Thursday, September 22, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 840: Iron Mask


Dalam kisah atau cerita fiksi, sains selalu memiliki peranan yang krusial. Bahkan sains sendiri menjadi genre khusus pada sebuah cerita fiksi. Imajinasi manusia memang tak terbatas namun tidak semua dapat diwujudkan dalam realita. Maka dari itu konsep sains dalam ranah fiksi memiliki peran penting sebagai wadah ekspresi imajinasi manusia. Sains dalam cerita fiksi sendiri hampir selalu bermain dalam ranah yang bisa dibilang sulit dijangkau atau diwujudkan dalam realita. Tak jarang, konsep sains yang dipakai berada pada titik dimana manusia mencoba berperan dalam wilayah Tuhan. Manusia-manusia penuh ambisi yang mana dengan kemampuan sains-nya mencoba menciptakan teknologi tingkat tinggi pada wilayah Tuhan. Tak jarang pula ambisi tersebut berujung pada keserakahan manusia dalam mencurangi Tuhan. Berbicara mengenai kelancangan manusia yang bermain dalam wilayah Tuhan bermodalkan ilmu pengetahuan memang selalu menarik untuk diikuti. Dan apa yang dilakukan Jajji dengan proyek Germa Soldier-nya tak berbeda dengan pernyataan tersebut.
Manusia dapat diproduksi. Hal yang memang tak masuk akal. Bilamana proses terciptanya manusia terjadi setelah pembuahan sperma pada sel telur sampai membentuk zigot. Dan terus berkembang selama 9 bulan dalam rahim ibu sampai akhirnya lahir seorang bayi yang kemudian kita sebut sebagai manusia seutuhnya. Maka hal ini tidak berlaku bagi Jajji dan Vegapunk. Keduanya beserta peneliti yang lain bahu-membahu membangun dan mengembangkan penelitian senjata berteknologi tinggi. Hingga penelitian tersebut menjadi kekuatan yang dulunya hanya dimiliki dewa. Faktor Garis Keturunan. Blue Print kehidupan. Sederhananya, mereka bisa membuat kehidupan.
Shakky pernah bilang bahwa pengetahuan adalah kekuatan. Ungkapan tersebut bukan tak berdasar. Chapter ini mengejawantahkan dengan gamblang ungkapan tersebut. Berbekal pengetahuan, Jajji, Vegapunk dan tim penelitinya telah membuat senjata yang menakutkan lewat Faktor Garis Keturunan ini. Sesuatu yang akhirnya disinyalir “berbahaya” oleh pemerintah dunia. Mereka pun tak tinggal diam melihat hal tersebut, Vegapunk ditangkap, tim penelitian dibubarkan, hanya Jajji yang berhasil lolos. Vegapunk sendiri adalah karakter paling misterius dalam semesta One Piece. Namanya seringkali disebut namun hanya sedikit informasi yang diketahui. Sosoknya sendiri belum pernah diperlihatkan sama sekali. Yang kita tahu dia adalah orang paling cerdas dengan wawasan sains yang berada diatas rata-rata. Saat ini, Vegapunk bekerja untuk pemerintah dunia. Menurut Yonji, penangkapan Vegapunk dilakukan demi kepentingan umat manusia. Tapi saya pikir pemerintah dunia ingin memanfaatkan hasil penelitian tersebut untuk kepentingan mereka sendiri.
Banyak negara yang takut cenderung iri pada kerajaan Germa. Bagaimana tidak, Germa 66 memiliki prajurit pemberani, kuat dan loyal dengan kuantitas yang tak sedikit. Disamping itu, dengan mudahnya pula mereka mampu membuat prajurit baru dalam rentang waktu yang relatif singkat. Para prajurit tersebut juga sudah diprogram untuk mengikuti semua kehendak keluarga Vinsmoke yang bahkan mereka sendiri tidak menyadarinya. Bagaimanapun, kekuatan mereka memang menakutkan. Tak heran bila dimasa lalu mereka pernah menguassi North Blue. Kenyataan bahwa dalam pojok komik WE Times angkatan laut menjadikan Germa 66 sebagai musuh utama, itu berarti bahwa mereka mengakui kekuatan Germa 66 sangat berbahaya. Lalu bagaimana bila kekuatan Germa 66 yang sudah sebesar itu dikombinasikan dengan kekuatan bajak laut Big Mom?
