Dalam
dunia hiburan, Korea Selatan memang sudah sejak lama menapakkan kakinya di
Indonesia. Tidak tahu persis kapan, tapi invasi Korean Wave “hallyu” memang sudah mengalihkan perhatian orang
Indonesia. Mulai dari musik, film, serial TV, boyband & girlband sampai Running Man. Tidak hanya
perempuan, lelakipun sama (teman saya
juga banyak). Tidak hanya remaja dan dewasa, ibu-ibu juga tak ketinggalan
untuk ikut menggemari hiburan dari negeri ginseng ini. Anak-anak? Mungkin juga
sama. Dan tak sedikit pula diantara mereka yang dibuat “addict” karenanya.
Berbeda
dengan yang lain, saya bukanlah penggemar Korea. Saya tidak tahu tentang
Running Man. Saya tidak tahu girlband baru yang sedang nge-hits saat ini. Saya
tidak tahu kalau SNSD merilis video klip baru. Saya tidak tahu serial TV apa
yang sedang booming di masyarakat.
Saya tidak terlalu tahu tentang hal itu. Tapi biarpun begitu, saya tak lantas
menutup mata begitu saja sama dunia hiburan Korea ini, baik musik, film ataupun
serial TV. Buktinya, saya tidak ketinggalan menonton film Korea seperti ‘Oldboy’,
‘A Tale of Two Sisters’ atau ‘Hello Ghost’. Beberapa lagu 2NE1 juga suka saya
dengarkan (I Don’t Care, Love is Ouch,
Lonely & Ugly). Meski begitu, musik, film atau serial TV Korea masih
belum banyak yang bisa saya gemari seperti halnya saya menggemari dunia barat.
Post
kali ini saya akan sedikit bercerita / berbicara / mengulas satu-satunya (atau
satu dari dua) serial TV Korea yang saya suka yaitu ‘You’re Beautiful’.
‘You’re Beautiful’ sendiri saya tonton pertama kali pada tahun 2010 lalu di
sebuah stasiun TV swasta dengan judul ‘He’s Beautiful’. Dan saat ini, drama
yang pertama kali mengudara di SBS pada tahun 2009 ini juga sedang tayang di Indonesia,
namun dengan stasiun TV yang berbeda. Kalau saya tidak keliru, berarti sudah
tiga kali ‘You’re Beautiful’ tayang di Indonesia dengan 3 (tiga) stasiun TV
yang berbeda.
Mungkin
‘You’re Beautiful’ adalah drama Korea yang sedikit kalah tenar bila dibandingkan
‘Boys Before Flowers’, ‘The Heirs’ atau drama terkenal lainnya. Tapi pertama
kali nonton drama Korea ini, saya langsung tertarik dan merasa tak perlu
menonton drama Korea yang lain lagi. Alasannya sederhana, drama Korea itu stereotype. Dengan kata lain, secara
garis besar, inti dari hampir semua drama Korea itu kurang lebih sama. Ceritanya
tak jauh dari kisah cinta dengan bumbu perbedaan. Beda status, beda kasta, beda
kepribadian, beda alam, beda planet atau beda dunia. Dan entah mengapa jalinan
cintanya selalu tidak mudah untuk disatukan. Selalu ada alasan dan pihak-pihak
yang mencoba menghalangi. Mulai dari orang ketiga, orang tua, saudara, rekan
atau sahabat. Layaknya cerita dongeng, drama-drama Korea juga (mungkin) menjadi
angan-angan tersendiri bagi penontonnya. Dan tak lupa, formula tearjaker yang memang selalu jadi
andalan dan menjadi alasan kenapa drama Korea disukai banyak orang. Kalau mau
sedikit terbuka, drama Indonesia sebenarnya juga tak jauh-jauh dari yang saya
sebut tadi. Tapi di Indonesia, tak jarang para pembuatnya suka terlalu kreatif,
saking kreatifnya malah jadi antiklimaks (baca: Ngalor Ngidul Seputar Sinetron Indonesia Zaman Sekarang).
