Saturday, October 22, 2016

Corat-Coret One Piece Chapter 843: Vinsmoke Sanji


Chapter yang sangat menarik dan emosional. Oda kembali membawa plot One Piece pada salah satu akar utamanya. Bukan lagi pada sisi humor, fun, konyol, menghibur dan tanpa menghilangkan sisi kerennya seperti kemarin. Akar One Piece yang dibawa Oda pada chapter kali ini adalah drama penuh emosi antar karakter. Seperti yang kita tahu, Oda menggambar dan menulis One Piece tidak semata-mata untuk menyajikan kisah pertarungan. Karena ia sendiri sadar, jika One Piece hanya fokus pada pertarungan, ia akan kalah dari Dragon Ball (Akira Toriyama), salah satu manga favoritnya. Oleh karena itu, Oda membuat drama-drama penuh emosi yang ia buat sedemikian rupa, yang ia buat semaksimal yang ia bisa. Dan hasilnya, seperti kita tahu, kebesaran manga One Piece tak lepas dari faktor yang satu ini. Salah satu drama itu terjadi disini. Sensasinya benar-benar gila walau kejadian tersebut sudah bisa disadari bakal terjadi.
Kekalahan Cracker membawanya kembali ke wilayah istana. Tiga saudara Cracker menemukannya dalam kondisi tak sadarkan diri. Mereka adalah Charlotte Opera (5th ), Charlotte Galette (18th) dan Charlotte Mont D’Or (19th) yang sempat muncul di chapter 829 saat Big Mom ngamuk-ngamuk minta Croquembouche. Selain nama mereka yang telah dikonfirmasi, nama-nama Komandan Manis pun telah dikonfirmasi (meski sosoknya belum ditampilkan). Komandan Manis selain Cracker adalah Charlotte Katakuri dan Charlotte Smothie. Seperti  biasa, nama-nama tersebut merupakan nama makanan. Sementara salah satu Komandan Manis yang telah dikalahkan Urogue yang dimaksud Brulee (chapter 837kemungkinan besar adalah Charlotte Snack. Bila mendengar pernyataan Pound, sepertinya kejadian tersebut masih belum lama terjadi. Bagian menariknya adalah ternyata Big Mom masih memiliki kemampuan lain selain DF Soru Soru no Mi. Kemampuan mengendalikan serta memanipulasi cuaca.
Pada dasarnya, kemampuan Big Mom dengan DF-nya saja sudah sangat gila. Seolah belum cukup, Oda menunjukkan lagi sisi lain kekuatan Big Mom. Level Yonkou memang berbeda (dan harus seperti itu). Berdasarkan pernyataan Pound, bisa dibilang kemampuannya ini memiliki daya hancur yang besar. Adapun terkait Zeus di tangan kiri dan Prometheus di tangan kanan Big Mom memang masih kabur maknanya. Zeus dan Prometheus merupakan dewa dalam mitologi Yunani, saya pikir agak sulit menyebut Big Mom benar-benar mampu memanggil Zeus dan Prometheus secara harfiah seperti Zeus dan Prometheus yang kita kenal. Kemungkinan Zeus dan Prometheus tersebut adalah nama awan dan matahari yang cukup sering mendampingi Big Mom (lihat chapter 827 dan 829). Menarik mengetahui asal muasal kemampuan memanipulasi cuaca Big Mom ini. Bila benar Zeus dan Prometheus adalah awan dan matahari yang muncul di sisi Big Mom pada saat itu, apakah kemampuan Big Mom ini memiliki hubungan dengan DF-nya? Atau tidak sama sekali?
Kemampuan mengendalikan serta memanipulasi cuaca sepertinya tidak bisa dianggap remeh walaupun menurut Luffy itu tidaklah terlalu hebat. Bila kita sedikit flashback ke Weatheria dimana Nami dilempar Kuma kesana, Haredas yang menemani Nami mengatakan sesuatu terkait ‘per-cuaca-an’ ini. Lebih spesifik, tepatnya saat Nami meminta diajari weather ball yang kemudian dijawab oleh Haredas bahwa bila hal tersebut disalahgunakan dunia akan jatuh pada kekacauan yang tak bisa dibayangkan. Memang masih membutuhkan banyak penjelasan mengenai hal ini, tapi dari pernyataan tersebut kita sadar bahwa ilmu cuaca dalam jagat One Piece mempunyai peran yang sangat esensial. Orang yang memiliki kemampuan tersebut bisa memiliki kekuatan yang sangat besar. Dan Big Mom salah satu dari sekian orang yang memiliki kemampuan tersebut. Lalu bagaimana Nami dengan Clima Tact barunya?
