Tentang ‘RADIOHEAD’

Radiohead Bukan Hanya Sekedar Band. Karena perlu lebih dari sekedar mendengarkan lagunya untuk bisa memahami musiknya.

Review Album Noah “Seperti Seharusnya”

Album “Seperti Seharusnya” ini seakan menjawab semua pertanyaan yang ada selama masa hiatus mereka dari industri musik Indonesia. Sekaligus sebagai hadiah bagi semua sahabat yang telah lama menantikan karya-karya mereka.

Cerpen: Aku, Kamu dan Hujan

"Hujanpun tak lagi turun disini seakan tak mengizinkan kami untuk bertemu lagi seperti dulu. Hari-hari begitu kelam terasa"

Lagu yang Berkesan Selama 2012

Lagu pada dasarnya bukan hanya untuk sekedar didengarkan. Kadang ada lagu yang berkesan dalam kehidupan saat ada moment-moment tersendiri dalam hidup kita.

Tentang Film Animasi di Tahun 2012

Dibalik kesederhanaan cerita, tema atau apapun, film animasi ternyata menyajikan banyak pesan tersirat, sarat akan makna dan banyak hal yang bisa kita ambil dari apa yang disampaikan dari kesederhanaan yang diungkap dalam film animasi.

Monday, June 11, 2018

Corat-Coret One Piece Chapter 907


One Piece saat ini sedang berada di arc Reverie, pertemuan para raja dunia. Menurut editor Naito, Reverie akan menjadi semacam mini arc karena jumlah chapternya hanya sekitar sepuluh chapter-an. Karena begitu pendek sy jadi berpikir bahwa fokus story arc ini akan mengarah pada situasi politik dunia One Piece, apalagi dengan ketidakberadaan karakter utamanya, Luffy.

Dua chapter sebelumnya (905 dan 906) menunjukkan gelagat hal tersebut. Penutup chapter 905 yang menghadirkan penyamaran Sabo sebagai pengawal seolah mengindikasikan ia akan mengambil alih sementara estafet main character. Kemudian penutup chapter 906 yang begitu menggemparkan juga kentara sekali nuansa politisnya. Namun hanya dengan beberapa halaman di chapter 907, arc Reverie ternyata tetap menyinggungkannya dengan bajak laut sebagai akar cerita One Piece. Sy pikir di sinilah hebatnya Oda sebagai seorang dan penulisa dan pencerita.  

Sebenarnya banyak yang bisa dibahas dari chapter ini, setidaknya ada enam hal utama yang disajikan. 1) Hubungan Big Mom dan Kaido, 2) Kemunculan Vice Admiral Baru, 3) Bajak Laut Rocks/Locks, 4) Tahta yang Kosong, 5) Penangkapan Shirahoshi, dan 6) Kemunculan Shanks di Ruang Gorosei. Kalau dikerucutkan lagi, akan ada dua hal besar yang menjadi fokus karena ternyata beberapa poin tersebut seperti saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain.

Poin no. 2 sebenarnya hanyalah trivia kecil karena karakter tersebut pernah muncul di SBS sebagai kandidat admiral sebelum terpilihnya Fujitora dan Ryokugyuu. Poin no. 4 adalah misteri besar dan baru terkait Ancient Kingdom, 20 kerajaan pendiri dunia, topi jerami ukuran besar di chapter 906 lalu. Terkait hal ini Oda sepertinya akan terus memberi clue baru di setiap chapter pada arc ini. Poin no. 5 adalah kembali penggambaran salah satu akar permasalahan sosial terbesar dalam semesta One Piece. Baik poin no. 4 ataupun no. 5 sebenarnya ada pada cabang yang sama, dengan kata lain, dua poin ini saling berhubungan.

Selanjutnya, poin no. 1, 3 dan 6 ini menarik karena seperti saling memberi petunjuk satu sama lain kalau ketiganya memang berada pada cabang yang sama, meskipun berbeda setting tempat. Kuncinya adalah bajak laut Rocks/Locks. Bajak laut terkenal sebelum era Roger dan menjadi alasan kenapa Garp dilabeli gelar Pahlawan. Poin pentingnya adalah Big Mom dan Kaido berhubungan dengan bajak laut tersebut. Entah Big Mom dan Kaido berada dalam satu bendera yang sama di kapal tersebut entah sebagai kru utama ataupun peran mereka lebih seperti Shanks dan Buggy di kapal Roger, atau Big Mom dan Kaido adalah sub divisi dari bajak laut Rocks/Locks seperti halnya Mugiwara Dai Sendan. Yang manapun tak masalah walau sy pikir yang pertama justru lebih pas.    

