Monday, January 21, 2013

Tentang Film Animasi di Tahun 2012


Masih tentang flashback 2012 (harusnya sih ini udah kemarin-kemarin diposting), kali ini saya mau ngomongin tentang film animasi ditahun 2012. Film animasi memang diidentikkan dengan anak-anak walaupun sebenernya semua orang bisa nikmatin film kayak gini. Temanya sendiri kadang dirasa ringan dan sederhana. Tapi menurut saya ada satu hal yang perlu kita lihat lebih dalam tentang film animasi ini. Dibalik kesederhanaan cerita, tema atau apapun, film animasi ternyata menyajikan banyak pesan tersirat, sarat akan makna dan banyak hal yang bisa kita ambil dari apa yang disampaikan dari kesederhanaan yang diungkap dalam film animasi. Seperti pada tahun 2012 kemarin, yang memang cukup banyak film animasi yang wara-wiri menghiasi layar lebar disepanjang tahun itu.
1.          Dr. Seuss: The Lorax
Pernah ngebayangin gak kalau didunia ini kita hidup dengan hal yang semuanya terbuat dari barang artifsial? Semuanya gak ada yang benar-benar asli? Bahkan pohonpun palsu alias imitasi? Gimana ya kalau hal itu kejadian didunia nyata kita ini? Gak bisa dibayangin atau ngeri ngebayanginnya?
Sekelumit pertanyaan diatas sedikit banyak menjelaskan bagaimana film ini berkisah. Film ini adalah film animasi pertama yang saya tonton di 2012. Film yang diangkat dari buku cerita anak-anak berjudul sama pada tahun 1971 ini bercerita tentang lingkungan dan manusia dengan keserakahannya.
Dengan konsep cerita yang unik dan mudah dimengerti, tapi punya pesan moral yang dalam tanpa terkesan menggurui menjadikan film ini punya tempat sendiri setiap kali menontonnya. Ya, minimal habis kita menonton film ini kita tersadar bahwa lingkungan, alam dan segala hal yang ada didalamnya itu sangat berarti bagi manusia, terutama pohon yang menjadi benang merah film ini. Sehingga tak ada lagi eksploitasi alam, tak ada lagi penebangan-penebangan liar, tak ada lagi keserakahan manusia yang mengorbankan lingkungan demi kepentingan pribadi, yang ujung-ujungnya akan membawa petaka juga bagi manusia itu sendiri.
“Unless someone like you cares a whole awful lot, nothing is going to get better it’s not”
-Dr. Seuss-


2.         The Pirates! Band of Misfits
Pas pertama tahu film ini memakai judul ‘Pirates’, jujur saya sangat tertarik dan penasaran. Maklum film yang memakai judul ‘Pirates’ memang selalu membuat saya penasaran dan tertarik untuk menontonnya. Awalnya malah gak nyangka kalau film ini adalah film animasi. Film ini bercerita tentang bajak laut yang ingin diakui eksistensinya sebagai bajak laut yang besar. Tapi ternyata hal itu tidak mudah, apalagi untuk bajak laut yang satu ini.
Ambisi yang besar dalam diri demi sesuatu yang ingin dicapai kadang dapat membutakan mata. Ini juga dialami Sang Kapten Bajak Laut yang terobsesi dengan gelar ‘The Pirate of The Year’ sehingga iapun melakukan berbagai macam cara demi gelar tersebut. Tetapi pada perjalanannya ia membuat sebuah kesalahan besar dengan mengorbankan Polly, burung kesayangan mereka. Hingga akhirnya iapun dicap sebagai pengkhianat, diusir dan ditinggalkan oleh seluruh awaknya. Saat dia sendiri, iapun menyadari kesalahannya dan bertekad untuk membawa Polly kembali. Iapun berjuang untuk mendapatkan Polly kembali dan saat itulah seluruh awak yang telah meninggalkannya kembali untuk membantunya. Hingga Polly-pun kembali dan merekapun bisa bersama kembali. Sang Kapten sadar bahwa gelar hanyalah gelar dan itu tak berarti apa-apa, yang terpenting adalah kebersamaan yang terjalin diantara mereka dengan segala suka dan duka yang telah dialami dari semua perjalanan yang telah mereka lewati.


