Sempat
mengambil jatah break satu minggu,
chapter terbaru One Piece akhirnya hadir di bulan ramadhan untuk pertama kali. Mengingat
perilisan One Piece Film: Gold yang semakin dekat, Weekly Shonen Jump Issue 29
memberi jatah Lead Cover bagi One Piece sekaligus media promosi untuk film
ke-13 One Piece yang akan rilis 23 Juli nanti. Tak ada Cover Story ‘Manusia 500
Juta Berry’, berganti dengan Color Spread special One Piece Film: Gold yang
membawa seluruh kru SHP bersama awak Gran Tesoro pimpinan Gildo Tesoro, bersama
empat anak buahnya, Carina, Dice, Baccarat dan Mr. Tanaka, sebagai villain
utama yang harus dihadapi pada movie kali ini. Ada juga Sabo (Revolution Army)
dan Rob Lucci (CP0) yang turut meramaikan OPF: Gold sebagai cameo.
Meski
ditinggal Pekoms sebagai pemandu, sepertinya perjalanan Luffy dkk menuju Whole
Cake Island (WCI) akan lebih mudah berkat instruksi peta Pudding. Peta yang
mungkin terlihat aneh bagi Luffy namun sesungguhnya memiliki petunjuk yang cukup
sederhana. Angka 1, 2 & 3 pada peta menunjukkan masing-masing arah jarum
Trilog Pose yang dipakai. Perintahnya cukup jelas, kapal mereka hanya tinggal
mengikuti arah yang ditunjukkan peta tanpa perlu berhenti terlebih dulu di
pulau yang dituju. Hal yang sangat disayangkan oleh Carrot dan Chopper karena
mereka tidak bisa menikmati makanan manis setelah cokelat. Jika Luffy dkk
benar-benar mengikuti petunjuk ini dengan benar, Thousand Sunny hampir
dipastikan melenggang mulus menuju WCI yang memiliki tingkat keamanan cukup
ketat tanpa diketahui musuh. Tinggal tunggu apa yang menanti mereka di WCI.
Bertemu Purin kembali? Mungkin kita akan mengetahui apakah Purin benar-benar
berbohong atau tidak ketika sampai disana.
Luffy
memang tidak bisa apa-apa tanpa temannya. Bahkan ia begitu payah dalam
mengemudi kapal. Dan ia mau memasak lagi! Ok,
sudah cukup Luffy jangan buat kami mati! Hal yang secara spontan dicegah Nami. Ya,
tentunya kejadian mereka benar-benar kelaparan di perjalanan sebelumnya tak
ingin terulangi lagi. Untuk urusan mengemudi kapal, navigasi atau memasak,
Luffy memang bukan ahlinya. Tapi jika monster laut datang menghadang, Luffy
sudah sigap menghadapinya. Pedro, Brook bahkan Carrot pun tak ketinggalan
bersiaga. Pedro sepertinya hafal benar wilayah ini. Diakui sendiri,
Pedro pernah kesini sebelumnya. Sontak ini menjadi tanda tanya mengenai
apa yang telah dilakukan Pedro. Pada chapter 827, seseorang tampak mengenali Pedro yang semakin menegaskan misteri mengenai sosok Pedro itu sendiri. Siapakah
dia sebenarnya? Apakah ada rahasia besar yang menyelimutinya? Apa gerangan
alasan Pedro pernah ke Totland? Simpan dulu pertanyaan tersebut karena masih
belum ada jawaban disini. Sisi positif dari ini adalah jika Pedro memang sudah
hafal wilayah Totland, maka Pedro bisa jadi pemandu baru menggantikan Pekoms. Selain
peta Pudding tentunya.
Sementara
Luffy baru memulai perjalanan menuju WCI pasca bertolak dari Cacao Island, di
WCI sendiri tengah terjadi kekacauan yang disebabkan ulah sang ratu, Big Mom.
Penyakit Mama tengah kambuh. Mungkin
Mama sedang PMS makanya ngamuk-ngamuk. LOL. Detail penyakitnya masih
belum diketahui, Tamago menyebut ada kelainan dengan nafsu/pola makan Big Mom. Tapi
permasalahannya lebih dari itu, karena efek penyakit ini benar-benar membuat kacau.
Meskipun lumrah terjadi, tapi masalah ini benar-benar gawat dan tak ada satupun
yang sanggup menghentikannya. Big Mom mengamuk tak karuan, menggila, brutal pula. Obatnya hanya satu, memakan apa yang ingin ia makan saat itu.
Keinginan makannya harus segera terpenuhi dan tak bisa diganti dengan apapun.
