Susah
susah mudah sebenarnya membuat daftar film terbaik dalam satu tahun. Ya, selain karena memang begitu banyak film bagus
di luar sana, menyeleksi dan membuatnya menjadi sebuah urutan sistematis juga
bukanlah hal yang mudah.
Dan
karena yang terbaik menurut kita tak berarti juga yang terbaik menurut orang
lain. Maka dari itu, saya buat jadi lebih sederhana. Ini adalah daftar film (kalau
nggak mau disebut terbaik) yang berhasil memberi banyak kesan dan kepuasan
menonton selama tahun 2014 lalu.
Masih
banyak film di tahun 2014 yang belum sempat saya tonton, terutama film-film
yang banyak masuk nominasi di berbagai ajang award, seperti ‘Birdman’, ‘The Imitation Game’, ‘Selma’, ‘Whiplash’ dll. Jadi film-film tersebut tidak akan ada dalam daftar. Namun
seandainya sudah ditonton, ada kemungkinan film-film tersebut masuk dalam daftar.
Untuk film terjelek tahun 2014 versi saya adalah 'Crows Explode'. Dan sejujurnya saya sangat, sangat, sangat, sangat menyesal nonton film tersebut. Ini serius. Lagipula, koq bisa-bisanya saya membuang-buang waktu dua jam saya untuk menonton film tersebut. Crows Explode adalah film yang benar-benar membuat saya menyesal sudah menontonnya. Ya, mungkin saat itu saya sedang khilaf.
Untuk film terjelek tahun 2014 versi saya adalah 'Crows Explode'. Dan sejujurnya saya sangat, sangat, sangat, sangat menyesal nonton film tersebut. Ini serius. Lagipula, koq bisa-bisanya saya membuang-buang waktu dua jam saya untuk menonton film tersebut. Crows Explode adalah film yang benar-benar membuat saya menyesal sudah menontonnya. Ya, mungkin saat itu saya sedang khilaf.
Dan tanpa basa-basi lagi, berikut 10 film terbaik 2014 versi saya.
Honorable mentions:
Enemy (Denis Villeneuve), Guardians of the Galaxy (James Gunn), Locke (Steven Knight), Edge of Tomorrow (Doug Liman), Begin Again (John
Carney), Snowpiercer (Bong Joon-Ho),
The Immigrant (James Gray), The LEGO Movie (Phil Lord &
Christopher Miller), The Raid 2:
Berandal (Gareth Evans), Captain
America: The Winter Soldier (Anthony & Joe Russo)
#10
The Babadook (Jennifer Kent)
Dari
tangan seorang perempuan bernama Jennifer Kent, lahirlah sajian horor terbaik
tahun ini. Sebuah cerita sederhana yang sanggup menantang rasa takut. Atmosfer creepy dan depressing yang kental melebur
bersama dongeng klasik anak-anak ini.
#9
Under the Skin (Jonathan Glazer)
Bersama
aura pekat, dingin, sunyi dan misteriusnya, sesosok alien hadir dalam wujud
Scarlett Johansson. Memangsa para korbannya dengan caranya sendiri.
Menghadirkan atmosfer kengerian dalam setiap gambar dan suara yang (terasa) tak
biasa.
#8
Frank (Lenny Abrahamson)
Michael
Fassbender mengekspoitasi hampir seluruh scene-nya
dengan menutupi wajahnya memakai topeng berkepala besar. Unik, aneh tapi menarik. Terlepas dari segala keanehan yang dimilikinya, ‘Frank’ adalah sebuah
eksplorasi musik tak biasa dalam sebuah drama menggugah tentang krisis
identitas.
#7
X-Men: Days of Future Past (Bryan Singer)
Sebuah
ide brilian dari seorang Bryan Singer ketika menggabungkan mutan masa lalu dan
masa kini. Menjadikan 'Days of Future Past' sebagai benang merah semua film X-Men. Bukan hanya menyelamatkan masa depan para mutant. Tapi juga menyelamatkan
masa depan franchise X-Men itu sendiri. [Review]
#6
The Grand Budapest Hotel (Wes Anderson)
Petualangan
menyenangkan dalam balutan visual eye
candy yang menyatu dengan segala keunikan di film ini. Bumbu-bumbu komedi
khas Wes Anderson sangat efektif menangkap moment-moment seru yang tersaji
disini.
#5
Nightcrawler (Dan Gilroy)
Ketika
mata kamera menjamah sudut-sudut ‘malam’ kota. Merekam jejak kriminal bersama ‘ambisi’
besar manusia yang tak berbatas. Menawarkan ketakutan dalam pekatnya ‘malam’. Sebuah
pesan satir yang menyentuh sisi gelap dunia jurnalistik.
#4
Gone Girl (David Fincher)
David
Fincher membuat sebuah premis sederhana menjadi sebuah sajian thriller kelam yang menegangkan. Menebar
kepingan puzzle untuk coba dirangkai
penonton, yang kemudian ditelanjangi dengan twist
yang disiapkannya.
#3
Her (Spike Jonze)
Entah bagaimana Spike Jonze mengolah
ide absurd-nya (manusia yang jatuh cinta pada OS) menjadi rangkaian script yang begitu indah. Bahkan bukan
hanya tentang kisah cinta absurd itu saja, ada selipan satir sosial yang
dihadirkan Jonze lewat Joaquin Phoenix yang kesepian.
#2
Boyhood (Richard Linklater)
Mungkin
hanya seorang Richard Linklater-lah yang punya ide menahkodai sebuah film dengan
masa pembuatan waktu mencapai 12 tahun. Hebatnya, selama kurun waktu tersebut, Richard
Linklater dan timnya berhasil mempertahankan kualitas filmnya dengan konsisten.
Finally, lahirlah sebuah drama coming of age manis yang luar biasa.
#1
Interstellar (Christopher Nolan)
Upaya
Christopher Nolan menyatukan love &
science dalam sebuah ekspedisi luar angkasa telah memberikan sebuah
pengalaman sinematik yang sangat berkesan buat saya tahun ini. Tidak hanya
teori sainsnya yang terasa dekat, ada kemegahan dalam sisi visualnya yang begitu
emosional. [Review]
0 comments
Post a Comment