3.         Madagascar 3: Europe's Most Wanted
Edisi ketiga ‘Madagascar’ ini menyajikan banyak hal yang sangat mengasyikkan. Petualangan Alex dkk bersama teman baru mereka sekelompok hewan sirkus membuat banyak kekonyolan terjadi sepanjang durasi film ini. Saat Alex dkk dikejar Dubois seorang polisi wanita yang terus memburu mereka. Atau saat Alex dkk melakukan atraksi sirkus yang justru baru pertama kali mereka melakukannya.
Film ini sangat menghibur apalagi dengan visual efek dengan warna-warna mencolok yang bikin mata kita melek, plus ada backsound dari lagunya ‘Katy Perry’ yang Firework.  Terasa ngepas aja kedengarannya. Nilai-nilai persahabatan, kebersamaan dan keyakinan tetap menjadi pesan moral yang disampaikan dalam film ini.


4.        Brave
Hidup dengan jalan sendiri adalah sebuah jalan yang dipilih Merida, tokoh utama film ini. Hal tersebut memang tidak mudah, perlu sebuah keberanian untuk melakukan hal tersebut, walaupun itu harus menentang tradisi yang sudah turun temurun. Walaupun hal tersebut menimbulkan konsekuensi yang justru membahayakan dirinya dan orang-orang terdekatnya. Sebagai seorang anak kerajaan, Merida ingin menemukan hidupnya sendiri tanpa harus ada hal yang mengekangnya. Hingga ia dihadapkan pada berbagai macam kekacauan, tapi justru dari sanalah ia menemukan sesuatu yang telah lama dicarinya.
Memang dalam hidup, saat kita menentukan pilihan sendiri, akan ada sebuah konsekuensi yang akan kita tanggung kelak. Tapi yang terpenting adalah kita tak boleh lari dari konsekuensi tersebut. Kita harus berani menerima dan menanggungnya seperti yang dilakukan Merida. Walaupun film ini bukanlah film yang saya favoritkan tapi film punya banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari alur cerita yang tersaji dalam film ‘Brave’ ini.


5.         Ice Age 4: Continental Drift
Petualangan Manny, Sid dan Diego dimulai saat terjadi sebuah bencana yang menimpa mereka. Permukaan bumi terbelah menyebabkan merekapun terpisah dengan keluarga dan kawanannya. Dari sanalah mereka bertemu dengan musuh baru, komplotan para perompak yang dipimpin seekor kera bernama Gutt.
Pada film ‘Ice Age’ yang ini terjadi banyak persoalan yang menimpa tokohnya. Baik itu pada Manny yang memang menjadi pusat utama film ini, Sid dengan Nenek yang telah ditinggalkan keluarganya, Diego yang mulai jatuh hati pada Shira, anggota dari komplotan perompak itu, Peaches, anak Manny yang beranjak remaja tapi masih labil dan berbagai macam konflik lain yang menambah keseruan film ini. Film berdurasi kurang lebih 90 menitan ini menyajikan banyak hal yang tentu tidak boleh dilewatkan. Alur cerita dengan ketegangan beraroma kelucuan yang begitu kental memberi hiburan tersendiri saat menonontonnya. Ada sebuah dialog yang paling saya ingat dari film ini antara Louis dengan Peaches yang artinya kurang lebih seperti ini ‘seseorang pernah memberitahuku bahwa apapun yang terjadi, kau tak akan pernah meninggalkan temanmu’.


6.        ParaNorman
Secara pribadi, saya sangat menyukai film animasi yang bercerita tentang zombie ini. Saya sangat suka dengan karakter tokoh utama di film ini, Norman. Ya, anak kecil yang satu ini memang terlihat berbeda dengan anak seusianya. Dia bisa melihat makhluk halus yang tak bisa dilihat oleh orang kebanyakan, sehingga tak heran kalau orang-orang disekitarnya menganggap dia itu aneh bahkan gila sehingga teman-temannyapun menjuluki dia freak.
Di kehidupan kita ini, mungkin saja ada orang mengalami hal yang sama seperti yang dialami Norman. Ya, tentu bukan hanya tentang bisa melihat hantu sih, ya bisa saja kita berbeda karena hal lain. Berbeda dari segi fisik, sikap, kebiasaan atau apapunlah yang dirasa aneh dan gak lazim sama lingkungan dimana kita berada. Dan mungkin hal itulah yang menjadi alasan terjadi kasus yang cukup ramai belakangan ini yaitu bullying. Kadang lingkungan tempat kita berada bisa memperlakukan kita seperti itu tapi yang paling menyedihkan adalah orang terdekat kita sendiri ikut-ikutan memperlakukan seperti itu. Dan hal inilah yang dialami si kecil Norman. Tapi yang saya salut adalah Norman merasa bahwa orang-orang mungkin menyakitinya tapi dia tak mau membalasnya hanya karena mereka orang jahat dan tak ada orang baik pula. Hanya karena mereka melakukan kejahatan bukan berarti kita harus melakukan hal yang sama. Karena hal itu hanya akan membawa keburukan sehingga kita lupa dengan yang namanya kebaikan.


