#Ini hanya sekedar
statement dari orang yang sesungguhnya masih awam soal film
(Awalnya) Saya termasuk orang yang jarang
menonton film Indonesia. Bagi saya. Mungkin karena film Indonesia masih kalah
dalam hal hasrat menontonnya daripada film-film luar. Mungkin karena
tema-tema film Indonesia yang itu-itu aja (drama, horor dsb). Kadang terlalu
mainstream. Bahkan kalau ada satu yang meledak, yang lainnya pingin nyamain. Mungkin
karena ceritanya yang terlalu predictable.
Mungkin karena masalah teknis atau non-teknis dalam proses pembuatan film itu
sendiri. Atau mungkin juga karena hal lainnya.
Hal-hal diatas bisa jadi
alasan yang membuat persepsi saya tentang film Indonesia jadi terkesan skeptis.
Saya jadi punya semacam syndrome ketakutan
menonton film Indonesia di bioskop. Pasalnya, saya takut kecewa setelah nonton
film Indonesia di bioskop hanya bilang ‘oh gitu ya’ dengan memasang ekspresi wajah
datar. Saya takut film Indonesia tidak memberi kesan yang memorable bagi saya. Jadi seperti merasa rugi mengeluarkan uang
hanya untuk mendapat sesuatu yang tidak memberikan kesan apapun.
Tapi akhir-akhir ini, industri
film Indonesia mengalami banyak perubahan. Itu saya rasakan setelah saya nonton
‘The Raid’ tahun lalu yang memang sudah mendunia. Kehadiran ‘The Raid’ dalam
kancah perfilman Indonesia menjadi semacam standar bagi para sineas Indonesia
untuk membuat film yang berkualitas dan bisa dinikmati diseluruh dunia.
But
‘The Raid’ is action movie, how many other?
Tidak masalah sebenarnya
mau genre film itu apa. Buktinya, kita lihat ‘Titanic’, film drama yang
premisnya sudah jelas cinta-cinta-an, tanpa adegan yang aksi yang gila, tanpa
visual effect yang juga gila, tapi sanggup menjadi salah satu film terlaris
didunia. ‘Titanic’ sudah cukup memberikan persepsi bahwa genre apapun bisa
membuat sebuah film menjadi spektakuler.
Dan sekarang, perlahan
tapi pasti menurut saya para sineas film Indonesia sudah mulai banyak belajar
dan mencoba bangkit dengan membuat film yang bagus baik secara kualitas maupun
kuantitas. Walaupun (KATANYA) kebangkitan film Indonesia sudah dimulai ketika
film ‘Ada Apa Dengan Cinta’ menghiasi bioskop-bioskop tanah air. Dan kini, salah
satu bukti nyatanya adalah kemarin-kemarin kita tahu bahwa ada film Indonesia
berjudul ‘What They Don’t Talk About When They Talk About Love’ yang masuk Sundance
Film Festival, sebuah ajang bergengsi bagi perfilman dunia. Hal itu merupakan sebuah
prestasi sendiri bagi perfilman Indonesia. Selain ‘The Raid’ yang memang sudah
melakukannya terlebih dulu dalam ajang lain.
Terlepas dari hal itu
ada persoalan lain yang perlu disadari bahwa sejatinya kualitas, keseruan
sebuah film atau apapun yang membuat kita jatuh cinta sama sebuah film dikembalikan
lagi pada penilaian penonton #penonton
pun harus cerdas dan selektif. Hal itu memang hampir pasti bersifat
relatif. Tapi yang pasti adalah siapapun baik itu para pembuat film ataupun
penikmat film harus sadar benar dalam memaknai kualitas film itu apa? Serunya
film itu apa? Karena walaupun bersifat relatif tapi tetap harus mempunyai
standar. Seperti kita bilang bahwa cantik atau tampan itu relatif, tapi tetap
pada dasarnya untuk bilang cantik atau tampan pasti ada standarnya sendiri.
Semangat buat para
sineas film Indonesia, terus berkarya. Buat sesuatu yang tidak hanya bagus tapi
berkualitas karena sesungguhnya Indonesiapun bisa membuat film yang benar-benar
bagus. Semoga karya-karya anak bangsa ini bisa mengharumkan nama Indonesia di
kancah internasional.
0 comments
Post a Comment