Saturday, May 28, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 827: Totland


Dari geladak kapal dunia, sebuah persiapan tampak dilakukan sang ratu Okama, Ivankov bersama rekannya. Detail persiapan masih belum bisa dipastikan. Tapi bila dilihat sekilas, tampak kerajaan Kamabakka sedang melakukan persiapan untuk sebuah penyambutan. Penyambutan apa? Belum diketahui juga. Namun indikasi paling mungkin adalah persiapan penyambutan kedatangan Dragon dan seluruh anggota Revolution Army yang tengah kehilangan markas. Ini adalah dugaan paling umum di kalangan fans One Piece ketika melihat Cover Story ini pertama kali. Setidaknya saya pun berpikir demikian. Memang persiapan tersebut juga bisa diartikan lain, namun persiapan penyambutan Revolution Army adalah yang paling mungkin sampai saat ini.
Totland. Begitu mereka menyebutnya. Sebuah gugusan kepulauan yang terdiri dari 34 pulau penuh kelezatan (secara harfiah) yang mengelilingi Whole Cake Island sebagai pusatnya. Sebuah negeri utopis dimana semua orang dari belahan dunia manapun bisa hidup berdampingan satu sama lain tanpa ada isu rasisme, diskriminasi atau perbedaan suku. Sebuah negeri impian yang diciptakan seorang Yonkou untuk mengumpulkan seluruh ras didunia dalam satu kehidupan yang harmonis. Manusia, gyojin, mink, suku kaki panjang, leher panjang, dan masih banyak lagi, semua tumpah ruah jadi satu. Jika negara kita punya Bhineka Tunggal Ika, Totland pun sepertinya menganut paham yang sama. Sejatinya memang agak ironis, dimana seorang bajak laut yang notabene merupakan penjahat mampu menciptakan negeri seperti ini. Sementara diluar sana, diskriminasi acap kali terjadi diatas tanah yang mengatasnamakan keadilan. Tengok saja Sabaody Archipelago.
Nama Totland sendiri memang benar-benar ada didunia nyata. Namun Totland versi Oda amat sangat berbeda dengan sebuah desa yang terletak di kawasan Isle of Wight, Inggris tersebut. Totland versi Oda adalah dunia seribu dongeng dimana aroma fantasi begitu kental dimana-mana. Referensi akan kisah dongeng pengantar tidur klasik yang juga diadaptasi Disney semakin meluas. Alice in Wonderland, Beauty and the Beast, Hansel & Gretel, Aladdin, apapun anda menyebutnya. Bahkan kita bisa menyebut Charlie & the Chocolate Factory untuk merepresentasikan chapter kali ini. Hal ini jelas semakin menasbihkan bahwa Story Arc kali ini akan penuh dengan aroma fantasi yang sejatinya sudah tercium semenjak Whole Cake Island diperlihatkan. Benda-benda mati yang hidup dan bernyanyi, bahkan tanah pertama yang dikunjungi Luffy cs pun adalah cokelat.
Pulau Cacao. Chocolatown. Kota dimana seluruh infrastruktur kota didominasi oleh cokelat. Rumah-rumah penduduk sampai bangunan-bangunan komersil, semuanya adalah cokelat. Tak hanya sampai disitu, karena cokelat-cokelat inipun bisa dimakan oleh siapapun tanpa kecuali (dengan ketentuan seperti yang dijelaskan Pekoms). Siapa yang tak menyukai cokelat? Siapa yang tak tergiur dengan kota seperti ini? Saya rasa, semua orang akan sangat menyukai hal ini. Surga yang diiimpikan. Tak terkecuali buat Luffy dan Chopper.
 Apa yang dilakukan Luffy dan Chopper dengan melahap sebuah cafe adalah tindakan kriminal. Penyamaran memang hal sulit buat Luffy. Namun pada akhirnya itu pulalah yang mengantarkan Luffy cs pada sosok calon mempelai Sanji, Mrs. Purin aka Lady Pudding. Walaupun saya merasa aneh tak satupun diantara mereka yang sadar bahwa dia adalah calon pengantin Sanji meski telah menyebutkan namanya. Tapi yang terpenting dari semuanya adalah Purin kemudian membantu Luffy dkk. Pedro berucap sungguh beruntungnya mereka. Satu hal yang disebut Brook sebagai bakat alami raja bajak laut masa depan mereka.
