Friday, August 5, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 835: The Nation of Souls


One Piece mendapat Color Spread lagi (lagi?). Sejak chapter 832-835 One Piece sudah mendapat Color Spread sebanyak 3 kali. Artinya, dalam 4 chapter saja, sudah ada 3 Color Spread. Hal yang bisa dibilang istimewa untuk sebuah manga. Mungkin kita bisa sebut itu wajar, mengingat manga yang kita bicarakan adalah One Piece. Terlebih momentumnya pun tepat, One Piece tengah merilis movie terbarunya, One Piece Film Gold. Selain itu, periode ini pun menjadi peringatan sekaligus perayaan One Piece yang sudah berjalan 19 tahun. Mengenai Color Spread sendiri, saya tidak akan bicara banyak. Pada intinya, Color Spread akhir-akhir ini selalu memiliki tema makanan dan hewan (kali ini es serut, penguin dan beruang). Apakah ada clue tentang plot atau tidak berkaitan dengan Color Spread? Menurut saya, sangat jarang Color Spread memuat clue soal plot One Piece secara utuh, CMIIW. Ya, walaupun tema hewan tersebut seringkali menyiratkan pada karakter tertentu.
Chapter kali ini banyak mengkonfirmasi hal-hal yang selama ini mengganggu pikiran kita. Misteri yang menyelimuti Totto Land perlahan mulai terungkap. Sebelumnya, kita (lebih tepatnya saya) masih menduga-duga dan berspekulasi tentang keanehan yang terjadi selama arc WCI berlangsung. Benda-benda yang hidup dan bernyanyi, hutan perayu, kloning yang mengganggu Luffy, perlahan mulai menunjukkan titik terangnya. Perihal benda-benda yang hidup dan bernyanyi. Semenjak kekuatan Big Mom mulai diperlihatkan, kita sepakat bahwa dalang dari semua ini adalah Big Mom. Namun bagaimana detailnya masih belum dijelaskan secara pasti. Chapter ini mengkonfirmasi setiap spekulasi yang ada. Pada corat-coret chapter 829, saya sempat menulis begini, “Big Mom pun tidak hanya menjadikan usia orang yang direnggutnya untuk konsumsi pribadinya, melainkan bisa diberikan pula buat orang lain atau bahkan benda mati. Jika demikian adanya, maka bisa diprediksikan bahwa makhluk-makhluk fantasi itu adalah manusia yang telah diambil jatah hidupnya oleh Big Mom.” Dan kenyataannya memang demikian.
Chapter ini menegaskan hal tersebut dengan menunjukkan bahwa setiap masyarakat Totto Land wajib menyerahkan setiap jiwa yaitu masa hidupnya dalam satu bulan kepada Big Mom setiap enam bulan sekali. Dalam satu tahun berarti masyarakat Totto Land kehilangan dua bulan masa hidupnya. Ini semacam upeti atau pajak yang dipungut Big Mom untuk seluruh masyarakat Totto Land sebagai ganti tempat tinggal, keamanan dan perlindungan yang mereka dapat. Bolehkah ini disebut kegelapan dari negeri utopia ini? Jika boleh, Totto Land semakin menambah daftar panjang negeri yang tampak makmur dari luar tapi memiliki sisi gelap dari dalam. Melihat bahwa hidup masyarakat Totto Land tidak gratis seolah menunjukkan bahwa Big Mom seolah menganut paham simbiosis mutualisme. Hal ini juga terlihat ketika Jinbe hendak memutuskan ikatan dengan Big Mom. Perlindungan Big Mom terhadap Fishman Island pun terjadi karena Fishman Island harus membayar upeti berupa permen. Cara kerja Big Mom ini menurut saya cukup praktis, selama kedua pihak saling menguntungkan tidak terlalu masalah. Jika satu pihak harus kehilangan atau dirugikan maka pihak yang lain pun harus mengalami kehilangan atau kerugian. Masalah adil atau tidaknya itu relatif.
