Untukmu yang selalu Kucintai,
Saat
kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara
kepada Ku
Bercerita,
meminta pendapat Ku, mengucapkan sesuatu untuk Ku walaupun hanya sepatah kata
Atau
berterima kasih kepada Ku atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam
hidupmu pada tadi malam, kemarin, atau waktu yang lalu
Tetapi
Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja
Tak
sedikitpun kau menyedari Aku di dekat mu
Aku
kembali menanti saat engkau sedang bersiap
Aku
tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa Ku
Tetapi
engkau terlalu sibuk
Di
satu tempat, engkau duduk tanpa melakukan apapun
Kemudian
Aku melihat engkau menggerakkan kakimu
Aku
berpikir engkau akan datang kepada Ku, tetapi engkau berlari ke telepon dan
menelepon seorang teman untuk sekadar berbual-bual
Aku
melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang
hari
Namun
dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan
sesuatu kepada Ku
Sebelum
makan siang Aku melihatmu memandang ke sekeliling
Mungkin
engkau merasa malu untuk berbicara kepada Ku, itulah sebabnya mengapa engkau
tidak sedikitpun menyapa Ku
Engkau
memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara
dan menyebut nama Ku dengan lembut sebelum menjamah makanan yang Kuberikan, tetapi
engkau tidak melakukannya
Ya,
tidak mengapa, masih ada waktu yang tersisa dan Aku masih berharap engkau akan
datang kepadaKu, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan
banyak hal yang harus kau kerjakan
Setelah
tugasmu selesai, engkau menghidupkan TV, Aku tidak tahu apakah kau suka
menonton TV atau tidak, hanya engkau selalu ke sana dan menghabiskan banyak
waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati
siaran yang ditampilkan, hingga waktu-waktu untuk Ku dilupakan
Kembali
Aku menanti dengan sabar saat engkau menikmati makananmu tetapi kembali engkau
lupa menyebut nama Ku dan berterima kasih atas makanan yang telah Kuberikan
Saat
tidur Kupikir kau merasa terlalu lelah
Setelah
mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidurmu dan
tertidur tanpa sepatahpun namaKu kau sebut
Tidak
mengapa karena mungkin engkau masih belum menyadari bahwa Aku selalu hadir
untukmu
Aku
telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
Aku
bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain
Aku
sangat menyayangimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata darimu, ungkapan
isi hatimu, namun tak kunjung tiba
Baiklah...
engkau bangun kembali
Dan
kembali Aku menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberi Ku
sedikit waktu untuk menyapa Ku
Tapi
yang Kutunggu, ah tak juga kau menyapa Ku
Subuh,
Zuhur, Ashar, Magrib dan Isya
Subuh
lagi kau masih tidak mempedulikan Aku
Tak
ada sepatah kata, tak ada seucap doa, tak ada pula harapan dan keinginan untuk
sujud kepada Ku
Apakah
salah Ku padamu?
Rezeki
yang Kulimpahkan, kesehatan yang Kuberikan, Harta yang Kurelakan, makanan yang Kuhidangkan,
Keselamatan yang Kukaruniakan, kebahagiaan yang Kuanugerahkan, apakah hal itu
tidak membuatmu ingat kepada Ku?
Percayalah,
Aku selalu mengasihimu,
Dan
Aku tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa Ku, memohon perlindungan Ku,
bersujud menghadap Ku
Kembali
kepada Ku
Yang selalu bersamamu setiap saat,
Tuhanmu
Sebuah sajak karya Kahlil Gibran
0 comments
Post a Comment