Saya
tidak menggemari Korea bukan tanpa dasar. Waktu Korean Wave sedang booming-booming-nya
di Indonesia. Sayapun mencoba untuk ikut menikmati hegemoni tersebut. Namun sebegitu
hebohnya teman-teman saya sama Korea atau sekeras apapun saya mencoba untuk
suka, harus saya sadari bahwa itu
bukanlah selera saya. Lalu kenapa saya mau repot-repot nulis tentang
drama Korea kalau itu bukanlah selera saya? Khusus untuk ‘You’re Beautiful’ memang
saya buat pengecualian. Seperti yang saya sebut di awal, hanya inilah drama
Korea yang saya suka dan sampai saat inipun, tak ada seri drama lain yang
sanggup menarik perhatian saya selain ini. Buat saya, ‘You’re Beautiful’ sendiri
sudah jadi prototype untuk drama
Korea kebanyakan. Itulah kenapa saya bilang tak perlu menonton drama Korea lain
setelah menonton ‘You’re Beautiful’.
Ada
beberapa alasan yang membuat saya menyukai ‘You’re Beautiful’. Pertama, mari
kita bicara plotnya. ‘You’re Beautiful’ mengangkat sebuah cerita yang agak
sedikit berbeda dengan menyoroti perjalanan karir sebuah grup band (fiktif)
yang terkenal di Asia. Ini saja sudah menjadi poin tersendiri (maklum waktu dulu pernah ngeband juga).
Setidaknya grup band itu lebih menarik daripada boyband atau girlband (walaupun
terkadang Hwang Tae Kyung memakai baju berbelahan dada rendah yang bikin geli).
Terus diberi sedikit konflik dengan menceburkan seorang calon biarawati yang masih belum mengenal dunia untuk
bergabung dalam grup band tersebut. Sontak itu menjadi keseruan tersendiri
mengingat dia juga harus menyamar sebagai seorang lelaki. Ya, bayangkan saja
seorang perempuan baik-baik, calon biarawati pula, harus masuk dalam dunia dan
kehidupan lelaki. Walaupun pada perjalanannya kita menemukan plot hole (maklumi saja, namanya juga drama), tapi setidaknya premis ini
lebih down to earth daripada cerita
tentang si kaya dan si miskin.
‘You’re Beautiful’ adalah drama romantic-comedy, sudah barang tentu kisah
cinta adalah suguhan utama disini. Saya senang karena tak ada kisah cinta
antara orang kaya dan miskin yang ditentang orang tuanya karena perbedaan
status sosial. Kisah cinta yang dihadirkan disini buat saya lebih realistis.
Karena bagaimana benih-benih suka tidak tumbuh andaikata kita tinggal seatap
dan setiap hari selalu bertemu, melihat dan memperhatikan tingkah seorang
perempuan ditengah gerombolan lelaki. Bukankah cinta bisa datang karena
terbiasa? Apalagi kalau wanita itu selucu Go Mi Nam/Nyu. Terlebih lagi kisah
cinta yang digulirkan disini adalah cinta diam-diam. Tentang para pemuja
rahasia yang diam-diam menaruh hati, memperhatikan, membantu dan sesekali mengisyaratkan
isi hati pada yang disukainya dengan caranya masing-masing. Konflik asmara
tersebut terasa lebih intim dan personal menurut saya.
Untuk
urusan komedi, lumayanlah. Melihat tingkah laku Go Mi Nam yang polos dan lugu
itu sudah cukup membuat tersenyum. Sudah cukup berhasil dalam
menghadirkan unsur komedi sebagai penawar diantara acara tangis-tangisan.
Apalagi karakter macam Manager Ma atau reporter Kim juga ikut membawa aura komedi
dengan tingkah polahnya.
Hal
lain yang saya suka dari ‘You’re Beautiful’ adalah soundtrack-nya. Baru dalam ‘You’re Beautiful’ saya menemukan soundtrack drama Korea yang 90%
lagu-lagunya punya materi bagus. Biasanya dalam sebuah drama, lagu-lagu yang
menurut saya enak paling cuma satu atau dua lagu. Paling banter opening/closing saja. Namun hampir semua
lagu soundtrack ‘You’re Beautiful’
itu bermateri bagus dan sangat easy
listening. Tidak hanya enak didengar, lagu-lagu itu juga mampu menjadi
latar yang tepat dan mewakili suasana setiap plot yang dihadirkan.
