan hal tersebut dengan teori dan mitologi yang super ribet (ya, nggak apa-apa juga sih sebenarnya).
Akan halnya sekarang. Kemampuan DF Mont d’Or merupakan salah satu yang terkeren di kalangan anak Big Mom sejauh ini. Dunia buku itu keren lho! Membawa musuh masuk ke dalam dunia buku, memanipulasinya bahkan bisa memenjarakan mereka didalamnya. Ditambah pula kekuatan tersebut tak terbatas dengan seberapa banyaknya halaman. Artinya seluruh makhluk di seluruh dunia pun bisa masuk didalamnya. Lalu bagaimana agar seseorang yang terpenjara bisa keluar atau melarikan diri dari buku tersebut? Ternyata jawabannya cukup sederhana. Bakar saja bukunya. Tak perlu membuat pengguna DF-nya pingsan terlebih dulu. Sederhana bukan?

~ Power Up Sanji ~
Seperti yang kita tahu, Sanji merupakan bagian dari Trio Monster SHP bersama Luffy dan Zoro. Dan seperti yang kita tahu juga, diantara mereka bertiga, hanya Sanji yang sampai saat ini belum menunjukkan kekuatan “Monster”-nya. Di WCI ini, sedikit demi sedikit kita mengetahui tentang Germa termasuk proyek modifikasi gen yang diuji cobakan Judge pada anak-anaknya termasuk Sanji. Sebuah proyek penciptaan manusia super. Dan seperti yang kita tahu lagi, hanya Sanji yang menjadi produk gagal dari proyek ini. Sementara semua saudaranya berhasil bahkan mereka memiliki spesifikasi kekuatan masing-masing.
Tak sedikit para fans yang berteori dan berspekulasi bahwa Sanji akan menunjukkan kebangkitan kekuatannya kali ini. Power Up. Maksudnya adalah kekuatan Sanji karena mutasi gen dahulu akan bangkit di sini. Dengan kata lain, sebenarnya mutasi gen Sanji bukan sepenuhnya gagal, melainkan terhambat karena beberapa alasan. Dan entah dengan alasan apa, kekuatan Sanji tersebut akan bangkit di sini. Sehingga Sanji pun bisa menunjukkan kekuatan “monster”-nya. Begitulah kata mereka. Itulah harapan mereka.
Sementara saya, saya pribadi tidak terlalu berharap dengan hal ini. Saya lebih prefer kekuatan Sanji bukan berasal dari mutasi gen tersebut. Positive Thinking-nya, mungkin Sanji masih mempunyai kekuatan atau jurus lain yang dipelajari di Kamabakka dan belum diperlihatkan pada kita. Dulu (saya lupa nulisnya dimana) saya menyebut bahwa apa yang ada diri Sanji saat ini merupakan buah peninggalan sang ibu. Sanji berbeda dengan saudara-saudaranya. Bukan hanya karena alisnya. Tapi pada bagaimana figur seorang Sanji sendiri. Dan memang itu yang membuat dia spesial. Bahkan Reiju mengamininya.
Maksud saya adalah bila Sanji memiliki kekuatan seperti saudara-saudaranya atau kekuatan akibat mutasi gen Sanji bangkit, apakah itu tidak seperti mengkhianati sosok sang ibu yang telah rela mengorbankan nyawa untuk menghentikan efek mutasi gen tersebut? Apakah itu tak seperti mengkhianati sosok sang ibu yang tetap ingin menjadikan anak-anaknya sebagai manusia yang berhati?

~ Takdir Pembeda ~
Mungkin bagi yang mengikuti Corat-Coret One Piece dari awal banget akan sedikit bosan ketika saya berbicara tentang Reiju, yang memang sedari awal saya sebut sebagai sosok takdir pembeda dengan senyuman sejuta artinya itu. Bukan tanpa alasan, memang seperti itulah kesan ketika melihatnya pertama kali di chapter 826. Sejak saat itu pula, Reiju saya nobatkan sebagai karakter perempuan terfavorit keenam dalam jagat One Piece setelah Nami, Nico Robin, Hina, Boa Hancock dan Monet.
Perlahan tapi pasti apa yang saya sebut sebagai takdir pembeda yang akan membantu pelarian Sanji mulai menunjukkan gelagatnya. Dimulai dari masa kecil mereka dimana Reiju yang selalu membantu Sanji secara diam-diam bahkan Reiju pula yang membantu pelarian Sanji ke East Blue. Dan sekarang pun begitu. Gelang peledak telah ditukarnya. Juga dengan kata-kata terakhir Reiju yang bila dilihat sekilas mungkin terlihat umum. Tapi bagi Sanji apa yang dikatakan Reiju sangatlah berarti. Mungkin levelnya tidak sampai pada level Jinbe saat Luffy terpuruk. Tapi tetap saja apa yang dikatakan Reiju merupakan sesuatu yang penting yang dampaknya sangat besar bagi psikologis Sanji.
Sanji kembali diingatkan. Kembali disadarkan dari segala keputusasaannya. Kata-kata Reiju laksana cahaya yang kembali menyalakan api harapan agar Sanji bangkit kembali. Harapan yang kembali menyala bahwa ternyata Sanji masih memiliki teman-teman hebat yang mau mempertaruhkan nyawa untuknya. Sanji pasti akrab dengan kebiasaan Luffy yang tanpa berpikir panjang. Luffy selalu bilang bahwa urusan nanti dipikirkan nanti saja. Yang terpenting adalah sekarang. Selama ini Sanji terlalu banyak berpikir keras tentang segala kemungkinan yang terjadi sampai ia lupa pada sesuatu yang penting. Semoga mata Sanji terbuka dan bangkit dari segala keputusasaannya.