Edisi
ke-20 dari Catatan Nonton di bulan Juli ini. Daftar filmnya masih bisa dihitung
jari, tapi bertambah sedikit daripada bulan lalu. Movie of the month kali ini adalah ‘The Guest’ yang dibintangi Dan
Stevens. Memang, masih ada yang lebih bagus dibanding ‘The Guest’, namun pesona
Dan Stevens seperti masih membekas, mengingatkan saya akan Ryan Gosling di ‘Drive’.
Selain karena ‘The Guest’ menghibur tentunya.
It
Follows (2014) (03/07/15)
Short
review:
Opening mencekam sekaligus penuh misteri
telah sukses membuat penonton untuk tetap terjaga menyaksikan bagaimana sosok
“It” yang mem-“Follows”. Seolah “It” itu ikut-ikutan mengikuti kita dan membawa
kita masuk pada dunianya. Membangun suasana horor lewat atmosfernya memang
terasa lebih mengerikan dibanding jump
scare berlebihan yang banyak ditemui di film-film horor lain. Dan Robert
Mitchells tahu benar akan hal ini. Seiring alur yang terus melaju, ‘It Follows’
tak henti-hentinya menebarkan aura creepy
bersama sisi teknisnya yang apik. Premisnya mungkin terkesan bodoh dan
menggernyitkan dahi, namun bila ditarik perspektif lain, ada sebuah kritik
sosial yang coba disampaikan Robert Mitchells terkait kehidupan seks bebas di
zaman sekarang ini.
Skor:
3,75/5
The
Guest (2014) (03/07/15)
Short
review:
Nuansa
’80-an begitu mewarnai film garapan Adam Wingard ini. Semuanya terasa begitu
menyenangkan bersama kehadiran sesosok pria kharismatik yang menjadi “tamu”
misterius. Selayaknya sosok David (Dan Stevens) yang langsung mempesona
keluarga Peterson di perjumpaan pertamanya, seperti itu pulalah pesona ‘The
Guest’ yang langsung menghipnotis kita untuk terus mengikuti alurnya.
Moment-moment santai, tegang, sadis, lucu sampai romantis dihadirkan silih
berganti namun tanpa sedikitpun mengurangi tensi yang ada. Hingga tiba pada
sebuah klimaks di sebuah set pesta dansa dengan gemerlap lampu berwarna-warni
lengkap dengan iringan lagu eighties-nya
yang tetap keren di tangan Wingard. Dan, Dan Stevens, memang dialah alasan
utamanya.
Skor:
3,75/5
Deliver
Us From Evil (2014) (04/07/15)
Short
review:
‘Deliver
Us From Evil’ mungkin akan menjadi berbeda dengan horor kebanyakan, ketika
sebuah dunia kriminal dihubungkan dengan dunia supranatural. Seolah kekuatan
gelap dunia supranatural tidak bisa dipisahkan dari kejahatan dalam kehidupan
sehari-hari. Diilhami kisah nyata, dari seorang mantan polisi Ralph Sarchie
yang harus berhadapan dengan kasus yang tak pernah ditemukan sebelumnya. Scott
Derrickson meramu kisahnya dengan tema pengusiran setan yang sudah sering
diangkat dari film horor. Namun tidak seperti yang dilakukannya di ‘The
Exorcism of Emily Rose’, Scott
Derrickson memperlakukan ‘Deliver Us From Evil’ dengan sangat ngepop alias
terlalu pasaran. Memang ciri khasnya masih bisa dirasakan, namun tidak terlampau
berkesan seperti ‘Sinister’ yang dulu mencuri perhatian saya.