Lalu apa yang terjadi bila masyarakat Totto Land memilih pergi? Saya memikirkan dua hal mengenai ini. Pertama, mereka bisa pergi tanpa syarat apapun. Kedua, mereka pergi dengan syarat. Misalnya begini, jika ada masyarakat yang memilih pergi maka mereka harus menyerahkan setengah masa hidupnya untuk Big Mom. Cukup menyeramkan bukan? Mungkin itulah alasan kenapa masyarakat tampak sukarela menyerahkan upeti berupa masa hidup mereka. Atau mungkin mereka yang berniat pergi harus mengikuti permainan dart roulette seperti halnya Jinbe. Kenyataan bahwa Lola lari untuk mencari pria idamannya sendiri bisa jadi alasan kuat bahwa memang tidak mudah untuk pergi dari Totto Land. Bahkan Jinbe pun mengurungkan niatnya memutus ikatan dengan Big Mom.
Devil Fruit (DF) Big Mom pun akhirnya dikonfirmasi. Bukan Life Fruit seperti banyak diperbincangkan melainkan Soul Fruit (Soru Soru no Mi = Buah Jiwa). Buah ini memang memiliki kekuatan yang mengerikan. Kualitas DF Big Mom inipun berdampak pada pula kuantitasnya. Maksudnya, Big Mom bisa membentuk pasukan sebanyak-sebanyaknya dengan jiwa orang-orang yang telah ia renggut. Apalagi jika Big Mom bisa menyuntikkan kekuatan tertentu sehingga pasukan tersebut memiliki daya tempur yang mumpuni. Karena repot juga bila semua benda (termasuk hewan dan tumbuhan) yang diberi jiwa oleh Big Mom memiliki kemampuan bertarung seperti Randolph misalnya. Bayangan hitam misterius yang muncul di chapter 830 untuk mengurusi mayat Moscato pun telah diketahui. Mereka adalah "inkarnasi" yang merupakan jiwa Big Mom sendiri dan bertugas untuk mengumpulkan serta memberdayakan semua "homies" (jiwa yang telah direnggut Big Mom).  
Tentang kloning karakter yang semenjak mendarat di Whole Cake sudah mengganggu Luffy. Benar bahwa itu adalah kekuatan Brulee tapi bukan karena dia telah memakan DF Kaca Kaca no Mi, wkwkwk, melainkan Mira Mira no Mi. Dari yang bisa kita lihat, kekuatan Brulee adalah mampu membuat dirinya sendiri menjadi duplikat orang lain dengan menjadi versi mirror dari orang tersebut (terjadi pada Luffy, chapter 831). Selain membuat duplikat versi mirror dari dirinya sendiri, Brulee juga tampak bisa melakukan hal tersebut pada objek lainnya. Kemampuannya mungkin hampir mirip dengan Mane Mane no Mi dimana ia tinggal menyentuh sebuah objek (atau mungkin lebih sederhana, cukup dengan melihatnya saja). Selanjutnya, Brulee merefeleksikan objek tersebut pada objek lainnya. Pada chapter 834, kita bisa melihat tiruan Nami, Sanji, Chopper, Carrot dan Purin yang sesungguhnya hanyalah hewan liar yang ada di hutan tersebut.
Berbicara mengenai cermin, hal yang paling mudah untuk menghancurkannya adalah memecahkannya atau setidaknya membuat cermin itu retak. Namun pada kasus Brulee, memecahkan cermin tersebut tidak semudah kita memecahkan cermin biasa. Bahkan Carrot harus terjebak didalam cermin Brulee. Chopper, entah ia berada dimana dia sekarang. Kemampuan Brulee ini cukup merepotkan. Dan akan lebih merepotkan lagi bila Brulee membuat tiruan Luffy cs yang harus bertarung melawan Luffy cs yang asli. Ini cukup efektif menahan mereka untuk berlama-lama berada di Seducing Woods. Jawaban saya cukup mudah mengenai ini, Luffy cs yang asli hanya harus lebih kuat dibanding saat mereka bertemu pertama kali dengan tiruannya. Tapi tunggu, bukankah itu Naruto?