Perihal mengenai siapa yang menghajar Cosette terungkap. Seperti yang diduga, dia adalah Niji. Niji sendiri mengakuinya. Sanji yang tak tahan dengan itu langsung melayangkan tendangan pada Niji. Namun akhirnya Sanji yang terkapar. Pertarungan memang terasa kurang fair, bisa dibilang Sanji tidak bisa bertarung secara penuh karena Niji dan seluruh keluarga Vinsmoke memiliki senjata yang efektif untuk menaha Sanji berbuat terlalu jauh. Mengenai gelang peledak yang dipakai Sanji sudah tidak ada ternyata cukup bisa disadari. Apakah ini sebuah kesalahan? Atau memang gelang tersebut sudah dilepas? Karena agak disangsikan bila gelang tersebut sudah terlepas begitu saja. Geregetnya sedikit menghilang. Ya, kita tunggu saja konfirmasi selanjutnya mengenai hal ini.
Sanji yang selalu disebut sebagai anak tak berguna oleh ayah dan saudaranya tak lepas dari masa kecilnya. Jajji menjadikan kelima anaknya sebagai subjek penelitian, dimana mereka berlima mengalami modifikasi gen lewat rekayasa genetik yang telah dikembangkannya selama penelitian. Modifikasi gen ini menyebabkan kekuatan mereka melebihi manusia biasa. “Kerangka luar” yang disebutkan disini mampu memperkuat struktur tubuhnya. Ini juga yang menjadi alasan kenapa pukulan Sanji kecil pada Ichiji kecil (chapter 833) tidak berefek. Seiring berjalannya sesi latihan sebagai langkah untuk mengembangkan hasil dari rekayasa genetik tersebut, Sanji memperlihatkan penampakan berbeda dari saudara-saudaranya. Setelah melalui beberapa pengamatan, hanya Sanji yang tidak mengalami perubahan. Struktur tubuh Sanji masih seperti manusia pada umumnya. Dengan kata lain, Sanji adalah subjek yang gagal. Ini jelas mengecewakan bagi Jajji. Sanji juga tampak lebih lemah  dibanding yang lain. Terlebih Sanji pun tidak menampakkan perilaku yang mencerminkan keluarga mereka sebagai keluarga bangsawan. Semakin kecewa Jajji karenanya.
Masa kecil Sanji benar-benar kelam. Salah satu yang terkelam diantara anggota SHP setelah sebelumnya kita melihat Nami dan Robin. Setiap hari menjadi bulan-bulanan saudaranya. Sanji memang tak seberuntung Luffy yang bahkan tak memiliki saudara kandung tapi ikatan saudara sepercawanannya melebihi ikatan saudara manapun. Sanji tidak hanya menderita secara fisik tapi juga psikis. Ayahnya memenjarakannya selayaknya The Man in the Iron Mask, tahanan yang mendekam di penjara sebagai Eustache Dauger pada abad ke-17 di Perancis. Jajji pun menghilangkan keberadaan Sanji dengan pengumuman kematiannya. Bagaimana mungkin Sanji tidak menderita dengan hal itu. Bahkan sampai akhir, Sanji masih memohon dan meminta maaf kepada ayahnya karena terlahir sebagai anak yang lemah.
