“In case I don’t
see you. Good afternoon, Good evening and Goodnight”
Truman Burbank
Apa yang membuat hidup
manusia begitu menarik?
Seperti yang dikatakan Forrest Gump, salah satunya adalah
karena manusia tidak tahu apa yang akan terjadi dalam hidupnya ke depan. Manusia
selalu ingin tahu dan mencari hakikat hidup yang sesungguhnya. Tetapi bagaimana
kalau hidup kita diatur dan sudah dikontrol dalam acara reality show yang disaksikan
seluruh dunia tanpa kita pernah menyadarinya? Hal itu benar-benar terjadi tapi
dalam film. Judulnya “The Truman Show”.
Dan saat menonton film ini, lupakan tentang segala hal yang logis. Karena di
film ini begitu banyak hal yang tidak masuk akal. Tapi dengan premis cerita
yang unik, hal itu tidak akan terlalu dirasa annoying saat kita menontonnya.
Cristof, penggagas acara ini awalnya merasa
bosan dengan acara TV ataupun film yang menurut dia semua itu hanyalah bentuk
kepalsuan. Berangkat dari hal itu, ia membuat acara reality show dengan keyakinan bahwa inilah tontonan
yang benar-benar real dan jauh dari unsur kepalsuan. Nama acaranya The Truman Show, sebuah acara TV yang
tayang selama 24 jam penuh tanpa jeda tanpa iklan. Sehingga iklan dilakukan
oleh para pemain didalam acara ini. Truman
Burbank (Jim Carrey) adalah aktor utama dari acara reality show ini.
Sementara orang-orang disekitar Truman adalah aktor-aktris pendukung yang
memang sudah disetting untuk kehidupan Truman.
Berlokasi di Seaheaven sebuah tempat yang
sesungguhnya tak pernah ada karena tempat tersebut adalah studio raksasa dimana
acara ini berlangsung. Lengkap dengan segala kejadian alamnya, Seaheven tampak seperti tempat dibumi
pada umumnya. Kehidupan Truman dari
mulai ia masih dalam kandungan sampai ia dewasa berjalan. Direkam oleh sekitar
5000 kamera disetiap sudut Seaheaven
dan disaksikan oleh jutaan umat manusia didunia.
Kehidupan yang dirasa
normal bagi Truman perlahan luntur
ketika dia banyak mengalami kejadian yang janggal dalam hidupnya. Seperti
kamera yang jatuh dari langit, istri Truman
yang tiba-tiba mempromosikan sebuah produk dan pola hidup warga Seaheven yang membuat ia curiga.
Kecurigaan tersebut terus memuncak seiring dengan mimpi berpetualang dan keinginannya
pergi suatu tempat bernama Fiji yang
selalu gagal. Wajar, karena sang sutradara tidak mau Truman kabur, hingga dengan berbagai cara ia lakukan untuk
menggagalkan usaha Truman.
Dan pada suatu hari
dengan kecerdikannya dia berhasil lolos dari mata kamera dan melarikan diri
dengan berlayar ke laut walaupun laut sungguh menakutkan baginya. Dan
perjuangan Truman untuk keluar dari
dunia kepalsuan ini adalah bagian terbaik dari film ini. Kita akan dibawa
kedalam sisi yang cukup emosionil disini. Membayangkan seakan yang ada disana
adalah diri kita.
Performa Jim Carrey juga terbilang apik dalam
memerankan tokoh Truman yang mudah
dicintai ini. Sehingga penonton dibuat begitu simpatik pada tokoh yang satu ini.
Dalam hal ini, Peter Weir mampu
memberikan jembatan pemisah antara tokoh yang mampu membuat penonton simpatik
dan antipati bahkan cenderung dibenci. Cristof
mungkin adalah tokohnya. Bagaimana tidak secara tidak langsung dia telah
merenggut kebebasan hidup seorang manusia. Selain itu, dia adalah orang yang
muak dengan kepalsuan, tapi apa yang dia lakukan pada orang-orang disekitar
Truman. Bukankah mereka juga ada dalam ranah kepalsuan yang dimaksud Cristof. So, what the hell are you talking about ‘FAKE’, Cristof?
Menonton film ini
seperti memberikan persepsi lain terhadap acara reality show TV yang ada
didunia nyata. Di Indonesia saja contohnya, banyak reality show yang menurut
saya nggak penting (SERIUS!). Bahkan yang lebih parah ada reality show yang
seakan mengumbar aib-aib orang untuk dikonsumsi khalayak ramai. Anehnya banyak
orang yang menontonnya. Damn it!
Untungnya sekarang perlahan semua itu sedikit demi sedikit berkurang.
Film ini juga seperti
sebuah sindiran untuk dunia pertelevisian dengan penceritaannya yang thought-provoking itu. Berharap saja
semoga kejadian yang dialami Truman
hanya ada di film dan takkan pernah ada didunia nyata.