Wednesday, April 17, 2013

Masalah Adalah...


Masalah, masalah dan masalah. Kayaknya kata yang satu ini selalu ada dalam hidup kita. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, bahkan bisa jadi saat tertidurpun masih ada yang namanya masalah itu. Emang makhluk apa masalah itu?
Orang bilang: Masalah itu keadaan. Masalah itu proses. Masalah itu anugerah. Masalah itu berat. Masalah itu pembelajaran. Masalah itu introspeksi. Masalah itu latihan. Masalah itu tantangan. Masalah itu hidup. Sederhananya, banyak yang bilang bahwa masalah adalah ketika keinginan tak sesuai dengan kenyataan. It’s so simple.
Semua orang didunia ini, siapapun dia. Tak peduli orang mana, profesinya apa, pendidikannya gimana. Pasti dia punya masalah. Masalahnya apa, terserah si masalah itu sendiri. Mau masalah berat, kecil, ringan, sedang atau apapun. Datangnya darimana, gimana, kapan yang pasti masalah itu selalu ada. Sadar atau tidak. Dan karena masalah selalu ada disekitar kita, maka apa yang seharusnya kita lakukan untuk si masalah ini?
Ada sebuah pepatah mengatakan: “Bersahabatlah dengan masalah maka masalahpun akan bersahabat dengan kita”. Mungkin ini juga disadari Lenka lewat lagunya yang berjuduk ‘Trouble Is A Friend’ yang berarti masalah adalah teman. Dua kalimat tersebut mengisyaratkan bahwa masalah adalah bagian dari hidup kita. Kita pasti bisa membayangkan bagaimana jika kita hidup tanpa teman, hanya sendiri didunia ini. Pasti hidup kita akan terasa hampa. Begitu juga dengan masalah, bagaimana jika hidup tanpa masalah? Masih berartikah hidup kita?

Trouble he will find you, no matter where you go
No matter if you're fast, no matter if you're slow
The eye of the storm or the cry in the morn
You're fine for a while but you start to lose control...
He's there in the dark. He's there in my heart
He waits in the wings. He's gotta play a part
_Lenka_

Setiap orang punya masalahnya sendiri. Plus kadarnya. Karena memang kadar permasalahan yang dihadapi seseorang pasti berbeda. Bisa jadi untuk orang yang satu masalah itu adalah masalah yang besar, tapi untuk sebagian yang lain bisa jadi itu cuma hal kecil yang numpang lewat saja, padahal akar permasalahannya sama. Ya, berat atau tidaknya sebuah masalah itu tergantung kita. Karena setiap orang memang punya pandangan sendiri tentang masalahnya. Tapi yang pasti Tuhan telah menetapkan bahwa tidak akan ada satu masalahpun yang Dia berikan melainkan kita bisa mengatasinya.
Pada dasarnya, saat kita dihadapkan pada sebuah masalah, sesungguhnya kita bisa memilih. Kita memilih lari atau menghadapinya. Lari berarti kita lari dari kenyataan terhadap masalah itu sendiri. Tapi bisa jadi hal itu bukanlah solusi yang tepat. Karena sesungguhnya kita tak akan pernah bisa lari dari masalah. Malah masalah akan terus menghantui kita. Memilih menghadapinya mungkin langkah yang paling bijak. Menghadapinya berarti kita mencari solusi untuk menyelesaikannya. Memang kadang tak bisa semua diselesaikan karena akan selalu ada masalah baru setelah masalah lain pergi. Memang terkadang berat juga untuk menyelesaikannya, bahkan bisa sangat sulit. Tapi seperti kata ‘Last Child’ bahwa kita bisa anggap semua itu adalah satu langkah untuk mendewasakan diri kita dan menjadi pribadi lebih baik dari yang sebelumnya. Walaupun tentu semua itu tidaklah mudah. Semua butuh proses. Dan dari proses itulah kita akan dapatkan sesuatu yang hanya kita yang akan mendapatkannya.
Kita bisa belajar dari masalah dan memperbaiki diri karenanya. Karena masalah akan membuat jati diri kita yang sesungguhnya. Seperti yang saya kutip dari film ‘The Amazing Spiderman’ berikut ini.
Well, take it from an old man:
Those things send us down a road
They make us who we are
_Richard Parker_

Masalah pada hakikatnya bukanlah masalah. Mungkin itu adalah hal yang memang dipersiapkan demi kebaikan kita. Hanya kita yang harus benar-benar menyadari dan menerimanya sehingga kita tahu apa yang harus kita lakukan setelahnya. Seperti kata puisi yang diambil dari buku ‘Kisah Lainnya’ berikut.

Pada saat masalahmu menghampirimu, janganlah berkecil hati
Itu adalah pasangan hidupmu
Itu adalah takdirmu
Sesuatu yang sudah dipersiapkan untukmu
Bahkan sebelum kau dilahirkan
Itu adalah pelengkap hidupmu
Itu adalah gurumu, maka cintailah dia
Penilaian Tuhan tidak dimulai saat kau menerimanya
Karena semua orang akan menerimanya, tanpa terkecuali
Selayaknya seperti orang-orang sebelumnya

Jangan pernah berusaha menolak kesalahanmu
Terimalah itu sebagai bekalmu, untuk perjalanan panjangmu
Justru kesalahanmu dimulai ketika kau menolak menerima kesalahanmu
Sedangkan kau menyadarinya

Lapangkanlah dadamu, sehingga luas, tempat untuk ilmu yang berguna
Penilaian Tuhan dimulai saat kau memperbaikinya

- Ariel -

0 comments