One
Piece mendapat Color Spread lagi (lagi?). Sejak chapter 832-835 One Piece sudah
mendapat Color Spread sebanyak 3 kali. Artinya, dalam 4 chapter saja, sudah ada
3 Color Spread. Hal yang bisa dibilang istimewa untuk sebuah manga. Mungkin kita
bisa sebut itu wajar, mengingat manga yang kita bicarakan adalah One Piece. Terlebih
momentumnya pun tepat, One Piece tengah merilis movie terbarunya, One Piece Film
Gold. Selain itu, periode ini pun menjadi peringatan sekaligus perayaan One
Piece yang sudah berjalan 19 tahun. Mengenai Color Spread sendiri, saya tidak
akan bicara banyak. Pada intinya, Color Spread akhir-akhir ini selalu memiliki
tema makanan dan hewan (kali ini es serut, penguin dan beruang). Apakah ada clue tentang plot atau tidak berkaitan
dengan Color Spread? Menurut saya, sangat jarang Color Spread memuat clue soal plot One Piece secara utuh,
CMIIW. Ya, walaupun tema hewan tersebut seringkali menyiratkan pada karakter
tertentu.
Chapter
kali ini banyak mengkonfirmasi hal-hal yang selama ini mengganggu pikiran kita.
Misteri yang menyelimuti Totto Land perlahan mulai terungkap. Sebelumnya, kita
(lebih tepatnya saya) masih menduga-duga dan berspekulasi tentang keanehan yang terjadi
selama arc WCI berlangsung. Benda-benda yang hidup dan bernyanyi, hutan perayu,
kloning yang mengganggu Luffy, perlahan mulai menunjukkan titik terangnya. Perihal
benda-benda yang hidup dan bernyanyi. Semenjak kekuatan Big Mom mulai
diperlihatkan, kita sepakat bahwa dalang dari semua ini adalah Big Mom. Namun
bagaimana detailnya masih belum dijelaskan secara pasti. Chapter ini
mengkonfirmasi setiap spekulasi yang ada. Pada corat-coret chapter 829, saya
sempat menulis begini, “Big Mom pun tidak
hanya menjadikan usia orang yang direnggutnya untuk konsumsi pribadinya,
melainkan bisa diberikan pula buat orang lain atau bahkan benda mati. Jika demikian
adanya, maka bisa diprediksikan bahwa makhluk-makhluk fantasi itu adalah
manusia yang telah diambil jatah hidupnya oleh Big Mom.” Dan kenyataannya
memang demikian.
Chapter
ini menegaskan hal tersebut dengan menunjukkan bahwa setiap masyarakat Totto
Land wajib menyerahkan setiap jiwa yaitu masa hidupnya dalam satu bulan kepada
Big Mom setiap enam bulan sekali. Dalam satu tahun berarti masyarakat Totto
Land kehilangan dua bulan masa hidupnya. Ini semacam upeti atau pajak yang
dipungut Big Mom untuk seluruh masyarakat Totto Land sebagai ganti tempat
tinggal, keamanan dan perlindungan yang mereka dapat. Bolehkah ini disebut
kegelapan dari negeri utopia ini? Jika boleh, Totto Land semakin menambah
daftar panjang negeri yang tampak makmur dari luar tapi memiliki sisi gelap
dari dalam. Melihat bahwa hidup masyarakat Totto Land tidak gratis seolah
menunjukkan bahwa Big Mom seolah menganut paham simbiosis mutualisme. Hal ini
juga terlihat ketika Jinbe hendak memutuskan ikatan dengan Big Mom. Perlindungan
Big Mom terhadap Fishman Island pun terjadi karena Fishman Island harus
membayar upeti berupa permen. Cara kerja Big Mom ini menurut saya cukup
praktis, selama kedua pihak saling menguntungkan tidak terlalu masalah. Jika satu
pihak harus kehilangan atau dirugikan maka pihak yang lain pun harus mengalami kehilangan atau kerugian. Masalah adil
atau tidaknya itu relatif.
