Judul
chapter yang menarik sekaligus menggelitik ketika memasang kata komik disana.
Bercerita tentang komik didalam komik. Terlintas kesan mengasyikkan buat saya.
Bukankah bermimpi didalam mimpi juga menarik?
Usia
senja tak berarti pula harus tampil tua sejalan umur. Kakek-kakek dari pulau
langit Weatheria sudah berubah total sekarang. Penampilannya terlihat bak model
yang siap menyaingi boyband Korea. Perubahan mereka memang bukan untuk anda. Bukan
untuk siapa. Tapi untuk Nami. Karena mereka ingin Nami. Itu saja. Lah? Ya.., maksudnya mereka ingin bilang
pada Nami jika suatu saat nanti bertemu, bahwa mereka sudah terlihat modis dan stylish sekarang. Nami tinggal pilih mau
yang mana. LOL. Yup, Cover story yang sempat tak hadir sebelumnya, kembali
menghadirkan sosok-sosok yang menemani kru SHP saat mereka terpisah. Kali ini, giliran
Weatheria, tempat dimana Nami menimba ilmu klimatologinya selama dua tahun. Cover
story yang panjang ini masih akan berlanjut.
Saya menantikan kehadiran Boa Hancock dan Dracule Mihawk di halaman depan
berikutnya.
Kapal
Big Mom masih terus melaju menerjang ombak. Sanji yang sebelumnya dibuat
terpesona oleh potret Charlotte Purin masih menunjukkan keengganannya akan
perjodohan ini. Vito yang terlalu banyak bicara soal Germa 66 membuat Sanji
terlihat sangat kesal. Terlebih Vito secara terang-terangan mengagung-agungkan
Germa 66. Melihat sikap Vito yang mengidolakan Germa 66, seperti melihat
Bartolomeo saja. Sang fanboy nomor satu SHP. Walaupun agak beda karakter sih. Sanji
semakin kesal karena Vito terus membahas Germa 66 dan mengikutinya sampai ruang
pribadinya. Ada gerangan apa sampai Sanji sebenci itu terhadap keluarga dan
semua hal yang berhubungan dengannya?
Vito
mengutip sebuah cerita tentang kisah ksatria laut, Sora, dari kolom komik World
Economic Times. Kisah kepahlawanan di lautan melawan penjahat bernama Germa 66.
Kisah yang menurut Vito merupakan media untuk mencuci otak anak-anak agar
mengidolakan angkatan laut dan menganggap angkatan laut sebagai penegak
keadilan sejati yang paling benar di lautan. Sebuah pemikiran yang logis untuk
keberlangsungan kekuasaan secara tak langsung. Anak-anak yang notebene
merupakan generasi penerus harus didoktrin untuk memihak pada siapa. Selain
menguntungkan bagi angkatan laut, otomatis juga menguntungkan pemerintah dunia
sebagai otoritas tertinggi alur keberlangsungan dunia.
Persepsi
memang lebih mudah dibentuk sedari kecil. Sehingga dimasa depan mereka lebih
mudah untuk diarahkan demi kepentingan dan tujuan tertentu. Konon katanya,
waktu Jerman masih dikuasai NAZI, merekapun melakukan hal yang sama pada
anak-anak mereka. Untuk apa? Untuk membenci kaum Yahudi dan menganggapnya
sebagai manusia yang layak dibasmi dari muka bumi. Bahkan medianya lebih
ekstrim daripada hanya sekedar buku komik. Mereka menerapkannya pada kurikulum
pendidikan. Dengan kata lain, anak-anak sudah diberi doktrin untuk membentuk
sebuah gagasan mutlak yang tertanam dalam benak mereka dalam rangka membenci
Yahudi. Terdengar mengerikan, tapi itulah kekuasaan. Propaganda seperti ini acap kali terjadi.