Bajak laut Rocks/Locks. Rock berarti batu sedangkan lock artinya kunci. Batu dan kunci jika diambil secara makna denotatif dan konotatif sangat dekat dengan definisi petunjuk untuk memecahkan misteri One Piece yaitu Poneglyph. Poneglyph pada hakikatnya adalah batu jika melihat wujud fisiknya. Namun poneglyph juga adalah kunci jika melihat tujuannya. Karena keberadaan poneglyph adalah kunci untuk membuka dunia One Piece yang sebenarnya.

Petunjuknya memang tak banyak tapi Rocks/Locks juga sepertinya memang bertujuan ke Raftel. Dengan kata lain, mereka butuh poneglyph dengan road poneglyph sebagai kompasnya. Mungkin itu yang menjadi alasan Big Mom dan Kaido memiliki road poneglyph tersebut. Apalagi setelahnya Big Mom begitu benci dengan Roger yang pada akhirnya mencapai Raftel dan dianugerahi gelar raja bajak laut. Sementara Kaido begitu terobsesi dengan Wano yang kita tahu di sanalah para pembuat poneglyph berasal. Dan mengenai keberadaan satu road poneglyph yang belum diketahui keberadaannya, bisa jadi road pone tersebut juga terkait dengan bajak laut Rocks/Locks tersebut.

Tentang obrolan Shanks dengan Gorosei yang ingin membicarakan bajak laut. Memang cukup mudah serta beralasan jika bajak laut yang dimaksud Shanks adalah Straw Hat mengingat baru-baru ini mereka berhasil mengguncang dunia dengan agenda pembunuhan Big Mom. Namun jika melihat chapter ini bisa jadi ‘certain pirate’ yang dimaksud Shanks adalah Rocks/Locks itu. Dan ini sebenarnya bukan tanpa alasan.

Meminjam kata-kata Calgara, bahwa motif kemunculan Shanks sangat dan selalu terkait dengan keseimbangan dunia agar dunia tidak jatuh pada kekacauan. Seperti kemunculan Shanks yang menemui Shirohige untuk memintanya menghentikan pencarian Kurohige oleh Ace. Dan ternyata benar, pencarian Kurohige berujung pada kekacauan dunia dengan perang Marineford sebagai puncaknya. Dan kali ini sepertinya Shanks juga akan melakukan hal yang sama. Tak tangung-tanggung yang diajak bicara adalah para Gorosei.

Oda bilang bahwa Wano akan lebih hebat dari Marineford. Jika Big Mom jadi mengejar Luffy sampai ke Wano, bukankah ini menarik? Lalu di lain kesempatan, Oda juga bilang bahwa ia akan memunculkan karakter legenda di Wano nanti. Jika dulu, mungkin kita berpikir bahwa legenda tersebut adalah Shiki atau salah satu orang dari bajak laut Roger atau bajak laut pada generasi mereka. Tapi jika melihat chapter ini rasanya kemungkinan lain pun cukup terbuka. Era bajak laut 40 tahun lalu adalah milik bajak laut Rocks/Locks, dan bisa saja bajak laut legenda yang dimaksud adalah bajak laut ini. Coba bayangkan jika mereka kembali, bukankah atau setidaknya keseimbangan dunia akan goyah dan Wano pun akan menjadi medan perang besar terbaru. Karena itulah Shanks ingin mencegahnya dengan menemui Gorosei.

Mengenai Shanks yang diperbolehkan bicara dengan Gorosei padahal di saat bersamaan mereka menganggap Shanks tak layak (berbicara politik maksudnya). Alasan yang paling mudah adalah karena Shanks mengetahui rahasia dunia ini setelah mencapai Raftel bersama Roger. Adapun alasan lain seperti Shanks adalah turunan tenryubito rasanya juga kurang meyakinkan. Toh ayah Doflamingo juga tak bisa menginjakkan kembali kakinya di Mary Goise setelah memilih pindah ke dunia manusia. Tapi satu hal yang pasti keberadaan Shanks itu berpengaruh sekali semesta One Piece. Karakternya begitu disegani entah oleh bajak laut maupun angkatan laut. Menjadi beralasan ketika kehadirannya dulu sanggup menghentikan perang Marineford bahkan Sengoku pun memuluskan keinginannya.