Lalu
apa yang terjadi bila masyarakat Totto Land memilih pergi? Saya memikirkan dua
hal mengenai ini. Pertama, mereka bisa pergi tanpa syarat apapun. Kedua, mereka
pergi dengan syarat. Misalnya begini, jika ada masyarakat yang memilih pergi
maka mereka harus menyerahkan setengah masa hidupnya untuk Big Mom. Cukup menyeramkan
bukan? Mungkin itulah alasan kenapa masyarakat tampak sukarela menyerahkan
upeti berupa masa hidup mereka. Atau mungkin mereka yang berniat pergi harus
mengikuti permainan dart roulette seperti halnya Jinbe. Kenyataan bahwa Lola lari
untuk mencari pria idamannya sendiri bisa jadi alasan kuat bahwa memang tidak
mudah untuk pergi dari Totto Land. Bahkan Jinbe pun mengurungkan niatnya
memutus ikatan dengan Big Mom.
Devil
Fruit (DF) Big Mom pun akhirnya dikonfirmasi. Bukan Life Fruit seperti banyak
diperbincangkan melainkan Soul Fruit (Soru Soru no Mi = Buah Jiwa). Buah ini memang
memiliki kekuatan yang mengerikan. Kualitas DF Big Mom inipun berdampak pada pula
kuantitasnya. Maksudnya, Big Mom bisa membentuk pasukan sebanyak-sebanyaknya
dengan jiwa orang-orang yang telah ia renggut. Apalagi jika Big Mom bisa
menyuntikkan kekuatan tertentu sehingga pasukan tersebut memiliki daya tempur
yang mumpuni. Karena repot juga bila semua benda (termasuk hewan dan tumbuhan)
yang diberi jiwa oleh Big Mom memiliki kemampuan bertarung seperti Randolph misalnya.
Bayangan hitam misterius yang muncul di chapter 830 untuk mengurusi mayat Moscato
pun telah diketahui. Mereka adalah "inkarnasi" yang merupakan jiwa Big Mom sendiri
dan bertugas untuk mengumpulkan serta memberdayakan semua "homies" (jiwa yang telah
direnggut Big Mom).
Tentang
kloning karakter yang semenjak mendarat di Whole Cake sudah mengganggu Luffy. Benar
bahwa itu adalah kekuatan Brulee tapi bukan karena dia telah memakan DF Kaca
Kaca no Mi, wkwkwk, melainkan Mira Mira
no Mi. Dari yang bisa kita lihat, kekuatan Brulee adalah mampu membuat dirinya sendiri menjadi duplikat orang lain dengan menjadi versi mirror
dari orang tersebut (terjadi pada Luffy, chapter 831). Selain membuat duplikat
versi mirror dari dirinya sendiri, Brulee juga tampak bisa melakukan hal tersebut
pada objek lainnya. Kemampuannya mungkin hampir mirip dengan Mane
Mane no Mi dimana ia tinggal menyentuh sebuah objek (atau mungkin lebih
sederhana, cukup dengan melihatnya saja). Selanjutnya, Brulee merefeleksikan
objek tersebut pada objek lainnya. Pada chapter 834, kita bisa melihat tiruan
Nami, Sanji, Chopper, Carrot dan Purin yang sesungguhnya hanyalah hewan liar
yang ada di hutan tersebut.
Berbicara
mengenai cermin, hal yang paling mudah untuk menghancurkannya adalah
memecahkannya atau setidaknya membuat cermin itu retak. Namun pada kasus
Brulee, memecahkan cermin tersebut tidak semudah kita memecahkan cermin biasa. Bahkan
Carrot harus terjebak didalam cermin Brulee. Chopper, entah ia berada dimana
dia sekarang. Kemampuan Brulee ini cukup merepotkan. Dan akan lebih merepotkan
lagi bila Brulee membuat tiruan Luffy cs yang harus bertarung melawan Luffy cs yang
asli. Ini cukup efektif menahan mereka untuk berlama-lama berada di Seducing
Woods. Jawaban saya cukup mudah mengenai ini, Luffy cs yang asli hanya harus
lebih kuat dibanding saat mereka bertemu pertama kali dengan tiruannya. Tapi tunggu, bukankah itu Naruto?