Ditengah-tengah
Sanji dan Vito hadirlah satu sosok yang mencuri perhatian. Bukan Gotti yang
tengah marah pada Sanji. Bukan pula Caesar yang sedang terkungkung dalam
kurungan (nasibmu Caesar, entah di SHP,
entah di Big Mom. Sama saja). Sosok tersebut adalah wanita bertubuh agak
gempal yang mengingatkan kita pada wanita yang dulu senasib sepenanggungan
dengan SHP di Thriller Bark, Lola. Sepintas memang terlihat seperti Lola tapi
bila dilihat secara seksama ada perbedaan antara dia dengan Lola terutama di
giginya. Kemungkinan besar memang bukan Lola. Dia juga seperti tidak mengenal
Sanji. Lagipula wanita tersebut memanggil Big Mom dengan sebutan bos sementara
Lola pernah bilang adalah anak dari bajak laut terkenal Dunia Baru. Tapi bisa
juga dia adalah Lola. Toh ini sudah dua tahun, mungkin saja penampilannya juga
berubah, termasuk giginya yang sudah tumbuh. LOL. Bagian menarik dari ini adalah
perkataannya, “Kalau kau sampai
menggoresnya sedikit saja, mereka bisa membekukan bos kita dalam sekejap!”
Mereka yang dimaksud jelas adalah keluarga Vinsmoke beserta Germa 66-nya.
Perkataan wanita ini semakin menegaskan peta kekuatan keluarga Vinsmoke yang
bisa membuat sekaliber Yonkou pun tidak berkutik. Sebesar apa kekuatan dan
kekuasaan mereka?
Selama
ini Odacchi telah banyak bercerita tentang banyak lapisan sosial masyarakat.
Baik itu masyarakat sipil biasa, penjahat dan kriminal (dalam hal ini bajak
laut), aparatur pemerintah sampai pemerintah itu sendiri. Bahkan ada pula pasukan
pemberontak dalam wujud Revolution Army. Lalu apa yang belum tersentuh?
Tentunya para penguasa bawah tanah. Dunia bawah tanah seperti ini memang sudah
sempat disinggung. Masih ingat kayu Adam yang dipakai Franky untuk membuat
Thousand Sunny? Ya, Franky mendapatkannya dari pasar gelap. Keberadaan sosok
bernama Joker yang tak lain adalah Doflamingo sebagai penguasa bisnis bawah
tanah semakin menegaskan bahwa dunia ini eksis dalam semesta One Piece.
Shadow
Economy merupakan istilah lumrah yang kita kenal didunia ini. Sebuah gerakan
terorgansir tak kasat mata yang menguasai dunia bawah. Kita mengenalnya sebagai
Underworld. Organisasi yang menguasai pasar gelap secara ilegal (mayoritas)
seperti narkoba, prostitusi dan sebagainya. Mereka bergerak dibawah bayang-bayang.
Mereka tak nampak tapi ada. Memang sulit bagi kita untuk menemukan keberadaan
mereka saking tidak terlihatnya. Pergerakannya sangat rapi dan tertata tak
cukup bagi kita untuk mencarinya. Tapi bisa jadi mereka ada disekitar kita. Kekuatan
dan kekuasaannya pun sangat besar. Pada teritorial tertentu pengaruhnya bisa jauh
lebih besar daripada pemerintahan dalam suatu negara. Teori-teori konspirasi
pun banyak menyebut bahwa tatanan dunia ini juga diatur mereka yang berada
dibalik bayang-bayang.
Dalam
semesta One Piece, keluarga Vinsmoke yang dicap sebagai keluarga pembunuh
adalah yang paling terdepan dalam dunia bawah saat ini. Aktivitas mereka yang
berada dibalik bayang-bayang sangat dinantikan. Poster buronan satu-satunya
yang berlabel “Only Alive” tentu bukan perkara yang remeh temeh. Seperti yang
kita tahu bahwa bajak laut adalah penjahat mutlak bagi angkatan laut dan pemerintah dunia. Tak
ada kata ampun untuk mereka. Dengan kata lain, ini menunjukkan bahwa kekuatan
dan pengaruh Vinsmoke family sangat besar sampai bisa merubah label poster
buronan. Ada kemungkinan bahwa kekuatan dan pengaruhnya lebih besar dari pemerintah
dunia dan Tenryubito. Keberadaan mereka jelas bukan sembarangan.