p.s. Sy senang sekali karena chapter ini memunculkan kembali karakter favorit sy yang nomor satu, salah satu tenryubito, Saint Charlos. Eh, tapi bohong deng. Hahahaha. Namun satu yang pasti, adegan penangkapan Shirahoshi itu kalau dibaca secara seksama sangatlah emosional. Serius! Membaca dialog per dialognya akan sangat menantang nurani karena itulah masalah sosial paling besar di semesta One Piece.

Thanks to: jaiminisbox, mangastream, mangaku, mangakita


Saturday, February 17, 2018

Black Panther (2018)



Secara keseluruhan, sy bisa bilang Black Panther adalah film bagus (sy kurang tahu di mata orang film ini “rame” atau nggak). Yang jelas kehadiran Black Panther semakin menunjukkan kepiawaian Marvel dalam memperlakukan universe-nya, membuatnya terlihat semakin solid dalam melanjutkan visi MCU. Chadwick Boseman juga main bagus sebagai Black Panther di sini.

Sy pikir ada beberapa hal menarik yang turut menjadi headline dalam Black Panther itu sendiri. Selain fakta bahwa ini adalah film ke-18 dari MCU sekaligus film solo terakhir sebelum Infinty War (can’t wait).

Pertama, tema yang relatable.

Black Panther mempunyai tema besar yang relevan dengan kondisi sekarang. Konfliknya lebih personal dengan menyoroti isu internal di dalam negara Wakanda. Sy pikir, karena kejadian di Black Panther terjadi setelah Civil War, konfliknya akan lebih kompleks dengan yang terjadi dalam MCU, namun sepertinya hal tersebut disimpan untuk Infinity War nanti. Dengan isu relevan dan tema besar yang diangkat tersebut, Black Panter lebih terasa relatable dan menjadikannya sebagai film MCU yang memiliki banyak pesan moral sejauh ini. Terlebih ketika adegan di mid-credit scene muncul. Kamu bisa buat quote bagus setelah nonton film ini.

Kedua, desain produksi yang oke.

MCU mempunyai semesta yang luas. Mereka mempunyai dunia angkasa dimana Thor dan Guardians of the Galaxy beraksi. Mereka mempunyai dunia dari dimensi lain milik Doctor Strange. Bahkan sampai dunia mikroskopis ala Ant-Man. Dan sekarang Wakanda. Ya, Wakanda memang bertempat di bumi, tak berbeda dengan tempat Iron Man atau Captain America. Meski begitu, Wakanda terasa sangat spesial ketika diekspos begitu kentara. Wakanda digambarkan sebagai negara maju dan modern dengan sumber daya melimpah. Di sisi lain, Wakanda adalah negera tradisional yang masih mempertahankan tradisi-tradisi khas serta kearifan lokal yang ada. Mungkin sepintas terasa begitu kontradiktif namun keduanya (modern dan tradisional) berdampingan begitu dinamis dan menciptakan harmoni alam yang seimbang. Unsur lansekap, aspek budaya, sosial, bahasa, musik, tata kostum dan segala pernak-pernik ala Wakanda merupakan perpaduan menarik sebagai salah satu ciri khas Black Panther.

Ketiga, villain multidimensi.

Semenjak phase 3 bergulir, MCU banyak menghadirkan villain multidimensi seperti Helmut Zemo (Captain America: Civil War) atau Adrian Toomes (Spider-Man: Homecoming). Keduanya bukanlah villain yang mampu menghancurkan dunia dengan tangannya. Bukan pula villain yang mengancam eksistensi seluruh umat manusia di bumi. Ya, keduanya memang jahat tapi rasanya tidak mudah juga untuk mengklasifikasikan mereka sebagai orang jahat. Ini yang dimaksud multidimensi, dimana seorang villain diberi karakterisasi yang humanis sehingga kejahatan mereka bukan semata karena keserakahan saja. Pendekatan ini yang juga diberlakukan kepada villain utama Black Panther yaitu Erik Stevens aka Killmonger. Didukung penampilan Michael B. Jordan yang surpsringly sangat meyakinkan dan menjanjikan sebagai Killmonger, menjadikannya sebagai salah satu villain kharismatik di MCU.

