Thursday, September 15, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 839: I Shall Never Forget the Debt that I Owe You


Bukan. Itu bukanlah angka tiga yang ditunjukan untuk Sanji (walaupun boleh juga dianggap seperti itu). Officially, itu adalah gambar alis. Lebih tepatnya alis Ryo-San, main character manga Kochikame yang tamat pada issue 42 WSJ kali ini. Dan cover OP ini adalah tribute dari Oda sebagai penghormatan kepada Osamu Akimoto-Sensei yang telah serialisasi selama 40 tahun tanpa hiatus sekalipun. Cover Tribute seperti ini bukan pertama kalinya, karena pada chapter 766, Oda juga sempat membuat tribute kepada Masashi Kishimoto yang telah menyelesaikan serial populernya, Naruto, pada tahun 2014 lalu. Btw, saya baru “ngeh” setelah melihat cover OP kali ini, kenapa saat Bleach tamat, tidak ada Cover Tribute dari Oda ya?
Keluarga Vinsmoke akhirnya berkumpul dalam satu meja. Acara makan bersama tampak seperti acara makan bersama keluarga pada umumnya. Agenda menyantap makanan selalu diselingi obrolan-obrolan ringan seputar apa yang terjadi sebelumnya. Tidak ada yang istimewa disana. Sanji tampak biasa dan tak canggung makan bersama saudara-saudaranya. Tak ada rasa takut ataupun segan pada mereka. Bahkan dengan tegas Sanji menolak dan mengecam sikap Niji yang dianggapnya sudah sangat keterlaluan. Ini tak seperti yang tampak sebelumnya, dimana Sanji terlihat menggigil mendengar kedatangan Ichiji dan Niji. Logo Germa 66 terpampang jelas, berbentuk burung Garuda yang merujuk pada julukan pemimpinnya, Vinsmoke Judge ‘Garuda’. Logo tersebut juga mengingatkan kita pada logo organisasi jahat Dai-Shocker di serial Kamen Rider. Mengingat Germa 66 dalam versi WE Times juga merupakan organisasi jahat, apakah Oda terinspirasi dari seri Kamen Rider tentang ini? Atau justru logo tersebut lebih dekat dengan simbol NAZI? 
Acara makan bersama keluarga Vinsmoke pada akhirnya menjadi potret klasik tentang sistem kasta yang umum kita dengar. Keluarga bangsawan dianggap menganggap dirinya kaum paling tinggi dalam struktur sosial masyarakat. Bahkan istilah warna darahnya pun dibedakan dari masyarakat biasa. Stratifikasi sosial yang diwujudkan dalam sistem kasta sendiri sangat merugikan mereka, kaum yang lemah. Sifatnya sangat mengikat dan absolut, ujung-ujungnya mengarah pada hak feodalisme. Kaum yang kedudukannya tinggi selalu benar dan membenarkan apa yang dilakukannya, terlepas dari hal itu benar atau salah. Sebaliknya, kaum yang dipandang rendah tak lebih dari sekedar bulan-bulanan kesombongan mereka. Niji dengan sangat eksplisit menunjukkan perangai stratifikasi sosial tersebut. Sebenarnya tidak aneh, toh semenjak diperkenalkan keluarga Vinsmoke memang memiliki prinsip seperti itu. Sebuah prinsip yang bertolak belakang dengan idealisme yang dianut Sanji. Dengan tegas, Sanji menunjukkan bagaimana prinsip, sikap “LAKI” dan jalan pria yang dipilihnya, dan memprotes keras cara pandang seluruh anggota keluarga Vinsmoke yang seperti itu.
