Dalam
kisah atau cerita fiksi, sains selalu memiliki peranan yang krusial. Bahkan sains
sendiri menjadi genre khusus pada sebuah cerita fiksi. Imajinasi manusia memang
tak terbatas namun tidak semua dapat diwujudkan dalam realita. Maka dari itu
konsep sains dalam ranah fiksi memiliki peran penting sebagai wadah ekspresi
imajinasi manusia. Sains dalam cerita fiksi sendiri hampir selalu bermain dalam
ranah yang bisa dibilang sulit dijangkau atau diwujudkan dalam realita. Tak jarang,
konsep sains yang dipakai berada pada titik dimana manusia mencoba berperan
dalam wilayah Tuhan. Manusia-manusia penuh ambisi yang mana dengan kemampuan
sains-nya mencoba menciptakan teknologi tingkat tinggi pada wilayah Tuhan. Tak
jarang pula ambisi tersebut berujung pada keserakahan manusia dalam mencurangi
Tuhan. Berbicara mengenai kelancangan manusia yang bermain dalam wilayah Tuhan bermodalkan ilmu pengetahuan memang selalu menarik untuk diikuti. Dan apa yang dilakukan Jajji dengan proyek Germa Soldier-nya tak berbeda
dengan pernyataan tersebut.
Manusia
dapat diproduksi. Hal yang memang tak masuk akal. Bilamana proses terciptanya
manusia terjadi setelah pembuahan sperma pada sel telur sampai membentuk zigot.
Dan terus berkembang selama 9 bulan dalam rahim ibu sampai akhirnya lahir
seorang bayi yang kemudian kita sebut sebagai manusia seutuhnya. Maka hal ini
tidak berlaku bagi Jajji dan Vegapunk. Keduanya beserta peneliti yang lain bahu-membahu
membangun dan mengembangkan penelitian senjata berteknologi tinggi. Hingga penelitian
tersebut menjadi kekuatan yang dulunya hanya dimiliki dewa. Faktor Garis Keturunan.
Blue Print kehidupan. Sederhananya, mereka bisa membuat kehidupan.
Shakky
pernah bilang bahwa pengetahuan adalah kekuatan. Ungkapan tersebut bukan tak
berdasar. Chapter ini mengejawantahkan dengan gamblang ungkapan tersebut. Berbekal
pengetahuan, Jajji, Vegapunk dan tim penelitinya telah membuat senjata yang
menakutkan lewat Faktor Garis Keturunan ini. Sesuatu yang akhirnya disinyalir “berbahaya”
oleh pemerintah dunia. Mereka pun tak tinggal diam melihat hal tersebut,
Vegapunk ditangkap, tim penelitian dibubarkan, hanya Jajji yang berhasil lolos.
Vegapunk sendiri adalah karakter paling misterius dalam semesta One Piece. Namanya
seringkali disebut namun hanya sedikit informasi yang diketahui. Sosoknya sendiri
belum pernah diperlihatkan sama sekali. Yang kita tahu dia adalah orang paling cerdas
dengan wawasan sains yang berada diatas rata-rata. Saat ini, Vegapunk bekerja
untuk pemerintah dunia. Menurut Yonji, penangkapan Vegapunk dilakukan demi
kepentingan umat manusia. Tapi saya pikir pemerintah dunia ingin memanfaatkan
hasil penelitian tersebut untuk kepentingan mereka sendiri.
Banyak
negara yang takut cenderung iri pada kerajaan Germa. Bagaimana tidak, Germa 66
memiliki prajurit pemberani, kuat dan loyal dengan kuantitas yang tak sedikit.
