Dari
geladak kapal dunia, sebuah persiapan tampak dilakukan sang ratu Okama, Ivankov
bersama rekannya. Detail persiapan masih belum bisa dipastikan. Tapi bila
dilihat sekilas, tampak kerajaan Kamabakka sedang melakukan persiapan untuk
sebuah penyambutan. Penyambutan apa? Belum diketahui juga. Namun indikasi
paling mungkin adalah persiapan penyambutan kedatangan Dragon dan seluruh anggota
Revolution Army yang tengah kehilangan markas. Ini adalah dugaan paling umum di
kalangan fans One Piece ketika melihat Cover Story ini pertama kali. Setidaknya
saya pun berpikir demikian. Memang persiapan tersebut juga bisa diartikan lain,
namun persiapan penyambutan Revolution Army adalah yang paling mungkin sampai
saat ini.
Totland.
Begitu mereka menyebutnya. Sebuah gugusan kepulauan yang terdiri dari 34 pulau
penuh kelezatan (secara harfiah) yang mengelilingi Whole Cake Island sebagai
pusatnya. Sebuah negeri utopis dimana semua orang dari belahan dunia manapun bisa
hidup berdampingan satu sama lain tanpa ada isu rasisme, diskriminasi atau
perbedaan suku. Sebuah negeri impian yang diciptakan seorang Yonkou untuk
mengumpulkan seluruh ras didunia dalam satu kehidupan yang harmonis. Manusia,
gyojin, mink, suku kaki panjang, leher panjang, dan masih banyak lagi, semua
tumpah ruah jadi satu. Jika negara kita punya Bhineka Tunggal Ika, Totland pun
sepertinya menganut paham yang sama. Sejatinya memang agak ironis, dimana
seorang bajak laut yang notabene merupakan penjahat mampu menciptakan negeri
seperti ini. Sementara diluar sana, diskriminasi acap kali terjadi diatas tanah
yang mengatasnamakan keadilan. Tengok saja Sabaody Archipelago.
Nama
Totland sendiri memang benar-benar ada didunia nyata. Namun Totland versi Oda
amat sangat berbeda dengan sebuah desa yang terletak di kawasan Isle of Wight,
Inggris tersebut. Totland versi Oda adalah dunia seribu dongeng dimana aroma
fantasi begitu kental dimana-mana. Referensi akan kisah dongeng pengantar tidur
klasik yang juga diadaptasi Disney semakin meluas. Alice in Wonderland, Beauty
and the Beast, Hansel & Gretel, Aladdin, apapun anda menyebutnya. Bahkan
kita bisa menyebut Charlie & the Chocolate Factory untuk merepresentasikan
chapter kali ini. Hal ini jelas semakin menasbihkan bahwa Story Arc kali ini
akan penuh dengan aroma fantasi yang sejatinya sudah tercium semenjak Whole
Cake Island diperlihatkan. Benda-benda mati yang hidup dan bernyanyi, bahkan
tanah pertama yang dikunjungi Luffy cs pun adalah cokelat.
Pulau
Cacao. Chocolatown. Kota dimana seluruh infrastruktur kota didominasi oleh
cokelat. Rumah-rumah penduduk sampai bangunan-bangunan komersil, semuanya
adalah cokelat. Tak hanya sampai disitu, karena cokelat-cokelat inipun bisa
dimakan oleh siapapun tanpa kecuali (dengan ketentuan seperti yang dijelaskan
Pekoms). Siapa yang tak menyukai cokelat? Siapa yang tak tergiur dengan kota seperti
ini? Saya rasa, semua orang akan sangat menyukai hal ini. Surga yang
diiimpikan. Tak terkecuali buat Luffy dan Chopper.
Apa yang dilakukan Luffy dan Chopper dengan
melahap sebuah cafe adalah tindakan kriminal. Penyamaran memang hal sulit buat
Luffy. Namun pada akhirnya itu pulalah yang mengantarkan Luffy cs pada sosok
calon mempelai Sanji, Mrs. Purin aka
Lady Pudding. Walaupun saya merasa aneh tak satupun diantara mereka yang sadar
bahwa dia adalah calon pengantin Sanji meski telah menyebutkan namanya. Tapi
yang terpenting dari semuanya adalah Purin kemudian membantu Luffy dkk. Pedro
berucap sungguh beruntungnya mereka. Satu hal yang disebut Brook sebagai bakat
alami raja bajak laut masa depan mereka.
Yang
aneh dari sini adalah sosok Purin sendiri tidak disebutkan namanya dalam kotak
perkenalan. Yang ada hanyalah Nitro the Jello dan Labiyan the Carpet. Purin
sendiri hanya disebut sebagai pemilik cafe saja. Hal ini menjadi tidak biasa.
