Dan
tak terasa kebiasaan gak penting di blog ini sudah memasuki bulan ke-6, yang berarti sudah setengah tahun sy melakukan ini. Di bulan Mei kemarin, ‘Catatan
Nonton’ random dgn sedikit review kecil-kecilan ini sebagian besar diisi oleh film-film yg mempunyai twist ending dan beberapa film
Indonesia. Jadi, buat siapapun yg suka
sama film yg punya twist ending, beberapa film dibawah mungkin bisa jadi
rekomendasi.
Sy
membuka lagi beberapa film karya anak bangsa utk semakin membuka mata sy bahwa
dari dulu juga sebenarnya film Indonesia itu banyak yg bagus, kitanya saja yang
masih suka skeptis dan selalu menutup mata. Dan ternyata memang terbukti malah
gak kalah sama buatan hollywood. So, Langsung saja ‘Catatan Nonton’ edisi Mei 2014,
Check it out!
Janji
Joni (2005) (02/05/14)
Short
review:
Joko Anwar adalah salah satu dr
sekian banyak sineas Indonesia yg namanya cukup diperhitungkan. 'Janji Joni' yg
dirilis 9 tahun lalu, bisa dibilang karyanya yg paling santai & sederhana.
Tp berhasil tampil menarik dgn template-nya yg unik. Terlebih lagi krna 'Janji Joni' juga
berbicara mengenai sisi lain dr film itu sendiri. Makin meriah krn ada seabrek cameo aktor-aktris disini. Dan tentu tdk
hanya itu, krna kalau dicerna lebih jauh, 'Janji Joni' menghadirkan berbagai
kritik sosial yg cukup menyindir tentang realitas hidup saat itu (dan saat ini).
Skor:
3,75/5
The
Amazing Spider-Man 2 (2014) (06/02/14)
Short
review:
Meski cukup banyak yg menyayangkan
keputusan Sony utk me-reboot kisah
Spiderman, toh itu tdk menghentikan langkahnya utk meraup pundi2 dolar dr si
manusia laba-laba. Itu memang terbukti lewat film pertamanya 2012 lalu yg
sukses dr segi komersial. Ditangan Marc Webb, Spider-Man punya tone berbeda dr versi Sam Raimi. Dan
disekuelnya ini, Webb semakin menegaskan perbedaan tone itu. Meningkatkan unsur dramatisasi lewat
kisah complicated relationship
Peter-Gwen menjadi sesuatu yg memorable
disini. Hanya saja filmnya yg ambisius sedikit banyak membuat kegemukan konflik
dgn eksekusi yg terkesan malas. Tapi anehnya tidak sulit utk terhibur oleh film
ini bahkan lebih menyenangkan dr prekuelnya. Dan sepertinya Spider-Man akan jd
superhero paling melankolis tahun ini. Review lengkapnya bisa dilihat disini.
Skor:
3,25/5
Pintu
Terlarang (2009) (08/05/14)
Short
review:
Mudah sekali buat sy suka sama film
ini. Dan memang hampir semua hal yg sy suka dlm sebuah film ada disini.
Singkatnya ini film "Gw Banget". Karya Joko Anwar yg ada di tahun
2009 ini semakin meyakinkan sy bahwa film Indonesia pun tak kalah dgn film2
luar. Memang 'Pintu Terlarang' bukanlah film yg bisa dibilang sempurna. Tp ini
tetaplah karya langka yg memang jarang ditemui di Indonesia. Salah satu
thriller-psikologis (yg jg bisa dibilang) terbaik di Indonesia.
Skor:
4,25/5
Rumah
Dara (2009) (08/05/14)
Short
review:
Di debut pertamanya ini, duet
sutradara Kimo Stomboel & Timo Tjahjanto ato yg lebih dikenal dgn 'The Mo
Brothers' benar2 menyajikan sesuatu yg terbilang jarang buat perfilman
Indonesia, horror-slasher lengkap dgn semua adegan gore didalamnya. Film yg
juga dikenal dgn 'Rumah Dara' ini adalah sebuah parade bersenang-senang dgn yg
namanya darah. Dan tdk usah memikirkan plot utk film2 sprti ini, krna plotnya
memang standar dan usang. Cukup nikmati saja para psikopat disini melakukan
kesenangannya dgn darah, dari mainin pisau, tusuk konde sampai gergaji mesin.
