Tepat
di sudut ini, sebuah sudut yang selalu akan aku datangi. Didepan sebuah meja. Tembus
pandang terhalang lapisan bening, lamunanku melayang. Hinggap pada seraut wajah
yang selalu memberi cerita dan khayal tanpa pernah bisa terjamah lewat kata. Tertulis dalam pikiran. Terukir dalam ingatan. Di tempat yang paling tinggi ia
berada.
Dunia seakan berhenti sejenak kala
ia tersenyum. Dan saat itu pulalah merasa dekat
dengannya. Menggenggam tawanya. Berpura-pura memiliki dunianya. Semuanya terasa
begitu dekat. Tanpa sehelai bataspun memisahkan.
Melihatnya
sangat mengagumkan namun tak jarang pula menghancurkan. Melemahkan sukma setiap
kali menatapnya. Menyisakan ruang hampa yang dalam. Membekas perih terbalut
luka. Merasakan sesuatu yang sebenarnya tak pernah terjadi.
Mungkin
ia tak akan pernah tahu dan sebaiknya memang tak harus tahu. Jika ada satu
sudut dimana selalu terkirim doa tulus untuknya. Jika ada bayang yang selalu memperhatikan
setiap hembusan nafasnya. Mengawasi setiap jejaknya. Dari sudut yang tak pernah
ia sadari. Tersimpan satu tempat indah untuk namanya.
Dan
masih di sudut ini. Tempatku akan selalu kembali. Mengulang luka dan lara kala
merasakan indahnya dibalik gelap. Setiap waktu. Seterusnya begitu.
P.S.
"Karena LDR
itu 'Loe Doang Relationship'. Jadi cuman loe aja yang ngerasa pacaran, dianya
nggak. Jadi, hubungannya jauh gitu!" – (Agus) Jomblo Keep Smile
0 comments
Post a Comment