Mungkin Oda menyimpan sebuah rahasia dibalik ini. Atau memang hal tersebut
tidak diperlukan karena pembaca sendiri sudah mengetahui bahwa itu adalah
Purin. Haha. Biar begitu, ternyata
kita tahu bahwa Purin merupakan sosok yang menyenangkan dan bersahabat.
Disamping itu, Purin memiliki cocokologi yang kuat dengan Sanji sebagai
pasangan. Inikah yang namanya takdir cinta? Tssahh!!!
Dan mengingat ada Nitro the Jello disana, hampir bisa dipastikan bahwa
perempuan bermata tiga yang pernah terlihat di Arc Fishman Island dan Purin
sang calon mempelai wanita adalah orang yang sama.
Ada
mink lain yang mengenali Pedro dan memanggilnya kapten membuat banyak fans
kembali mencurigai Pedro. Di Arc sebelumnya, tepatnya Zou, Pedro disebut-sebut sebagai
pengkhianat yang menuntun Jack sampai di Zou. Gerak-geriknya yang sedikit
berbeda dengan mink lain ditambah namanya yang merujuk pada salah satu
permainan kartu, Pedro, membuat namanya dicurigai sebagai anak buah Kaido.
Kebetulan atau bukan, nama orang-orang yang terkait dengan Kaido pun
berhubungan dengan permainan kartu, Joker dan Jack. Saya sendiri tidak terlalu
memusingkan hal ini, toh Pedro juga bilang pada Nami bahwa dia akan
menceritakannya. Lagipula Nekomamushi telah mempercayakan sebuah tugas khusus
pada Pedro terkait masalah Pekoms. Apakah Pedro pengkhianat atau bukan tinggal
kita lihat perkembangannya. Tapi satu yang saya yakini, Pedro mempunyai peran
lebih pada Story Arc ini.
Lain
di Chocolatown, lain pula di Whole Cake Island. Jatah waktu sebelum pesta teh
digelar tinggal tiga hari. Dan untuk pertama kalinya kita diperlihatkan
penampakan Big Mom yang sebenarnya. Tampak Big Mom tengah melakukan persiapan
untuk pesta tersebut. Tampak pula benda-benda mati yang hidup berbicara seraya bernyanyi.
Tak hanya benda mati macam nakas saja, rumah, pohon, bunga sampai matahari dan
pelangi pun turut hidup, bernyanyi dan berbicara. Keanehan benda mati yang menjadi
hidup dapat dikategorikan sebagai efek kekuatan buah iblis. Masalahnya, buah
apa itu? Kekuatan apa yang dimilikinya? Menghidupkan benda mati? Siapa
pemiliknya? Big Mom kah? Atau anak buahnya? Atau justru Purin? Kita memang
harus menunggu untuk konfirmasi lebih lanjut.
Sebelumnya
kita diperlihatkan hal menyenangkan tentang Totland. Di bagian akhir kita justru
dihadapkan pada sisi yang sedikit bersebrangan. Pesta teh dari neraka.
Terdengar menyeramkan memang. Darah manusia juga disebut-sebut disana. Dan akhirnya
kita tahu bahwa Big Mom adalah bajak laut yang cukup kejam. Melalui anak
buahnya kita diperlihatkan praktik perampasan ala bajak laut dengan cara yang
cukup ekstrim. Ya, wajar sih mengingat Big Mom adalah salah satu Yonkou. Aura
jahat cukup bisa disematkan padanya. Namun apakah ini berarti utopia negeri
kekuasaan Big Mom hanyalah semu semata? Sebelumnya kita juga pernah melihat Goa
dan Dressrosa yang ternyata memiliki sisi gelap dibalik keindahan dan kedamaiannya.
Apakah Totland pun memiliki sisi gelap yang sama?
Semenjak
perbincangan lewat Den Den Mushi dengan Luffy, Big Mom sudah menunggu
kedatangan Luffy di New World. Namun
karena sekarang masalahnya sudah lebih dari sekedar memakan permen upeti Big
Mom atas perlindungannya terhadap Fishman Island. Lalu apakah yang hendak
dilakukan Big Mom pada Luffy? Mengingat Big Mom sendiri sudah tahu bahwa Luffy
telah tiba didaerah kekuasaannya. Apakah Luffy menjadi tamu khusus pada pesta
teh yang digelar? Atau Big Mom akan menjadikan Luffy sebagai santapan seperti
yang pernah Big Mom lakukan pada anak buahnya dulu?
0 comments
Post a Comment