Tabir tentang sosok Reiju perlahan mulai terungkap. Sejak pertama kali dimunculkan pada chapter 826, karakter ini sudah menarik hati. Kenyataan bahwa saat itu Reiju menolong Luffy memberi keyakinan saya akan satu hal. Saya percaya bahwa Reiju akan membawa takdir berbeda pada perjalanan Luffy menjemput Sanji. Terlebih ketika melihat Reiju tersenyum. Senyum yang selalu saya bilang sebagai senyum sejuta arti. Takdir pembeda yang dimaksud disini adalah Reiju akan membantu Sanji kembali pada Luffy, entah bagaimana caranya. Walaupun setelahnya karakter Reiju sempat dibuat bias karena dari beberapa penampakan + flashback, Reiju tampak hampir tak berbeda dengan saudara Sanji yang lain. Namun seperti yang pernah saya singgung pada Corat-Coret Chapter 839 sebelumnya bahwa wanita memang makhluk yang misterius. Kadang sulit bagi kita untuk menerka apa yang tersirat dalam setiap geraknya. Bahkan di setiap garis senyumnya. Yoottt!!!
  Dari sini ada sedikit fakta yang melegakan bahwa Reiju berlaku seperti saudara Sanji yang lain tak lain dan tak bukan adalah karena ia tak ingin mendapat perlakuan tak mengenakkan seperti yang dialami Sanji. Memang bukan hal mudah tapi ketika ia memiliki kesempatan, sebisa mungkin ia membantu Sanji keluar dari penderitaannya atau sedikitnya, meringankan “luka” yang diterima Sanji. Dulu saya sempat berpikir bahwa ibu Sanji adalah orang yang membantu Sanji melarikan diri dari keluarga yang membencinya tersebut. Tapi melihat bahwa ibu Sanji telah meninggal sebelum peristiwa tersebut, ada kecenderungan bahwa Reiju lah orang yang telah membantu pelarian Sanji. Berbicara tentang ibu Sanji, dan ini juga pernah dibahas di Corat-Coret Chapter 833, sifat Sanji mungkin memang diturunkan dari ibunya. Ideologi dan prinsip yang dianut Sanji (seperti yang kita kenal saat ini) mungkin memang buah peninggalan sang ibu. Sosok ibu memang jarang dihadirkan dalam latar belakang karakter pria, tapi khusus untuk Sanji, sepertinya boleh ada pengecualian untuk hal ini. Toh tahun ini adalah milik Sanji. Story Arc ini milik Sanji.
Rasanya sudah cukup lama plot One Piece tidak memiliki konflik karakter yang memiliki hubungan langsung dengan Luffy. Semenjak Time Skip, One Piece memang belum memiliki cerita seperti itu. Bila kita tengok sebelum Time Skip, setidaknya ada 3 konflik karakter yang memiliki hubungan langsung dengan Luffy, Arlong Park, Water 7 & Enies Lobby dan Marine Ford. Kesamaan dari ketiga arc tersebut adalah dihadirkannya konflik karakter yang terhubung secara langsung dengan Luffy. Arlong Park dengan Nami, Water 7 + Enies Lobby dengan Robin (+ Usopp & Going Merry) serta Marine Ford dengan Ace. Tak bisa dipungkiri bahwa ketiga arc tersebut memiliki kesan yang mendalam di hati pembaca (termasuk saya). Hal ini mungkin belum kita temukan lagi di Time Skip. Berkaca pada hal itu, saya pikir Story Arc kali ini akan memiliki sensasi yang sama seperti ketiga arc tersebut. Alasannya jelas. Yang tengah bermasalah disini adalah Sanji yang notabene memiliki hubungan langsung dengan Luffy. Kemarahan emosional Luffy langsung menjadi ketika Cracker mengungkit-ngungkit soal Sanji dalam pertarungan tempo hari, sudah menjadi ungkapan tegas tentang bagaimana hubungan Luffy dan Sanji. Sang kapten tak akan membiarkan “Nakama”-nya menderita. Dan saya menunggu klimaks emosional itu satu saat nanti.