Dan memang selalu ada keasyikan sendiri menonton film2 sprt ini. Perhatian
lebih layak disematkan buat Shareefa Daanish yg terbilang cukup berhasil
menebar teror sbg Ibu Dara bahkan sempat dapat penghargaan aktris terbaik di
festival horror di Korea sana. Walaupun agak aneh jg sebenarnya karakter si Ibu
Dara ini.
Skor: 3/5
Kala
(2007) (09/05/14)
Short
review:
'Kala' adalah karya kedua seorang
Joko Anwar. Sebuah film noir dgn
sentuhan mitologi yg bernada satir. Ada rasa menyesal jg baru sempat nontonin
film2 Indo sekarang2 ini. Banyak yg bilang 'Kala' itu lebih baik dr 'Pintu
Terlarang', tp entah kenapa sy lebih suka 'Pintu Terlarang' daripada 'Kala'.
Tapi apapun itu, 'Kala' adalah sebuah bukti bahwa masih ada mutiara diantara
perfilman Indonesia. Walaupun agak sedikit disayangkan bila film2 Indo kalah
pamor dibanding film2 Thailand ato Korea. Tp toh masih banyak koq film2 Indo yg
bagus kalo kita benar2 mau membuka mata.
Skor:
4/5
RoboCop
(2014) (09/05/14)
Short
review:
Permasalahan yg kerap muncul utk remake atau reboot sebuah film adalah apakah versi barunya lebih baik dr versi
lamanya? Atau sebaliknya? Kesan membandingkan tentu tak akan terelakkan. Bagi
sebagian orang bisa jadi ini adalah film mengecewakan. Ya, krna Paul Verhoeven
telah melakukan sesuatu yg hebat utk 'RoboCop'. Tp kalau kita tarik perspektif
lain, Jose Padhila jg tdk sepenuhnya gagal melakukan
tugasnya. Dgn semangat era sekarang & sentuhan2 baru, 'RoboCop' dibawa ke
dalam dunia yg lebih fresh dan kekinian. Walaupun agak dibawah ekspektasi utk
yg mengharapkan suguhan action spektakuler.
Tp sisi humanis 'RoboCop' yg coba digali lebih disini cukup berhasil menyajikan
nuansa drama tersendiri, meskipun sempat tampil kedodoran juga.
Skor:
3/5
3
Days to Kill (2014) (10/05/14)
Short
review:
'3 Days to Kill' mungkin akan
sedikit mengingatkan pd filmnya Liam Neeson 'Taken'. Wajar saja, toh ide cerita
film ini berasal dr orang yg sama, Luc Besson. Terlepas dr berbagai kritikan yg
diberikan pd film ini, '3 Days to Kill' justru berhasil tampil menghibur buat
sy. Bukan krna '3 Days to Kill' itu film action-spy-thriller cerdas, bertensi
tinggi dan penuh aksi, melainkan sebuah drama father to daughter
relationship yg cantik. Secantik background-nya, Paris. Selain itu, unsur
comedy yg dihadirkan McG disini jg
bekerja cukup baik, sprti yg pernah dilakukannya di 'This Means War'. Overall, mudah saja sebenarnya mencari
kelemahan film ini, tapi memaafkannya justru jauh lebih mudah.
Skor:
3/5
Jack
Ryan: Shadow Recruit (2014) (15/05/14)
Short
review:
Layaknya Thor (2011) yg tampil
begitu menyenangkan, Kenneth Branagh juga berhasil meramu sosok rekaan Tom
Clancy ini menjadi hiburan yg menyenangkan. Actually,
utk ukuran sebuah film hiburan, Jack Ryan: Shadow Recruit' memang berhasil
menjadi suguhan action-spy-thriller menghibur khas film2 sejenis. Tapi hanya
sebatas itu, tidak lebih. Sebagai sebuah tokoh 'Jack Ryan sepertinya hrs
mencari cara agar sosoknya menjadi ikonik layaknya James Bond, Jason Bourne
atau Ethan Hunt. Usaha Chris Pine memang terbilang lumayan utk jd Jack Ryan, tp
rasanya aura serta kharisma yg ia tampilkan sbg seorang analis cerdas ini masih
kurang memberi kesan yg dalam.
