Bulan
Agustus kemarin saya sempat menghentikan dulu aktivitas ngereview film di facebook
seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya. Makanya postingan ‘Catatan Nonton’
yg selalu saya tulis setiap bulan absen untuk bulan Agustus. Ya, itung-itung
penyegaran, biar gak bosen. Namun biarpun begitu aktivitas menonton tetap saya
lakukan. Meskipun intensitasnya tidak sebanyak dulu, karena sekarang ada
kesibukan baru yang harus saya lakukan dan itu memang menyita waktu. Makanya
sekarang, memang agak susah untuk nyuri waktu buat nonton film. Hehehe.
Dan di bulan September ini saya kembali lagi melakukan hal yang sama seperti bulan yang sudah-sudah. Sebagai tambahan
yang baru saya akan memberikan reward pada satu
film yang saya tonton sebagai movie of
the month. Dan ini akan berlanjut di edisi-edisi selanjutnya. Sifatnya
pasti subjektif, ya intinya sesuka-sukanya saya saja! hehe. Dan untuk kali ini,
sebagai reward pertama saya memilih ‘Frank’
sebagai movie of the month.
Ok,
jadi tanpa basa-basi lagi, dengan nama baru. This is it! ‘Catatan Nonton #September’14’.
A
Million Ways to Die in the West (2014) (04/09/14)
Short
review:
Lewat
tema western dan pemakaian judul yang cukup unik, ‘A Million Ways to Die in the
West’ sebenarnya lumayan menarik perhatian saya. Sejujurnya, saya sangat
menantikan film ini akan menyajikan kejutan-kejutan gila tentang kematian yang
tiba-tiba seperti yang saya lihat di trailernya. Namun yang saya lihat hanya
kebodohan-kebodohan dan lelucon-lelucon konyol dari seorang Seth MacFarlane.
Memang masih ada beberapa yang sanggup mengundang senyum. Tapi selebihnya, ya
biasa saja (terkesan garing malah). Tapi untungnya melihat sosok Charlize
Theron berperan sebagai Anna, kekurangan tadi sedikit terobati. Ya, entah
karena alasan apa saya suka sekali dengan Charlize Theron disini.
Skor:
3/5
Maleficent
(2014) (12/09/14)
Short
review:
Membuat
versi live action dr dongeng2 klasik memang bukan tren yg baru dewasa ini. Dan mengambil kisah dongeng tsb lewat perspektif
seorang villain merupakan sebuah ide
yg segar sekaligus poin tersendiri buat 'Maleficent'. Sbg sutradara debutan,
Robert Stromberg tidak sampai membuat 'Malefcent' ada dilevel yg mengecewakan,
masih dlm taraf lumayan namun tdk terlalu spesial. Hanya saja keputusan membuat
dongeng ‘Sleeping Beauty’ menjadi sedikit berbeda terutama soal karakterisasi Maleficent itu sendiri memang masih
menyisakan ambiguitas interpretasi buat beberapa kalangan. Tp terlepas dr itu
semua, nyawa terbesar 'Maleficent' ada pada performa apik seorang Angelina
Jolie.
Skor:
3,25/5
Frank
(2014) (18/09/14)
Short
review:
Banyak
yg bilang film ini aneh dan mungkin itu memang benar adanya. Tapi terlepas dari
itu semua, saya cukup senang melihat bagaimana sebuah band bernama aneh ‘The
Soronprfbs’, yg diisi karakter2 yg juga tidak kalah anehnya ini (especially for Frank! Michael Fasbender?
Hahaha), mengeskplor musikalitas mereka jauh dari ide-ide mainstream musisi kebanyakan. Mencoba
melanggar batasan-batasan lewat komposisi musik yang mereka buat. Dan itu
adalah sebuah perjalanan yang menyenangkan buat saya. Sampai akhirnya, ‘Frank’
tiba pada sebuah drama tentang krisis identitas yg mungkin juga dialami oleh
musisi yg berada di jalur “GAK MAINSTREAM” seperti mereka. Kemudian ditutup
sebuah closing manis tanpa jawaban
pasti. I Love U All!!!
Skor:
3,75/5
Edge
of Tomorrow (2014) (19/09/14)
Short
review:
Selain
memasang wajah Tom Cruise, template time
loop yg diusung ‘Edge of Tomorrow’ juga sudah menjadi daya tarik. Meskipun
bukan barang baru, (krna sudah pernah dipakai film-film sebelumnya, sebut saja
‘Groundhdog Day’, ‘Timecrimes’, ‘Triangle’ dll), tapi tetap saja template semacam itu selalu punya daya
magisnya tersendiri. Dibawah arahan Doug Liman, film yg diadaptasi dr karya
Hiroshi Sakurazaka berjudul ‘All You Need is Kill’ ini mampu tampil menghibur
(setidaknya lebih baik dr film sci-fi Cruise sebelumnya, ‘Oblivion’). Berjalan
pelan di awal namun semakin menarik ketika element time loop itu mulai dihadirkan. Semakin lama, intensitas
kesenangannya semakin terasa. Dan disana kita bisa menikmati bagaimana
transformasi karakter yg diperankan Cruise dgn baik. Sebuah kolaborasi apik
pula bersama Emily Blunt yg tampil bad-ass
disini.
Skor:
3,5/5
0 comments
Post a Comment