Keempat, women power.

Ada sebuah trend di perfilman hollywood era sekarang dimana banyak dari mereka menjadikan perempuan sebagai main leading character. Contoh paling mudah adalah Star Wars. Di Black Panther, meski tak serupa trend ini tetap dipakai dan sedikit dimodifikasi dengan pendekatan berbeda. Sehingga meskipun karakter utama tetap pria, para karakter perempuan mempunyai suara dominan yang mencuri perhatian. Kredit paling besar disematkan kepada Lupita Nyong’o, Danai Gurira, Letitia Wright dan Angela Basset sebagai yang terdepan mewakili kaumnya.

*Seperti biasa ada dua adegan tambahan pada mid-credit dan post-credit scene*

Sunday, February 11, 2018

20 Film Terbaik 2017


Upss, sudah lama sekali blog ini vakum alias sudah lama saya tidak nge-post. Tak terasa tahun 2017 sudah berlalu, sekarang sudah tahun 2018 saja. Dan sebagaimana tahun yang sudah-sudah, di awal tahun memang selalu ada daftar film terbaik yang telah dihimpun sepanjang tahun sebelumnya (walaupun agak telat). Tak banyak sebenarnya film yang saya tonton tahun kemarin (rasanya semakin tahun kuantitas nonton semakin turun), tapi sisi positifnya, saya jadi lebih selektif dalam memilih film yang akan ditonton.
Hasilnya, ternyata memang banyak film yang berkesan meski kuantitas sedikit. Mungkin itu pula yang membuat daftar tahun membengkak menjadi 20 (dua puluh0, bukan sepuluh seperti tahun-tahun sebelumnya. Lumayan susah juga ketika ingin menjadikannya dalam urutan sistematis seperti ini. Sampai akhirnya selesai, dan saya puas dengan ini. Perlu ditekankan lagi bahwa terbaik di sini tentu sifatnya sangat subjektif dan personal. (keterangan lebih lanjut, baca post daftar film terbaik sebelumnya)
Seperti biasa, ada beberapa film yang memang tidak sempat ditonton seperti 'A Taxi Driver', ‘I, Tonya’, ‘Lady Bird’, ‘Call Me by Your Name’ atau ‘Three Bilboards Outside Ebbing, Missouri’ (dan beberapa film 'worthed' lainnya). Jadi, sudah dipastikan jika film-film tersebut tidak akan masuk list. Dan, oh ya, untuk film terjelek tahun ini? Hmm.., ‘The Emoji Movie’! So, buat yang pernah nonton, selamat karena anda telah membuang waktu anda yang berharga. Hahaha.
Karena daftar film ini ada 20 (dua puluh) jadi tidak ada daftar honorable mentions. Karena itu, langsung saja, inilah 20 film terbaik tahun 2017 versi sy.

#20 Pengabdi Setan (Joko Anwar)

Seperti kehadiran ‘The Raid’ bagi film action Indonesia, seperti itu pula keberadaan ‘Pengabdi Setan’ bagi wajah film horor Indonesia. Standar baru bagi para sineas yang ingin bermain-main di area ini.

#19 Split (M. Night Shyamalan)

Shyamalan is back! Kembali bermain di zona yang melambungkan namanya, sang raja plot twist tak menyia-nyiakan kisah kepribadian ganda ekstrim dengan cerita yang begitu intens. Ditambah bonus akan penyatuan dengan karya lamanya.

#18 It (Andres Muschietti)

Keberadaan para bocah dengan chesmistry meyakinkan menjadi daya tarik terbesar bagi ‘It’. Pun begitu dengan kehadiran Pennywise modern yang akan menghantui rasa takutmu.

#17 The Lost City of Z (James Gray)

Memang tidak pernah ada jalan yang mudah. Apalagi perjalanan mengejar mimpi, dan membungkam mulut penuh kenyinyiran dengan bukti nyata. Perjalanan berat yang realistis.

#16 The Killing of a Sacred Deer (Yorgos Lanthimos)

Dongeng modern tentang balas dendam yang mempertanyakan keadilan sejati.  Mencengkram. Absurditas penuh adiksi.

#15 A Ghost Story (David Lowery)

“Kau sebut apa aku? Horor? Bukan, aku bukan horor. Dan aku datang bukan untuk menakutimu. Aku hanya seseorang yang telah mati, yang memandangi kehidupan dari sudut kematian.”

