Bisa
dibilang promosi One Piece Film Gold sedang gencar-gencarnya termasuk di WSJ
Issue 34. Ya, maklum saja tanggal 23 besok OPFG akan rilis di Jepang. Untuk
penonton Indonesia memang harus sedikit bersabar karena filmnya baru akan rilis
september nanti. Color Spread kali ini bertema musim panas. Tampak seluruh kru
SHP memakai yukata dan melihat kembang api bersama. Unsur hewan dan makanan juga
masih dimunculkan. Jika pada dua Color Spread sebelumnya unsur hewan tersebut
(koala dan burung flamingo) seolah merujuk pada karakter tertentu, untuk
sekarang.., entahlah, lagipula Color Spread jarang memberi petunjuk untuk isi
cerita.
Kemunculan
ayah Sanji pada chapter lalu cukup mengejutkan banyak pihak, termasuk saya.
Bukannya kenapa-kenapa, penampakan Vinsmoke Judge tidaklah seperti yang dibayangkan.
Oda memang susah ditebak. Saya jadi ingat bagaimana imajinasi kita tentang
ninja pun ditelanjangi oleh Oda lewat sosok Raizou. Haha. Tapi dalam kasus ini, Judge berbeda dengan Raizou yang berakhir konyol. Selain itu, Oda
tampak masih main kucing-kucingan dengan pembaca. Wajah ayah Sanji belum
terlihat sepenuhnya. Image alis
keriting yang kental dengan keluarga Vinsmoke kadung melekat dibenak kita. Agak
kurang memuaskan dahaga sebenarnya. Namun sesuatu yang masih misterius kadang
lebih menarik. Saya menantikan kejutan
itu, Oda!
Apa
yang telah dilakukan Sanji pada Yonji berujung pada “percakapan pria” antara
ayah dan anak. Yonji sendiri harus menerima kekalahan dari kakaknya. Yang unik
dari sini adalah muka Yonji yang babak belur harus diobati atau lebih tepatnya
diperbaiki dengan cara yang tidak lazim untuk manusia. Jika manusia biasa
ketika terluka harus diobati sesuai prosedur ala dokter, yang terjadi pada Yonji
adalah restorasi selayaknya kita mereparasi barang. Dipukul-pukul memakai palu,
bahkan tidak cukup dengan itu. Muka Yonji dihimpit dua benda keras serupa baja
sampai wajahnya kembali seperti semula. Well,
Germa 66 memang terkenal dengan teknologinya yang sangat maju namun yang jadi
pertanyaan adalah manusia seperti apa Yonji sebenarnya? Apakah dia robot atau cyborg
seperti halnya Franky? Meski saya sendiri tidak begitu yakin Yonji adalah
cyborg. Atau mungkin metode penyembuhan ala reparasi ini memang dikhususkan
untuk Yonji seorang (tidak berlaku buat anggota Germa 66 yang lain) mengingat
kekuatan Yonji adalah Winch Green.
Pertarungan
antara ayah dan anak memang tidak bisa dihindarkan. Pertarungan ini sendiri
pada dasarnya bukanlah pertarungan sesungguhnya. Dengan kata lain, saling
mengalahkan bukanlah tujuan utama dari pertarungan ini. Pertarungan ini hanyalah
sekedar media agar ayah dan anak ini bicara satu sama lain. Pada akhirnya
mereka saling berbicara meski satu sama lain saling menghujamkan serangan. Melihat
cara bertarung Vinsmoke Judge yang dijuluki sebagai Garuda semakin menegaskan
bahwa Germa 66 memang mendewakan teknologi. Perlengkapan tempur, pakaian sampai
senjata yang digunakan semuanya tak lepas dari teknologi. Vinsmoke Judge bisa
terbang dan mengeluarkan listrik dari tombaknya juga buah dari teknologi. Tak
begitu mengherankan, toh Germa 66 terkenal karena teknologinya. Judge sendiri
berujar bahwa peranglah yang menyebabkan kemajuan teknologi. Apakah ini ada
hubungannya dengan Germa 66 yang juga dijuluki sebagai Warmonger (pencetus
perang)? Berkaitan dengan teknologi yang melekat dengan Judge memang cukup
ironis bila dihubungkan dengan Sanji yang hanya bermodalkan tangan kosong. Bahkan
Judge berlindung dibalik tameng anak buahnya. Padahal Sanji sendiri dianggap
paling lemah diantara anggota keluarga Vinsmoke. Bagaimana bila Judge bertarung dengan tangan kosong? Apakah Sanji yang akan menang?
Saya
senang dengan chapter ini karena tabir mengenai Sanji sedikit demi sedikit
mulai terkuak. Sudah menjadi menjadi pertanyaan besar bagi semua orang, kenapa
Sanji sebegitu bencinya pada keluarganya sampai harus melarikan diri dan memutuskan
tali ikatan tersebut? Dari sini, pertanyaan sedikit demi sedikit mulai terjawab.
Sebelum chapter ini muncul, banyak yang bilang bahwa Sanji adalah anak emas
yang disayang ayahnya dan ini yang membuat saudaranya yang lain iri. Makanya Judge
lebih memilih Sanji untuk dinikahkan dengan Purin daripada dengan saudaranya
yang lain. Kenyataannya, anggapan itu salah besar. Yang ada malah sebaliknya.
