Tuesday, May 28, 2013

Cerita Soal Film Indonesia

#Ini hanya sekedar statement dari orang yang sesungguhnya masih awam soal film
(Awalnya) Saya termasuk orang yang jarang menonton film Indonesia. Bagi saya. Mungkin karena film Indonesia masih kalah dalam hal hasrat menontonnya daripada film-film luar. Mungkin karena tema-tema film Indonesia yang itu-itu aja (drama, horor dsb). Kadang terlalu mainstream. Bahkan kalau ada satu yang meledak, yang lainnya pingin nyamain. Mungkin karena ceritanya yang terlalu predictable. Mungkin karena masalah teknis atau non-teknis dalam proses pembuatan film itu sendiri. Atau mungkin juga karena hal lainnya.
Hal-hal diatas bisa jadi alasan yang membuat persepsi saya tentang film Indonesia jadi terkesan skeptis. Saya jadi punya semacam syndrome ketakutan menonton film Indonesia di bioskop. Pasalnya, saya takut kecewa setelah nonton film Indonesia di bioskop hanya bilang ‘oh gitu ya’ dengan memasang ekspresi wajah datar. Saya takut film Indonesia tidak memberi kesan yang memorable bagi saya. Jadi seperti merasa rugi mengeluarkan uang hanya untuk mendapat sesuatu yang tidak memberikan kesan apapun.
Tapi akhir-akhir ini, industri film Indonesia mengalami banyak perubahan. Itu saya rasakan setelah saya nonton ‘The Raid’ tahun lalu yang memang sudah mendunia. Kehadiran ‘The Raid’ dalam kancah perfilman Indonesia menjadi semacam standar bagi para sineas Indonesia untuk membuat film yang berkualitas dan bisa dinikmati diseluruh dunia.
But ‘The Raid’ is action movie, how many other?
Tidak masalah sebenarnya mau genre film itu apa. Buktinya, kita lihat ‘Titanic’, film drama yang premisnya sudah jelas cinta-cinta-an, tanpa adegan yang aksi yang gila, tanpa visual effect yang juga gila, tapi sanggup menjadi salah satu film terlaris didunia. ‘Titanic’ sudah cukup memberikan persepsi bahwa genre apapun bisa membuat sebuah film menjadi spektakuler.
Dan sekarang, perlahan tapi pasti menurut saya para sineas film Indonesia sudah mulai banyak belajar dan mencoba bangkit dengan membuat film yang bagus baik secara kualitas maupun kuantitas. Walaupun (KATANYA) kebangkitan film Indonesia sudah dimulai ketika film ‘Ada Apa Dengan Cinta’ menghiasi bioskop-bioskop tanah air. Dan kini, salah satu bukti nyatanya adalah kemarin-kemarin kita tahu bahwa ada film Indonesia berjudul ‘What They Don’t Talk About When They Talk About Love’ yang masuk Sundance Film Festival, sebuah ajang bergengsi bagi perfilman dunia. Hal itu merupakan sebuah prestasi sendiri bagi perfilman Indonesia. Selain ‘The Raid’ yang memang sudah melakukannya terlebih dulu dalam ajang lain.
Terlepas dari hal itu ada persoalan lain yang perlu disadari bahwa sejatinya kualitas, keseruan sebuah film atau apapun yang membuat kita jatuh cinta sama sebuah film dikembalikan lagi pada penilaian penonton #penonton pun harus cerdas dan selektif. Hal itu memang hampir pasti bersifat relatif. Tapi yang pasti adalah siapapun baik itu para pembuat film ataupun penikmat film harus sadar benar dalam memaknai kualitas film itu apa? Serunya film itu apa? Karena walaupun bersifat relatif tapi tetap harus mempunyai standar. Seperti kita bilang bahwa cantik atau tampan itu relatif, tapi tetap pada dasarnya untuk bilang cantik atau tampan pasti ada standarnya sendiri.
Semangat buat para sineas film Indonesia, terus berkarya. Buat sesuatu yang tidak hanya bagus tapi berkualitas karena sesungguhnya Indonesiapun bisa membuat film yang benar-benar bagus. Semoga karya-karya anak bangsa ini bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

0 comments