#14 The Salesman (Asghar Farhadi)

Drama pasutri yang sepintas terasa sederhana, namun lambat laun mulai menunjukkan taring ketegangan. Dibasuh isu-isu berdaya relevansi tinggi yang akan membuatmu turut ambil bagian memberi persepsi.

#13 The Battleship Island (Ryoo Seung-wan)

Bahkan di tengah dentuman bom, bisingnya senapan, gelimpangan mayat dan kekacauan dalam neraka dunia berwujud perang, sineas Korea Selatan masih saja lihai menunjukkan sensitivitas tinggi.
p.s. saya baru tahu ternyata film ini dibintangi Song Jong-ki, shishishishi

#12 Blade Runner 2049 (Dennis Villeneuve)

Tentang humanisme. Tentang eksistensi. Perjalanan laun penuh kesunyian akan hal itu. Dibuai audio-visual yang meditatif.

#11 Wonder (Stephen Chbosky)

Kenyataannya, dunia selalu bergerak didekatmu. Entah jika itu menyudutkanmu atau sebaliknya, meninggikanmu. Kau harus menyelesaikannya, bahkan untuk hal yang tidak kau mulai.

#10 Baby Driver (Edgar Wright)

Karena film hiburan tak selalu datang lalu pergi tanpa bekas. ‘Baby Driver’ adalah film paling menghibur tahun ini. Duduk manis saja, lalu nikmati pedal gas yang berpacu dengan musik dan romantika muda mudi yang kasmaran.

#9 Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (Mouly Surya)

Feminisme yang kental perjuangan dibalik gersang dan eksotisnya Sumba. Didukung penampilan memukau Marhsa Timothy yang menaikkan level dimensi aktingnya.

#8 Get Out (Jordan Peele)

Sentilan diskriminasi ras yang jadi pesan tak lantas menjadikannya urung tampil keras sebagai sajian horor-thriller. Justru menambah kekayaan yang akan membuatmu candu.

#7 Okja (Bong Joon-ho)

Satir akan kapitalisme, konsumerisme, politik pencitraan dan begitu tamaknya mahkluk bernama manusia. Dihantarkan dengan lugas, lucu, getir namun penuh kehangatan dibalik persahabatan bocah manis dan seekor babi super.

#6 Mother! (Darren Aronofsky)

Pernah dengar jika film ini merupakan interpretasi dari salah satu part dalam alkitab, tapi saya tidak tahu pasti. Yang jelas ‘Mother!’ adalah kegilaan manusia fana yang haus akan sanjungan dan puja-puji insan lainnya.

#5 Dunkirk (Christopher Nolan)

Cita rasa baru sebuah film perang. Meski bukan yang terbaik darinya, perjalanan non-linear tiga babak yang dikemasnya akan tetap membuatmu terkagum dengan karya barunya ini.

#4 The Shape of Water (Guillermo del Toro)

Romantika fantasi kelam yang menghantarkan kisah cinta tak biasa yang tak berbatas. Laksana air, mengalir, hangat, puitis.

#3 Coco (Lee Unkrich)

Sial! Pixar melakukannya lagi, lagi dan lagi untuk ke sekian kalinya. DAMN! I LOVE IT!! Siapkan tisu yang banyak!!!

#2 Silence (Martin Scorsese)

Berujar dalam tentang keimanan. Terlepas dari satu agama yang dijadikan dasar cerita, Scorsese menantangmu merenungkan kesetiaan pada Tuhanmu.

#1 La La Land (Damien Chazelle)

Film tentang hidup, mimpi, cinta dan cita yang akan membuka matamu lebar-lebar sembari berbisik,
“Inilah hidup! Realita yang harus terus berjalan meski itu bukan inginmu!”

Wednesday, February 7, 2018

Corat-Coret One Piece Chapter 893




*Note: Udah lama gak nulis, tapi semoga sentuhannya masih sama, walaupun sudah banyak yg lupa, hahaha*

Sy pikir, sy tak bosan membaca chapter ini meski berulang kali. Faktor terbesarnya tentu karena chapter ini menyoroti pertarungan Luffy & Katakuri. Lebih tepatnya, chapter ini memang dihabiskan seluruhnya utk melanjutkan pertarungan kedua orang ini. Pertarungan yg sangat dinantikan hasilnya akan seperti apa.

