Saturday, August 20, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 836: The Vivre Card Lola Gave


Cover Story kali ini menjadi milik Aokiji aka Kuzan bersama Camel yang setia menemani. Kelihatannya mereka berdua tidak ketinggalan berita tentang kemenangan aliansi Luffy dan Law dari Doflamingo. Banyak hal yang menarik ketika berbicara mengenai sosok Kuzan. Terutama mengenai sepak terjangnya setelah keluar dari angkatan laut. Apa motif tersembunyi dibaliknya? Kenyataan bahwa ia bergabung dengan Blackbeard Pirates semakin menunjukkan gelagat tak biasa dari mantan Admiral ini. Seperti apa perannya kelak masih cukup misterius, tapi keberadaannnya akan cukup vital dimasa depan (IMO). Sekarang, yang dia lakukan hanya berjalan-jalan. Dan tunggu! Apakah dipojok kolom adalah Boa Hancock? Apa gerangan Hancock sampai muncul di surat kabar? Semoga bukan karena Hancock ketahuan memasang poster Luffy yang besar di kerajaannya. Haha. Cover Story selanjutnya? Entahlah. Lola? Sepertinya boleh juga dimunculkan.
Lola. Nama yang santer digunjingkan semenjak Arc WCI berlangsung dan semakin mencuat gaungnya akhir-akhir ini. Nama yang sudah tertinggal ratusan chapter tersebut ternyata berperan sangat vital berkat sepucuk kertas peninggalannya. Rasanya sudah tak dapat terbantahkan lagi bahwa Lola adalah anak Big Mom dari suami bernama Pound, si pria yang terkubur. Lola bersaudara dengan Chiffon, istri Capone. Meski Nami sempat ragu akan semua itu, tapi fakta sudah sangat jelas berbicara. Kertas pemberian Lola adalah Vivre Card milik Big Mom. Dari sini, sedikit arah mulai terlihat meski sudut gelapnya masih terasa.
Chapter kali ini bisa dibilang lebih pendek dari biasanya. Secara keseluruhan masih belum menyajikan informasi yang lebih mendalam. Memasang judul “The Vivre Card Lola Gave” pun tidak lantas memastikan secara gamblang ke arah mana Vivre Card Lola membawa nasib Luffy dkk. Meski begitu, dengan perlahan dan sendirinya, Vivre Card tersebut mulai menunjukkan sinyal keberpihakan bagi SHP. Vivre Card tersebut cukup menolong Nami dari kejaran Homies di Seducing Woods. Bahkan King Baum selaku penguasa Seducing Woods pun tak kuasa melakukannya. Aura Big Mom terpancar begitu kuat dari Vivre Card dan tak sanggup dilawan para Homies. Vivre Card memang mendeskripsikan keadaan dan keberadaan pemiliknya. Vivre Card sendiri dibuat dari sedikit bagian kuku seseorang untuk kemudian dibuat menjadi kertas. Alasan kenapa para Homies tidak bisa mendekati Vivre Card tersebut sepertinya disebabkan dalam Vivre Card Lola tertanam jiwa Mama. Para homies mungkin terlalu takut kepada Big Mom bahkan hanya dari bagian terkecilnya. Sehingga mereka tidak dapat mendekat apalagi melawan. Hal ini cukup menguntungkan bagi Nami. Setidaknya hal ini bisa menghemat tenaga dan waktu untuk hal yang tidak perlu. Tinggal bagaimana Nami memanfaatkan Vivre Card tersebut untuk keuntungan SHP kelak. Ingat tujuan mereka datang ke WCI untuk apa! Tapi apakah Brulee akan diam saja melihat hal ini? Tidak maukah ia menghadang Nami? Atau ia tidak bisa melakukannya?
