Wednesday, May 1, 2013

Untuk Masa Melankolis


Dalam keseharian kita, sebagaimana mestinya hidup, kita selalu berada diantara hal-hal yang pastinya harus kita alami. Mau gak mau, suka gak suka. Apapun itu. Bahagia, sedih, suka, duka, tangis, tawa semuanya ada mengisi setiap detik hidup yang kita jalani. Semua kadang berubah tak beraturan. Hadir tanpa pernah kita duga. Semuanya datang silih berganti menjadi serpihan-serpihan dalam hidup kita.
Atmosfer hidup memang tak bisa ditebak. Semuanya dapat berubah begitu cepat bahkan teramat sangat cepat. Kita bahkan begitu terkejut saat datang sebuah keadaan yang sesungguhnya kita gak siap untuk menerimanya. Akibatnya, emosi jadi tak menentu, depresif dan putus asa, bahkan kita merasa bahwa diri kita seorang ‘Loser of the Year’. Dan saat masa itu menghinggapi, saya menyebutnya dengan masa-masa melankolis dimana kita berada dalam sebuah titik yang hanya kita dan Tuhan yang tahu.
Masa-masa itu memang pasti akan ada pada setiap manusia. Penyebab kadang menjadi gak penting lagi dalam hal ini. Yang pasti kita akan mencari hal untuk melampiaskan serta meluapkan semua hal yang ada dalam masa melankolis kita. Bentuknya bisa bermacam-macam. Salah satunya lewat lagu. Ya, dengan lagu kita dapat membawa atmosfer masa melankolis kita dalam dimensi dimana kita dapat berbicara, mendengar, merasa dan melihat lebih dalam tentang apa yang sedang kita alami dalam masa ini.
          Dan berikut beberapa lagu yang biasa menjadi teman saat saya sedang ada di masa ini.

Creep – Radiohead
Terkadang didunia ini kita menginginkan hal yang indah namun itu terlalu jauh untuk kita. Kitapun sadar bahwa kita tak pernah bisa meraih dan mendapatkannya. Hanya bisa berharap dan bermimpi selamanya. And WHAT THE HELL are we doing?
Saya tidak tahu persis kapan saya tahu lagu ini, bisa jadi SD atau SMP. Tapi saya baru benar-benar memahaminya beberapa tahun terakhir ini. Lagu ini memang punya nafas yang sangat melankolis sebagai sebuah lagu. Apalagi dengan chord yang bisa dibilang everlasting, membuat lagu ini jadi sing along untuk menemani masa-masa yang seperti ini.
Saya suka semua bait lirik di lagu ini, maknanya dalam sekali. Terutama bagian reffrain-nya. Apalagi yang nyanyi Thom Yorke. Alasannya, saya merasa bahwa saya benar-benar bisa merasakan apa yang tertulis disana. Mungkin saya rasakan akhir-akhir ini.
But I’m a creep, I’m a weirdo. What the hell am I doin’ here? I don’t belong here.


Sleeping Pills – Suede
Ada yang bilang kalau tidur adalah obat dari segala macam bentuk kekalutan hidup. Dan mungkin saat itulah Sleeping Pills jawabannya. Ya, lagu Suede yang satu ini memang punya aura depresif yang kental dan berbahaya. Ditambah nuansa oldest ala 90-an yang sangat terasa, Plus vokal Brett Anderson yang bikin lagu ini tambah murung. What are you thinking about it? Karena sepertinya lagu ini akan selalu sukses membuat kita tertidur dan mengantarkan masa-masa melankolis kita ke dalam alam mimpi disaat kita berharap akan ada ketenangan setelahnya.
Angel, don’t take those sleeping pills. You don’t need them. Though it’s just time they kill.
Angel, give me your sleeping pills. You don’t need them. Give me the time they kill.


One Last Cry – Brian McKnight
Lagu di era 90-an ini sering saya putar tengah malam saat biasanya kebanyakan orang-orang sedang tidur sementara saya masih terjaga. Berbaring di tempat tidur, mematikan lampu kamar, memejamkan mata dan menikmati setiap notasi, musik serta lirik di lagu ini. Sungguh sensasi yang luar biasa. Apalagi kalau kita benar-benar ada dalam masa melankolis kita.
 Sebuah tangisan untuk hal yang membuat kita ada dalam kesakithatian, kepedihan serta kepahitan hidup mungkin adalah hal yang wajar. Karena memang tak ada yang bisa kita lakukan saat semua yang terbaik dari diri kita sudah kita berikan saat itu. Tapi perlu diingat lagi bahwa tangisan yang dalam itu adalah tangis untuk yang terakhir kalinya. Karena sesungghunya kita harus segera beranjak dan meninggalkan semua masa dibelakang kita untuk kembali menatap masa yang sudah menanti didepan kita.
I know i gotta be strong, ‘cause round me life goes on and on and on and on....
One last cry before i leave it all behind...



Homesick – Kings Of Convenience
Melewati waktu-waktu dengan rutinitas sehari-hari. Mengarungi hari dengan hal-hal yang hampir sama terkadang malah terasa sangat menyebalkan. Apalagi kita berada ditempat yang bukan tempat dimana kita berasal. Bikin Homesick. Belum lagi lingkungan yang terkadang juga kurang bersahabat malah makin tambah, Homesick.
A song for someone who needs somewhere to long for...
Homesick
‘Cause I no longer know where home is

She Had The World – Panic! At The Disco
Berbicara tentang lagu untuk masa melankolis ini, mungkin tidak harus selalu harus dengan lagu-lagu yang mellow, mendayu-dayu dan harus bertema kegalauan. Seperti lagu ini contohnya. Ya, lagu ini memang bukan lagu mellow ballad yang membuat orang yang mendengarkan teriris hatinya. Tapi juga bukan lagu yang upbeat yang membuat orang ingin berjingkrak-jingkrak tidak karuan. Bermain dalam mid-tempo lagu ini punya sesuatu yang asyik saat saya mendengarkannya dimasa ini. Musik, notasi serta instrumen yang dimainkan dilagu ini terasa megah namun pekat dan abstak. Dan tak bisa saya pungkiri bahwa lagu ini punya aura kekelaman yang kental saat kita mendengarkannya.
Because when I look in her eyes I just see the sky
When I look in her eyes. Well I, just see the sky

Ketsui No Asa Ni – Aqua Timez
Saya tahu lagu ini pas SMA. Mungkin karena saat itu saya sedang berada di masa-masa seperti ini sehingga takdir mempertemukan saya dengan lagu ini. Pertama kali denger saya langsung jatuh hati sama lagunya. Walaupun saya tidak tahu artinya apa. Tapi musiknya memberikan sebuah isyarat yang membuat saya larut dan tersentuh dengan lagu ini.
Setelah saya tahu artinya, ternyata lagu ini jauh lebih bagus dari apa yang saya pikirkan. Liriknya sangat menyentuh. Maknanya benar-benar dalam. Dan sangat pas dengan keadaan saya saat itu (mungkin juga saat ini). Bisa sangat memotivasi dan membangkitkan kembali spirit setiap kali kita terjatuh. Lagu ini mengajarkan kita untuk tetap menjadi diri kita sendiri.
Ii wake wo katazukete doudou to mune wo hari
Jibun toiu ningen wo, utai tsuzuke
“YOU”

There are so many moment in our life. And every moment need song to make it alive.
Every song have a story. They are always there beside us.

0 comments