Puisi 1
Aku bukan
siapa-siapa
Aku bukan apa-apa
Hanya setitik debu
yang tertiup angin
Terombang-ambing
tak menentu
Dalam kebimbangan
yang mendera
Tak tahu arah dan
tujuan
Mau kemanakah aku
ini?
Ke lautkah?
Ke hutankah?
Aku tak tahu
Ikuti saja kemana
angin berhembus
Dan kemana air akan
mengalir
Yang mungkin akan
membawa diri ini
Ke tempat dimana
aku harus berhenti
Menapaki jejak
langkah yang tak pasti
Tuk temukan
secercah harapan
Yang terus
menghantuiku
Dan menjadi misteri
dalam hidupku
Kalau hal itu benar
adanya
Tunjukkan aku
jalannya
Lalu
biarkan aku mengartikannya
Puisi 2
Seperti inilah aku
Hampa dan tak
berarti
Berjalan di
hamparan pasir yang tandus
Kering dan gersang
Tertinggal dan
terlupakan
Mencoba berhenti
Aku kehilangan arah
Mencoba berlari
Ragaku sudah lelah
Mencoba kembali
Aku tersesat
Seperti itulah aku
Sampai kau hadir
Dan merubah
segalanya
Kau datang disaat
aku mulai menyerah
Laksana air
penyejuk
Ditengah dahaga
yang tak bertepi
Kaulah cahaya
terang
Saat aku tersesat ditengah ruang
gelap
Yang terus mencoba
membunuhku
Dan dari matamulah
aku melihat secercah harapan
Yang telah lama
sirna dari kehidupanku
Hingga kuraih
tanganmu
Dan kucoba berdiri
dengan sisa kekuatanku
Kaupun tersenyum dan
membisikkan kata
Seakan menghapus
semua yang terjadi padaku
Hingga aku merasa
seperti hidup kembali
Puisi 3
Terima kasih untuk
engkau
Mahakarya Tuhan
yang tak bisa aku lukiskan keindahannya
Indah yang lebih
dari hanya sekedar indah
Terima kasih untuk
engkau
Yang melengkapi
separuh jiwaku yang mati
Hingga aku mengerti
apa itu sempurna
Akulah pengagummu
Yang selalu menanti
kehadiranmu
Mengisi sisa-sisa
detik hidup
Dalam setiap
hembusan nafas yang kuhela
Engkaulah arti
kesempurnaan
Yang menyempurnakan
seluruh hidup
Dan menjadi bagian
hidupku
Kar’na aku bukan lagi aku
Tanpa
kamu menyempurnakanku
Puisi 4
Kehadiranmu
adalah anugerah bagiku
Senyummu
adalah pelipur lara bagiku
Tawamu
adalah pengusir kesepianku
Tangismu
adalah kepedihan bagiku
Dukamu
adalah luka bagiku
Kamu
adalah harapan
Kenapa
duniaku ada
Kamu
adalah alasan
Kenapa
duniaku indah
Kamu
adalah jawaban
Kenapa
duniaku berharga
Aku
terlanjur membutuhkanmu
Sejak
kamu ada
Dunia
tak lagi seperti apa yang aku rasa
Dunia
menjadi seperti apa yang aku impikan
Detik-detik
menjadi sebuah keajaiban
Yang
Tuhan titipkan dengan kebahagiaan
Saat
kita melaluinya bersama
Puisi 5
Semua
kini hilang
Sirna,
musnah tanpa bekas
Saat
langkahku mulai terhenti
Saat
aku lelah mencari
Saat
aku mulai temukan arah
Didalam
hatimu
Tapi
apa yang terjadi
Dimanakah
dirimu berada
Kemanakah
kau pergi
Aku
kehilanganmu
Sungguh
kehilanganmu
Dimanakah
terang
Yang
pernah kita rangkai bersama
Dimanakah
tenang
Yang
pernah kita ukir berdua
Hujan
turunlah
Turunlah
dari tempatmu yang tinggi
Sentuhlah
jiwaku
Hempaskanlah
tubuhku
Dan biarkan
aku hilang
Bersama
butir-butir tetesmu
Agar
aku bisa menatapnya
Walau
hanya sekejap
Untuk
memastikan keberadaannya
Agar
aku tahu yang sesungguhnya
Puisi 6
Malam...
Lirih
suara hati ini
Sepi ditelan
pekat
Dalam
kesendirian ini
Izinkan
aku memelukmu
Bersandar
dalam kehangatanmu
Selimuti
hatiku yang sepi
Singgahi
pikiranku yang rapuh
Bawa
aku terbang dan melayang
Bersama
bintang yang melukiskan wajahnya
Bersama
bulan yang melingkarkan senyumnya
Bersama
angin yang menghembuskan namanya
Biarkan
aku larut dalam dekapmu
Biarkan
aku hanyut dalam pelukmu
Mengingat
semua cerita tentangnya
Mengulang
sisa-sisa waktu bersamanya
Walau
kini aku dengannya berbeda dan berjauhan
Tapi
dalam dimensi lain dari dunia ini
Aku
sedang bersamanya sekarang
Berjalan
mengitari waktu
Menembus
lapisan langit
Melewati
jangkauan angan dan khayal
Menari
bersama terang
Dalam
bayang keindahan
Dan
pagi...
Jangan
kau mendekat
Sebelum
aku benar-benar terjaga
Terbangun
dari semua ini
Puisi 7
Aku
tak perlu menyesalinya lagi
Garis
hidup yang telah Tuhan goreskan
Untuk
kita makhluk-Nya
Tapi jika
aku boleh meminta
Izinkan
aku memohon
Semoga
Tuhan selalu menjagamu
Karena
tak sanggup lagi tangan ini
Menggenggam
perihnya hidupmu
Karena
tak mampu lagi raga ini
Mendekap
pedihnya duniamu
Karena
aku terlalu jauh untukmu
Dan
takkan mungkin aku bisa menggapaimu
Kau
adalah seberkas kisah yang terukir dalam pikiranku
Dirimu
akan selalu jadi hal terindah dalam mataku
Saat
ini mungkin hanya engkau yang tahu
Mengapa
aku masih sendiri seperti ini
Karena
tak pernah berharap akan ada penggantimu
Hanya
semoga ada dirimu dalam wujud yang lain
Walau
aku tahu itu tak mungkin
2 comments
puisinya bagus2 bos, trimkas
Post a Comment