Disamping itu, dengan mudahnya pula mereka mampu membuat prajurit baru dalam
rentang waktu yang relatif singkat. Para prajurit tersebut juga sudah diprogram
untuk mengikuti semua kehendak keluarga Vinsmoke yang bahkan mereka sendiri tidak
menyadarinya. Bagaimanapun, kekuatan mereka memang menakutkan. Tak heran bila dimasa
lalu mereka pernah menguassi North Blue. Kenyataan bahwa dalam pojok komik WE Times
angkatan laut menjadikan Germa 66 sebagai musuh utama, itu berarti bahwa mereka
mengakui kekuatan Germa 66 sangat berbahaya. Lalu bagaimana bila kekuatan Germa
66 yang sudah sebesar itu dikombinasikan dengan kekuatan bajak laut Big Mom?
Perihal
mengenai siapa yang menghajar Cosette terungkap. Seperti yang diduga, dia
adalah Niji. Niji sendiri mengakuinya. Sanji yang tak tahan dengan itu langsung
melayangkan tendangan pada Niji. Namun akhirnya Sanji yang terkapar. Pertarungan
memang terasa kurang fair, bisa
dibilang Sanji tidak bisa bertarung secara penuh karena Niji dan seluruh keluarga
Vinsmoke memiliki senjata yang efektif untuk menaha Sanji berbuat terlalu jauh.
Mengenai gelang peledak yang dipakai Sanji sudah tidak ada ternyata cukup bisa
disadari. Apakah ini sebuah kesalahan? Atau memang gelang tersebut sudah
dilepas? Karena agak disangsikan bila gelang tersebut sudah terlepas begitu
saja. Geregetnya sedikit menghilang. Ya, kita tunggu saja konfirmasi selanjutnya
mengenai hal ini.
Sanji
yang selalu disebut sebagai anak tak berguna oleh ayah dan saudaranya tak lepas
dari masa kecilnya. Jajji menjadikan kelima anaknya sebagai subjek penelitian,
dimana mereka berlima mengalami modifikasi gen lewat rekayasa genetik yang
telah dikembangkannya selama penelitian. Modifikasi gen ini menyebabkan kekuatan
mereka melebihi manusia biasa. “Kerangka luar” yang disebutkan disini mampu memperkuat
struktur tubuhnya. Ini juga yang menjadi alasan kenapa pukulan Sanji kecil pada
Ichiji kecil (chapter 833) tidak berefek. Seiring berjalannya sesi latihan
sebagai langkah untuk mengembangkan hasil dari rekayasa genetik tersebut, Sanji
memperlihatkan penampakan berbeda dari saudara-saudaranya. Setelah melalui
beberapa pengamatan, hanya Sanji yang tidak mengalami perubahan. Struktur tubuh
Sanji masih seperti manusia pada umumnya. Dengan kata lain, Sanji adalah subjek
yang gagal. Ini jelas mengecewakan bagi Jajji. Sanji juga tampak lebih lemah dibanding yang lain. Terlebih Sanji pun tidak
menampakkan perilaku yang mencerminkan keluarga mereka sebagai keluarga bangsawan.
Semakin kecewa Jajji karenanya.
Masa
kecil Sanji benar-benar kelam. Salah satu yang terkelam diantara anggota SHP
setelah sebelumnya kita melihat Nami dan Robin. Setiap hari menjadi
bulan-bulanan saudaranya. Sanji memang tak seberuntung Luffy yang bahkan tak
memiliki saudara kandung tapi ikatan saudara sepercawanannya melebihi ikatan
saudara manapun. Sanji tidak hanya menderita secara fisik tapi juga psikis. Ayahnya
memenjarakannya selayaknya The Man in the Iron Mask, tahanan yang mendekam di
penjara sebagai Eustache Dauger pada abad ke-17 di Perancis. Jajji pun
menghilangkan keberadaan Sanji dengan pengumuman kematiannya. Bagaimana mungkin
Sanji tidak menderita dengan hal itu. Bahkan sampai akhir, Sanji masih memohon
dan meminta maaf kepada ayahnya karena terlahir sebagai anak yang lemah.
