Friday, June 17, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 829: The Yonkou, Charlotte Linlin the Pirate


Sempat mengambil jatah break satu minggu, chapter terbaru One Piece akhirnya hadir di bulan ramadhan untuk pertama kali. Mengingat perilisan One Piece Film: Gold yang semakin dekat, Weekly Shonen Jump Issue 29 memberi jatah Lead Cover bagi One Piece sekaligus media promosi untuk film ke-13 One Piece yang akan rilis 23 Juli nanti. Tak ada Cover Story ‘Manusia 500 Juta Berry’, berganti dengan Color Spread special One Piece Film: Gold yang membawa seluruh kru SHP bersama awak Gran Tesoro pimpinan Gildo Tesoro, bersama empat anak buahnya, Carina, Dice, Baccarat dan Mr. Tanaka, sebagai villain utama yang harus dihadapi pada movie kali ini. Ada juga Sabo (Revolution Army) dan Rob Lucci (CP0) yang turut meramaikan OPF: Gold sebagai cameo.
Meski ditinggal Pekoms sebagai pemandu, sepertinya perjalanan Luffy dkk menuju Whole Cake Island (WCI) akan lebih mudah berkat instruksi peta Pudding. Peta yang mungkin terlihat aneh bagi Luffy namun sesungguhnya memiliki petunjuk yang cukup sederhana. Angka 1, 2 & 3 pada peta menunjukkan masing-masing arah jarum Trilog Pose yang dipakai. Perintahnya cukup jelas, kapal mereka hanya tinggal mengikuti arah yang ditunjukkan peta tanpa perlu berhenti terlebih dulu di pulau yang dituju. Hal yang sangat disayangkan oleh Carrot dan Chopper karena mereka tidak bisa menikmati makanan manis setelah cokelat. Jika Luffy dkk benar-benar mengikuti petunjuk ini dengan benar, Thousand Sunny hampir dipastikan melenggang mulus menuju WCI yang memiliki tingkat keamanan cukup ketat tanpa diketahui musuh. Tinggal tunggu apa yang menanti mereka di WCI. Bertemu Purin kembali? Mungkin kita akan mengetahui apakah Purin benar-benar berbohong atau tidak ketika sampai disana.
Luffy memang tidak bisa apa-apa tanpa temannya. Bahkan ia begitu payah dalam mengemudi kapal. Dan ia mau memasak lagi! Ok, sudah cukup Luffy jangan buat kami mati! Hal yang secara spontan dicegah Nami. Ya, tentunya kejadian mereka benar-benar kelaparan di perjalanan sebelumnya tak ingin terulangi lagi. Untuk urusan mengemudi kapal, navigasi atau memasak, Luffy memang bukan ahlinya. Tapi jika monster laut datang menghadang, Luffy sudah sigap menghadapinya. Pedro, Brook bahkan Carrot pun tak ketinggalan bersiaga. Pedro sepertinya hafal benar wilayah ini. Diakui sendiri, Pedro pernah kesini sebelumnya. Sontak ini menjadi tanda tanya mengenai apa yang telah dilakukan Pedro. Pada chapter 827, seseorang tampak mengenali Pedro yang semakin menegaskan misteri mengenai sosok Pedro itu sendiri. Siapakah dia sebenarnya? Apakah ada rahasia besar yang menyelimutinya? Apa gerangan alasan Pedro pernah ke Totland? Simpan dulu pertanyaan tersebut karena masih belum ada jawaban disini. Sisi positif dari ini adalah jika Pedro memang sudah hafal wilayah Totland, maka Pedro bisa jadi pemandu baru menggantikan Pekoms. Selain peta Pudding tentunya.
Sementara Luffy baru memulai perjalanan menuju WCI pasca bertolak dari Cacao Island, di WCI sendiri tengah terjadi kekacauan yang disebabkan ulah sang ratu, Big Mom. Penyakit Mama tengah kambuh. Mungkin Mama sedang PMS makanya ngamuk-ngamuk. LOL. Detail penyakitnya masih belum diketahui, Tamago menyebut ada kelainan dengan nafsu/pola makan Big Mom. Tapi permasalahannya lebih dari itu, karena efek penyakit ini benar-benar membuat kacau. Meskipun lumrah terjadi, tapi masalah ini benar-benar gawat dan tak ada satupun yang sanggup menghentikannya. Big Mom mengamuk tak karuan, menggila, brutal pula. Obatnya hanya satu, memakan apa yang ingin ia makan saat itu. Keinginan makannya harus segera terpenuhi dan tak bisa diganti dengan apapun. Jika tidak, Big Mom tak akan berhenti mengamuk, meracau, tak terkendali, menghancurkan sampai membunuh, bahkan tak peduli jika itu anaknya sendiri. Sepintas, ini terlihat seperti kelakuan anak kecil yang merengek minta sesuatu pada ibunya dan mengamuk saat keingingannya belum dipenuhi. Seperti ibu hamil yang tengah ngidam, yang keukeuh ingin makan sesuatu yang ingin dimakan. Tanpa bisa diganti dengan apapun. Hanya saja, versi Big Mom lebih ekstrim.
