Bukan.
Itu bukanlah angka tiga yang ditunjukan untuk Sanji (walaupun boleh juga dianggap seperti itu). Officially, itu adalah gambar alis. Lebih tepatnya alis Ryo-San, main character manga Kochikame yang
tamat pada issue 42 WSJ kali ini. Dan cover OP ini adalah tribute dari Oda sebagai
penghormatan kepada Osamu Akimoto-Sensei yang telah serialisasi selama 40 tahun
tanpa hiatus sekalipun. Cover Tribute seperti ini bukan pertama kalinya, karena
pada chapter 766, Oda juga sempat membuat tribute kepada Masashi Kishimoto yang
telah menyelesaikan serial populernya, Naruto, pada tahun 2014 lalu. Btw, saya
baru “ngeh” setelah melihat cover OP kali ini, kenapa saat Bleach tamat, tidak ada Cover Tribute dari Oda ya?
Keluarga
Vinsmoke akhirnya berkumpul dalam satu meja. Acara makan bersama tampak seperti
acara makan bersama keluarga pada umumnya. Agenda menyantap makanan selalu diselingi
obrolan-obrolan ringan seputar apa yang terjadi sebelumnya. Tidak ada yang
istimewa disana. Sanji tampak biasa dan tak canggung makan bersama
saudara-saudaranya. Tak ada rasa takut ataupun segan pada mereka. Bahkan dengan
tegas Sanji menolak dan mengecam sikap Niji yang dianggapnya sudah sangat keterlaluan.
Ini tak seperti yang tampak sebelumnya, dimana Sanji terlihat menggigil
mendengar kedatangan Ichiji dan Niji. Logo Germa 66 terpampang jelas, berbentuk
burung Garuda yang merujuk pada julukan pemimpinnya, Vinsmoke Judge ‘Garuda’.
Logo tersebut juga mengingatkan kita pada logo organisasi jahat Dai-Shocker di serial
Kamen Rider. Mengingat Germa 66 dalam versi WE Times juga merupakan organisasi
jahat, apakah Oda terinspirasi dari seri Kamen Rider tentang ini? Atau justru logo tersebut lebih dekat dengan simbol NAZI?
Acara
makan bersama keluarga Vinsmoke pada akhirnya menjadi potret klasik tentang
sistem kasta yang umum kita dengar. Keluarga bangsawan dianggap
menganggap dirinya kaum paling tinggi dalam struktur sosial masyarakat. Bahkan
istilah warna darahnya pun dibedakan dari masyarakat biasa. Stratifikasi sosial
yang diwujudkan dalam sistem kasta sendiri sangat merugikan mereka, kaum yang
lemah. Sifatnya sangat mengikat dan absolut, ujung-ujungnya mengarah pada hak
feodalisme. Kaum yang kedudukannya tinggi selalu benar dan membenarkan apa yang
dilakukannya, terlepas dari hal itu benar atau salah. Sebaliknya, kaum yang
dipandang rendah tak lebih dari sekedar bulan-bulanan kesombongan mereka. Niji
dengan sangat eksplisit menunjukkan perangai stratifikasi sosial tersebut.
Sebenarnya tidak aneh, toh semenjak diperkenalkan keluarga Vinsmoke memang
memiliki prinsip seperti itu. Sebuah prinsip yang bertolak belakang dengan
idealisme yang dianut Sanji. Dengan tegas, Sanji menunjukkan bagaimana prinsip,
sikap “LAKI” dan jalan pria yang dipilihnya, dan memprotes keras cara pandang
seluruh anggota keluarga Vinsmoke yang seperti itu.