Tabir
tentang sosok Reiju perlahan mulai terungkap. Sejak pertama kali dimunculkan
pada chapter 826, karakter ini sudah menarik hati. Kenyataan bahwa saat itu
Reiju menolong Luffy memberi keyakinan saya akan satu hal. Saya percaya bahwa
Reiju akan membawa takdir berbeda pada perjalanan Luffy menjemput Sanji. Terlebih
ketika melihat Reiju tersenyum. Senyum yang selalu saya bilang sebagai senyum
sejuta arti. Takdir pembeda yang dimaksud disini adalah Reiju akan membantu
Sanji kembali pada Luffy, entah bagaimana caranya. Walaupun setelahnya karakter
Reiju sempat dibuat bias karena dari beberapa penampakan + flashback, Reiju tampak hampir tak berbeda dengan saudara Sanji
yang lain. Namun seperti yang pernah saya singgung pada Corat-Coret Chapter 839 sebelumnya
bahwa wanita memang makhluk yang misterius. Kadang sulit bagi kita untuk
menerka apa yang tersirat dalam setiap geraknya. Bahkan di setiap garis
senyumnya. Yoottt!!!
Dari sini ada sedikit fakta yang melegakan
bahwa Reiju berlaku seperti saudara Sanji yang lain tak lain dan tak bukan
adalah karena ia tak ingin mendapat perlakuan tak mengenakkan seperti yang
dialami Sanji. Memang bukan hal mudah tapi ketika ia memiliki kesempatan,
sebisa mungkin ia membantu Sanji keluar dari penderitaannya atau sedikitnya,
meringankan “luka” yang diterima Sanji. Dulu saya sempat berpikir bahwa ibu
Sanji adalah orang yang membantu Sanji melarikan diri dari keluarga yang
membencinya tersebut. Tapi melihat bahwa ibu Sanji telah meninggal sebelum
peristiwa tersebut, ada kecenderungan bahwa Reiju lah orang yang telah membantu
pelarian Sanji. Berbicara tentang ibu Sanji, dan ini juga pernah dibahas di
Corat-Coret Chapter 833, sifat Sanji mungkin memang diturunkan dari
ibunya. Ideologi dan prinsip yang dianut Sanji (seperti yang kita kenal saat
ini) mungkin memang buah peninggalan sang ibu. Sosok ibu memang jarang
dihadirkan dalam latar belakang karakter pria, tapi khusus untuk Sanji,
sepertinya boleh ada pengecualian untuk hal ini. Toh tahun ini adalah milik
Sanji. Story Arc ini milik Sanji.
Rasanya
sudah cukup lama plot One Piece tidak memiliki konflik karakter yang memiliki
hubungan langsung dengan Luffy. Semenjak Time Skip, One Piece memang belum
memiliki cerita seperti itu. Bila kita tengok sebelum Time Skip, setidaknya ada
3 konflik karakter yang memiliki hubungan langsung dengan Luffy, Arlong Park, Water
7 & Enies Lobby dan Marine Ford. Kesamaan dari ketiga arc tersebut adalah dihadirkannya
konflik karakter yang terhubung secara langsung dengan Luffy. Arlong Park dengan
Nami, Water 7 + Enies Lobby dengan Robin (+ Usopp & Going Merry) serta
Marine Ford dengan Ace. Tak bisa dipungkiri bahwa ketiga arc tersebut memiliki
kesan yang mendalam di hati pembaca (termasuk saya). Hal ini mungkin belum
kita temukan lagi di Time Skip. Berkaca pada hal itu, saya pikir Story Arc kali
ini akan memiliki sensasi yang sama seperti ketiga arc tersebut. Alasannya jelas.
Yang tengah bermasalah disini adalah Sanji yang notabene memiliki hubungan
langsung dengan Luffy. Kemarahan emosional Luffy langsung menjadi ketika Cracker
mengungkit-ngungkit soal Sanji dalam pertarungan tempo hari, sudah menjadi ungkapan tegas tentang bagaimana hubungan Luffy dan Sanji. Sang kapten tak akan
membiarkan “Nakama”-nya menderita. Dan saya menunggu klimaks emosional itu satu
saat nanti.
2 comments
ntaps !!! (y)
lanjutkan :D
Post a Comment