Judul chapter kali ini dengan sangat jelas memasang nama Yonkou berjuluk Big Mom, Charlotte Linlin. Bisa dikatakan bahwa chapter kali ini adalah perkenalan kita pada sosok Big Mom secara langsung. Kotak perkenalan pun sudah ada untuk Big Mom. Perkenalan biasanya menimbulkan kesan pertama yang kadang menjadi tolak ukur penilaian kita pada pribadi seseorang. Kesan ini biasanya tumbuh lama dalam benak sampai akhirnya kita benar-benar mengenalnya. Tak jarang pula, kesan pertama kita sejalan dengan pribadi seseorang yang bahkan ketika kita sudah mengenalnya lebih jauh. Banyak orang yang berpendapat, bahwa sebagai Yonkou, karakter Big Mom masih kurang memiliki greget dibandingkan Kaido. Jika mau jujur, setiap chapter yang memuat karakter Big Mom sebenarnya bukanlah perkenalan resmi, hanya gambaran sekilas dari beberapa sudut pandang saja. Tidak mengukur seberapa besar karakter asli yang sesungguhnya. Dan seperti yang kita tahu, Oda tahu betul bagaimana cara memperkenalkan karakter sekelas Yonkou. Seperti halnya Kaido, Big Mom pun memperoleh perlakuan yang sama ketika namanya benar-benar diperkenalkan secara resmi. Dan kesan pertama yang muncul, jelas, menyeramkan. Big Mom memang pantas mendapat predikat Yonkou.
Sejak WCI mulai diperlihatkan, kita banyak menemui makhluk-makhluk unik penuh fantasi yang hidup di pulau tersebut. Benda-benda mati bisa bernyanyi dan berbicara. Bila ada keanehan dalam dunia One Piece seperti ini, sebenarnya cukup mudah untuk diprediksikan. Yap! Itu adalah efek buah iblis. Nah yang menjadi pembahasan semenjak benda-benda hidup itu muncul adalah buah apa itu dan siapa pemiliknya? Dari sini, mungkin kita sedikit berteori. Ada panel yang memperlihatkan Big Mom membunuh anaknya sendiri dengan cara yang unik sekaligus ekstrim. Big Mom tidak melakukan mutilasi ataupun pembunuhan sadis lainnya, bahkan Big Mom tidak menyentuh bagian fisik korban secara langsung. Yang ada, Big Mom merenggut nyawa dengan mengambil sisa usia korban. Jika ini buah iblis maka dipastikan ini adalah salah satu buah iblis terkuat yang pernah ada. Sekilas, cara kerjanya mirip dengan kemampuan Gecko Moria mengambil bayangan seseorang. Usia korban pun tampak memilki wujud dan bentuk. Seperti yang dilakukan Moria pada bayangannya, kemungkinan, Big Mom pun tidak hanya menjadikan usia orang yang direnggutnya untuk konsumsi pribadinya, melainkan bisa diberikan pula buat orang lain atau bahkan benda mati. Jika demikian adanya, maka bisa diprediksikan bahwa makhluk-makhluk fantasi itu tadinya adalah manusia yang telah diambil jatah hidupnya oleh Big Mom. Kemampuan merenggut nyawa ini terasa begitu mengerikan seakan Big Mom menjelma menjadi seorang Shinigami. Meski begitu, dari apa yang tersirat, seolah ada syarat yang harus dipenuhi agar jatah hidup korban benar-benar bisa diambil oleh Big Mom. Si korban harus benar-benar takut, jika tidak, mungkin kemampuan Big Mom yang menakutkan ini tidak akan bekerja.
Secara umum, chapter ini masih relatif biasa. Selain kita mengetahui sosok Big Mom lebih jauh, tidak ada hal lain yang bisa dibilang spesial. Kemunculan Jinbe pun tidak terlalu mengejutkan juga. Namun dari sini kita tahu bahwa meskipun Jinbe sangat loyal kepada Big Mom, Jinbe tampak sangat serius ingin melepas ikatannya dengan Big Mom. Entah apa yang akan terjadi ke depan, karena Big Mom seolah tak terima bila Jinbe keluar dari krunya. Anak buah yang loyal seperti itu memang sayang jika harus dilepas begitu saja. Apakah poneglyph dan Croquembouche bisa jadi pelicin yang memuluskan langkah Jinbe keluar dari aliansinya dengan Big Mom? Kita lihat saja nanti.

0 comments