Faktor kedua, karena Luffy semakin menunjukkan perkembangan signifikan dlm gaya bertarungnya. Pelajaran dasar haki satu setengah tahun dengan Rayleigh jelas tak sia-sia.

Pelajaran dasar adalah pelajaran penting dalam mempelajari sesuatu. Adapun sampai tahap mana hal itu berkembang, itu masalah nanti. Sebagai contoh, kamu belajar di universitas pada satu jurusan tertentu, teknik arsitektur misalnya. Di kampus tentu kamu sadar bahwa apa yg kamu pelajari, ilmu arsitektur yg kamu dapat hanya dasarnya saja. Ketika kamu dihadapkan pada situasi nyata, mungkin teori kamu tak sepenuhnya mampu menjawabnya. Tapi dasar teori itu yg akan jadi pengantar menghadapai masalah-masalah di lapangan. Semakin kamu dihadapkan pada persoalan di situasi nyata, semakin terlatih pula instingmu untuk mengembangkan ilmu dasar itu. Dan pengalaman-pengalaman tersebutlah yang kelak akan menaikkan level kemampuanmu pada tahap yang lebih tinggi.

Tak berbeda dengan yang dialami Luffy saat ini. Maka menjadi masuk akal ketika dua tahun lalu Rayleigh berkata pada Luffy bahwa ia hanya mengajarkan dasar dari ketiga haki. Dan jika kamu masih ingat, Rayleigh juga berkata bahwa ia juga ingin melihat perkembangan Luffy sampai sejauh mana. So?

Dua tahun Luffy mengasah kemampuan haki dengan Rayleigh sebagai mentornya. Pelajaran dasar dan latihan tentunya. Di dalam latihannya, Luffy menjadikan hewan-hewan buas Ruskuina sebagai samsak hidup. Latihan ini juga sama pentingnya. Karena latihan adalah simulasi yang akan mewujudkan pemahamanmu pada apa yang dipelajari. Bisa dibilang, proses latihan adalah fase awal dari proses perkembangan kemampuan. Tentu, latihan berbeda dengan situasi pertarungan sebenarnya. Di dalam latihan, tujuan kamu hanya sampai pada batas kamu sudah bisa melakukannya. Kamu bisa, itu sudah cukup. Berbeda dengan pertarungan nyata, tujuannya menjadi lebih kompleks, tidak lagi sebatas pada tahap kamu bisa melakukannya. Kamu ingin menang, kamu ingin hidup, kamu ingin melindungi temanmu, kamu ingin menepati janjimu, dsb. Motivasi-motivasi tersebut yang akan membangkitkan adrenalinmu agar terus terpacu, sehingga membuat insting dan seluruh indera tubuhmu bekerja lebih dan lebih lagi untuk mencapai tujuan tersebut. Pada saat inilah pelajaran dasar yang telah kamu pelajari, proses latihan yang telah kamu lakukan bekerja. Inilah yang dinamakan perkembangan kemampuan.

Pertarungan dengan Doflamingo adalah hasil maksimal atau tahap paling tinggi yang bisa dijangkau dari proses latihan yang dilakukan Luffy dua tahun. Sedangkan pertarungan dengan Katakuri sedikit menaikkan levelnya. Karena di sini Luffy mulai mengembangkan pelajaran dasar dan proses latihan tersebut untuk mencapai kemampuan yang lebih tinggi lagi.

Perkembangan kemampuan Luffy yang paling disorot saat ini adalah Kenbunshoku haki. Kemampuan kenbunshoku menjadi menarik karena pada level tertentu kemampuan ini mampu membuat penggunanya melihat sekilas masa depan. Katakuri tentu lawan paling tepat untuk ini karena kemampuan kenbunnya sudah pada level tersebut.

Di ajang latihan, Luffy tidak melakukan perkembangan berarti mengenai melihat sekilas masa depan karena para hewan jelas tak mampu melakukakannya. Tapi Rayleigh tetap memberi dasar-dasarnya. Di pertarungan dengan Doflamingo pun Luffy tidak melakukannya, karena Doflamingo juga tidak menunjukkan tanda-tanda ia bisa melihat sekilas masa depan. Kita hanya diperlihatkan tentang tahap baru dari kemampuan buah iblis yang disebut dengan awakening. Dan ketika Luffy dihadapkan dengan Katakuri yang sudah mencapai tahap itu, insting, otak dan seluruh indera Luffy mulai memproses kembali dasar yang diberikan Rayleigh dan hasil latihannya untuk menaikkan levelnya.