Saya
selalu berpikir bahwa hal yang paling menyakitkan di dunia ini adalah bukan
ketika kita disakiti, bukan ketika kita menangis, kecewa atau terluka. Hal yang
paling menyakitkan adalah ketika kita tidak bisa berbuat apa-apa. Sanji
mengalami hal ini dan saya yakin ia tersakiti karenanya. Bagaimanapun, ia tak
bisa melakukan apa-apa untuk berontak. Situasinya menjadi lebih pelik ketika
ayahnya menunjukkan foto Zeff, orang tua yang telah menyelamatkan hidupnya
selama ini. Bisa dibilang, ini merupakan senjata yang ampuh untuk semakin menekan
dan mengintimidasi Sanji. Seperti perkataan Pekoms pada chapter 815 bahwa
penolakan hanya akan berujung pada hadiah kepala salah satu kru SHP, seseorang
dari restoran Baratie atau seseorang dari kerajaan Kamabakka. Jika pada chapter
815 tersebut apa yang dikatakan Pekoms lebih terlihat seperti sebuah ancaman
verbal semata, tapi disini kita tahu bahwa ancaman tersebut lebih dari itu. Bukan
sekedar bualan untuk menakut-nakuti saja, melainkan ultimatum yang dapat dengan
mudahnya diwujudkan menjadi sebuah fakta yang nyata.
Diluar
sana, berkembang teori yang menyatakan bahwa keluarga Vinsmoke dan Germa 66-nya
adalah cyborg. Teori tersebut cukup beralasan bila kita melihat reparasi wajah
Yonji setelah dihajar Sanji (chapter 833), atau pukulan Sanji kecil yang tak
berefek pada Ichiji kecil (di chapter yang sama). Saya sendiri masih ragu dan
belum yakin untuk menyatakan bahwa keluarga Vinsmoke dan tentara Germa 66 adalah
cyborg. Terlepas dari hal itu, chapter ini memberi kita sedikit keterangan
bahwa tentara Germa 66 merupakan pasukan yang disiapkan dan dirancang khusus untuk
kepentingan keluarga Vinsmoke dan tujuan organisasi Germa 66 yakni menguasai
North Blue. Sebagai organisasi yang terkenal dengan kemajuan teknologinya, sangat
memungkinkan Germa 66 melakukan ini. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana
mereka membuat tentara seperti itu? Apakah metodenya sama seperti Pacifista? Ataukah
metode yang dipakai justru menggunakan teknik kloning? Atau mereka adalah manusia-manusia
yang secara sukarela atau tidak (atau bahkan mungkin mereka adalah orang-orang
yang sudah mati) yang kemudian diprogram untuk menjadi tentara Germa 66?
Bila
dilihat sekilas, karakteristik tentara Germa 66 terlihat mirip satu sama lain, tapi
dari segi fisik satu dengan yang lainnya tampak berbeda. Yonji juga tampak
menyebut beberapa tipe yang masih belum diketahui detailnya. Melihat laboratorium
Germa 66 yang diisi dengan manusia-manusia dalam tabung sedikit banyak
mengingatkan saya akan organisasi HYDRA dengan proyek The Winter Soldier-nya di
kisah Captain America. Winter Soldier sendiri merupakan mesin pembunuh yang
dibuat Hydra dalam rangka membantu serta menyelesaikan misi-misi yang telah
dirancang Hydra. Bucky Barnes adalah salah satu contoh objek dari proyek ini. Mereka
dirancang untuk menuruti semua perintah Hydra setelah sebelumnya ditanamkan
sugesti tertentu. Kita boleh menyebut itu sebagai echo hypnosis. Dalam kasus
Germa 66, hanya dengan mendengar kata “Wall”, salah satu dari mereka secara sukarela
menjadi tameng Ichiji (chapter 828) dan Jajji (chapter 833), seolah mereka
sudah terprogram untuk melakukan hal tersebut.
Apapun
itu kita memang harus menunggu kebenarannya pada chapter-chapter mendatang. Kebenaran
dibalik organisasi Germa 66 dan keluarga Vinsmoke itu sendiri. Reiju masih saja
menyiratkan aura misterius dibalik setiap kata dan gerak-geriknya. Apakah ada
motif tersendiri dibalik setiap senyumannya? Tak ada yang tahu. Ya, pada
dasarnya setiap wanita memang misterius. Kadang kita tak bisa mengerti apa maksud
yang tersirat dalam setiap geraknya. Di sisi lain, rasanya iba melihat Cosette
harus bernasib buruk seperti itu. Padahal ia baru saja muncul. Lalu, adakah sesuatu
yang akan dilakukan Sanji ketika tuduhan mengarah pada Niji? Kita lihat saja
nanti.