Terkait Vivre Card, menurut King Baum para homies memang sudah pasti takluk oleh Vivre Card tersebut. Fakta lainnya adalah ternyata anak-anak Big Mom dilarang membawa Vivre Card tersebut, lalu bagaimana Lola bisa memilikinya? Saya tidak berpikir bahwa Lola adalah anak emas Big Mom lagipula sudah jelas bahwa Lola kabur dari Big Mom. Diuar sana, berkembang teori bahwa Big Mom akan memihak Luffy dkk. Kans tersebut memang tidak bisa dibilang tidak mungkin juga, toh seluruh penghuni Seducing Woods sampai penguasanyapun sudah tunduk pada Nami. Vivre Card tersebut memang kartu truf buat Luffy dkk, tapi untuk membuat Big Mom berubah haluan begitu saja rasanya tidak akan semudah itu. Seperti yang pernah saya pernah singgung pada Corat-Coret Chapter 835 (bisa baca disini). Pernyataan King Baum seolah menaikkan keyakinan awal saya bahwa Vivre Card tersebut belum cukup mudah memuluskan langkah mereka di Whole Cake Island ini. Terlebih Luffy telah menghajar Cracker, tentu Big Mom tak akan tinggal diam mengetahui hal ini. Kejadian baik sepertinya sulit terjadi. Ya, kita lihat saja nanti.
Seperti yang pernah saya bilang bahwa hal yang paling menyakitkan adalah ketika kita tidak bisa berbuat apa-apa. Sanji sudah berada dalam kondisi kritis ini sejak tiba di Germa Kingdom. Hanya tinggal menunggu waktu sampai saat rasa sakit itu menyakiti yang lainnya. Chapter ini jadi episode perdana drama sang pangeran tersakiti. Dibandingkan Robin, masalah yang dialami Sanji jauh lebih kompleks. Robin masih bisa memilih kematian sebagai jalan keluar masalahnya. Sementara bagi Sanji, mati juga bukanlah jalan keluar. Mati tidak bisa jadi pilihan. Membohongi diri sendiri adalah yang paling mungkin dan mudah dilakukan, tapi itu justru yang membuat rasa sakit semakin dalam. Memang tak ada pilihan yang baik saat ini. Bahwa Sanji akan menolak ajakan Luffy memang sudah pasti akan terjadi. Melihat situasi dan kondisi yang ada, hal tersebut memang tak dapat terelakkan. Tapi ketika Sanji melakukannya dengan “SEKASAR ITU” rasanya ini benar-benar diluar dugaan. Itulah kenapa saya bilang bahwa hal yang paling menyakitkan adalah ketika tidak bisa berbuat apa-apa.
Saya sedang berada dalam sudut pandang Luffy ketika membaca chapter ini dan benar-benar merasakan kemarahan mendengar perkataan Sanji. Melihat ekspresi polos Luffy sebelum ditendang Sanji, kemudian yang terjadi selanjutnya. Ah, sudahlah. Moment dimana Sanji berkata lupa siapa nama Luffy benar-benar shocking moment. Menyakitkan sekali rasanya. Ya, kita semua tahu Sanji sedang dalam kondisi sulit dan tidak punya pilihan. Apa yang dilakukan Sanji saat itu adalah pilihan terbaik untuk menyelamatkan semuanya. Tapi tetap saja, apa yang dilakukan Sanji itu sangat menyakitkan. Seperti ditikam pisau yang menusuk jantung tapi tak meninggalkan bercak berdarah sedikitpun. Harga diri Luffy sebagai seorang kapten, sebagai bajak laut, seolah diinjak-injak oleh Sanji. Siapapun akan marah mendengar kata-kata dari mulut Sanji tersebut. Terlebih Luffy dkk sudah sampai sejauh itu untuk menjemput Sanji, dan kita tahu itu bukan pekerjaan mudah. Nami, meskipun sedikit banyak ia mengerti dengan posisi Sanji saat ini (karena Nami pun pernah berada dalam situasi yang hampir sama), tetap saja ia tampak sedih dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Beruntung Zoro tidak menyaksikan kejadian ini.