Dalam sebuah flashback, kemampuan Luffy (untuk melihat sekilas masa depan) hanya sampai pada tahap ia mulai merasakannya tapi ia sendiri ragu akan apa yang dilihatnya. Itu adalah hasil maksimal yang diperoleh Luffy dalam proses latihan untuk menaikkan level haki kenbun-nya. Kemampuan Luffy belum berkembang lagi setelah itu. Tapi jelas ia sudah paham dasarnya, Rayleigh pun sudah memberikan clue-nya.

Pertarungan delapan jam dengan Katakuri (CMIIW) lambat laun telah membuat kemampuan kenbun Luffy berkembang secara signifkan. Karena bisa dibilang, Luffy bertarung dan belajar dengan ahlinya. Lihat prosesnya, Luffy sudah mempelajari dasarnya, kemudian berlatih sampai tahap paling maksimal, lalu dia dihadapkan pada pertarungan nyata dengan orang yang sudah ahli di bidangnya, yang memaksa Luffy juga melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, bukan hal aneh ketika Luffy pada akhirnya bisa melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Katakuri. Katakuri sendiri pun mengakuinya.

Intinya, pola tokoh utama yang akan semakin kuat dalam menghadapi musuhnya adalah pola wajar dalam template manga. Kamu harus sadari bahwa pada dasarnya ini hanya cerita fiksi, apapun bisa dibuat. Namun dalam kasus One Piece, menariknya, meski pola tersebut tetap dipakai, hukum sebab akibat masih dipakai dengan tetap mengindahkan logika yang masih bisa diterima akalmu.

Mengenai percakapan dalam flashback latihan Luffy. Sy akan sedikit beropini tentang ini.

Imajinasi adalah proses yang dilakukan dengan sadar karena kamu sendiri yang menciptakannya. Contoh, dalam pertarungan kamu bisa memprediksi arah pukulan lawan melalui imajinasimu. Tentu ini tidak dilakukan begitu saja. Imajinasi yang kau ciptakan muncul dengan membaca setiap gerak-gerik lawanmu, melihat sorot matanya, memperhatikan setiap kalimatnya, memahami bahasa tubuhnya, dsb. Sehingga kamu bisa melakukan respon terhadap apa yang akan dilakukan lawanmu kelak. Masalah prediksi tersebut sesuai atau tidak itu belakangan, yang jelas imajinasi itu dilakukan dengan sadar karena kamu sendiri yang menciptakannya.

Kenbunshoku level melihat sekilas masa depan berbeda dengan imajinasi. Imajinasi dilakukan dengan sadar sedangkan kenbunshoku dilakukan secara tidak sadar sampai akhirnya kamu sadar bahwa kamu bisa melakukannya. Sy tidak tahu cara kerjanya seperti apa, apakah hawa tekanan lawan yang mulai terasa olehmu, atau hawa keberadaan di sekitar lawan yang mempengaruhi udara di sekitarnya yang sinyalnya kemudian dikirimkan padamu, sampai akhirnya kamu tahu lawanmu akan melakukan apa. Sy kurang paham. Yang jelas apa yang dikatakan Rayleigh cukup masuk akal dengan pemahaman sy diatas. Setidaknya ada dua kata kunci di sini: 1) dibalik imajinasi itu kenbunshoku; 2) lakukan  dengan tidak sadar. Mengenai cara kerja kenbun level melihat sekilas masa depan jika dijelaskan secara teoritis mungkin hanya tetap sebatas teori saja, setidaknya untuk saat ini. Tapi kembali lagi ini adalah cerita fiksi, jadi nikmatilah sisi fiksi dari cerita ini.