‘You’re
Beautiful’ juga mempunyai jajaran cast
yang ok menurut saya. Setiap cast
yang ada (terutama anggota band)
mampu memerankan karakter dan tokoh yang dimainkannya dengan baik. Jung Yong
Hwa yang cool atau Lee Hong Ki yang
rame. Pemilihan Jang Geun Suk sebagai leading
role juga terasa tepat buat saya. Park Shin Hye juga tidak terasa annoying seperti dalam ‘The Heirs’. Dan
untungnya tidak ada Lee Min Ho disini. Mungkin penilaian saya akan berbeda jika
dia ada.
Selanjutnya
adalah karakter dan penokohan. Dalam drama Korea, bentuk karakter dan penokohan
memang seringkali terasa familiar. Ini juga salah satu alasan kenapa saya
bilang drama Korea itu stereotype. Maka
tak heran jika karakter dan penokohan dalam ‘You’re Beautiful’ pun terasa
begitu familiar.
Pertama
adalah Hwang Tae Kyung. Dia adalah pemain utama sekaligus pemimpinannya. Dalam
drama Korea, karakter seperti ini selalu mempunyai sifat yang perfeksionis,
serius, sombong/arogan (apalah namanya), tapi entah kenapa karakter inilah yang
selalu berhasil mendapatkan hati pemeran utama perempuannya.
Kedua adalah Go Mi
Nam/Nyu yang merupakan karakter dari pemeran utama perempuan. Pemeran utama
perempuan adalah pusat dari segala konflik yang ada. Biasanya karakter
perempuan ini selalu jadi rebutan banyak pihak. Dan selalu punya keunikan
sendiri baik dari fisik, sifat ataupun latar belakang. Pokoknya pemeran utama
perempuan itu berbeda dari perempuan kebanyakan.
Karakter selanjutnya adalah Kang
Shin Wu. Saya menyebut karakter seperti ini sebagai Second Man. Karakter ini menurut saya yang paling sial dalam sebuah
drama. Padahal apa kurangnya, dia itu keren, baik, selalu ada buat si
perempuan, tapi dengan segala alasan, cintanya selalu bertepuk sebelah tangan.
Seakan menjadi keharusan kalau Second Man
itu selalu “Tak Bisa Memiliki” hati yang diinginkannya.
Berikutnya adalah Jeremy
yang rame. Karakter yang easy going &
fun seperti ini memang harus selalu ada untuk mencairkan suasana. Dan tak
lupa ada Yoo He Yi sebagai pihak ketiga. Orang ketiga ini memang selalu punya seribu
cara dan ide untuk masuk dalam konflik karakter utama. Dan walaupun Yoo He Yi
ini adalah pihak ketiga yang bertugas mengganggu, dalam ‘You’re Beautiful’
karakter Yoo He Yi ini sendiri tidak terlalu menyebalkan dan annoying seperti pada umumnya. Selebihnya
adalah karakter-karakter pendukung yang turut meramaikan jalannya cerita.
Selayaknya
sebuah drama romantis, ‘You’re Beautiful’ juga punya moment manis dan tangis dalam
setiap episodenya. Buat saya, moment yang berkesan dari ‘You’re Beautiful’
adalah moment-moment yang dihasilkan oleh Kang Shin Wu. Tanpa mengesampingkan
yang lain, karakter Shin Wu memang telah mencuri perhatian dan memberi kesan
tersendiri. Saat ia diam-diam mengawasi Go Mi Nam yang sedang jalan-jalan. Saat
dia menyiapkan sebuah kejutan spesial untuk Go Mi Nam. Saat dia bernyanyi yang
sebenarnya untuk Go Mi Nam. Saat ia mengarang cerita tentang seorang perempuan
bodoh dan tak berguna. Saat akhirnya ia sadar dan harus menyerah. Dan masih
banyak lagi moment lainnya. Walaupun moment tersebut berujung kepedihan tapi
justru itulah yang selalu terngiang dalam ingatan saya.
Sekiranya
itulah beberapa hal yang membuat saya suka sama ‘You’re Beautiful’. Kecuali anda
adalah penggemar Korea, tentunya jauh lebih tahu dari saya. Tapi seandainya anda
adalah laki-laki seperti saya yang tidak menggemari Korea, namun (jika memang) harus menonton
serial drama romcom Korea. Maka ‘You’re Beautiful’ adalah pilihannya.
Recommended! [IMHO]
0 comments
Post a Comment