Saya selalu berpikir bahwa hal yang paling menyakitkan di dunia ini adalah bukan ketika kita disakiti, bukan ketika kita menangis, kecewa atau terluka. Hal yang paling menyakitkan adalah ketika kita tidak bisa berbuat apa-apa. Sanji mengalami hal ini dan saya yakin ia tersakiti karenanya. Bagaimanapun, ia tak bisa melakukan apa-apa untuk berontak. Situasinya menjadi lebih pelik ketika ayahnya menunjukkan foto Zeff, orang tua yang telah menyelamatkan hidupnya selama ini. Bisa dibilang, ini merupakan senjata yang ampuh untuk semakin menekan dan mengintimidasi Sanji. Seperti perkataan Pekoms pada chapter 815 bahwa penolakan hanya akan berujung pada hadiah kepala salah satu kru SHP, seseorang dari restoran Baratie atau seseorang dari kerajaan Kamabakka. Jika pada chapter 815 tersebut apa yang dikatakan Pekoms lebih terlihat seperti sebuah ancaman verbal semata, tapi disini kita tahu bahwa ancaman tersebut lebih dari itu. Bukan sekedar bualan untuk menakut-nakuti saja, melainkan ultimatum yang dapat dengan mudahnya diwujudkan menjadi sebuah fakta yang nyata.
Diluar sana, berkembang teori yang menyatakan bahwa keluarga Vinsmoke dan Germa 66-nya adalah cyborg. Teori tersebut cukup beralasan bila kita melihat reparasi wajah Yonji setelah dihajar Sanji (chapter 833), atau pukulan Sanji kecil yang tak berefek pada Ichiji kecil (di chapter yang sama). Saya sendiri masih ragu dan belum yakin untuk menyatakan bahwa keluarga Vinsmoke dan tentara Germa 66 adalah cyborg. Terlepas dari hal itu, chapter ini memberi kita sedikit keterangan bahwa tentara Germa 66 merupakan pasukan yang disiapkan dan dirancang khusus untuk kepentingan keluarga Vinsmoke dan tujuan organisasi Germa 66 yakni menguasai North Blue. Sebagai organisasi yang terkenal dengan kemajuan teknologinya, sangat memungkinkan Germa 66 melakukan ini. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mereka membuat tentara seperti itu? Apakah metodenya sama seperti Pacifista? Ataukah metode yang dipakai justru menggunakan teknik kloning? Atau mereka adalah manusia-manusia yang secara sukarela atau tidak (atau bahkan mungkin mereka adalah orang-orang yang sudah mati) yang kemudian diprogram untuk menjadi tentara Germa 66?
Bila dilihat sekilas, karakteristik tentara Germa 66 terlihat mirip satu sama lain, tapi dari segi fisik satu dengan yang lainnya tampak berbeda. Yonji juga tampak menyebut beberapa tipe yang masih belum diketahui detailnya. Melihat laboratorium Germa 66 yang diisi dengan manusia-manusia dalam tabung sedikit banyak mengingatkan saya akan organisasi HYDRA dengan proyek The Winter Soldier-nya di kisah Captain America. Winter Soldier sendiri merupakan mesin pembunuh yang dibuat Hydra dalam rangka membantu serta menyelesaikan misi-misi yang telah dirancang Hydra. Bucky Barnes adalah salah satu contoh objek dari proyek ini. Mereka dirancang untuk menuruti semua perintah Hydra setelah sebelumnya ditanamkan sugesti tertentu. Kita boleh menyebut itu sebagai echo hypnosis. Dalam kasus Germa 66, hanya dengan mendengar kata “Wall”, salah satu dari mereka secara sukarela menjadi tameng Ichiji (chapter 828) dan Jajji (chapter 833), seolah mereka sudah terprogram untuk melakukan hal tersebut.
Apapun itu kita memang harus menunggu kebenarannya pada chapter-chapter mendatang. Kebenaran dibalik organisasi Germa 66 dan keluarga Vinsmoke itu sendiri. Reiju masih saja menyiratkan aura misterius dibalik setiap kata dan gerak-geriknya. Apakah ada motif tersendiri dibalik setiap senyumannya? Tak ada yang tahu. Ya, pada dasarnya setiap wanita memang misterius. Kadang kita tak bisa mengerti apa maksud yang tersirat dalam setiap geraknya. Di sisi lain, rasanya iba melihat Cosette harus bernasib buruk seperti itu. Padahal ia baru saja muncul. Lalu, adakah sesuatu yang akan dilakukan Sanji ketika tuduhan mengarah pada Niji? Kita lihat saja nanti.

0 comments