Si kepala besar yang kita kira adalah raksasa yang terkubur memang sudah diprediksikan akan menjadi petunjuk bagi Luffy. Dan yang mengejutkan dari itu adalah dia suami Big Mom (atau lebih tepatnya mantan). Lebih mengejutkan lagi dia adalah ayah dari Charlotte Chiffon (ya, kalau dilihat-lihat karakter mereka mirip sih!) dan Lola. Tunggu, Lola? Lola yang itu? Ya, sepertinya memang benar bahwa Lola yang kita temui di Thriller Bark adalah anak Big Mom. Setidaknya chapter ini semakin mengkonfrimasi hal ini. Lola sendiri menyebut bahwa ibunya adalah bajak laut hebat di New World. Lalu mengapa nama Lola tidak seperti nama makanan? Ya, mungkin asal nama Lola adalah Lolli/Lollipop. Haha. Bagian menariknya adalah jika Lola benar-benar anak Big Mom dan kenyataan bahwa Luffy cs telah menolong Lola serta Nami yang membawa Vivre Card yang tertuju pada Big Mom, mungkinkah dari sini ceritanya akan berubah? Lola sendiri berpesan jika Nami dkk mengalami masalah, mereka tinggal menemui ibunya dan bilang kalau dia baik-baik saja. Singkatnya, mereka tinggal meminta bantuan pada Big Mom. Dan bukankah saat ini mereka sedang berada dalam masalah? Lalu apakah Vivre Card ini akan menjadi jalan yang memudahkan Luffy dkk pada misi kali ini? Bisa jadi demikian. Dan bila pada akhirnya, Big Mom berbalik haluan dengan membantu Luffy sebagai ucapan terima kasih karena pernah menyelematkan anaknya. Spekulasi liarnya, Big Mom dan Luffy bersekutu. Selanjutnya mereka melawan Germa 66 untuk menyelamatkan Sanji. Kenapa seperti terlihat begitu mudah ya? Yup, pada dasarnya apapun bisa terjadi. Tapi menurut saya, hal itu tidaklah mudah seperti yang dibayangkan.
Alasan kenapa Big Mom ingin menjalani pernikahan politik dengan keluarga Vinsmoke adalah karena teknologinya. Hal ini tentu sangat menguntungkan buat Big Mom dari segi kekuatan. Rasanya sulit untuk melepas kekuatan sebesar ini hanya untuk mengucapkan terima kasih. Lola pergi tanpa persetujuan Big Mom (baca: kabur). Ini yang jadi pertanyaan saya, apakah Big Mom akan memaafkan anaknya yang kabur begitu saja? Bukankah perintah Big Mom itu mutlak. Memang, Purin pernah berkata karena ia anaknya maka ia akan baik-baik saja. Tapi lihat yang terjadi dengan Moscato. Dia dibunuh tanpa ampun bahkan tidak ada penyesalan sama sekali setelahnya. Kenyataan bahwa ayah Lola juga dicampakkan semakin menegaskan bahwa sepertinya Big Mom tidak terlalu mempedulikan hal itu. Dengan kata lain, jika ada sesuatu yang tidak menguntungkan buat Big Mom atau menentang kehendaknya maka ia akan membuangnya. Tapi disisi lain, seperti yang saya bilang diatas bahwa Big Mom menganut paham simbiosis mutualisme. Karena Luffy telah menolong Lola setidaknya Big Mom akan membalasnya. Toh dia adalah anaknya. Apalagi bila Big Mom sangat menyayangi Lola. Kecuali bila Big Mom sudah tidak menganggap Lola sebagai anaknya lagi karena dianggap tidak berbakti pada orang tua. Wkwk. Disitu menurut saya permasalahannya kenapa Vivre Card tersebut tidak cukup untuk memudahkan misi Luffy dkk kali ini.
...dan ya, semua nampak semakin rumit tapi kepingan puzzle-nya mulai tersusun sedikit demi sedikit. Setidaknya, ada empat afiliasi besar yang terlibat disini. Big Mom, Germa 66, Luffy serta Capone. Keempat pihak ini mempunyai tujuan dan motifnya sendiri-sendiri. Kita lihat saja nanti. Siapa akan melawan siapa? Siapa yang akan mengkhianati siapa?

0 comments