Ending yang dibiarkan menggantung di season pertamanya, kini berlanjut di season kedua. Season kedua yang disebut ‘Tokyo Ghoul √A’ ini telah disiarkan
sejak 8 Januari 2015 – 26 Maret 2015 sebanyak 12 (dua belas) episode. Penyiksaan
sadis “Jason” pada Kaneki berimbas bangkitnya kekuatan ghoul dalam diri Kaneki.
Sosok Rize yang selama ini bersemayam dalam dirinya akhirnya diterima oleh jiwa
Kaneki. Tidak hanya merubah Kaneki menjadi sosok ghoul seutuhnya, kekuatan dan
fisiknya juga telah jauh berubah. Bahkan Kaneki melakukan hal yang selama ini
ia tolak keras dalam dirinya, yakni memakan manusia/ghoul. Kaneki telah
melakukan praktik kanibalisme pada “Jason”. Sesuatu yang teramat ia benci dan
tak pernah ia mau lakukan dulu. Sementara
Kaneki sibuk dengan dirinya yang baru, penyergapan manusia pada sarang Aogiri masih
berlanjut.
Episode
pertama ‘Tokyo Ghoul √A’ berhasil memberi kesan yang baik buat ‘Tokyo Ghoul’. Setidaknya
itu yang saya rasakan. Season pertama
yang masih saya rasa kurang spesial menjadi lebih menarik di season keduanya ini. Minat penonton yang
telah menanti cukup lama akan kelanjutan kisah ini berhasil dipertahankan. Atau
lebih tepatnya ditingkatkan. Episode pertama dalam sebuah serial TV memang
cukup menentukan dalam usahanya meraih simpati penonton.
Dalam
review saya sebelumnya, saya menyebut salah satu hal yang saya sukai dari ‘Tokyo
Ghoul’ adalah adegan aksi dan pertarungannya. Walaupun tidak seperti sebelumnya
yang banyak menyajikan gambar negatif, pertarungan di season keduanya ini juga tidak kalah seru. Justru dosisnya semakin
bertambah. Banyak pertarungan berskala besar yang terjadi disini. Puncaknya adalah penyerbuan manusia pada sarang ghoul yang disebut sebagai ‘burung hantu’ yang telah menjadi musuh besar dan incaran umat manusia selama ini. Konflik dua makhluk
yang saling mempertahankan eksistensinya ini berhasil menyajikan sebuah
peperangan yang besar.
Dalam
setiap pertempuran yang terjadi, ‘Tokyo Ghoul √A’ pun tidak selalu menyajikan adegan
tarung dan pamer kekuatan semata. Ada pemandangan memilukan menguras emosi tatkala
semua itu terjadi. Kehangatan ‘Tokyo Ghoul’ yang diwujudkan dalam kedai kopi
Anteiku menjadi begitu depresif. Bersahutan bersama lantunan musik yang semakin
memberi nyawa pada gambar-gambar yang ditampilkan. Oh ya, dentingan-dentingan
piano menghantui yang saya sebut direview sebelumnya juga masih ada disini.
Bukan
hanya aksi dan pertarungan saja yang ditingkatkan. ‘Tokyo Ghoul √A’ juga
berhasil menyuntikkan konflik drama yang cukup emosional. Konflik batin masing-masing
karakter atau konflik antar karakter tersaji cukup menarik. Kaneki masih
berkutat dengan dilema sisi manusia dan ghoul dalam jiwanya. Beriringan bersama
hasrat kuat untuk melindungi teman-temannya. Touka Kirishima yang terlihat kuat
di season pertama diberi porsi drama
lebih banyak disini. Terutama ketika ia merasa menjadi love interest Kaneki.
Porsi
adegan aksi dan drama yang berjalan seimbang dalam ‘Tokyo Ghoul √A’ adalah
sebuah point tersendiri. Lebih banyak latar belakang yang diungkap disini. Pertanyaan-pertanyaan
yang belum sempat terjawab dulu, beberapa diantaranya mendapat sedikit
pencerahan. Karakter-karakter yang dulu masih belum tergali, sedikit banyak
mendapat cukup ruang untuk berkembang. Karakter-karakter yang baru pun
demikian. Kejutan-kejutan yang tak pernah kita duga sebelumnya juga berhasil
membawa twist-twist kecil yang
efeknya cukup terasa.
‘Tokyo
Ghoul √A’ adalah sebuah peningkatan bila dibanding predesesornya. Ini jelas
lebih baik dari sebelumnya. Ending dramatis diiringi Unravel-nya Ling Tosite Sigure dalam arransemen piano yang hadir bersama butiran-butiran salju, mungkin
akan menjadi jawaban akan hakikat keberadaan manusia dan ghoul dalam satu
dunia. Memang pada kenyataannya ‘Tokyo Ghoul √A’ tidak menjawab tuntas semua misteri
dan pertanyaan yang masih belum mendapat titik terangnya. Terutama karena saya
masih sangat penasaran dengan tiga anggota Aogiri yang masih misterius itu. Atau
mungkin ini memang sebuah #kode bahwa
kisah Tokyo Ghoul masih akan berlanjut? Kita lihat saja nanti. Tapi yang pasti, secara keseluruhan saya cukup puas dengan kehadiran ‘Tokyo Ghoul √A’ ini.
Skor: 8.34/10
Skor: 8.34/10
0 comments
Post a Comment