7.         Frankenweenie
Pas pertama nonton film yang satu ini, memory saya langsung diingatkan dengan sebuah film di tahun 2005 berjudul ‘Corpse Bride’. Ada banyak hal yang bisa dibilang punya kemiripan antara ‘Corpse Bride’ dengan ‘Frankenweenie’, ya mungkin saja karena sutradara film ini sama yaitu ‘Tim Burton’. Film ini juga merupakan film animasi yang paling saya suka. Animasi stop-motion dengan nuansa gelap dan kelam yang memang udah jadi ciri khas Burton ini bercerita tentang seorang anak bernama Victor yang kehilangan anjingnya, Sparky karena kecelakaan. Tapi Victor belum siap untuk kehilangannya. Sehingga dia berusaha untuk bisa menghidupkan Sparky kembali. Dan dengan ilmu sains yang dia punya plus inspirasi dari gurunya, akhirnya Sparky hidup kembali. Tapi justru dari sanalah permasalahan bermuculan.
Ada bagian yang saya ingat dari film ini yaitu saat dimana Victor bertanya kepada gurunya tentang eksperimennya. Dia berkata bahwa eksperimen pertama berhasil dan sukses sedangkan yang kedua juga berhasil tetapi dia merasakan ada perbedaan dari yang sebelumnya. Gurunya menjelaskan bahwa sains bukan hanya ada didalam otak tetapi juga ada didalam hati. Sains bukan tentang baik atau buruk tetapi bisa dilakukan untuk keduanya. Eksperimen pertama, Victor lakukan dengan sepenuh hati, sedangkan eksperimen kedua dia lakukan dengan terpaksa, jiwanya tidak ada disana. Hingga hasilnyapun tidak memuaskan. Dari hal tersebut, saya punya keyakinan bahwa apapun yang kita lakukan dengan tulus dan sepenuh hati pasti akan berbuah hasil yang baik, berbeda dengan saat kita melakukan sesuatu dengan terpaksa hasilnya kadang kurang begitu baik. Meskipun hasilnya baik kadang hal itu kurang bernilai dan bermakna.


8.        Hotel Transylvania
‘Hotel Transylvania’ merupakan tempat hantu dan para monster tinggal. Sang pemilik adalah seorang Drakula, bernama Drak yang punya anak bernama Mavis. Drak sangat mencintai Mavis dan karena sesuatu hal yang pernah terjadi padanya, ia jadi punya trauma tersendiri sehingga Drak sangat overprotective terhadap Mavis. Sampai-sampai Drak berbohong kepada Mavis tentang dunia luar yang menurutnya itu adalah hal terbaik yang dia lakukan untuk melindungi Mavis.
Dalam dunia nyata bisa saja kejadian seorang orang tua yang begitu sayang pada anaknya sehingga jadi amat sangat overprotective. Memang kasih sayang orang tua pada anaknya adalah hal yang wajar tapi kalau terlalu berlebihan sampai overprotective segala kadang gak baik juga. Sebagai anak kita suka dibuat bingung, disatu sisi kita akan berdosa karena gak nurut ama orang tua, tapi disisi lain justu kita merasa tersiksa. Dan seperti yang dibilang Drak dalam film ini bahwa dia memang selalu khawatir dan berpikiran hal buruk jika Mavis pergi, tapi ternyata hal yang paling buruk adalah ketika dia melihat Mavis tidak bahagia. Dia juga sadar betul bahwa tak selamanya anak itu akan dilindunginya, karena anak perlu menemukan sesuatu untuk diri mereka sendiri walau dalam perjalanannya tak selalu mulus, tapi itulah kehidupan. Saya jadi teringat sebuah syair yang ditulis ‘Kahlil Gibran’.
Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka dilahirkan melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu




