Kita
mungkin sering mendengar ungkapan “Tidurnya orang berpuasa itu pahala”. Namun
entah salah persepsi atau hanya sekedar bercanda (btw, perkara agama itu jangan dibawa becanda ya!), tapi tak
sedikit yang menjadikan puasa sebagai alasan untuk tidur seharian atau
bermalas-malasan tanpa melakukan apapun. Alasannya sederhana, karena tidur di
bulan puasa bagi orang berpuasa adalah pahala. Jadi ya sudah, karena berpahala,
mending tidur saja.
Tentu
ungkapan itu tidak sepenuhnya salah. Tidur di bulan ramadhan boleh-boleh saja,
malah disarankan, asalkan tidak berlebihan, sampai waktu seharian hanya diisi
dengan tidur. Bulan ramadhan ini terlalu sayang jika dilewatkan hanya dengan
tidur. Nyatanya masih banyak aktivitas lain yang lebih bermanfaat yang bisa
dilakukan di bulan puasa selain tidur. Kalau saya boleh berpendapat tentang
tidurnya orang berpuasa adalah pahala, maka begini, “Saking berkah dan istimewanya bulan ramadhan, tidur pun bisa menjadi
pahala, apalagi jika melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat”.
Selama
kita berpuasa, rata-rata waktu yang dijalaninya adalah sekitar 13-14 jam. Itu
waktu yang terbilang lama. Selama itu kita bisa melakukan berbagai macam
aktivitas. Yang bekerja mencari nafkah tetap bekerja. Yang sekolah atau kuliah
pun demikian. Waktu yang lama itu juga bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan
keagamaan seperti tadarus, i’tikaf, shalat berjamaah di mesjid, atau
amalan-amalan lain yang jarang atau tak pernah dilakukan sebelum puasa. Semoga
itu semua bisa jadi kebiasaan di kemudian hari. Mungkin itu akan lebih
berpahala daripada hanya sekedar tidur. Dan waktu selama itu juga bisa dipakai
untuk mengerjakan skripsi (oh man, please!).
Ungkapan
tidurnya orang puasa adalah pahala selayaknya tidak menjadi pembenaran agar
kita tidur dan malas-malasan selama berpuasa. Pada intinya, sangat banyak
aktivitas yang bisa dilakukan selama berpuasa selain tidur. Tentu aktivitas
yang dimaksud adalah aktivitas yang positif. Baik aktivitas sehari-hari yang
bersifat keduniaan maupun aktivitas sehari-hari yang bersifat keagamaan.
Jadi, tidak terlalu
sayangkah bulan ramadhan yang datang satu tahun sekali ini dilewatkan dengan hanya
tertidur semata?
0 comments
Post a Comment