Jika tidak, Big Mom tak akan berhenti mengamuk, meracau, tak terkendali, menghancurkan
sampai membunuh, bahkan tak peduli jika itu anaknya sendiri. Sepintas, ini terlihat
seperti kelakuan anak kecil yang merengek minta sesuatu pada ibunya dan
mengamuk saat keingingannya belum dipenuhi. Seperti ibu hamil yang tengah ngidam,
yang keukeuh ingin makan sesuatu yang
ingin dimakan. Tanpa bisa diganti dengan apapun. Hanya saja, versi Big Mom lebih ekstrim.
Judul
chapter kali ini dengan sangat jelas memasang nama Yonkou berjuluk Big Mom,
Charlotte Linlin. Bisa dikatakan bahwa chapter kali ini adalah perkenalan kita
pada sosok Big Mom secara langsung. Kotak perkenalan pun sudah ada untuk Big
Mom. Perkenalan biasanya menimbulkan kesan pertama yang kadang menjadi tolak
ukur penilaian kita pada pribadi seseorang. Kesan ini biasanya tumbuh lama
dalam benak sampai akhirnya kita benar-benar mengenalnya. Tak jarang pula,
kesan pertama kita sejalan dengan pribadi seseorang yang bahkan ketika kita
sudah mengenalnya lebih jauh. Banyak orang yang berpendapat, bahwa sebagai
Yonkou, karakter Big Mom masih kurang memiliki greget dibandingkan Kaido. Jika
mau jujur, setiap chapter yang memuat karakter Big Mom sebenarnya bukanlah
perkenalan resmi, hanya gambaran sekilas dari beberapa sudut pandang saja.
Tidak mengukur seberapa besar karakter asli yang sesungguhnya. Dan seperti yang
kita tahu, Oda tahu betul bagaimana cara memperkenalkan karakter sekelas
Yonkou. Seperti halnya Kaido, Big Mom pun memperoleh perlakuan yang sama ketika
namanya benar-benar diperkenalkan secara resmi. Dan kesan pertama yang muncul,
jelas, menyeramkan. Big Mom memang pantas mendapat predikat Yonkou.
Sejak
WCI mulai diperlihatkan, kita banyak menemui makhluk-makhluk unik penuh fantasi
yang hidup di pulau tersebut. Benda-benda mati bisa bernyanyi dan berbicara.
Bila ada keanehan dalam dunia One Piece seperti ini, sebenarnya cukup mudah
untuk diprediksikan. Yap! Itu adalah efek buah iblis. Nah yang menjadi
pembahasan semenjak benda-benda hidup itu muncul adalah buah apa itu dan siapa
pemiliknya? Dari sini, mungkin kita sedikit berteori. Ada panel yang
memperlihatkan Big Mom membunuh anaknya sendiri dengan cara yang unik sekaligus
ekstrim. Big Mom tidak melakukan mutilasi ataupun pembunuhan sadis lainnya,
bahkan Big Mom tidak menyentuh bagian fisik korban secara langsung. Yang ada,
Big Mom merenggut nyawa dengan mengambil sisa usia korban. Jika ini buah iblis
maka dipastikan ini adalah salah satu buah iblis terkuat yang pernah ada.
Sekilas, cara kerjanya mirip dengan kemampuan Gecko Moria mengambil bayangan
seseorang. Usia korban pun tampak memilki wujud dan bentuk. Seperti yang
dilakukan Moria pada bayangannya, kemungkinan, Big Mom pun tidak hanya
menjadikan usia orang yang direnggutnya untuk konsumsi pribadinya, melainkan
bisa diberikan pula buat orang lain atau bahkan benda mati. Jika demikian
adanya, maka bisa diprediksikan bahwa makhluk-makhluk fantasi itu tadinya adalah
manusia yang telah diambil jatah hidupnya oleh Big Mom. Kemampuan merenggut nyawa ini terasa
begitu mengerikan seakan Big Mom menjelma menjadi seorang Shinigami. Meski begitu, dari apa yang tersirat, seolah ada syarat
yang harus dipenuhi agar jatah hidup korban benar-benar bisa diambil oleh Big
Mom. Si korban harus benar-benar takut, jika tidak, mungkin kemampuan Big Mom yang
menakutkan ini tidak akan bekerja.
Secara
umum, chapter ini masih relatif biasa. Selain kita mengetahui sosok Big Mom
lebih jauh, tidak ada hal lain yang bisa dibilang spesial. Kemunculan Jinbe pun
tidak terlalu mengejutkan juga. Namun dari sini kita tahu bahwa meskipun Jinbe
sangat loyal kepada Big Mom, Jinbe tampak sangat serius ingin melepas ikatannya
dengan Big Mom. Entah apa yang akan terjadi ke depan, karena Big Mom seolah tak terima bila Jinbe keluar dari krunya. Anak buah yang loyal seperti itu
memang sayang jika harus dilepas begitu saja. Apakah poneglyph dan
Croquembouche bisa jadi pelicin yang memuluskan langkah Jinbe keluar dari
aliansinya dengan Big Mom? Kita lihat saja nanti.
0 comments
Post a Comment