Baik saudara maupun ayahnya sangat tidak menginginkan keberadaan Sanji. Apakah
karena arah alisnya yang beda sendiri? Ketika ketiga saudara laki-lakinya mem-bully Sanji (secara fisik dan verbal), Reiju
sebagai saudara perempuan hanya menertawakan, Judge sebagai ayah membiarkannya.
Bahkan ketika Sanji meminta tolong, Judge malah mengamini perbuatan ketiga
anaknya dan dengan tegas berujar bahwa Sanji adalah anak tak berguna yang tak
diinginkannya. Tak mengherankan bila Sanji sangat membenci keluarganya. Alasan yang cukup masuk
akal sebenarnya.
Perkataan
Judge sendiri terdengar cukup dilematis. Terlebih untuk Sanji. Judge mengakui
bahwa ia adalah ayah Sanji dan Sanji memiliki darahnya sebagai anak. Tapi
disaat bersamaan, terucap pula bahwa sampai saat ini Sanji tetaplah anak bodoh yang
tak diharapkannya. Kasarnya, Sanji tak dianggapnya lagi sebagai anak. What the...? Bahkan pada saat terakhir
pun Sanji masih berharap keluarganya sudah berubah barang sedikit. Faktanya,
Sanji hanya sebatas alat untuk mewujudkan ambisi besar Judge yang ingin
menguasai North Blue kembali. Bersekutu dengan Big Mom seolah membuka jalan
tersebut selebar-lebarnya. Tapi bersekutu dengan Big Mom juga memiliki resiko
tersendiri. Dan inilah yang tak diinginkan Judge. Judge sadar betul bahwa Big
Mom adalah wanita yang cukup gila. Kegilaan ini tentu tak mau berimbas pada
keluarganya terutama anak-anaknya. Dan ketika dia sadar bahwa diluar sana masih
ada alat tak berguna yang bisa dimanfaatkan, kenapa tidak memanfaatkan alat
tersebut sebagai tumbal. Dengan memanfaatkan pernikahan politik, kekuatan yang
diinginkan Germa 66 tetap bisa didapat tapi kerugian pada keluarga Vinsmoke pun
bisa diminimalisir.
Melihat
posisi Sanji di keluarganya memang terasa memilukan. Jika keluarga sendiri saja
sudah tak menginginkan kita, kemana lagi tempat yang akan kita tuju? Sedikit
membahas tentang Sanji (dan ini juga jadi pembahasan dimana-mana) berkaitan
dengan sosok ibu. Sosok ibu sendiri sebenarnya jarang dihadirkan sebagai latar
belakang karakter pria. Namun mungkin ada pengecualian untuk kali ini. Kita
tahu bahwa Sanji sangat menghormati perempuan bahkan ia tak mau bertarung
dengan perempuan meski taruhannya adalah nyawa. Prinsip ini sangat dipegang
teguh oleh Sanji. Bukan tidak mungkin tekad ini adalah peninggalan ibunya. Dengan
kemungkinan seperti ini, diantara seluruh anggota keluarga Vinsmoke, hanya
sosok ibu lah yang menyayangi Sanji sepenuhnya. Sampai pada suatu waktu, ia
harus meregang nyawa karena apa yang dilakukan ibu Sanji tidak disukai ayahnya.
Mungkin juga sosok ibu lah yang berhasil membuat Sanji melarikan diri dari
keluarganya ini. Dengan begini, motif Sanji menjadi jelas kenapa ia sampai memiliki
prinsip seteguh itu terhadap perempuan. Teori ini cukup berkembang di kalangan
fans. Namun bagaimana bila kenyataannya justru bertolak belakang. Bagaimana
bila sosok ibu Sanji pun tak jauh berbeda dengan keluarganya yang lain? Sanji! Malang sekali nasib mu, nak!
Pada
akhirnya, Sanji tetap tak bisa berbuat apa-apa dengan gelang ditangannya.
Sebuah gelang yang cara kerjanya mirip dengan kalung yang dipasangkan para
bangsawan pada budaknya. Jalan keluarnya ada pada Big Mom sebagai pemegang
kunci. Memang tidak mudah tapi dari sini plot besarnya mulai sedikit bermuara. Saya
berpikir bahwa konfrontasi akhir arc ini adalah Luffy dengan Germa 66, tentunya
untuk menyelematkan Sanji. Luffy tentu tidak akan diam. Demi menyelamatkan
teman, pemerintah dunia pun dilawannya. Tak terkecuali untuk Germa 66. Saya
pikir ini cukup logis, mengingat Oda sendiri yang bilang bahwa tahun ini adalah
tahunnya Sanji. Apakah ini berarti Luffy tidak akan melawan Big Mom? Tidak
juga. Mungkin Luffy dan Big Mom masih berkonfrontasi tetapi tidak sampai pada
tahap klimaks. Yang jadi masalah adalah bagaimana Luffy dkk melawan mereka
semua dengan tim kecil seperti saat ini? Tapi siapa yang tahu, kita lihat saja
nanti. Btw, chapter 833 ini menjadi
salah satu chapter yang tidak memuat Luffy pada panel-nya. Dimana hal ini,
sangat jarang terjadi.
0 comments
Post a Comment