Jati diri Charlotte Cracker mulai terungkap. Dia adalah salah satu dari “Tiga Komandan Manis” dengan bounty sebesar 860.000.000 berry. Posisinya dalam struktur organisasi Yonkou mengingatkan kita pada sosok Jack yang merupakan salah satu dari “Tiga Bencana” Kaido. Ini berarti posisi Cracker di bajak laut Big Mom setara dengan Jack di Bajak laut Hundred Beast Kaido. Indikasi ini sudah cukup menjelaskan bahwa Cracker adalah orang kepercayaan Big Mom. Diutusnya Cracker untuk menghentikan Luffy yang mungkin tak bisa dilakukan Brulee adalah buktinya. Besar kekuatannya tak perlu dipertanyakan, bounty kedua terbesar sejauh ini (setelah Jack) sudah cukup mengejawantahkannya. Bahkan auranya (yang disangsikan Luffy sebagai Haki) sudah cukup untuk membuat para Homies ketakutan dan tak berdaya. Dan sekarang ia berhadapan dengan Luffy. Pertarungan sepertinya tak akan terindahkan lagi, tapi saya berpikir bahwa ini hanya terjadi untuk sementara waktu. Lalu seperti apa kekuatan Cracker?
Berbicara tentang kemampuan Cracker, saya masih belum yakin tentang ini. Melihat kemampuannya yang bisa menduplikasi lengan dan kakinya, apakah ini berarti dia mampu menduplikasi objek juga? Sepertinya tidak. Saya pikir Cracker hanya bisa menggandakan tangan dan kakinya saja. Lalu apakah kemampuannya seperti Robin? Saya tidak yakin tentang ini. Pada dasarnya, kemampuan DF tergantung pada kreatifitas pemakainya. Tangan dan kaki yang diciptakan Robin adalah hasil kreasi DF miliknya. Dengan kata lain, tangan dan kaki yang diciptakan Robin bukanlah tangan dan kaki yang sebenarnya. Itu adalah wujud interpretasi dari kekuatan Hana Hana no Mi (bunga) miliknya. Berbeda dengan Cracker, tangan dan kaki yang digandakan dari sentuhannya adalah asli. Julukan Cracker sendiri adalah Seribu Lengan. Seribu lengan memang mudah kita dekatkan dengan hewan berkaki seribu. Apakah ini berarti Cracker adalah pemakan DF Zoan hewan berkaki seribu? Entahlah, ini terlalu menggelikan buat saya. Haha. Mencoba membuat cocokologi Cracker dengan mahkluk mitologi yang mempunyai banyak lengan (Hekantonkheires: raksasa bertangan seratus dalam mitologi Yunani) atau semacamnya tidak juga membuat saya yakin walaupun ini yang paling mendekati. 
Atau mungkin seperti ini. Penggandaan tangan Cracker memiliki konsep seperti proses membelah diri. Cracker adalah biskuit. Biskuit ketika kita belah maka akan menjadi dua. Dibelah lagi maka akan menjadi tiga. Begitu seterusnya sampai bagian terkecil. Cracker menggandakan tangan adalah dengan cara mengetuknya tangannya sekali. Kemudian tangannya menjadi dua. Ketuk sekali lagi menjadi tiga. Begitu seterusnya. Apakah hal ini berhubungan? Entahlah, yang pasti ini terkesan memaksa sekali. Haha. Ya, memang sulit menerka kemampuan karakter kuat seperti Cracker hanya dengan melihat 1-2 panel saja. Ini seperti menebak kemampuan terbang Doflamingo sebelum kita tahu tentang DF miliknya yaitu Ito Ito no Mi. Itu pula harus ditambah konfirmasi Law tentang bagaimana cara Doffy dapat terbang. Ya, saat ini masih sulit menebak kemampuan Cracker, tapi jika ia pemakan DF, dugaan saya adalah DF tipe paramecia. Entah kenapa saya berpikir seperti itu.
Dunia cermin milik Brulee memang efektif untuk menahan tim penyelamat Sanji. Tapi bila dilihat lagi, dunia cermin tersebut tidak cukup efektif untuk menghancurkan musuh. Carrot dan Chopper yang terjebak dalam cermin Brulee tampak baik-baik saja walaupun cerminnya sudah pecah. Spekulasi sederhanya adalah cermin Brulee memiliki dimensi lain yang persis sama dengan dunia nyata. Dengan catatan bahwa dunia cermin tersebut adalah versi mirror dari dunia nyata. Sehingga, selama masih ada cermin didunia nyata dan dunia nyata baik-baik saja, mereka yang berada dalam dunia cermin pun akan baik-baik saja. Konsepnya mungkin mirip seperti dunia cermin dalam salah satu film Doraemon yang bertajuk “Nobita and the Platoon of Iron Men”. Chopper tampak menyadari sesuatu tentang dunia cermin ini. Apakah ia sudah tahu jalan keluar? Bila diingat kembali, semenjak mendarat di WCI, Chopper tampak lebih sigap, waspada dan teliti dari biasanya. Ini tak seperti Chopper anggota "Trio Penakut" bersama Nami dan Usopp. Ya, apapun itu, ini sebuah kemajuan pada diri Chopper.
