Saturday, January 10, 2015

10 Film Terbaik 2014

        Susah susah mudah sebenarnya membuat daftar film terbaik dalam satu tahun. Ya, selain karena memang begitu banyak film bagus di luar sana, menyeleksi dan membuatnya menjadi sebuah urutan sistematis juga bukanlah hal yang mudah.
Dan karena yang terbaik menurut kita tak berarti juga yang terbaik menurut orang lain. Maka dari itu, saya buat jadi lebih sederhana. Ini adalah daftar film (kalau nggak mau disebut terbaik) yang berhasil memberi banyak kesan dan kepuasan menonton selama tahun 2014 lalu.
Masih banyak film di tahun 2014 yang belum sempat saya tonton, terutama film-film yang banyak masuk nominasi di berbagai ajang award, seperti ‘Birdman’, ‘The Imitation Game’, ‘Selma’, ‘Whiplash’ dll. Jadi film-film tersebut tidak akan ada dalam daftar. Namun seandainya sudah ditonton, ada kemungkinan film-film tersebut masuk dalam daftar.
       Untuk film terjelek tahun 2014 versi saya adalah 'Crows Explode'. Dan sejujurnya saya sangat, sangat, sangat, sangat menyesal nonton film tersebut. Ini serius. Lagipula, koq bisa-bisanya saya membuang-buang waktu dua jam saya untuk menonton film tersebut. Crows Explode adalah film yang benar-benar membuat saya menyesal sudah menontonnya. Ya, mungkin saat itu saya sedang khilaf.
Dan tanpa basa-basi lagi, berikut 10 film terbaik 2014 versi saya.

Honorable mentions:
Enemy (Denis Villeneuve), Guardians of the Galaxy (James Gunn), Locke (Steven Knight), Edge of Tomorrow (Doug Liman), Begin Again (John Carney), Snowpiercer (Bong Joon-Ho), The Immigrant (James Gray), The LEGO Movie (Phil Lord & Christopher Miller), The Raid 2: Berandal (Gareth Evans), Captain America: The Winter Soldier (Anthony & Joe Russo)

#10 The Babadook (Jennifer Kent)


Dari tangan seorang perempuan bernama Jennifer Kent, lahirlah sajian horor terbaik tahun ini. Sebuah cerita sederhana yang sanggup menantang rasa takut. Atmosfer creepy dan depressing yang kental melebur bersama dongeng klasik anak-anak ini.

#9 Under the Skin (Jonathan Glazer)


Bersama aura pekat, dingin, sunyi dan misteriusnya, sesosok alien hadir dalam wujud Scarlett Johansson. Memangsa para korbannya dengan caranya sendiri. Menghadirkan atmosfer kengerian dalam setiap gambar dan suara yang (terasa) tak biasa.

#8 Frank (Lenny Abrahamson)


Michael Fassbender mengekspoitasi hampir seluruh scene-nya dengan menutupi wajahnya memakai topeng berkepala besar. Unik, aneh tapi menarik. Terlepas dari segala keanehan yang dimilikinya, ‘Frank’ adalah sebuah eksplorasi musik tak biasa dalam sebuah drama menggugah tentang krisis identitas.

#7 X-Men: Days of Future Past (Bryan Singer)


Sebuah ide brilian dari seorang Bryan Singer ketika menggabungkan mutan masa lalu dan masa kini. Menjadikan 'Days of Future Past' sebagai benang merah semua film X-Men. Bukan hanya menyelamatkan masa depan para mutant. Tapi juga menyelamatkan masa depan franchise X-Men itu sendiri. [Review]

#6 The Grand Budapest Hotel (Wes Anderson)


Petualangan menyenangkan dalam balutan visual eye candy yang menyatu dengan segala keunikan di film ini. Bumbu-bumbu komedi khas Wes Anderson sangat efektif menangkap moment-moment seru yang tersaji disini.

#5 Nightcrawler (Dan Gilroy)


Ketika mata kamera menjamah sudut-sudut ‘malam’ kota. Merekam jejak kriminal bersama ‘ambisi’ besar manusia yang tak berbatas. Menawarkan ketakutan dalam pekatnya ‘malam’. Sebuah pesan satir yang menyentuh sisi gelap dunia jurnalistik.

#4 Gone Girl (David Fincher)


David Fincher membuat sebuah premis sederhana menjadi sebuah sajian thriller kelam yang menegangkan. Menebar kepingan puzzle untuk coba dirangkai penonton, yang kemudian ditelanjangi dengan twist yang disiapkannya.

#3 Her (Spike Jonze)


Entah bagaimana Spike Jonze mengolah ide absurd-nya (manusia yang jatuh cinta pada OS) menjadi rangkaian script yang begitu indah. Bahkan bukan hanya tentang kisah cinta absurd itu saja, ada selipan satir sosial yang dihadirkan Jonze lewat Joaquin Phoenix yang kesepian.

#2 Boyhood (Richard Linklater)


Mungkin hanya seorang Richard Linklater-lah yang punya ide menahkodai sebuah film dengan masa pembuatan waktu mencapai 12 tahun. Hebatnya, selama kurun waktu tersebut, Richard Linklater dan timnya berhasil mempertahankan kualitas filmnya dengan konsisten. Finally, lahirlah sebuah drama coming of age manis yang luar biasa.

#1 Interstellar (Christopher Nolan)


Upaya Christopher Nolan menyatukan love & science dalam sebuah ekspedisi luar angkasa telah memberikan sebuah pengalaman sinematik yang sangat berkesan buat saya tahun ini. Tidak hanya teori sainsnya yang terasa dekat, ada kemegahan dalam sisi visualnya yang begitu emosional. [Review]

0 comments