Skor:
2,75/5
Identity
(2003) (17/05/14)
Short
review:
Sebagai
penggemar thriller, sy sangat
terhibur dengan film James Mangold yg dirilis tahun
2003 ini. Selain krna plot-nya yg asyik, suasananya yg memang nge-thrill abis, film ini juga sesuatu
yg menarik lainnya. "Twist and Shocking Movie Ending". Basically, sy selalu suka sama film
yg punya twist sprti ini. Pendekatan
psikologis dr karakterny a jg menjadi salah satu daya tarik. James
Mangold sepertinya tahu betul cara membuat sebuah thriller bercampur misteri yg standar sekaligus tak biasa.
Skor:
4/5
Arlington
Road (1999) (18/05/14)
Short
review:
Well, ceritanya akan sedikit mengingatk an
kita pada filmnya Alfred Hitchcock, 'Rear
Window'. Tapi tentu saja film Mark Pellington ini berbeda dr Alfred
Hitchcock. Paruh pertamanya mungkin berpotensi membuat kebosanan.
Tapi percayalah , semakin maju alurnya justru semakin menarik. Clue2 mulai berdatanga n, misteri
perlahan mulai terkuak, twist2 kecil
mulai bermuncula n sampai akhirnya BOOM!! Sebuah ending keren. Membuat 'Arlington Road' masuk sbg salah satu
film dgn twist ending terbaik
Skor:
4/5
The
Others (2001) (19/05/14)
Short
review:
Walaupun
hampir sedikit mirip sama 'The Sixth Sense'-nya M. Night Shyamalan,
Tapi 'The Others'-ny a Alejandro Amenábar tetap
tampil mencuri buat sy. Aroma pekat dan kelam yg disajikan sudah cukup memberi
kesan film lain dr film ini. Dan nuansa klasik film horor yg standar tdk
berlaku disini, rumah besar tsb ternyata mengandung misteri tak terduga.
Tipikal horror favorit sy. Satu lagi tokoh utamanya Nicole Kidman jg main bagus
disini.
Skor:
4/5
Zombieland
(2009) (20/05/14)
Short
review:
Makin
ke sini tema zombie dlm sudah semakin variatif, zombie tidak lagi menjadi makhluk menyeramka n. Bahkan beberapa malah mengundang
tawa. Selain 'Shaun of the Dead', 'Zombielan d' mungkin masuk salah satu
diantarany a. Untuk kedua kalinya melihat petualanga n Jesse Eisenberg,
Woody Harrelson, Emma Stone & Abigail Breslin ditanah yg isinya para
zombie ini ternyata masih tetap menyenangk an. Dan Emma Stone masih tetap
saja mempesona.
Skor:
3,5/5
Cin(T)a
(2009) (20/05/14)
Short
review:
Sy suka sma 'Cin(T)a' krna beberapa
alasan, selain krn tema dan naskahnya, film ini punya setting di Bandung dan karakternya itu mahasiswa arsitektur. Ya,
setidaknya
itu yg sy alami saat ini. 'Cin(T)a' yg disutradarai Sammaria Simanjuntak ini
cukup berani mengambil tema, yg mungkin masih sangat sensitif dikalangan
masyarakat. Memang 'Cin(T)a' cukup berhasil menyampaikan pesannya lewat dialog
yg dilontarkan kedua tokohnya walaupun ada kesan menggurui. Tp dialog2 mereka
buat sy kayak sebuah parade quote2 asyik
apalagi saat bicara arsitektur, dan sy suka. Tapi ada satu yg mengganjal,
walaupun durasinya hanya sekitar 70 menit lebih, film ini terasa lamaaaa sekali
dan (jujur) agak bosan sih. Tp biarpun begitu semangat indie di film ini tetap
patut diapresiasi.
