Saturday, May 25, 2013

Tidak Cukup Hanya Sekedar Santai

Ada dua kejadian yang melatarbelakangi saya membuat postingan ini. Pertama, naik bis. Kedua, milih lokasi KKN. Dan kedua hal tersebut benar-benar menyadarkan saya tentang satu hal bahwa dunia ini ‘Tidak Cukup Hanya Sekedar Santai’. Mengapa?
Saya termasuk orang-orang yang masuk kategori terlalu santai dalam menghadapi hal-hal yang ada didunia ini. Punya prinsip ‘Slow But Sure’, ‘Alon-alon Asal Kelakon’, dsb. Tidak salah sebenarnya kita puya prinsip demikian, hanya saja kalau kita tidak bisa me-manage diri kita terhadap prinsip tersebut, hal itu hanya akan jadi alibi bagi diri kita yang sesungguhnya telah mengkhianati prinsip tersebut. Dan dalam beberapa hal, itu terjadi pada saya. Dua pengalaman yang telah saya sebut diatas mungkin jadi hal paling konkrit untuk menjelaskannya.
Naik bis. Kita tahulah bagaimana keadaannya, apalagi pas hari-hari besar. Kalau gak buru-buru pasti ketinggalan dan karena terlalu santai hampir sering saya ketinggalan (efek terlalu santai).
Milih lokasi KKN. KKN itu salah satu program kuliah dikampus. Di kampus lain juga ada hanya mungkin sistemnya saja yang berbeda. Dan yang menarik dikampus saya (gak tahu kampus lain) untuk memilih lokasi KKN kita harus rebutan dengan peserta lain agar kita berada di lokasi yang kita inginkan. Dan kalau terlalu santai kita pasti akan terlempar jauh dari apa yang kita harapkan. Dan ternyata itu sudah terjadi pada saya, bahkan lebih parah. Siapa cepat, dia dapat.
Dua peristiwa diatas mungkin masih belum bisa dimengerti maksudnya. Intinya sih gini. Ada hal didunia ini yang harus kita sikapi dengan santai dan ada juga yang tidak boleh disikapi dengan santai.
Banyak orang bilang bahwa menghadapi hidup itu santai saja, ikuti alur yang ada, yang penting tujuannya tercapai. Benar sebenarnya. Tapi tanya pada saat kapan, dimana dan bagaimana kita harus berbuat demikian. Karena tidak mungkin ketika kita sedang lomba lari, kita hanya berlari santai tanpa punya hasrat untuk sampai pertama kali ke garis finish. Sementara pelari lain berlari sekencang-kencangnya untuk mencapai finish. Walaupun nanti pada akhirnya kita sampai di garis finish tapi apakah kita pemenangnya? Jawaban saya tidak.
Karena didunia ini memang ada hal yang harus kita kejar dengan sungguh-sungguh. Ada hal yang harus diusahakan, tidak bisa disikapi cuma sekedar santai. Harus cepat-cepat kalau tidak mau ketinggalan kereta. Harus sesegera mungkin kalau tidak ingin ada penyesalan di ujung. Untuk itu, kita tidak bisa hanya bersikap santai saja, karena tentu kita akan tertinggal dan semakin tertinggal. Bahkan hanya dalam hitungan detik. Kita harus berlari sekencang-kencangnya, menjadi yang terdepan dan semakin terdepan.
Santai boleh saja, ketika tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Santai boleh saja ketika keadaannya tepat. Santai boleh saja, tapi jangan terlalu santai juga. Kalau masih sanggup berlari kenapa harus berjalan. Karena tidak selamanya pelan itu pasti. Dan tidak selamanya pelan itu menjamin sebuah hal untuk dapat terlaksana.

0 comments