Skor:
3/5
Locke
(2013) (05/07/15)
Short
review:
Mungkin
tidak semua orang akan senang melihat seorang Tom Hardy yang menyetir mobil dimalam
hari dari Birmingham ke London dan hanya berbicara via telepon dengan
orang-orang yang berurusan dengannnya. Perjalanannya pun bisa dibilang
normal-normal saja, tidak ada hal-hal mengejutkan yang berpotensi membuat
‘Locke’ menjadi dramatis. Ya, sepanjang durasinya, kita memang hanya akan
melihat sosok Ivan Locke dalam wujud Tom Hardy ditemaramnya malam. Yang terus
berbicara via telepon dan sesekali mengumpat. Tak ada orang lain, hanya dirinya
seorang. Bukan drama berlebihan memang yang ditawarkan Steven Knight, kita hanya
diajak untuk melihat bagaimana seorang pria dengan dilema hatinya harus membuat
keputusan penting dalam hidupnya meskipun ia harus kehilangan segalanya. Ada
dosa yang ingin ditebus. Ada keinginan yang kuat untuk tidak menjadi apa yang
dia benci. Dialog-dialog Ivan Locke di telepon juga bukan tanpa arti, sisi
humanisnya terasa related dengan
kehidupan.
Skor:
4/5
You’re
Next (2011) (18/07/15)
Short
review:
‘You’re
Next’ telah menandai Adam Wingard bersama kompatriotnya Simon Barret sebagai
kreator horor/thriller yang patut diperhitungkan kehadirannya saat ini. Kesenangannya
menghadirkan tontonan gore/slasher terlihat begitu jelas disini. Mengusung tema
home invasion, ‘You’re Next’ hadir
dengan segala element gore yang layak
dinikmati. Tidak terlampau sadis sampai terasa disturbing namun tidak pula tampil murahan. Tidak hanya menampilkan
kesadisan dan ketegangan, Adam Wingard juga menyajikan beberapa kejutan yang
cukup potensial untuk menghentak penontonnya. Tapi lebih dari itu semua,
kesenangan sesungguhnya hadir pada sosok cantik Erin Harson (Sharni Vinson)
sebagai heroine kuat yang tak kalah
brutalnya. Dari tangannya lah, peralatan rumah tangga bertransformasi menjadi
alat membunuh yang mengerikan.
Skor:
3,75/5
Shutter
Island (2010) (21/07/15)
Short
review:
Seperti
melihat film klasik dalam balutan modern melihat karya Martin Scorsese yang menandai
kerja sama keempat kalinya bersama Leonardo Di Caprio. Mulai dari gambar,
pergerakan kamera, dialog-dialog antar karakter sampai scoring nyaring yang menghantui. Semuanya terasa begitu klasik,
mengingatkan saya akan film-film thriller zaman dulu yang memang memiliki ciri
seperti yang saya sebutkan. Bermain dalam ranah psikologis, Scorsese seperti
enggan to the point, ia lebih memilih
menebarkan kepingan puzzle misterinya
dengan tempo yang begitu lambat. Pulau misterius yang berisi karakter yang tak
kalah misteriusnya ini seolah mengajak kita untuk menguak apa yang sebenarnya
terjadi di pulau tersebut. Twist ending
pun telah disiapkan Scorsese guna mengungkap semua yang terjadi. Mungkin tidak
sampai mengejutkan tapi cukup efektif untuk menjawabnya.
Skor:
4/5
The
Strangers (2008) (22/07/15)
Short
review:
Sejumlah
orang tak dikenal menyatroni sebuah rumah. Meneror penghuninya tanpa motif yang
jelas, selain memberi ketakutan kepada para korbannya, sebelum membunuhnya
tentunya. Terdengar familiar untuk sebuah premis home invasion thriller, tapi memang begitulah adanya. Dan ‘The Strangers’
yang katanya terinspirasi dari kisah nyata ini adalah bagaimana sebuah film home invasion thriller bekerja. Ya,
semua kenikmatan genre ini bisa dirasakan dari ‘The Strangers’. Meskipun tidak
menawarkan sesuatu yang baru, tapi ‘The Strangers’ tetap menyajikan kegeriannya
sendiri. Dibuka dengan pelan bersama dua sejoli yang sedang galau, namun tidak
sampai terlalu melankolis karena setelah suara ketukan pintu terdengar, ‘The
Strangers’ pun mulai menunjukkan gelagatnya.
Skor:
3,5/5
0 comments
Post a Comment