Beralih
ke Thousand Sunny, tim Luffy sebagai penyelamat Sanji tengah berada dalam
nestapa lapar dan dahaga. Bukan hanya karena tidak adanya makanan tapi cuaca
panas yang begitu menyengat. Air lautpun hampir mendidih. Semuanya sedang tidak
bergairah. Tubuh Luffy kekeringan seperti habis disentuh Crocodile. Agenda
memancing Luffy, Chopper, Pedro dan Brook pun akhirnya membuahkan hasil. Kali
ini, Luffy yang beruntung mendapat ikan besar yang terlihat aneh bagi Chopper. Chopper
pun berinisiatif mencari tahu tentang ikan tersebut di perpustakaan Sanji yang
diisi banyak majalah porno. Tapi dasar Luffy, melihat makanan adalah anugerah
terbesar baginya dan langkah selanjutnya, sikat, tak peduli apapun. Peringatan
Chopper yang tak diindahkannya berbuah lemah buat tubuhnya. Untung ia sudah
kebal terhadap racun. Pertarungan mematikan dengan Magellan dulu masih berguna hingga
saat ini.
Salju
permen kapas turun diatas Thousand Sunny, membuat Chopper kegirangan sebagai Cotton
Candy Lover. Turunnya salju permen kapas sekaligus menjadi tanda bahwa mereka
telah memasuki wilayah Big Mom. Tart-Ship pun mulai mendekat ke arah Thousand
Sunny. Pekoms maju sebagai orang yang paling tahu kondisi ini. Namun itu
bukanlah Tart-Ship Big Mom. Yang tak diduga muncul, Germa 66. Sontak mereka
kaget, bahkan Pekoms. Lalu apa yang akan dilakukan Germa 66 pada Thousand Sunny
terlebih Luffy sedang tergolek lemah?
Lewat
moment ini, Oda kembali menunjukkan tajinya sebagai seorang pencerita yang tak
terduga. Oda memang punya kebiasaan untuk menggiring pembacanya pada satu hipotesa
tertentu sebelum akhirnya dipatahkan dengan sendirinya. Ambil contoh, mengenai
keberadaan samurai dan ninja sebagai pencetus kemarahan suku minks, kitapun
dibuat untuk mempercayai hal itu. Namun nyatanya, mereka bersaudara dan saling
melindungi. Dan kali inipun terjadi lagi. Semenjak di Zou fokus perjalanan ke
Whole Cake Island adalah Big Mom. Dengan kata lain, Luffy akan langsung
berhadapan dengan Big Mom dan krunya. Kitapun dibuat mempercayai hal itu. Namun
ternyata Germa 66 lah yang muncul. Padahal Germa 66 pun sudah pernah dibahas,
tapi tak pernah ada yang mengira bahwa merekalah yang pertama menghadang Luffy
dkk.
Sudah bukan rahasia lagi jika awalnya Odacchi akan menamai karakter yang kita
kenal dengan Sanji saat ini dengan nama Naruto. Namun karena saat itu ada manga
lain (yang diciptakan sahabatnya)
berjudul Naruto, membuat Odacchi mengurungkan niatnya memberi nama Naruto dan
menggantinya dengan Sanji. Nama Naruto yang akan dipilih Odacchi saat itu tentu
bukan asal nama. Ada kemungkinan nama tersebut bersama alis melingkarnya menjadi
petunjuk (jika seandainya dipakai)
untuk mengetahui identitas sebenarnya. Dan puzzle-nya bertemu disini. Ya, walaupun
nama Sanji sendiri bukan suatu yang asal juga. Nama Sanji merujuk pada alasan
bahwa ia adalah anak ketiga keluarga Vinsmoke. Dalam bahasa Jepang, San artinya
tiga.
Secara
keseluruhan, ini adalah chapter yang tenang dengan ending menohok. Halaman
terakhirnya membawa kejutan manis sekaligus menambah rasa was-was. Karakter
dengan ciri-ciri mirip Sanji tampak jelas disana. Siapa sebenarnya dia? Apa
yang akan dilakukannya pada Luffy dkk bersama Germa 66?
0 comments
Post a Comment