Si
kepala besar yang kita kira adalah raksasa yang terkubur memang sudah
diprediksikan akan menjadi petunjuk bagi Luffy. Dan yang mengejutkan dari itu adalah
dia suami Big Mom (atau lebih tepatnya mantan). Lebih mengejutkan lagi dia
adalah ayah dari Charlotte Chiffon (ya,
kalau dilihat-lihat karakter mereka mirip sih!) dan Lola. Tunggu, Lola? Lola
yang itu? Ya, sepertinya memang benar
bahwa Lola yang kita temui di Thriller Bark adalah anak Big Mom. Setidaknya chapter
ini semakin mengkonfrimasi hal ini. Lola sendiri menyebut bahwa ibunya adalah
bajak laut hebat di New World. Lalu mengapa nama Lola tidak seperti nama
makanan? Ya, mungkin asal nama Lola adalah Lolli/Lollipop. Haha. Bagian menariknya
adalah jika Lola benar-benar anak Big Mom dan kenyataan bahwa Luffy cs telah
menolong Lola serta Nami yang membawa Vivre Card yang tertuju pada Big Mom,
mungkinkah dari sini ceritanya akan berubah? Lola sendiri berpesan jika Nami
dkk mengalami masalah, mereka tinggal menemui ibunya dan bilang kalau dia
baik-baik saja. Singkatnya, mereka tinggal meminta bantuan pada Big Mom. Dan bukankah
saat ini mereka sedang berada dalam masalah? Lalu apakah Vivre Card ini akan
menjadi jalan yang memudahkan Luffy dkk pada misi kali ini? Bisa jadi demikian.
Dan bila pada akhirnya, Big Mom berbalik haluan dengan membantu Luffy sebagai
ucapan terima kasih karena pernah menyelematkan anaknya. Spekulasi liarnya, Big
Mom dan Luffy bersekutu. Selanjutnya mereka melawan Germa 66 untuk
menyelamatkan Sanji. Kenapa seperti terlihat begitu mudah ya? Yup, pada
dasarnya apapun bisa terjadi. Tapi menurut saya, hal itu tidaklah mudah seperti
yang dibayangkan.
Alasan
kenapa Big Mom ingin menjalani pernikahan politik dengan keluarga Vinsmoke adalah
karena teknologinya. Hal ini tentu sangat menguntungkan buat Big Mom dari segi
kekuatan. Rasanya sulit untuk melepas kekuatan sebesar ini hanya untuk
mengucapkan terima kasih. Lola pergi tanpa persetujuan Big Mom (baca: kabur). Ini
yang jadi pertanyaan saya, apakah Big Mom akan memaafkan anaknya yang kabur
begitu saja? Bukankah perintah Big Mom itu mutlak. Memang, Purin pernah berkata
karena ia anaknya maka ia akan baik-baik saja. Tapi lihat yang terjadi dengan
Moscato. Dia dibunuh tanpa ampun bahkan tidak ada penyesalan sama sekali
setelahnya. Kenyataan bahwa ayah Lola juga dicampakkan semakin menegaskan bahwa
sepertinya Big Mom tidak terlalu mempedulikan hal itu. Dengan kata lain, jika
ada sesuatu yang tidak menguntungkan buat Big Mom atau menentang kehendaknya maka
ia akan membuangnya. Tapi disisi lain, seperti yang saya bilang diatas bahwa
Big Mom menganut paham simbiosis mutualisme. Karena Luffy telah menolong Lola
setidaknya Big Mom akan membalasnya. Toh dia adalah anaknya. Apalagi bila Big
Mom sangat menyayangi Lola. Kecuali bila Big Mom sudah tidak menganggap Lola
sebagai anaknya lagi karena dianggap tidak berbakti pada orang tua. Wkwk. Disitu
menurut saya permasalahannya kenapa Vivre Card tersebut tidak cukup untuk memudahkan
misi Luffy dkk kali ini.
...dan ya, semua nampak semakin rumit tapi kepingan puzzle-nya
mulai tersusun sedikit demi sedikit. Setidaknya, ada empat afiliasi besar yang
terlibat disini. Big Mom, Germa 66, Luffy serta Capone. Keempat pihak ini
mempunyai tujuan dan motifnya sendiri-sendiri. Kita lihat saja nanti. Siapa akan
melawan siapa? Siapa yang akan mengkhianati siapa?
0 comments
Post a Comment