Bisa
dibilang, tahun ini animo menonton film saya sudah sedikit meluntur. Berbeda
dengan tahun lalu dimana setiap bulannya saya bisa menonton sampai 20-an judul
film (bahkan lebih) dan membuat short
ataupun full review-nya disini. Tak
seperti dulu, film yang bisa saya tonton setiap bulannya bisa dihitung jari.
Seperti bulan ini, hanya ada empat film yang masuk post ‘Catatan Nonton’ kali
ini. Edisi ke-19 dari ‘Catatan Nonton’ ini menobatkan ‘Mad Max: Fury Road’ yang
dibintangi Tom Hardy dan Charlize Theron sebagai Movie Of The Month.
Cinderella
(2015) (19/06/15)
Short
review:
Keputusan
Disney untuk tetap mempertahankan pakem cerita 'Cinderella' tetap pada
koridornya adalah pilihan yang tepat. Dan ini jauh lebih baik ketimbang saat mereka
mengacak-ngacak dongeng 'Sleeping Beauty' di 'Maleficent'. Beberapa detail
tambahan berhasil membuat 'Cinderella' tampil lebih manusiawi tanpa harus
mengorbankan esensi cerita. Ditangan Kenneth Branagh (dan tim), dongeng upik
abu ini tetap memikat meski ceritanya sudah terlampau sering kita dengar. Lily
James adalah alasan kenapa 'Cinderella' begitu mempesona. Wajah cantiknya
seolah gambaran tepat akan sosok 'Cinderella' yang "berani" dan
"baik". 'Cinderella' juga menjadi alasan kenapa diantara kita menyukai
kisah fantasi happy ending. Salah
satu film yang akan memberi perasaan senang sehabis menontonnya.
Skor:
4/5
Mad
Max: Fury Road (2015) (23/06/15)
Short
review:
Salah
satu film action terbaik 2015 sejauh
ini. Mengalahkan pasukan superhero Marvel yang terasa begitu biasa.
Berlipat-lipat lebih hebat dari aksi kejar-kejaran Dominic Toretto dkk. Franchise yang tertidur selama kurang
lebih 30 tahun ini berhasil dihidupkan kembali oleh sang empunya, George
Miller. Berada ditangan yang tepat, 'Mad Max: Fury Road' kembali hadir dengan
dunia dystopian post-apocalyptic yang
gersang, gila dan kejam. Baik adegan aksi maupun set dunia 'Mad Max' yang
dibangun tampil begitu gahar dengan polesan CGI yang tepat akurat. Sekuen aksi
dan ketegangannya tetap terjaga dan semakin meningkat. Dan dimana lagi kita
bisa melihat nenek-nenek bertempur dengan sangat bad-ass. Atau melihat gitaris rock gila yang terjun di medan
pertempuran sambil tetap main gitar. Hanya disini!
Skor:
4,25/5
The
Impossible (2012) (25/06/15)
Short
review:
Sebuah
drama memilukan dari bencana paling memilukan tahun 2004. Tsunami yang
mengguyur pesisir Asia Tenggara. Kisah nyata yang divisualisasikan J.A. Bayona
dari salah satu keluarga korban selamat dari tragedi maut tersebut. Dimainkan
begitu apik oleh para pemerannya, terutama Naomi Watts. Dramatisasi tak
berlebihan namun efektif sukses mengiris iba penonton. Detik demi detik
kejadian tsunami berlangsung begitu mengerikan dan menguras emosi siapapun yang
melihatnya.
Skor:
4/5
Speak
(2004)
Short
review:
Pilihan
peran yang cukup berani untuk seorang Kristen Stewart, mengingat umurnya yang
masih 13 tahun tapi harus memerankan peran yang sedikit lebih dewasa dari
umurnya. Namun Kristen Stewart sukses memerankan karakter Melinda Sordino yang
menjadi pendiam ketika kejadian tak mengenakkan di suatu malam membuatnya
trauma berkepanjangan. Ekspresi serta raut wajahnya cukup mengguratkan perasaan
sedih yang dialaminya pasca kejadian. Sisi coming
of age-nya berhasil dituangkan disini.
Skor:
3,75/5
0 comments
Post a Comment