Saya adalah salah satu dari sebagian orang yang kurang merasakan kesan mendalam dari ketiga Story Arc pasca Time Skip (Fishman Island, Punk Hazard dan Dressrosa). Kesan yang dimaksud disini mungkin mengarah pada sisi emosional yang kurang begitu dalam pada ketiga Story Arc tersebut. Bukan karena ceritanya kacau, desain karakternya jelek-jelek atau apa. Ada tiga alasan yang bisa saya kemukakan terkait hal ini: 1)Cerita yang terkesan repetitif, 2)Cerita yang terlalu panjang, dan 3)Tidak ada konflik karakter yang memiliki hubungan langsung dengan Luffy. No. 1 dan 2 mungkin tidak sampai esensial sekali walaupun tetap memiliki kontribusi, sementara no. 3 bisa dibilang alasan utamanya. Di penghujung tahun 2015, Oda menyebut tahun 2016 sebagai tahun Sanji. Di Zou, Sanji pergi dari kelompoknya. Saya sangat senang saat itu, kenapa? Karena hampir dipastikan apa yang pernah kita rasakan di Arlong Park, Water 7 + Enies Lobby dan Marineford akan kembali terjadi kali ini. Sudah terlalu lama tak ada moment seperti itu sejak Time Skip. Dan yang dinantikan pun terwujud. Percikannya sudah dimulai dari sini. Yang tak diduga adalah efeknya benar-benar segila ini. Dalam hal ini, Oda kembali menunjukkan tajinya sebagai seorang penulis hebat. Inilah salah satu alasan kenapa kita semua menyukai One Piece.
Perjalanan masih jauh. Kepingan puzzle-nya masih belum menyatu. Paling dekat, ada kans yang mengarah pada pertarungan Luffy dan Sanji. Kemungkinan terburuk, Luffy kalah (terlebih dulu) kemudian tertangkap. Kehadiran Reiju yang saya sebut bisa membawa takdir pembeda di awal kemunculannya (chapter 826) akan dimulai bila itu terjadi. Sedari awal saya memang tidak meragukan bahwa Reiju kelak akan membantu di saat-saat yang dibutuhkan. Ekspresi Reiju saja sudah berbeda dengan saudara-saudaranya. Peran Nami juga sangat menentukan disini. Drama-drama penguras emosi sejatinya masih akan berlanjut. Masih banyak yang akan terjadi ke depan. Akan kemana Oda membawa roller coaster emosi pada plot kali ini? Kita lihat saja nanti. Oh ya, dan satu lagi, saya tak menyangka bahwa Ichiji akan ikut-ikutan Yonji dan Niji ketika melihat Nami. Saya pikir dia akan tetap cool seperti biasa. Tapi untungnya Oda tidak langsung menggambar pas muka Ichiji. Haha. Btw, Ichiji itu karakter pria Germa 66 favorit saya. Ya, itu tidak penting sih.
P.S.
Mungkin saat ini Oda memang sedang lelah. Empat chapter berturut-turut (840-843) Oda membuat beberapa kesalahan dengan gambarnya. Kesalahan ini sendiri (IMO) bukanlah hal remeh temeh, karena bisa dibilang Oda kurang teliti untuk menggambar hal-hal penting. Gelang peledak Sanji (840-841) sangat esensial untuk cerita. Luka di dada Luffy (842) dan alis Sanji (843) adalah identitas karakter. Ya, alis Sanji di chapter ini terbalik (halaman 15) dan ini bukan karena Sanji sedang berada dalam “Mode Vinsmoke”. Melainkan Oda juga manusia yang tak lepas dari salah dan lupa. Seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, bahkan di chapter pertama pun Oda pernah membuat kesalahan. Ya, semoga saja tidak ada lagi kesalahan penggambaran berikutnya. Dan kesalahan yang kadung terjadi bisa diperbaiki di versi tankoubon-nya.

0 comments