9.          Wreck-It Ralph
Film yang terinspirasi dari Arcade Game ini cukup mengesankan saya. Dengan konsep yang unik, film ini punya cerita yang menarik. Ada unsur dramatisnya, ada kesan heroiknya dan tak lupa humor-humor ringan yang ditawarkan disini. Film ini bercerita tentang Ralph, seorang tokoh dalam game Fix-It Felix yang merasa bosan dengan rutinitas hidupnya sebagai orang jahat dan muak karena orang jahat selalu dibenci. Di dalam game itu, ia hidup sendiri, terbuang dan terlupakan. Dan setelah kurang lebih 30 tahun menjalani hidup seperti itu, iapun berkeinginan merubah takdirnya sebagai orang jahat perusak untuk menjadi orang baik yang disukai semua orang. Ralph mulai membulatkan tekad untuk bisa jadi tokoh protagonis dengan cara mendapatkan medali dari game lain agar ia disebut pahlawan.
Ralph iri kepada Felix karena dia adalah orang yang disebut orang-orang sebagai orang baik. Iri itu sendiri lebih sering bernada negatif walaupun pada kasusnya Ralph, irinya itu bisa dibilang untuk kebaikan dan sepertinya itu boleh-boleh aja. Ralph ingin disebut pahlawan dan ia perlu simbol untuk mendapatkan hal itu, dalam hal ini medali. Walaupun awalnya Ralph sangat menginginkan medali sebagai simbol kepahlawananannya tapi pada akhirnya ia membuktikan bahwa untuk menjadi seorang pahlawan atau menjadi orang baik tak perlulah ada tanda agar ia yakin bahwa ia orang baik. Seperti kata Ralph, I am bad, and that’s good, I will never be good, and that’s not bad. There’s no one I’d rather be than me”. Ia bisa menerima kondisi dirinya baik maupun buruknya. Ya, didunia ini memang selalu ada hal yang baik dan buruk. Tapi terkadang semua itu tak selamanya selalu berbicara tentang salah dan benar. 


10.          Rise of the Guardians
Rise of the Guardians merupakan film yang menurut saya mempunyai kesan anak-anak yang cukup kuat. Diambil dari buku berjudul Guardians of Childhood film ini menggabungkan tokoh-tokoh mitos yang cukup ikonik dan dikenal ke dalam cerita. Dan itu yang membuat film ini menjadi lebih menarik. Ditambah pemanfaatan teknologi 3D yang sangat baik membuat film ini mampu tampil apik selama kurang lebih 90 menit.
Bercerita tentang para Guardians yang bertugas untuk menjaga kebahagiaan anak-anak diseluruh belahan dunia. Bertahun-tahun mereka menjalankan tugas dan semua berjalan dengan lancar tanpa hambatan hingga suatu saat muncullah karakter antagonis dalam film ini yang menamai dirinya Boogeyman alias Pitch. Untuk mengalahkan Pitch, Man in the Moon memberi isyarat pada para guardian untuk menambah satu armada lagi dan dia adalah Jack Frost, seseorang yang tak pernah dibayangkan sebelumnya untuk menjadi seorang guardians.
Masa anak-anak merupakan masa krusial karena masa anak-anak yang dipenuhi kebahagiaan akan membuat masa depan mereka lebih cerah dan hal inilah hal yang ingin selalu dijaga para guardian. Mereka tak ingin anak-anak mempunyai ketakutan akan kehidupan. Mereka ingin anak-anak selalu punya harapan dan impian yang membuat mereka bisa lebih merasakan hidup. Mereka ingin anak-anak selalu percaya bahwa selalu akan ada keajaiban dalam kehidupan ini. Bahwasanya kita juga harus selalu percaya dengan apa yang kita yakini dalam hidup walau kadang itu terasa berat. Bahwasanya setiap kita mempunyai inti dalam diri yang bisa menjadi sebuah kelebihan yang tidak dipunyai siapapun ditengah kelemahan yang pasti dipunyai setiap insan didunia ini.




0 comments