***

Faktor ketiga adalah karena chapter ini membalikkan opini publik yg sempat ilfeel dengan Katakuri. Sy sendiri termasuk orang yang shock melihat tingkah Katakuri ketika makan donat sendiri. Bukan shock dan kecewa karena mulut Katakuri yang lebar, bukan, karena menghakimi fisik hanya berlaku bagi mereka yg berpikiran pendek. Melainkan dengan kelakukan Katakuri yang berbanding terbalik dengan yang biasa kita lihat. Mengecewakan, iya. Sampai akhirnya sy sadari bahwa itu adalah sisi yang manusiawi. Mungkin kamu menyebut itu konyol tapi itu manusiawi. Menenggelamkan diri dalam dunia sendiri adalah manusiawi dan semua orang punya hak serta cara tersendiri untuk melakukan itu. Karena memang tidak semua hal yang kamu lakukan harus diketahui dunia. Sesekali bermanja dengan duniamu, tenggelam didalamnya, tanpa harus memikirkan dunia luar adalah hak yang manusiawi. Karena itulah muncul istilah privasi. Terlepas dari apakah hal itu konyol, memalukan atau apapun itu.

Prinsip dan kenaifan adalah tipikal watak protagonis. Sebagai contoh prinsip Sanji yang tak mau melukai perempuan. Kenaifannya pun terlihat ketika bertarung dengan Khalifa. Sebanyak apapun ia dihajar tak sekalipun ia membalas. Prinsip dan kenaifan. Watak seperti ini juga lazim dipakai di manga lain. Di Bleach, Ichigo ingin memotong lengannya sendiri dalam pertarungan terakhirnya dengan Ulquiorra. Di Fullmetal Alchemist, kenaifan Edward yg tak punya hasrat membunuh malah membuatnya terluka ketika bertarung dengan Kimblee. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Memegang prinsip dan naif, sudah lazim dilakukan protagonis.

Sejatinya, seorang antagonis akan melakukan apapun untuk mengalahkan musuhnya bahkan jika harus memakai trik-trik kotor. Ini sudah lazim, apalagi dalam pertarungan bajak laut. Kemudian Oda mematahkan stigma tersebut lewat Katakuri di chapter ini. Dengan gagah Katakuri menaruh luka yang sama, dengan cara yang sama, dengan benda yang sama, seperti yang ia lakukan pada Luffy sebelumnya. Keren!! Jadi, kamu masih bilang kamu ilfeel dengan Katakuri?

Dari segi desain karakter Katakuri adalah karakter keren yang jarang sekali digambar Oda. Mungkin desain karakter seperti ini adalah yang pertama kalinya (setidaknya itu yang sy rasakan ketika pertama kali melihat Katakuri). Dari segi karakterisasi, Katakuri punya sisi yang bisa membuat orang berkata karakter ini keren. Kekuatan, kharisma, insting, jabatan, semuanya ia punya. Ia menghormati ibunya, memanggil Perospero dengan sebutan kakak (dengan kata lain ia masih menghormati kakaknya), menyayangi adik-adiknya (bahkan ketika diperlakukan seperti itu oleh Flampe). Dan masih banyak lagi hal-hal yang membuat Katakuri terlihat sebagai karakter yang keren. Hanya saja, ia cukup sial karena dijadikan antagonis oleh Oda. Dan kalau kamu berkata Katakuri punya sisi konyol sebenarnya kurang tepat, karena itu adalah sisi yang manusiawi. Juga sebagai bentuk penegasan bahwa tak yang sempurna di dunia ini. Satu lagi, menghakimi fisik hanya berlaku bagi mereka yang berpikiran rendah dan sempit.

Mengenai masa lalu Katakuri, ah itu bukan sesuatu yang mesti diperdebatkan sebagai masa lalu yang kelam, dsb. Sepintas masa lalu Katakuri yang diperlihatkan Oda adalah upaya penegasan yang kemudian membetuk jati diri Katakuri yang sekarang. Hal seperti itu bukanlah situasi yang kelam untuk seorang Katakuri, toh ia dari kecil sudah kuat. Katakuri sangat dewasa menghadapi situasi seperti itu. Dan lagi, ia malah tersenyum ketika mengenang ledekan-ledekan semacam itu. Bukan masalah besar bagi Katakuri.

Mengenai Flampe, apakah itu merupakan buah iblis (termasuk bentuk tubuhnya) sy kurang yakin. Yang pasti Flampe itu tipikal fans karbitan klub jaman now. Kalau timnya menang, juara, dipuji-puji giliran kalah, malu dan dimaki-maki. Hahaha. Yang jadi pertanyaan, kenapa Flampe dan anak buahnya bisa ada di dunia cermin? Bagaimana caranya ia bisa di sana? Apakah ia stalker?

Thanks to:
jaiminisbox, mangastream, mangaku, mangakita