Saturday, November 8, 2014

Puisi Pesenan


“Ya ampun, Dinda! Mana ada orang bikin puisi pake tender, pake pesenan. Puisi itu keindahan kehidupan, keindahan kata-kata. Pokoknya banyak deh definisinya”, Zafran berujar kesal pada Dinda (5 cm).

Puisi pakai pesenan. Memang rada aneh kedengarannya. Tapi percaya atau tidak saya pernah bikin puisi pesenan. Waktu itu, ada seorang ibu guru yang sudah saya kenal selama kurang lebih 4 bulan terakhir ini. Dia meminta saya untuk membuat puisi buat suaminya. Bingung juga sebenarnya, toh saya gak pinter-pinter amat membuat puisi (Ini bener! Serius!). Walaupun akhirnya tergerak juga untuk membuat. Dan hasilnya? Sebuah rangkaian kata (sebut saja itu puisi) yang direka-reka tercipta. Meski saya merasa puisi ini adalah puisi dari laki-laki untuk perempuan (bukan sebaliknya). Tapi Mudah-mudahan yang mesen puas dan beneran bisa jadi kado untuk orang yang dimaksud.

Puisi pesenan? Saya juga bingung ngasih judulnya apa. Hehe....



Saat kau memilihku

Aku sadar aku bukan yang paling baik

Terlebih untukmu

Namun aku yakin

Janji yang telah kita ikrarkan

Ada dalam goresan pena Sang Kuasa

Untuk menunjukkan cinta-Nya

Dan aku percaya

Bahwa engkaulah alasan

Untuk menjadi yang pertama kulihat

Saat pertama ku membuka mata

Dan menjadi yang terakhir kulihat

Sesaat sebelum memejamkan mata

Tak pernah tahu hari seperti apa yang akan kita lalui

Selama apa pula kita harus berjalan

Tapi bersamamu

Aku takkan ragu

Selama bersamamu

Aku mau...


0 comments