Wednesday, October 1, 2014

Catatan Nonton #September’14


Bulan Agustus kemarin saya sempat menghentikan dulu aktivitas ngereview film di facebook seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya. Makanya postingan ‘Catatan Nonton’ yg selalu saya tulis setiap bulan absen untuk bulan Agustus. Ya, itung-itung penyegaran, biar gak bosen. Namun biarpun begitu aktivitas menonton tetap saya lakukan. Meskipun intensitasnya tidak sebanyak dulu, karena sekarang ada kesibukan baru yang harus saya lakukan dan itu memang menyita waktu. Makanya sekarang, memang agak susah untuk nyuri waktu buat nonton film. Hehehe.
Dan di bulan September ini saya kembali lagi melakukan hal yang sama seperti bulan yang sudah-sudah. Sebagai tambahan yang baru saya akan memberikan reward pada satu film yang saya tonton sebagai movie of the month. Dan ini akan berlanjut di edisi-edisi selanjutnya. Sifatnya pasti subjektif, ya intinya sesuka-sukanya saya saja! hehe. Dan untuk kali ini, sebagai reward pertama saya memilih ‘Frank’ sebagai movie of the month.
Ok, jadi tanpa basa-basi lagi, dengan nama baru. This is it! ‘Catatan Nonton #September’14’.

A Million Ways to Die in the West (2014) (04/09/14)


Short review:
Lewat tema western dan pemakaian judul yang cukup unik, ‘A Million Ways to Die in the West’ sebenarnya lumayan menarik perhatian saya. Sejujurnya, saya sangat menantikan film ini akan menyajikan kejutan-kejutan gila tentang kematian yang tiba-tiba seperti yang saya lihat di trailernya. Namun yang saya lihat hanya kebodohan-kebodohan dan lelucon-lelucon konyol dari seorang Seth MacFarlane. Memang masih ada beberapa yang sanggup mengundang senyum. Tapi selebihnya, ya biasa saja (terkesan garing malah). Tapi untungnya melihat sosok Charlize Theron berperan sebagai Anna, kekurangan tadi sedikit terobati. Ya, entah karena alasan apa saya suka sekali dengan Charlize Theron disini.
Skor: 3/5

Maleficent (2014) (12/09/14)


Short review:
Membuat versi live action dr dongeng2 klasik memang bukan tren yg baru dewasa ini. Dan mengambil kisah dongeng tsb lewat perspektif seorang villain merupakan sebuah ide yg segar sekaligus poin tersendiri buat 'Maleficent'. Sbg sutradara debutan, Robert Stromberg tidak sampai membuat 'Malefcent' ada dilevel yg mengecewakan, masih dlm taraf lumayan namun tdk terlalu spesial. Hanya saja keputusan membuat dongeng ‘Sleeping Beauty’ menjadi sedikit berbeda terutama soal karakterisasi Maleficent itu sendiri memang masih menyisakan ambiguitas interpretasi buat beberapa kalangan. Tp terlepas dr itu semua, nyawa terbesar 'Maleficent' ada pada performa apik seorang Angelina Jolie.
Skor: 3,25/5

Frank (2014) (18/09/14)


Short review:
Banyak yg bilang film ini aneh dan mungkin itu memang benar adanya. Tapi terlepas dari itu semua, saya cukup senang melihat bagaimana sebuah band bernama aneh ‘The Soronprfbs’, yg diisi karakter2 yg juga tidak kalah anehnya ini (especially for Frank! Michael Fasbender? Hahaha), mengeskplor musikalitas mereka jauh dari ide-ide mainstream musisi kebanyakan. Mencoba melanggar batasan-batasan lewat komposisi musik yang mereka buat. Dan itu adalah sebuah perjalanan yang menyenangkan buat saya. Sampai akhirnya, ‘Frank’ tiba pada sebuah drama tentang krisis identitas yg mungkin juga dialami oleh musisi yg berada di jalur “GAK MAINSTREAM” seperti mereka. Kemudian ditutup sebuah closing manis tanpa jawaban pasti. I Love U All!!!
Skor: 3,75/5

Edge of Tomorrow (2014) (19/09/14)


Short review:
Selain memasang wajah Tom Cruise, template time loop yg diusung ‘Edge of Tomorrow’ juga sudah menjadi daya tarik. Meskipun bukan barang baru, (krna sudah pernah dipakai film-film sebelumnya, sebut saja ‘Groundhdog Day’, ‘Timecrimes’, ‘Triangle’ dll), tapi tetap saja template semacam itu selalu punya daya magisnya tersendiri. Dibawah arahan Doug Liman, film yg diadaptasi dr karya Hiroshi Sakurazaka berjudul ‘All You Need is Kill’ ini mampu tampil menghibur (setidaknya lebih baik dr film sci-fi Cruise sebelumnya, ‘Oblivion’). Berjalan pelan di awal namun semakin menarik ketika element time loop itu mulai dihadirkan. Semakin lama, intensitas kesenangannya semakin terasa. Dan disana kita bisa menikmati bagaimana transformasi karakter yg diperankan Cruise dgn baik. Sebuah kolaborasi apik pula bersama Emily Blunt yg tampil bad-ass disini.
Skor: 3,5/5

0 comments