Yang aneh dari sini adalah sosok Purin sendiri tidak disebutkan namanya dalam kotak perkenalan. Yang ada hanyalah Nitro the Jello dan Labiyan the Carpet. Purin sendiri hanya disebut sebagai pemilik cafe saja. Hal ini menjadi tidak biasa. Mungkin Oda menyimpan sebuah rahasia dibalik ini. Atau memang hal tersebut tidak diperlukan karena pembaca sendiri sudah mengetahui bahwa itu adalah Purin. Haha. Biar begitu, ternyata kita tahu bahwa Purin merupakan sosok yang menyenangkan dan bersahabat. Disamping itu, Purin memiliki cocokologi yang kuat dengan Sanji sebagai pasangan. Inikah yang namanya takdir cinta? Tssahh!!! Dan mengingat ada Nitro the Jello disana, hampir bisa dipastikan bahwa perempuan bermata tiga yang pernah terlihat di Arc Fishman Island dan Purin sang calon mempelai wanita adalah orang yang sama.
Ada mink lain yang mengenali Pedro dan memanggilnya kapten membuat banyak fans kembali mencurigai Pedro. Di Arc sebelumnya, tepatnya Zou, Pedro disebut-sebut sebagai pengkhianat yang menuntun Jack sampai di Zou. Gerak-geriknya yang sedikit berbeda dengan mink lain ditambah namanya yang merujuk pada salah satu permainan kartu, Pedro, membuat namanya dicurigai sebagai anak buah Kaido. Kebetulan atau bukan, nama orang-orang yang terkait dengan Kaido pun berhubungan dengan permainan kartu, Joker dan Jack. Saya sendiri tidak terlalu memusingkan hal ini, toh Pedro juga bilang pada Nami bahwa dia akan menceritakannya. Lagipula Nekomamushi telah mempercayakan sebuah tugas khusus pada Pedro terkait masalah Pekoms. Apakah Pedro pengkhianat atau bukan tinggal kita lihat perkembangannya. Tapi satu yang saya yakini, Pedro mempunyai peran lebih pada Story Arc ini.
Lain di Chocolatown, lain pula di Whole Cake Island. Jatah waktu sebelum pesta teh digelar tinggal tiga hari. Dan untuk pertama kalinya kita diperlihatkan penampakan Big Mom yang sebenarnya. Tampak Big Mom tengah melakukan persiapan untuk pesta tersebut. Tampak pula benda-benda mati yang hidup berbicara seraya bernyanyi. Tak hanya benda mati macam nakas saja, rumah, pohon, bunga sampai matahari dan pelangi pun turut hidup, bernyanyi dan berbicara. Keanehan benda mati yang menjadi hidup dapat dikategorikan sebagai efek kekuatan buah iblis. Masalahnya, buah apa itu? Kekuatan apa yang dimilikinya? Menghidupkan benda mati? Siapa pemiliknya? Big Mom kah? Atau anak buahnya? Atau justru Purin? Kita memang harus menunggu untuk konfirmasi lebih lanjut.
Sebelumnya kita diperlihatkan hal menyenangkan tentang Totland. Di bagian akhir kita justru dihadapkan pada sisi yang sedikit bersebrangan. Pesta teh dari neraka. Terdengar menyeramkan memang. Darah manusia juga disebut-sebut disana. Dan akhirnya kita tahu bahwa Big Mom adalah bajak laut yang cukup kejam. Melalui anak buahnya kita diperlihatkan praktik perampasan ala bajak laut dengan cara yang cukup ekstrim. Ya, wajar sih mengingat Big Mom adalah salah satu Yonkou. Aura jahat cukup bisa disematkan padanya. Namun apakah ini berarti utopia negeri kekuasaan Big Mom hanyalah semu semata? Sebelumnya kita juga pernah melihat Goa dan Dressrosa yang ternyata memiliki sisi gelap dibalik keindahan dan kedamaiannya. Apakah Totland pun memiliki sisi gelap yang sama?
Semenjak perbincangan lewat Den Den Mushi dengan Luffy, Big Mom sudah menunggu kedatangan Luffy di New World.  Namun karena sekarang masalahnya sudah lebih dari sekedar memakan permen upeti Big Mom atas perlindungannya terhadap Fishman Island. Lalu apakah yang hendak dilakukan Big Mom pada Luffy? Mengingat Big Mom sendiri sudah tahu bahwa Luffy telah tiba didaerah kekuasaannya. Apakah Luffy menjadi tamu khusus pada pesta teh yang digelar? Atau Big Mom akan menjadikan Luffy sebagai santapan seperti yang pernah Big Mom lakukan pada anak buahnya dulu?

0 comments