Kekhawatiran saya terhadap para suami Big Mom mulai terjawab. Dan seperti yang saya perkirakan, mereka semua telah dibuang oleh Big Mom. Cracker sebagai salah satu anak Big Mom mengamininya disini. Menurut Cracker, ke-43 suami Big Mom tak lebih dari sekedar orang luar yang bahkan tak mempunyai ikatan darah sama sekali. Hal yang sejatinya cukup bertentangan dan kontradiktif dengan impian Big Mom yang ingin membuat sebuah keluarga dari seluruh ras di seluruh dunia diamana mereka bisa duduk sejajar dalam satu meja. Lalu apa arti keluarga baginya? Apa arti suami buat Big Mom jika hanya dimanfaatkan kemudian dibuang begitu saja? Sedari awal kita tahu bahwa Big Mom melakukan poliandry tingkat dewa, saya berpikir bahwa Big Mom menganut Absolute Feminisme yang kuat. Dan ini bukan masalah tentang emansipasi atau kesetaraan gender lagi. Ini sudah berarti bahwa Big Mom lah yang menguasai segalanya. Dia berdiri di puncak tertinggi sebagai satu simbol kekuasaan yang absolut diatas segalanya. Mungkin ini berhubungan dengan masa lalu Big Mom yang juga berimbas pada “kegilaan” sifat Big Mom. (Catatan: Mengenai ini ada sedikit imajinasi liar yang iseng banget saya tulis di extras. Jika berkenan, boleh koq dibaca. Tidak juga, tidak apa-apa. Hehe).
Lalu, genderang perang telah ditabuh. Luffy sudah sangat serius akan melawan Cracker. Semantara Vivre Card yang dipegang Nami berpotensi menjadi kartu truf yang menolong perjalanan mereka. Kartu truf kedua pun muncul pada diri pria yang terbuang. Benang kusut pun mulai tersambung satu sama lain. Masih belum terurai sempurna namun tak menutup kemungkinan itu akan segera terhubung. Cepat atau lambat. Kita lihat saja nanti.

Extras:
Sebuah dogeng dari antah berantah...
Alkisah, disuatu tempat dan masa, hiduplah seorang perempuan muda sederhana lagi baik hatinya. Dia hidup sendiri di gubuk kecilnya yang jauh dari pemukiman. Kondisi fisiknya yang berbeda membuatnya terkucil dari tempat ia tinggal. Semua yang hidup di tempat tersebut sangat membencinya, dan berharap dia enyah dari kehidupan mereka. Keberadaannya dianggap sebagai kutukan yang akan menghancurkan kedamaian tempat tersebut. Dicaci, dimaki, diludahi, dipukul, ditendang, sudah menjadi makanannya sehari-hari. Namun, hal itu tidak pernah ia anggap sebagai penderitaan. Justru sebaliknya, semua itu ia anggap sebagai ganti kebaikan yang kelak akan ia dapatkan dimasa depan. Kesabaran, ketulusan dan kebaikan hatinya tidak pernah patah sedikitpun oleh perbuatan jahat mereka.
Waktu demi waktu berlalu, ada satu hal yang mengganjal dalam hati perempuan tersebut. Jauh dari dalam lubuk hatinya, ia menginginkan seorang teman hidup yang bisa bahagia bersama-sama, saling melengkapi dan menerima dia apa adanya. Hingga pada suatu hari, ia bertemu seorang pria yang begitu ramah padanya. Tak ada sedikitpun rasa curiga pada pria tersebut. Betapa bahagia hati perempuan itu karena untuk pertama kalinya ada orang yang mau berbicara dengannya. Karena sejauh yang ia ingat, orang-orang hanya membencinya dan tak mau berbicara padanya. Bahkan para pria adalah makhluk yang paling sering berbuat kasar padanya. Kehadiran pria tersebut teramat berarti bagi kehidupannya. Hatinya yang kosong perlahan-lahan mulai terisi. Sekian waktu ia habiskan bersama dengan pria tersebut. Hatinya berbunga. Ia tersenyum dan berharap mimpinya akan segera terwujud dengan pria tersebut. Hidup bahagia bersama-sama.