Skor:
3/5
Incendies
(2010) (27/05/14)
Short
review:
Satu hal yg sy rasakan dr film Denis
Vielleneuve adalah walaupun durasinya lama, tp tak terasa lelah utk diikuti.
Setelah dibuat jatuh cinta sm 'Prisoners', kali ini dibuat jatuh cinta lg sm
'Incendies'. Masih menyajikan drama pencarian orang dgn bumbu2 misteri,
'Incendies' hadir sbg sebuah drama penuh emosi lengkap dgn kepingan puzzle yg tersusun random namun rapi. Dan satu lagi adalah Villeneuve selalu berhasil
menghadirkan visual2 indah dlm setiap scene-nya.
'Incendies' adalah parade visual depresif nan cantik ditengah pergolakan perang
sipil muslim dan kristen di era 70-an. FYI, 'Incendies' itu lebih dulu dirilis
dr 'Prisoners'.
Skor:
4/5
The
Boy in the Stripped Pajamas (2008) (23/05/14)
Short
review:
Sungguh tak disangka jika
persahabatan seorang anak tentara NAZI dgn seorang anak yahudi ini hrs berakhir
tragis. Dua anak kecil polos yg hanya ingin menjalin pertemanan dan bermain
layaknya anak umur 8 tahun hrs menerima kenyataan pahit dibalik potret
kekejaman NAZI. Twist-nya bukan hanya
sekedar mengejutkan tp juga menyesakkan, menyedihkan & menyakitkan.
Skor:
4/5
Infernal
Affairs (2002) (27/05/14)
Short
review:
Salah satu film drama kriminal Hong
Kong ok yg pernah sy tonton. Konsep ceritanya seru, pertukaran posisi dgn
segala konflik yg menyertainya. Bukan hanya sekedar kisah
mata-mata semata, 'Infernal Affairs' lebih dari itu. Didukung performa ciamik
dua tokoh utamanya Andy Lau dan Tony Leung. Mungkin sudah pada tahu kalau film
ini pernah dibuat versi hollywood-nya
sama Martin Scorsese, malah sempat dapat penghargaan Academy Awards. Namun
biarpun begitu pesona 'Infernal Affairs' tetap kuat dan tak kalah sama remake-nya 'The Departed', malah masih
lebih baik.
Skor:
3,5/5
Non-Stop
(2014) (28/04/14)
Short
review:
Jangan terkecoh dulu dgn selipan
misteri yg dihadirkan film kerjasama kedua antara Liam Neeson dgn sutradara
asal Spanyol Jaume Collet- Serra ini. Kelihatannya memang sprti atau akan
menjadi sebuah action-thriller
cerdas, tp kalau anda jeli, terasa sekali kelemahan film ini, yakni plot hole. But this is poporn movie & 'just for fun'. Dan 'Non-Stop'
memang cukup berhasil utk yg satu itu. Penceritaan proses yg dihadirkan
berhasil tampil menarik lengkap dgn sentuhan thrill-nya, walaupun ditutup dgn ending yg terlalu standar dan banyaknya plot hole yg jd kelemahan tadi. Tp dgn sedikit memaafkannya,
'Non-Stop' berhasil jadi hiburan yg menyenangkan & cukup memuaskan.
Skor:
3/5
Unbreakable
(2000) (30/05/14)
Short
review:
Di awal kemunculannya, nama M. Night Shyamalan
langsung mengejutkan dunia perfilman, hal ini terbukti lewat debutnya 'The
Sixth Sense' di tahun 1999. Dan di film keduanya, 'Unbreakable', M. Night
Shyamalan jg melakukan hal yg sama sprti yg dilakukannya pada 'The Sixth
Sense'. Masih memasang aktor Bruce Willis dan pastinya twist yg sudah disiapkan Shyamalan utk membuat kita terkejut.
Sejatinya 'Unbreakable' tetap merupakan tontonan yg menyenangkan walaupun
secara pribadi twist 'The Sixth Sense'
masih yg paling ok.
Skor:
3/5
0 comments
Post a Comment