Hingga pada suatu malam, sang pria mengajaknya berjalan-jalan. Di suatu tempat mereka berhenti. Si perempuan sedikit heran karena tak biasanya tempat tersebut sepi. Tapi ia tak peduli karena genggaman tangan si pria adalah anugerah terindah baginya. Suasana terasa begitu hening, ingin sekali ia mengucapkan terima kasih sekaligus mengungkapkan perasaan bahagia karena bersamanya. Namun sebelum kata tersebut terucap, si pria melepaskan genggamannya. Sedetik kemudian, ia berteriak dengan lantang, “Sekarang!” Tanpa pernah diduga, orang-orang bermunculan dari setiap sudut yang gelap dengan membawa pemukul dan senjata tajam. Beberapa diantaranya tampak membawa kobaran api.
Dalam keterkejutan, perempuan tersebut dihantam amarah manusia. Sekejap, sekujur tubuhnya sudah dipenuhi luka lebam dan sayatan. Ia tak berdaya. Sejenak ia menatap mata si pria dan tercengang karena matanya berbeda dengan yang selama ini ia lihat. Mata yang menyeramkan. Air mata mulai menetes dan semakin menjadi ketika si pria untuk kedua kalinya berteriak dengan lantang tepat didepannya. Si pria tertawa dalam kemenangan dan dengan tegas berkata bahwa dia adalah perempuan tak berguna yang harus dimusnahkan dari muka bumi. Sikap baiknya selama ini hanyalah omong kosong yang bahkan ia anggap dosa besar karena harus berbicara pada perempuan sepertinya. Sikap baiknya hanyalah kebohongan untuk menjerumuskan si perempuan pada rencana besar penduduk untuk menyingkirkan perempuan itu. Hatinya tersentak. Seakan tak percaya, orang yang selama ini ia percaya adalah pengkhianat yang membuangnya. Hatinya terluka begitu dalam. Disayat-sayat sampai bagian terkecil. Ia marah semarah-marahnya. Luka fisik yang sedari tadi ia terima dari siksaan orang-orang tak dirasakannya lagi. Luka hatinya jauh lebih sakit.
Di sisa kekuatan terakhirnya, ia mencoba menyelamatkan diri dan lari dari siksaan. Meskipun lemah, tubuh besarnya cukup menolong pelariannya dari kerumunan. Ia tak terkejar. Setelah berlari cukup jauh dan merasa dirinya aman, si perempuan berhenti. Rasa lelah dan sakit masih menggerogoti tubuhnya. Perasaannya bercampur aduk, yang tersisa adalah luka hati tak terobati. Amarah tak berujung. Luka dan amarah bersatu menjadi dendam membara yang melahap seluruh kebaikan hatinya. Tak ada lagi perempuan yang baik hatinya. Yang ada hanya seorang perempuan penuh amarah dan dendam. Ia bertekad dalam hatinya. Suatu saat ia aka menciptakan dunia dimana semua ras tunduk padanya. Tunduk dibawah kekuatannya. Tak ada diskriminasi dan benci karena perbedaan fisik. Karena ia akan merubah bentuk mereka seperti dirinya. Dan para pria, mereka hanyalah alat yang bisa dimanfaatkan sebelum akhirnya dibuang layaknya sampah tak berguna. Si perempuan sudah bertekad pada ambisinya itu. Kebaikan hati yang dulu berubah menjadi amarah dan dendam yang berujung kegilaan. Mimpi sederhana tentang bahagia bersama seseorang menjadi mimpi gila tentang sebuah keluarga yang menyimpan kegelapan. Dunia ideal yang hanya bisa ia ciptakan sendiri. Belakangan diketahui nama perempuan tersebut adalah Charlotte Lin Lin.
Sekian.
....
 Tunggu! Kenapa saya jadi berkhayal jauh ya???

0 comments